Implementasi Budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam Peningkatan Mutu Siswa Di SD Inpres 6/75 Majang
Harmawati/862312020041 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Implementasi Budaya 5S (Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, Santun) dalam Peningkatan Mutu Siswa di SD Inpres 6/75 Majang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengimplementasian budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam
peningkatan mutu siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis
dan psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan tekhnik analisis data
berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penenlitian
ini menunjukkan bahwa Pengimplementasian budaya 5S di sekolah tersebut sudah
diterapkan dengan cukup baik ditandai dengan adanya poster 5S di sekolah
tersebut dan juga budaya 5S yang menjadi bagian dari program kerja yang masuk
dalam lingkup Pendidikan karakter. Selain itu, implementasi budaya 5S (Senyum,
Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75
Majang sudah diterapkan seperti mengajarkan siswa dengan sikap keramahan
yang merupakan bagian dari senyum, sapa dan salam melalui kegiatan pagi yakni
menjemput siswa didepan sekolah, selain itu dengan mengajarkan siswa disiplin
sebagai bagian dari sopan dan santun serta beberapa lainnya. Namun, hal ini
dirasa masih kurang memberikan dampak yang nyata terlihat karena kurangnya
konsistensi dalam melaksanakannya dari pihak guru sebagai perencana hal
tersebut, jika dibarengi konsistensi dan pelaksanaan yang lebih baik maka akan
lebih menghasilkan dampak yang lebih nyata pada peningkatan mutu siswa di SD
Inpres 6/75 Majang.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa :
1. Implementasi budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) di SD
Inpres 6/75 Majang sudah diimplementasikan atau diterapkan dengan
cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya berbagai poster terkait
budaya 5S di sekolah tersebut. Selain itu, juga dilihat dari program
kerja yang ditetapkan demi untuk menunjang keberhasilan
pengimplementasian budaya 5S sebagai bagian dari Pendidikan
karakter, dalam pengimplementasian kegiatan tersebut seluruh stake
holder dilibatkan dalam perencanaanya. Namun, dalam pelaksanaanya
yang dibutuhkan bukan hanya perencanaan saja tetapi juga
pelaksanaannya yang harus baik, seperti dalam pelaksanaannya harus
dilandasi konsistensi dan ketekunan dari pihak guru yang paling utama,
hal lain yag dirasa kurang juga adalah sosialisasi secara khusus terkait
budaya 5S tersebut kepada siswa, agar siswa paham betul akan hal
tersebut.
2. Peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75 Majang selalu diusahakan
untuk mencapai hasil terbaiknya sehingga seluruh stake holder yang
ada bekerja sama dalam meningkatkan mutu siswanya, para guru
berusaha memfasilitasi siswanya dengan berupaya melengkapi fasilitas
seperti ketersediaan buku paket dan ketersediaan internet gratis. Dalam
meningkatkan mutu siswanya maka guru juga harus mampu dan
mempunyai keterampilan yang baik karena guru sebgai tenaga pendidik
yang harus menuntun siswa secara lansung di dalam kelasnya. Di SD
Inpres 6/75 Majang juga para guru mempunyai kelompok belajar yang
ditujukan untuk mereka saling membantu dalam mengasah dan
meningkatkan kemampuaanya terutama dalam bidang teknologi atau
digital diera yang perkembangan saat ini begitu sangat pesat.
3. Implementasi budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam
peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75 Majang ditujukan untuk
meningkatkan dan memperbaiki Pendidikan karakter siswa, dengan
adanya budaya 5S dan penerapannya yang berjalan dengan baik dapat
mempengaruhi lingkungan belajar siswa secara keseluruhan, seperti
akan memengaruhi siswa dalam bersikap. Dengan adanya budaya 5S ini
akan membuat atmosfer lingkungan belajar siswa menjadi lebih positif.
Selain memberikan suasana lingkungan yang positif seperti siswa
menjadi lebih ramah dengan penerapan senyum, sapa dan salam,
budaya 5S ini juga memberikan pemahaman kepada siswa agar selalu
bersikap sopan dan santun dimanapun berada. Hal lain yang dapat
diperoleh dari penerapan budaya 5S yang dilakukan secara konsisten
yakni akan menumbuhkan nilai-nilai seperti kerja sama, keterbukaan,
keberagaman, disiplin dan juga nilai keagamaan, dengan adanya nilai-
nilai tersebut tentunya akan meningkatkan mutu siswa di sekolah baik
itu dalam perkembangannya di bidang akademik maupun di bidang non
akademik, serta yang paling diharapkan dari pengimplementasian
budaya 5S tersebut adalah bagaimana siswa mampu menerapkan
budaya tersebut di lingkungan sekitarnya bukan hanya di sekolah saja.
Di SD Inpres 6/75 Majang bisa dikatakan bahwa pengimplementasian
budaya 5S telah dilakukan, namun untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan masih harus dibarengi dengan sikap konsistensi yang kuat
dari seluruh pihak yang ada utamanya dari kepala sekolah dan guru-
guru yang berintraksi lansung dengan siswa di sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi
berupa saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran yang penulis
maksud yaitu :
1. Hendaknya implementasi terkait budaya 5S di SD Inpres 6/75 Majang
lebih ditingkatkan lagi serta penerapannya dilakukan dengan lebih
konsisten sehingga menghasilkan hasil yang lebih maksimal.
2. Hendaknya pihak sekolah lebih banyak menyediakan poster-poster
terkait implementasi budaya 5S di lingkungan sekolah agar dapat
memberi pemahaman dan sekaligus sebagai sosialisasi tidak lansung
kepada siswa.
3. Hendaknya ada bagian khusus dari pihak guru yang bertujuan
menangani implementasi budaya 5S di sekolah atau yang menangani
secara lansung terkait Pendidikan karakter siswa.
4. Hendaknya pihak sekolah bekerja sama dengan pihak orang tua dalam
upaya pengimplementasian budaya 5S demi untuk meningkatkan mutu
siswa.
Salam, Sopan, Santun) dalam Peningkatan Mutu Siswa di SD Inpres 6/75 Majang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengimplementasian budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam
peningkatan mutu siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis
dan psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan tekhnik analisis data
berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penenlitian
ini menunjukkan bahwa Pengimplementasian budaya 5S di sekolah tersebut sudah
diterapkan dengan cukup baik ditandai dengan adanya poster 5S di sekolah
tersebut dan juga budaya 5S yang menjadi bagian dari program kerja yang masuk
dalam lingkup Pendidikan karakter. Selain itu, implementasi budaya 5S (Senyum,
Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75
Majang sudah diterapkan seperti mengajarkan siswa dengan sikap keramahan
yang merupakan bagian dari senyum, sapa dan salam melalui kegiatan pagi yakni
menjemput siswa didepan sekolah, selain itu dengan mengajarkan siswa disiplin
sebagai bagian dari sopan dan santun serta beberapa lainnya. Namun, hal ini
dirasa masih kurang memberikan dampak yang nyata terlihat karena kurangnya
konsistensi dalam melaksanakannya dari pihak guru sebagai perencana hal
tersebut, jika dibarengi konsistensi dan pelaksanaan yang lebih baik maka akan
lebih menghasilkan dampak yang lebih nyata pada peningkatan mutu siswa di SD
Inpres 6/75 Majang.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa :
1. Implementasi budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) di SD
Inpres 6/75 Majang sudah diimplementasikan atau diterapkan dengan
cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya berbagai poster terkait
budaya 5S di sekolah tersebut. Selain itu, juga dilihat dari program
kerja yang ditetapkan demi untuk menunjang keberhasilan
pengimplementasian budaya 5S sebagai bagian dari Pendidikan
karakter, dalam pengimplementasian kegiatan tersebut seluruh stake
holder dilibatkan dalam perencanaanya. Namun, dalam pelaksanaanya
yang dibutuhkan bukan hanya perencanaan saja tetapi juga
pelaksanaannya yang harus baik, seperti dalam pelaksanaannya harus
dilandasi konsistensi dan ketekunan dari pihak guru yang paling utama,
hal lain yag dirasa kurang juga adalah sosialisasi secara khusus terkait
budaya 5S tersebut kepada siswa, agar siswa paham betul akan hal
tersebut.
2. Peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75 Majang selalu diusahakan
untuk mencapai hasil terbaiknya sehingga seluruh stake holder yang
ada bekerja sama dalam meningkatkan mutu siswanya, para guru
berusaha memfasilitasi siswanya dengan berupaya melengkapi fasilitas
seperti ketersediaan buku paket dan ketersediaan internet gratis. Dalam
meningkatkan mutu siswanya maka guru juga harus mampu dan
mempunyai keterampilan yang baik karena guru sebgai tenaga pendidik
yang harus menuntun siswa secara lansung di dalam kelasnya. Di SD
Inpres 6/75 Majang juga para guru mempunyai kelompok belajar yang
ditujukan untuk mereka saling membantu dalam mengasah dan
meningkatkan kemampuaanya terutama dalam bidang teknologi atau
digital diera yang perkembangan saat ini begitu sangat pesat.
3. Implementasi budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dalam
peningkatan mutu siswa di SD Inpres 6/75 Majang ditujukan untuk
meningkatkan dan memperbaiki Pendidikan karakter siswa, dengan
adanya budaya 5S dan penerapannya yang berjalan dengan baik dapat
mempengaruhi lingkungan belajar siswa secara keseluruhan, seperti
akan memengaruhi siswa dalam bersikap. Dengan adanya budaya 5S ini
akan membuat atmosfer lingkungan belajar siswa menjadi lebih positif.
Selain memberikan suasana lingkungan yang positif seperti siswa
menjadi lebih ramah dengan penerapan senyum, sapa dan salam,
budaya 5S ini juga memberikan pemahaman kepada siswa agar selalu
bersikap sopan dan santun dimanapun berada. Hal lain yang dapat
diperoleh dari penerapan budaya 5S yang dilakukan secara konsisten
yakni akan menumbuhkan nilai-nilai seperti kerja sama, keterbukaan,
keberagaman, disiplin dan juga nilai keagamaan, dengan adanya nilai-
nilai tersebut tentunya akan meningkatkan mutu siswa di sekolah baik
itu dalam perkembangannya di bidang akademik maupun di bidang non
akademik, serta yang paling diharapkan dari pengimplementasian
budaya 5S tersebut adalah bagaimana siswa mampu menerapkan
budaya tersebut di lingkungan sekitarnya bukan hanya di sekolah saja.
Di SD Inpres 6/75 Majang bisa dikatakan bahwa pengimplementasian
budaya 5S telah dilakukan, namun untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan masih harus dibarengi dengan sikap konsistensi yang kuat
dari seluruh pihak yang ada utamanya dari kepala sekolah dan guru-
guru yang berintraksi lansung dengan siswa di sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi
berupa saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran yang penulis
maksud yaitu :
1. Hendaknya implementasi terkait budaya 5S di SD Inpres 6/75 Majang
lebih ditingkatkan lagi serta penerapannya dilakukan dengan lebih
konsisten sehingga menghasilkan hasil yang lebih maksimal.
2. Hendaknya pihak sekolah lebih banyak menyediakan poster-poster
terkait implementasi budaya 5S di lingkungan sekolah agar dapat
memberi pemahaman dan sekaligus sebagai sosialisasi tidak lansung
kepada siswa.
3. Hendaknya ada bagian khusus dari pihak guru yang bertujuan
menangani implementasi budaya 5S di sekolah atau yang menangani
secara lansung terkait Pendidikan karakter siswa.
4. Hendaknya pihak sekolah bekerja sama dengan pihak orang tua dalam
upaya pengimplementasian budaya 5S demi untuk meningkatkan mutu
siswa.
Ketersediaan
| STAR20240121 | 121/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
121/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
