Sistem Peringatan Dini Ketahanan Pangan di Daerah dalam Perspektif Maqāṣid Syari’ah (Studi pada Wilayah Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone)
Khusnul Hikmah - Personal Name
Penelitian peringatan dini pangan di lingkungan Kelurahan Macege Kecamatan
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone ternyata masih jarang terjadi. Karena itu
skripsi ini hadir untuk membahas hal tersebut, dan disnilah letak perbedaannya dari
hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang peringatan dini pangan. Dalam meneliti
peringatan dini pangan dari aspek unsur peringatan dini digunakan pendekatan
deskriptif kualitatif untuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek
keilmuannya. Dalam penelitian ini, diusulkan dua pertanyaan penelitian, yaitu : (1)
Bagaimana bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete
Riattang Barat Kabupaten Bone, (2) Bagaimana tinjauan maq>as}id syari>’ah terhadap
sistem peringatan dini ketahanan pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete
Riattang Barat Kabupaten Bone.
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut, maka penelitian ini
menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dan
menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh pedoman wawancara. Data dalam
penelitian ini diambil dari hasil wawancara dari Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bone,
Penyuluh Pertanian Kab. Bone, Akademisi Pertanian, dan Petani di Kelurahan
Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan
Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone yaitu peringatan dini
terkait banjir, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, cuaca ekstream dan lainnya.
Dengan adanya peringatan dini membuat masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone sudah tahu cara menanggulangi
bahaya, baik dari kerentanan, kesiapan, ataupun menanggulangi hal-hal yang dapat
mengancam pangan masyarakat di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang
Barat Kabupaten Bone. 2) Tinjauan maq>as}id syari>’ah terhadap sistem peringatan dini
ketahanan pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten
Bone sejalan dengan sifat Muhafazah Al-Nafsh atau menjaga jiwa. Dengan peringatan
dini pangan dapat meminimalisir sejumlah resiko yang dapat menganggu ketahanan
pangan yang berdampak pada kebutuhan pokok Masyarakat di desa Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang
Barat Kabupaten Bone sudah dilakukan. Bentuk peringatan seperti peringatan
dini terkait kekeringan maupun cuaca ekstrem dengan mengimbau kepada
masyarakat untuk mengikuti musim tanam sesuai dengan keadaan musim yang
berlaku dan memberdayakan sumur sebagai antisipasi terhadap kekeringan, dan
untuk menghindari banjir yang dapat merusak pangan pemerintah Kelurahan
Macege membuat saluran air seperti membuat got, membuat jalur atau jalan tani
sehingga aman. Selain itu juga untuk menghindari terjadinya kebakaran lahan
dan hutan, pemerintah di Kelurahan Macege melakukan penyuluhan tentang
kebakaran hutan di musim kemarau untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Dengan adanya peringatan dini membuat masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone sudah tahu cara
menanggulangi bahaya, baik dari kerentanan, kesiapan, ataupun menanggulangi
hal-hal yang dapat mengancam pangan masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
2. Berdasarkan tinjauan maq>as}id syari>’ah , peringatan dini ketahanan pangan sejalan
dengan sifat Muhafazah Al-Nafsh atau menjaga jiwa. Menjaga jiwa dalam hal ini
yaitu memperhatikan segala kebutuhan pokok yang dapat mempertahankan hidup
manusia seperti pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Dengan adanya
peringatan dini terkait ketahanan pangan tentunya dapat meminimalisir sejumlah
resiko yang dapat menganggu ketahanan pangan yang berdampak pada
kebutuhan pokok Masyarakat di desa Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat
Kabupaten Bone. Sehingga hal ini sesuai dengan tujuan syariat yaitu dengan
memberikan peringatan dini ketahanan pangan dapat menjaga jiwa (kebutuhan
pokok) dan melindungi nyawa serta kemampuan berakal manusia.
B. Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan yang telah penulis uraikan di atas, maka
ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan:
1. Dalam sistem peringatan dini pangan di Kelurahan Macege ini masih
memerlukan antusias sosialisasi terhadap aset pangan yang dikelola oleh
masyarakat yang berada di kelurahan Macege ini.
2. Ditinjau dalam perspektif maq>as}id syari>’ah tentunya dalam sistem peringatan
dini ketahanan pangan sebaiknya sesuai dengan hukum Islam yang mengelolah
dan memperingati akan adanya bencana alam sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas ketahanan pangan baik dari sisi operasional maupun sisi
kondisional ketahanan pangan pada masyarakat yang berada Kelurahan Macege.
C. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpula di atas, maka penulis memberikan implikasi sebagai
berikut:
1. Pentingnya sistem peringatan dini ketahanan pangan yang berada pada Kelurahan
Macege ini, sudah dlihat dari kesiapan dan kesiaagan masyarakat terhadap akan
adanya bencana yang akan terjadi dan merusak pangan yang dikelola oleh
masyarakat di Kelurahan Macege.
2. Pentingnya teori Islam yang dituju pada konsep maq>as}id syari>’ah terhadap sistem
peringatan dini ketahanan pangan yang dapat dilihat teori yang sudah dijelaskan
dan penerapannya pada masyarakat Kelurahan Macege ini sesuai dengan apa
yang dilakukan dalam menanggulangi sistem peringatan dini ketahanan pangan
oleh masyarakat Kelurahan Macege.
Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone ternyata masih jarang terjadi. Karena itu
skripsi ini hadir untuk membahas hal tersebut, dan disnilah letak perbedaannya dari
hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang peringatan dini pangan. Dalam meneliti
peringatan dini pangan dari aspek unsur peringatan dini digunakan pendekatan
deskriptif kualitatif untuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek
keilmuannya. Dalam penelitian ini, diusulkan dua pertanyaan penelitian, yaitu : (1)
Bagaimana bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete
Riattang Barat Kabupaten Bone, (2) Bagaimana tinjauan maq>as}id syari>’ah terhadap
sistem peringatan dini ketahanan pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete
Riattang Barat Kabupaten Bone.
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut, maka penelitian ini
menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dan
menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh pedoman wawancara. Data dalam
penelitian ini diambil dari hasil wawancara dari Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bone,
Penyuluh Pertanian Kab. Bone, Akademisi Pertanian, dan Petani di Kelurahan
Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan
Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone yaitu peringatan dini
terkait banjir, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, cuaca ekstream dan lainnya.
Dengan adanya peringatan dini membuat masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone sudah tahu cara menanggulangi
bahaya, baik dari kerentanan, kesiapan, ataupun menanggulangi hal-hal yang dapat
mengancam pangan masyarakat di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang
Barat Kabupaten Bone. 2) Tinjauan maq>as}id syari>’ah terhadap sistem peringatan dini
ketahanan pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten
Bone sejalan dengan sifat Muhafazah Al-Nafsh atau menjaga jiwa. Dengan peringatan
dini pangan dapat meminimalisir sejumlah resiko yang dapat menganggu ketahanan
pangan yang berdampak pada kebutuhan pokok Masyarakat di desa Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik
kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Bentuk peringatan dini pangan di Kelurahan Macege Kecamatan Tanete Riattang
Barat Kabupaten Bone sudah dilakukan. Bentuk peringatan seperti peringatan
dini terkait kekeringan maupun cuaca ekstrem dengan mengimbau kepada
masyarakat untuk mengikuti musim tanam sesuai dengan keadaan musim yang
berlaku dan memberdayakan sumur sebagai antisipasi terhadap kekeringan, dan
untuk menghindari banjir yang dapat merusak pangan pemerintah Kelurahan
Macege membuat saluran air seperti membuat got, membuat jalur atau jalan tani
sehingga aman. Selain itu juga untuk menghindari terjadinya kebakaran lahan
dan hutan, pemerintah di Kelurahan Macege melakukan penyuluhan tentang
kebakaran hutan di musim kemarau untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Dengan adanya peringatan dini membuat masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone sudah tahu cara
menanggulangi bahaya, baik dari kerentanan, kesiapan, ataupun menanggulangi
hal-hal yang dapat mengancam pangan masyarakat di Kelurahan Macege
Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
2. Berdasarkan tinjauan maq>as}id syari>’ah , peringatan dini ketahanan pangan sejalan
dengan sifat Muhafazah Al-Nafsh atau menjaga jiwa. Menjaga jiwa dalam hal ini
yaitu memperhatikan segala kebutuhan pokok yang dapat mempertahankan hidup
manusia seperti pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Dengan adanya
peringatan dini terkait ketahanan pangan tentunya dapat meminimalisir sejumlah
resiko yang dapat menganggu ketahanan pangan yang berdampak pada
kebutuhan pokok Masyarakat di desa Macege Kecamatan Tanete Riattang Barat
Kabupaten Bone. Sehingga hal ini sesuai dengan tujuan syariat yaitu dengan
memberikan peringatan dini ketahanan pangan dapat menjaga jiwa (kebutuhan
pokok) dan melindungi nyawa serta kemampuan berakal manusia.
B. Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan yang telah penulis uraikan di atas, maka
ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan:
1. Dalam sistem peringatan dini pangan di Kelurahan Macege ini masih
memerlukan antusias sosialisasi terhadap aset pangan yang dikelola oleh
masyarakat yang berada di kelurahan Macege ini.
2. Ditinjau dalam perspektif maq>as}id syari>’ah tentunya dalam sistem peringatan
dini ketahanan pangan sebaiknya sesuai dengan hukum Islam yang mengelolah
dan memperingati akan adanya bencana alam sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas ketahanan pangan baik dari sisi operasional maupun sisi
kondisional ketahanan pangan pada masyarakat yang berada Kelurahan Macege.
C. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpula di atas, maka penulis memberikan implikasi sebagai
berikut:
1. Pentingnya sistem peringatan dini ketahanan pangan yang berada pada Kelurahan
Macege ini, sudah dlihat dari kesiapan dan kesiaagan masyarakat terhadap akan
adanya bencana yang akan terjadi dan merusak pangan yang dikelola oleh
masyarakat di Kelurahan Macege.
2. Pentingnya teori Islam yang dituju pada konsep maq>as}id syari>’ah terhadap sistem
peringatan dini ketahanan pangan yang dapat dilihat teori yang sudah dijelaskan
dan penerapannya pada masyarakat Kelurahan Macege ini sesuai dengan apa
yang dilakukan dalam menanggulangi sistem peringatan dini ketahanan pangan
oleh masyarakat Kelurahan Macege.
Ketersediaan
| SFEBI20220149 | 149/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
149/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
