Manajemen Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Di SLB Hati Mulia Kampung Baru
Andi Aisyah Fitriani/862312020054 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Manajemen Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Di SLB Hati Mulia
Kampung Baru. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan
sosiologis dan psikologi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan melalui cek keabsahan data
yakni tringulasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi
data, tampilan data, menarik kesimpulan dan memverifikasi data. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa, manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di
SLB Hati Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, mulai dari observasi
karakter, kemampuan dan mengevaluasi kondisi siswa, perencanaan belajar,
pelaksanaan pembelajaran, Kemudian evaluasi pembelajaran. Manajemen
pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam meningkatkan aktivitas belajar di
SLB Hati Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan
tenaga pengajar memahami kesiapan dan kondisi siswa terlebih dahulu, serta dalam
meningkatkan pemahaman terhadap manajemen pembelajaran dalam
meningkatkan aktivitas belajar guru juga mengikuti P5 dan workshop bahasa
isyarat, selain itu guru juga berkonsultasi dengan orang tua siswa setelah itu
berkomunikasi dengan siswa mengenai minat belajarnya, dalam penerapan gaya
belajar juga beragam mulai dari bercerita untuk membantu dalam pengembangan
keterampilan komunikasi dan interaksi sosial siswa, bermain untuk melatih
perkembangan kreativitas siswa, nonton bersama untuk melatih perkembangan
membaca dan menghitung siswa, dan tanya jawab.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
judul penelitian yaitu Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus
dalam meningkatkan aktivitas belajar di SLB Hati Mulia Kampung Baru
Desa Ulo. Maka, yang menjadi simpulan pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
1. Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di SLB Hati Mulia
Kampung Baru
Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di SLB Hati
Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan
tenaga pengajar melakukan 4 tahap mulai dari observasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui
bagaimana karakter, kemampuan serta mengevaluasi kondisi siswa
dengan hal ini tenaga pengajar dapat mengetahui bahwa terdapat 3 anak
down syndrome dengan 2 siswa SMP dan 1 siswa SMA, 1 anak tuna
daksa di SD, 6 anak tuna rungu dengan 2 siswa SD, 2 siswa SMP dan 2
siswa SMA, serta 17 anak tuna grahita dengan 6 siswa SD, 5 siswa SMP
dan 6 siswa SMA disekolah tersebut, setelah itu tenaga pengajar
melakukan perencanaan yang didukung oleh hasil observasi yang telah
dilakukan yakni dengan membuat modul ajar yang dimodifikasi sesuai
dengan kondisi dan kemampuan masing-masing siswa, setelah
melakukan perencanaan tenaga pengajar melanjutkan ketahap
pelaksanaan yakni dengan memberikan pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing siswa seperti dengan bercerita misalnya,
64
mengajak siswa berdialog, hal ini dilakukan untuk membantu dalam
mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi social,
bermain bersama misalnya permainan kreativitas yang mencakup
kegiatan menggambar, mewarnai, dan membuat kerajinan tangan hal ini
dapat melatih motoric halus dan kreativitas siswa, kemudian menonton
bersama misalnya nonton video edukasi seperti tentang alfabet dan
angka hal ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam membaca
dan menghitung, dan tanya jawab contohnya tanya jawab matematika,
tenaga pengajar mengatur ruang belajar dengan memberikan sekat
seperti menggunakan 2 papan tulis dalam 1 ruangan agar dapat
memudahkan proses belajar siswa, setelah pelaksanaan dalam belajar
dilakukan maka tenaga pengajar melakukan evaluasi dengan cara
umpan balik berupa pertanyaan kepada siswa mengenai sampai mana
pemahaman siswa terhadap pembelajaran serta melakukan tes lisan dan
tulisan untuk evaluasi akhir semester siswa yang disesuaikan dengan
kondisi siswa, dalam mengevaluasi tingkah laku siswa tenaga pengajar
melakukan teknik tes seperti mengidentifikasi kebutuhan dan gangguan
belajar siswa dengan mengamati pola belajar siswa sedangkan teknik
non tes yang dilakukan yakni mengamati perilaku baik didalam maupun
diluar kelas.
2. Manajemen Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam
meningkatkan aktivitas belajar di SLB Hati Mulia Kampung Baru sudah
berjalan dengan baik hal ini ditandai dengan tenaga pengajar disekolah
tersebut memahami kesiapan, minat siswa dan pilihan belajar atau gaya
belajar yang akan diberikan kepada siswa, tenaga pengajar memahami
kesiapan siswa dan kondisi masing-masing siswa terlebih dahulu, dalam
hal ini tenaga pengajar mencairkan suasana dengan cara berdoa
kemudian menyanyi bersama, tenaga pengajar juga tidak menuntut
mengenai kemauan belajar karena melihat kondisi siswa yang berbeda-
beda maka dari itu tenaga pengajar melakukan observasi terlebih dahulu
untuk mengamati perilaku dan minat siswa agar tenaga pengajar dapat
memahami kesiapan siswa dalam belajar serta dapat memberikan
dukungan yang tepat untuk memfasilitasi proses belajar siswa, dalam
meningkatkan pemahaman terhadap manajemen pembelajar dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa tenaga pengajar juga mengikuti
pelatihan P5(pengembangan profesi pendidikan) dan workshop tentang
bahasa isyarat, dalam meningkatkan aktivitas belajar tenaga pengajar
disekolah tersebut berkonsultasi dengan orang tua siswa mengenai
minat belajar siswa setelah itu berkomunikasi dengan siswa mengenai
minat belajarnya hal tersebut dilakukan agar mental siswa tidak
terganggu dan tidak merasa tertekan serta proses pembelajaran dapat
berjalan dengan aktif, didalam proses belajar tenaga pengajar juga
menerapkan gaya belajar yang beragam yakni dengan bercerita untuk
membantu dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan
interaksi social siswa, bermain bersama untuk melatih motoric halus dan
kreativitas siswa, nonton bersama untuk melatih perkembangan
membaca dan menghitung siswa, dan tanya jawab.
B. Saran
Beranjak dari ungkapan yang dikemukakan sebelumnya, maka
peneliti dapat memberikan Gambaran implikasi penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut.
1. Kepada Lembaga, diharapkan mampu mempertahankan dan
mengembangkan manajemen pembelajaran yang dimiliki sehingga
mampu mendukung aktivitas belajar anak berkebutuhan khusus.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menghasilkan penelitian
yang bersifat kebaharuan mengenai manajemen pembelajaran anak
berkebutuhan khusus dalam meningkatkan aktivitas
Berkebutuhan Khusus dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Di SLB Hati Mulia
Kampung Baru. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan
sosiologis dan psikologi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan melalui cek keabsahan data
yakni tringulasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi
data, tampilan data, menarik kesimpulan dan memverifikasi data. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa, manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di
SLB Hati Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, mulai dari observasi
karakter, kemampuan dan mengevaluasi kondisi siswa, perencanaan belajar,
pelaksanaan pembelajaran, Kemudian evaluasi pembelajaran. Manajemen
pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam meningkatkan aktivitas belajar di
SLB Hati Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan
tenaga pengajar memahami kesiapan dan kondisi siswa terlebih dahulu, serta dalam
meningkatkan pemahaman terhadap manajemen pembelajaran dalam
meningkatkan aktivitas belajar guru juga mengikuti P5 dan workshop bahasa
isyarat, selain itu guru juga berkonsultasi dengan orang tua siswa setelah itu
berkomunikasi dengan siswa mengenai minat belajarnya, dalam penerapan gaya
belajar juga beragam mulai dari bercerita untuk membantu dalam pengembangan
keterampilan komunikasi dan interaksi sosial siswa, bermain untuk melatih
perkembangan kreativitas siswa, nonton bersama untuk melatih perkembangan
membaca dan menghitung siswa, dan tanya jawab.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
judul penelitian yaitu Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus
dalam meningkatkan aktivitas belajar di SLB Hati Mulia Kampung Baru
Desa Ulo. Maka, yang menjadi simpulan pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
1. Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di SLB Hati Mulia
Kampung Baru
Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus di SLB Hati
Mulia Kampung Baru berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan
tenaga pengajar melakukan 4 tahap mulai dari observasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui
bagaimana karakter, kemampuan serta mengevaluasi kondisi siswa
dengan hal ini tenaga pengajar dapat mengetahui bahwa terdapat 3 anak
down syndrome dengan 2 siswa SMP dan 1 siswa SMA, 1 anak tuna
daksa di SD, 6 anak tuna rungu dengan 2 siswa SD, 2 siswa SMP dan 2
siswa SMA, serta 17 anak tuna grahita dengan 6 siswa SD, 5 siswa SMP
dan 6 siswa SMA disekolah tersebut, setelah itu tenaga pengajar
melakukan perencanaan yang didukung oleh hasil observasi yang telah
dilakukan yakni dengan membuat modul ajar yang dimodifikasi sesuai
dengan kondisi dan kemampuan masing-masing siswa, setelah
melakukan perencanaan tenaga pengajar melanjutkan ketahap
pelaksanaan yakni dengan memberikan pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing siswa seperti dengan bercerita misalnya,
64
mengajak siswa berdialog, hal ini dilakukan untuk membantu dalam
mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi social,
bermain bersama misalnya permainan kreativitas yang mencakup
kegiatan menggambar, mewarnai, dan membuat kerajinan tangan hal ini
dapat melatih motoric halus dan kreativitas siswa, kemudian menonton
bersama misalnya nonton video edukasi seperti tentang alfabet dan
angka hal ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam membaca
dan menghitung, dan tanya jawab contohnya tanya jawab matematika,
tenaga pengajar mengatur ruang belajar dengan memberikan sekat
seperti menggunakan 2 papan tulis dalam 1 ruangan agar dapat
memudahkan proses belajar siswa, setelah pelaksanaan dalam belajar
dilakukan maka tenaga pengajar melakukan evaluasi dengan cara
umpan balik berupa pertanyaan kepada siswa mengenai sampai mana
pemahaman siswa terhadap pembelajaran serta melakukan tes lisan dan
tulisan untuk evaluasi akhir semester siswa yang disesuaikan dengan
kondisi siswa, dalam mengevaluasi tingkah laku siswa tenaga pengajar
melakukan teknik tes seperti mengidentifikasi kebutuhan dan gangguan
belajar siswa dengan mengamati pola belajar siswa sedangkan teknik
non tes yang dilakukan yakni mengamati perilaku baik didalam maupun
diluar kelas.
2. Manajemen Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Manajemen pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam
meningkatkan aktivitas belajar di SLB Hati Mulia Kampung Baru sudah
berjalan dengan baik hal ini ditandai dengan tenaga pengajar disekolah
tersebut memahami kesiapan, minat siswa dan pilihan belajar atau gaya
belajar yang akan diberikan kepada siswa, tenaga pengajar memahami
kesiapan siswa dan kondisi masing-masing siswa terlebih dahulu, dalam
hal ini tenaga pengajar mencairkan suasana dengan cara berdoa
kemudian menyanyi bersama, tenaga pengajar juga tidak menuntut
mengenai kemauan belajar karena melihat kondisi siswa yang berbeda-
beda maka dari itu tenaga pengajar melakukan observasi terlebih dahulu
untuk mengamati perilaku dan minat siswa agar tenaga pengajar dapat
memahami kesiapan siswa dalam belajar serta dapat memberikan
dukungan yang tepat untuk memfasilitasi proses belajar siswa, dalam
meningkatkan pemahaman terhadap manajemen pembelajar dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa tenaga pengajar juga mengikuti
pelatihan P5(pengembangan profesi pendidikan) dan workshop tentang
bahasa isyarat, dalam meningkatkan aktivitas belajar tenaga pengajar
disekolah tersebut berkonsultasi dengan orang tua siswa mengenai
minat belajar siswa setelah itu berkomunikasi dengan siswa mengenai
minat belajarnya hal tersebut dilakukan agar mental siswa tidak
terganggu dan tidak merasa tertekan serta proses pembelajaran dapat
berjalan dengan aktif, didalam proses belajar tenaga pengajar juga
menerapkan gaya belajar yang beragam yakni dengan bercerita untuk
membantu dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan
interaksi social siswa, bermain bersama untuk melatih motoric halus dan
kreativitas siswa, nonton bersama untuk melatih perkembangan
membaca dan menghitung siswa, dan tanya jawab.
B. Saran
Beranjak dari ungkapan yang dikemukakan sebelumnya, maka
peneliti dapat memberikan Gambaran implikasi penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut.
1. Kepada Lembaga, diharapkan mampu mempertahankan dan
mengembangkan manajemen pembelajaran yang dimiliki sehingga
mampu mendukung aktivitas belajar anak berkebutuhan khusus.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menghasilkan penelitian
yang bersifat kebaharuan mengenai manajemen pembelajaran anak
berkebutuhan khusus dalam meningkatkan aktivitas
Ketersediaan
| STAR20240370 | 370/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
370/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
