Skripsi ini membahas tentang Peran kepala sekolah dan kesiapan guru
dalam penerapan media pembelajaran Smart TV di sman 14 Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahu: Peran kepala sekolah dalam penerapan media
pembelajaran Smart TV di SMAN 14 Bone, Kesiapan guru dalam penerapan
media pembelajaran Smart TV. Jenis penelitian ini yang di gunakan yaitu metode
penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
dimana sumber data adalah kepala sekolah, wakasek kesiswaan, guru. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peran kepala sekolah dalam penerapan
media pembelajaran mulai dari peran kepala sekolah sebagai pendidik (educator),
Manajer (Manager), administrasi (Administrator), penilai (Supervisor), pemimpin
(Leader), pembaharu (Inovator) hingga pendorong (motivator). Menunjukkan
keberhasilan dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru-guru, kepala
sekolah memberikan contoh penggunaan media pembelajaran Smart TV,
melibatkan semua guru dalam hal penggunaan media pembelajaran Smart TV,
pemberian motivasi hingga pengevaluasin penggunaan Smart TV. 2) kesiapan
guru dalam penerapan media pembelajatan Smart TV mulai dari kemampuan
mengoperasikan teknologi Smart TV. Guru memahami fitur dasar Smart TV,
mengatasi masalah teknis, memanfaatkan Smart TV sebagai alat pembelajaran
yang interaktif, pemahaman guru tentang fitur Smart TV dan kemampuan
memilih konten yang sesuai dapat meningkatkan interaktivitas dan keaktifan
siswa. Dengan demikian, pengelolaan Smart TV yang baik akan menciptakan
pengalaman belajar yang lebih visual, menarik, sehingga mendukung
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran Smart TV membantu
guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik yang dilihat dari keaktifan
peserta didik dalam penggunaan media Smart TV
A. Kesimpulan
1. Penerapan media pembelajaran Smart TV di SMAN 14 Bone
menunjukkan keberhasilan yang signifikan berkat peran komprehensif
kepala sekolah. Kepala sekolah mengemban berbagai peran krusial
seperti edukator, manajer, administrator, supervisor, pemimpin, inovator,
dan motivator. Peran ini dilakukan dengan efektif dan sejalan dengan
berbagai teori kepemimpinan dan manajemen pendidikan yang relevan.
Sebagai edukator, kepala sekolah memastikan guru memiliki
keterampilan yang memadai dalam memanfaatkan Smart TV melalui
pelatihan berkala. Dalam peran sebagai manajer, kepala sekolah
menunjukkan kemampuan dalam merencanakan, mengorganisasikan, dan
mengevaluasi penerapan Smart TV secara efektif. Sebagai administrator,
kepala sekolah mendokumentasikan seluruh aspek penerapan Smart TV,
memastikan adanya dasar yang kuat untuk perbaikan dan pengembangan
lebih lanjut. Sebagai supervisor, kepala sekolah membentuk tim yang
melakukan pemantauan berkala, serta melibatkan guru dalam evaluasi
dan perencanaan. Kepemimpinan kepala sekolah yang transformasional
ditunjukkan dengan penerapan konsep 4M: Memengaruhi,
Menggerakkan, Mengembangkan, dan Memberdayakan, di mana kepala
sekolah menjadi teladan dan motivator bagi guru. Kepala sekolah juga
berperan sebagai inovator dengan visi menjadikan sekolahnya sebagai
agen perubahan melalui teknologi, serta sebagai motivator dengan
membentuk komunitas belajar yang mendukung dan memotivasi guru
dalam pemanfaatan teknologi. Secara keseluruhan, keberhasilan
penerapan Smart TV di SMAN 14 Bone dicapai melalui kepemimpinan
yang visioner, penyediaan fasilitas yang memadai, serta pendekatan yang
mencakup aspek manajerial, kepemimpinan, pengembangan sumber daya
manusia, dan inovasi. Kombinasi dari berbagai peran ini menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung integrasi teknologi
dalam pembelajaran.
2. Penerapan Smart TV di SMAN 14 Bone sangat bergantung pada
kesiapan teknis dan kemampuan guru dalam mengelola teknologi ini.
Kesiapan teknis mencakup infrastruktur jaringan yang memadai,
perangkat keras yang kompatibel, pembaruan firmware, dan protokol
keamanan yang kuat. Guru perlu memahami dan mengatasi masalah
teknis seperti koneksi internet yang lambat, aplikasi yang crash, serta
memastikan antarmuka pengguna yang intuitif untuk memudahkan
proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengelola Smart TV juga
sangat penting. Guru harus mampu mengoperasikan fitur dasar,
mengatasi masalah teknis, dan memanfaatkan Smart TV sebagai alat
pembelajaran yang efektif. Ini termasuk menayangkan konten
pendidikan, menggunakan fitur-fitur seperti screen mirroring dan kontrol
suara, serta mengintegrasikan Smart TV dengan perangkat lain seperti
komputer atau proyektor. Guru juga perlu memahami aspek keamanan
dan privasi dalam penggunaan teknologi ini. Dari hal tersebut guru secara
garis besar telah siap dalam penerapan media pembelajaran Smart TV,
hal tersebut dapat dibuktikan dengan pemahaman terkait fitur-fitur Smart
TV dan pemahaman kendala serta solusi atas kendala tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah perlu memperkuat kepemimpinan dengan
menjadi teladan dalam penggunaan Smart TV, memberikan pelatihan
berkelanjutan bagi guru, dan memastikan pengelolaan sumber daya
sekolah yang efektif. Membentuk tim pemantau untuk evaluasi berkala
dan membangun komunitas belajar yang mendukung kolaborasi antar
guru sangat penting.
2. Bagi Guru
Guru perlu meningkatkan keterampilan teknis dalam
mengoperasikan Smart TV dan menggunakan fitur-fitur canggihnya.
Memilih konten pembelajaran yang relevan dan berkualitas,
berpartisipasi dalam komunitas belajar, serta menerapkan protokol
keamanan yang kuat untuk melindungi data siswa adalah langkah yang
harus diambil.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian tentang
efektivitas penggunaan Smart TV, melakukan studi komparatif, dan
menganalisis kesiapan serta hambatan yang dihadapi oleh guru.
Penelitian juga dapat fokus pada penerapan teori kepemimpinan dan
pengembangan model pembelajaran baru yang mengintegrasikan
teknologi

STAR20240175

175/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia