Skripsi ini membahas tentang penerapan manajemen boarding school dalam
upaya peningkatan mutu lulusan di Pondok Pesantren As'adiyah Mattirowalie
Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan
manajemen boarding school dalam upaya peningkatan mutu lulusan di Pondok
Pesantren As'adiyah Mattirowalie Kabupaten Bone. Fokus penelitian mencakup
aspek-aspek manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam konteks pendidikan pesantren.
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif
melalui pendekatan manajemen.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi yang diambil dari sumber data primer
(kepala pondok, pengelola asrama, guru dan santri) dan data sekunder. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen boarding school
di Pondok Pesantren As'adiyah Mattirowalie Kabupaten Bone melibatkan
pendekatan holistik yang mengintegrasikan pendidikan agama dengan
keterampilan hidup dan pengetahuan umum. Hal ini terbukti efektif dalam
meningkatkan kualitas lulusan, yang tidak hanya kompeten dalam bidang
keagamaan tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia modern. Peran aktif
pengurus pesantren, keterlibatan orang tua, dan pembinaan kemandirian santri
merupakan faktor kunci keberhasilan manajemen ini. Studi ini memberikan
rekomendasi untuk peningkatan manajemen pendidikan di pesantren lain guna
mencapai standar mutu lulusan yang lebih baik.
A. Simpulan
1. Penerapan Manajemen Boarding School di Pondok Pesantren As'adiyah
Mattirowalie Kabupaten Bone meliputi:
a. Perencanaan
Perencanaan di Pondok Pesantren As'adiyah Mattirowalie melibatkan
penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah yang jelas. Proses ini
diimplementasikan melalui rapat, yang memastikan partisipasi dan
kontribusi dari staf pengajar, peserta didik, dan masyarakat.
b. Pengorganisasian
Struktur organisasi yang efisien sangat penting di Pondok Pesantren
As'adiyah Mattirowalie. Struktur ini menetapkan garis kewenangan dan
tanggung jawab, serta memastikan penempatan guru sesuai keahlian
mereka, baik dari kalangan alumni pesantren maupun dari luar.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen melibatkan pemimpin yang memiliki empati,
kesabaran, dan kemampuan mendengarkan kebutuhan bawahannya.
Pemimpin di Pondok Pesantren As'adiyah Mattirowalie memberikan
dukungan dan bimbingan, serta memperhatikan kebutuhan individu,
sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dan produktif.
d. Pengawasan
Pengawasan meliputi evaluasi kinerja minimal dua kali setahun melalui
supervisi, yang membantu memahami kemajuan dan kebutuhan santri
secara mendalam.
2. Pondok Pesantren As'adiyah Mattirowalie berhasil meningkatkan mutu
lulusannya melalui lingkungan pembelajaran yang terstruktur, pembinaan
karakter yang komprehensif, keterlibatan orang tua, dukungan emosional
dan sosial, serta kualitas pengajaran dan pembimbingan yang beragam.
Strategi-strategi ini mendukung santri dalam pengembangan akademis dan
karakter, mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang beriman,
berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi dalam masyarakat.
3. Penerapan manajemen boarding school di Pondok Pesantren As'adiyah
Mattirowalie, itu melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan yang sistematis. Fokus utamanya yaitu pembinaan karakter,
keterlibatan orang tua, serta dukungan emosional dan sosial berkontribusi
signifikan dalam meningkatkan mutu lulusan. Pendekatan ini
mempersiapkan santri untuk tidak hanya sukses secara akademis, tetapi
juga berkembang sebagai individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan
siap menghadapi tantangan kehidupan pribadi dan sosial di masa depan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasi berupa
saran kepada pihak-pihak terkait, adapun saran penulis maksud yaitu :
1. Meskipun ada struktur organisasi yang jelas di Pondok Pesantren
As'adiyah Mattirowalie, tapi dalam proses pembelajaran itu masih sering
terkendala. Karena tenaga pengajar yang kurang sehingga banyak guru
yang mengambil dua bahkan tiga mata pelajaran sekaligus.
2. Diharapkan pengelola asrama terus menambah program pembelajaran
yang diminati santri serta menambah fasilitas pembelajaran, sehingga
santri-santri yang lain tertarik untuk masuk pondok.
3. Diharapkan santri dapat memberikan usulan kepada kepala pondok agar
kiranya bisa memperluas area asrama.

STAR202400071

71/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia