Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Songkok Recca Dalam Peningkatan Penjualan Pada Era Pandemi Di Desa Paccing Kecamatan Awangpone
A. Hikmawati Anandha/ 03.17.2043 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang strategi pemasaran Songkok Recca dalam
peningkatan penjualan di era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone,
faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone, dan faktor penghambat pelaku
usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era pandemi di Desa Paccing
Kecamatan Awangpone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosiologis, psikologis, dan pendekatan
komunikasi. Adapun langkah yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui
penelitian lapangan (field research) dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data yang terdiri
dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Strategi pemasaran Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era pandemi di
Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, pertama memilih lokasi yang
strategis dalam hal ini memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh pembeli,
memperhatikan keamanan dan kenyamanan dan memperhatikan tingkat keramaian.
Kedua, melakukan promosi di media online seperti Facebook, Shopee, Instagram,
dan WhatsApp, selain itu pada media cetak seperti papan iklan, brosur, dan surat
kabar. Ketiga, meningkatkan kualitas produk dalam hal ini, membutuhkan tenaga
kerja terampil, inovatif, dan terdidik untuk menghasilkan kualitas produk dalam
pengembangan usaha. Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan seperti, melayani
pembeli dengan penuh tanggung jawab dan tetap melakukan sistem tawar menawar.
Faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone yaitu, faktor pendukung terdiri dari
sikap, keahlian, berani ambil resiko, keterampilan wirausaha, dan kreatif. Kemudian
faktor penghambat terdiri dari, mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku,
lambatnya pengiriman dan penerimaan barang, ketidakpastian pasar akibat
permintaan barang yang dijual, kurang mahir dalam hal pemasaran.
Implikasi dari penelitian ini, diharapkan pemerintah berupaya mendukung kegiatan
industri kreatif Songkok Recca baik dari segi kebijakan maupun sarana dan prasarana,
meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dalam hal meningkatkan
kualitas produksi dan kreatifitas dalam kegiatan industri Songkok Recca di Desa
Paccing di era pendemi, dan pemerintah daerah yang terkait dalam hal ini, membuka
galeri atau pasar khusus untuk pengusaha dan pengrajin Songkok Recca di Desa
Paccing.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Strategi pemasaran Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, pertama memilih
lokasi yang strategis dalam hal ini memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh
pembeli, memperhatikan keamanan dan kenyamanan dan memperhatikan
tingkat keramaian. Kedua, melakukan promosi di media online seperti
Facebook, Shopee, Instagram, dan WhatsApp. Selain itu pada media cetak
seperti papan iklan, brosur, dan surat kabar. Ketiga, meningkatkan kualitas
produk dalam hal ini, membutuhkan tenaga kerja terampil, inovatif, dan
terdidik untuk menghasilkan kualitas produk dalam pengembangan usaha.
Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan seperti, melayani pembeli dengan
penuh tanggung jawab dan tetap melakukan sistem tawar menawar.
2. Faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di
era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari sikap,
keahlian, berani ambil resiko, keterampilan wirausaha, dan kreatif.
3. Faktor penghambat pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan
di era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, mengalami
kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, lambatnya pengiriman dan
penerimaan barang, ketidakpastian pasar akibat permintaan barang yang dijual,
kurang mahir dalam hal pemasaran.
B. Implikasi
Dari uraian kesimpulan di atas maka adapun yang menjadi implikasi
sebagai berikut:
1. Sebaiknya bagi pemerintah berupaya mendukung kegiatan industri kreatif
Songkok Recca baik dari segi kebijakan maupun sarana dan prasarana industri
kreatif Songkok Recca (Songkok To Bone) di Desa Paccing.
2. Bagi pengrajin agar meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat
dalam hal meningkatkan kualitas produksi dan kreatifitas dalam kegiatan
industri Songkok Recca di Desa Paccing di era pendemi.
3. Sebaiknya bagi pemerintah daerah yang terkait dalam hal ini, membuka galeri
atau pasar khusus untuk pengusaha dan pengrajin Songkok Recca di Desa
Paccing.
peningkatan penjualan di era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone,
faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone, dan faktor penghambat pelaku
usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era pandemi di Desa Paccing
Kecamatan Awangpone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosiologis, psikologis, dan pendekatan
komunikasi. Adapun langkah yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui
penelitian lapangan (field research) dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan model analisis data yang terdiri
dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Strategi pemasaran Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era pandemi di
Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, pertama memilih lokasi yang
strategis dalam hal ini memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh pembeli,
memperhatikan keamanan dan kenyamanan dan memperhatikan tingkat keramaian.
Kedua, melakukan promosi di media online seperti Facebook, Shopee, Instagram,
dan WhatsApp, selain itu pada media cetak seperti papan iklan, brosur, dan surat
kabar. Ketiga, meningkatkan kualitas produk dalam hal ini, membutuhkan tenaga
kerja terampil, inovatif, dan terdidik untuk menghasilkan kualitas produk dalam
pengembangan usaha. Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan seperti, melayani
pembeli dengan penuh tanggung jawab dan tetap melakukan sistem tawar menawar.
Faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone yaitu, faktor pendukung terdiri dari
sikap, keahlian, berani ambil resiko, keterampilan wirausaha, dan kreatif. Kemudian
faktor penghambat terdiri dari, mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku,
lambatnya pengiriman dan penerimaan barang, ketidakpastian pasar akibat
permintaan barang yang dijual, kurang mahir dalam hal pemasaran.
Implikasi dari penelitian ini, diharapkan pemerintah berupaya mendukung kegiatan
industri kreatif Songkok Recca baik dari segi kebijakan maupun sarana dan prasarana,
meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat dalam hal meningkatkan
kualitas produksi dan kreatifitas dalam kegiatan industri Songkok Recca di Desa
Paccing di era pendemi, dan pemerintah daerah yang terkait dalam hal ini, membuka
galeri atau pasar khusus untuk pengusaha dan pengrajin Songkok Recca di Desa
Paccing.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Strategi pemasaran Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di era
pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, pertama memilih
lokasi yang strategis dalam hal ini memilih lokasi yang mudah dijangkau oleh
pembeli, memperhatikan keamanan dan kenyamanan dan memperhatikan
tingkat keramaian. Kedua, melakukan promosi di media online seperti
Facebook, Shopee, Instagram, dan WhatsApp. Selain itu pada media cetak
seperti papan iklan, brosur, dan surat kabar. Ketiga, meningkatkan kualitas
produk dalam hal ini, membutuhkan tenaga kerja terampil, inovatif, dan
terdidik untuk menghasilkan kualitas produk dalam pengembangan usaha.
Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan seperti, melayani pembeli dengan
penuh tanggung jawab dan tetap melakukan sistem tawar menawar.
2. Faktor pendukung pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan di
era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari sikap,
keahlian, berani ambil resiko, keterampilan wirausaha, dan kreatif.
3. Faktor penghambat pelaku usaha Songkok Recca dalam peningkatan penjualan
di era pandemi di Desa Paccing Kecamatan Awangpone terdiri dari, mengalami
kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, lambatnya pengiriman dan
penerimaan barang, ketidakpastian pasar akibat permintaan barang yang dijual,
kurang mahir dalam hal pemasaran.
B. Implikasi
Dari uraian kesimpulan di atas maka adapun yang menjadi implikasi
sebagai berikut:
1. Sebaiknya bagi pemerintah berupaya mendukung kegiatan industri kreatif
Songkok Recca baik dari segi kebijakan maupun sarana dan prasarana industri
kreatif Songkok Recca (Songkok To Bone) di Desa Paccing.
2. Bagi pengrajin agar meningkatkan kerja sama dengan pemerintah setempat
dalam hal meningkatkan kualitas produksi dan kreatifitas dalam kegiatan
industri Songkok Recca di Desa Paccing di era pendemi.
3. Sebaiknya bagi pemerintah daerah yang terkait dalam hal ini, membuka galeri
atau pasar khusus untuk pengusaha dan pengrajin Songkok Recca di Desa
Paccing.
Ketersediaan
| SFUD20220034 | 34/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
34/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
