Makna Qalbun Salīm Dalam Al- Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Jiwa
Fajar Andri Awan/03.18.1042 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Makna Qalbun Salīm Dalam Al- Qur’an. Pokok
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Makna Qalbun Salīm Dalam Al-
Qur’an Dan Implikasinya Terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui a) makna Qalbun Salīm dalam Al-Qur’an, b) ciri-ciri Qalbun
Salīm dalam Al-Qur’an, c) implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehatan jiwa.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan
yaitu, pendekatan ilmu tafsir, pendekatan psikologis dan pendekatan tasawuf.
Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian kepustakaan.
Adapun data dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan mengutip data-data
kualitatif dari berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan tema Qalbun
Salīm.
Hasil penelitian ini menunjukkan makna Qalbun Salīm dalam al-Qur’an yang
terdiri dari dua kata yaitu Qalbun dan Salīm. Secara etimologi kata Qalb berarti hati
sedangkan salim bermaksud bersih atau selamat. Sedangkan secara terminologi
Qalbun Salīm yaitu adalah terpelihara kesucian fitrahnya, yakni pemiliknya selalu
mempertahankan keyakinan tauhid, dan cenderung pada kebenaran dan kebajikan.
Selanjutnya ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-Qur’an yaitu hati yang senang, hati yang
bertaubat, hati yang bergetar ketika disebut nama Allah, hati yang tunduk, hati yang
takut kepada Allah, hati yang lemah lembut, hati yang mendapat petunjuk, hati yang
disatukan persaudaraan, hati yang santun dan penyayang serta hati yang suci.
Kemudian implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehatan jiwa ada beberapa bagian
yaitu kekokohan akidah, bebas dari penyakit hati, berkembangnya akhlak yang mulia,
terbinanya adab dan hubungan sosial, serta tercapainya kebahagiaan dunia dan
akhirat. Dalam penelitian ini bahwa umat Islam dapat mengetahui dan memahami
maksud Qalbun Salīm sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pengertian, makna dan
hakikat tentang Qalbun Salīm.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Makna Qalbun Salīm dalam al-Qur’an dimaknai sebagai hati yang bersih,
selamat, jujur dan ikhlas. Ada beberapa ayat yang membicarakan tentang
Qalbun Salīm dalam al-Qur’an, baik itu ayat yang membahas secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun term-term yang berkaitan dengan Qalbun
Salīm dalam Mu’jam al-Mufahras Li alfāẓ al-Qur’an dengan redaksi atau
bentuk kata yang berbeda ditemukan 7 pola kata terdapat 41 ayat dan 27 surah.
Namun, hanya dua ayat yang berkaitan langsung dengan Qalbun Salīm yaitu
surah asy-Syu’arā’ayat 89 dan surah ash-Shāffāt ayat 84. Ada beberapa
pendapat ulama tentang makna Qalbun Salīm yaitu salah satunya Sayyid Quthb
tentang surah asy-Syu’arā’ ayat 89 menafsirkan bahwa betapa besar kesadaran
Ibrahim dan sikapnya dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi hakikat
nilai pada hari itu.mSelanjutnya Quraish Shihab dalam bukunya menafsirkan
bahwa ayat ini dan ayat-ayat berikutnya dipahami oleh sementara ulama
sebagai komentar dan bukan lanjutan dari ucapan dan permohonan Nabi
Ibrahim as. Namun berupa pemberitaan dari Allah swt. tentang hari
kebangkitan yang disinggung sebelumnya oleh Nabi Ibrahim as. dalam doanya
yang disebut pada akhirat yang lalu.
2. Ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-Qur’an ada beberapa bagian yaitu hati yang
senang, hati yang bertaubat, hati yang bergetar ketika disebut nama Allah, hati
yang tunduk, hati yang takut kepada Allah, hati yang lemah lembut, hati yang
mendapat petunjuk, hati yang disatukan persaudaraan, hati yang santun dan
penyayang serta hati yang suci. Selain itu, ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-
Qur’an adalah Orang yang selamat dari syirik dan mengedepankan tauhid.
Salah satu tandanya adalah ketika manusia meminta semua kebutuhan hanya
kepada Allah swt. Selamat dari kesombongan dengan mewujudkan sifat
tawadhu’. Salah satunya tandanya ialah ketika seseorang tidak merasa lebih
baik dari orang lain. Selamat dari sifat hasad, dengki, iri, dengan cara
mewujudkan kelapangan dada. Salah satu tandanya ialah ketika seseorang
menginginkan kebaikan itu dimiliki oleh orang lain, dan tidak menginginkan
kebaikan tersebut.
3. Implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehaan jiwa yaitu hati yang terletak
didalam dada yang dapat menyalamatkan manusia pada hari kebangkitan
kelak. Hati yang selamat itu yakni hati yang bersih dari segala noda dosa
berupa kemusyrikan, kecintaan terhadap duniawi, sikap pamrih dan
kedurhakaan, serta kemurnian jiwanya dan memiliki akal yang sehat dalam
setiap melakukan kebaikan. Sejak lahir manusia telah membawa fitrahnya
masing-masing, berupa keyakinan tauhid. Keyakinan tersebut terletak dalam
hati setiap manusia. Ada beberapa implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehaan
jiwa sebagai kalbun yang bersih yaitu kekokohan aqidah, bebas dari penyakit
hati, berkembangnya akhlak yang mulia, terbinanya adab yang baik dalam
hubungan sosial, dan tercapainya kebahagian dunia dan akhirat.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan oleh penulis, maka penulis
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu dalam memahami makna atau arti dalam suatu
bacaan maka perlu namanya mencari rerferensi-refenresi terkait dengan tema
yang ingin dicari baik itu kitab-kitab, buku-buku atau informasi lainnya
2. Kepada para pembaca kitab-kitab tafsir atau hadis yang memiliki disiplin ilmu
di bidang tafsir ataupun di bidang ilmu hadis, sebelum mengkaji suatu kitab,
agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih, dengan mengedepankan
ketakwaan kepada Allah.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai
literatur untuk para pelajar/mahasiswa.
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
mengajukan saran terkhusus kepada calon peneliti selanjutnya. Penulis mengharapkan
kepada calon peneliti lain bisa mengembangkan pembahasan ini dengan judul yang
sama namun dengan uraian yang berbeda guna meningkatakan eksistensi tujuan dan
kegunaan pembahasan ini, sehingga lebih jelas untuk bisa diterapkan kedalam
amalan-amalan seseorang guna meningkat kualitas iman yang ada di dalam hati.
Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh calon peneliti
selanjutnya. Semoga pembahasan dalam penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan bisa dijadikan sebagai bahan penelitian bagi calon peneliti selanjutnya.
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Makna Qalbun Salīm Dalam Al-
Qur’an Dan Implikasinya Terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui a) makna Qalbun Salīm dalam Al-Qur’an, b) ciri-ciri Qalbun
Salīm dalam Al-Qur’an, c) implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehatan jiwa.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan
yaitu, pendekatan ilmu tafsir, pendekatan psikologis dan pendekatan tasawuf.
Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian kepustakaan.
Adapun data dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan mengutip data-data
kualitatif dari berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan tema Qalbun
Salīm.
Hasil penelitian ini menunjukkan makna Qalbun Salīm dalam al-Qur’an yang
terdiri dari dua kata yaitu Qalbun dan Salīm. Secara etimologi kata Qalb berarti hati
sedangkan salim bermaksud bersih atau selamat. Sedangkan secara terminologi
Qalbun Salīm yaitu adalah terpelihara kesucian fitrahnya, yakni pemiliknya selalu
mempertahankan keyakinan tauhid, dan cenderung pada kebenaran dan kebajikan.
Selanjutnya ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-Qur’an yaitu hati yang senang, hati yang
bertaubat, hati yang bergetar ketika disebut nama Allah, hati yang tunduk, hati yang
takut kepada Allah, hati yang lemah lembut, hati yang mendapat petunjuk, hati yang
disatukan persaudaraan, hati yang santun dan penyayang serta hati yang suci.
Kemudian implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehatan jiwa ada beberapa bagian
yaitu kekokohan akidah, bebas dari penyakit hati, berkembangnya akhlak yang mulia,
terbinanya adab dan hubungan sosial, serta tercapainya kebahagiaan dunia dan
akhirat. Dalam penelitian ini bahwa umat Islam dapat mengetahui dan memahami
maksud Qalbun Salīm sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pengertian, makna dan
hakikat tentang Qalbun Salīm.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Makna Qalbun Salīm dalam al-Qur’an dimaknai sebagai hati yang bersih,
selamat, jujur dan ikhlas. Ada beberapa ayat yang membicarakan tentang
Qalbun Salīm dalam al-Qur’an, baik itu ayat yang membahas secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun term-term yang berkaitan dengan Qalbun
Salīm dalam Mu’jam al-Mufahras Li alfāẓ al-Qur’an dengan redaksi atau
bentuk kata yang berbeda ditemukan 7 pola kata terdapat 41 ayat dan 27 surah.
Namun, hanya dua ayat yang berkaitan langsung dengan Qalbun Salīm yaitu
surah asy-Syu’arā’ayat 89 dan surah ash-Shāffāt ayat 84. Ada beberapa
pendapat ulama tentang makna Qalbun Salīm yaitu salah satunya Sayyid Quthb
tentang surah asy-Syu’arā’ ayat 89 menafsirkan bahwa betapa besar kesadaran
Ibrahim dan sikapnya dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi hakikat
nilai pada hari itu.mSelanjutnya Quraish Shihab dalam bukunya menafsirkan
bahwa ayat ini dan ayat-ayat berikutnya dipahami oleh sementara ulama
sebagai komentar dan bukan lanjutan dari ucapan dan permohonan Nabi
Ibrahim as. Namun berupa pemberitaan dari Allah swt. tentang hari
kebangkitan yang disinggung sebelumnya oleh Nabi Ibrahim as. dalam doanya
yang disebut pada akhirat yang lalu.
2. Ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-Qur’an ada beberapa bagian yaitu hati yang
senang, hati yang bertaubat, hati yang bergetar ketika disebut nama Allah, hati
yang tunduk, hati yang takut kepada Allah, hati yang lemah lembut, hati yang
mendapat petunjuk, hati yang disatukan persaudaraan, hati yang santun dan
penyayang serta hati yang suci. Selain itu, ciri-ciri Qalbun Salīm dalam al-
Qur’an adalah Orang yang selamat dari syirik dan mengedepankan tauhid.
Salah satu tandanya adalah ketika manusia meminta semua kebutuhan hanya
kepada Allah swt. Selamat dari kesombongan dengan mewujudkan sifat
tawadhu’. Salah satunya tandanya ialah ketika seseorang tidak merasa lebih
baik dari orang lain. Selamat dari sifat hasad, dengki, iri, dengan cara
mewujudkan kelapangan dada. Salah satu tandanya ialah ketika seseorang
menginginkan kebaikan itu dimiliki oleh orang lain, dan tidak menginginkan
kebaikan tersebut.
3. Implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehaan jiwa yaitu hati yang terletak
didalam dada yang dapat menyalamatkan manusia pada hari kebangkitan
kelak. Hati yang selamat itu yakni hati yang bersih dari segala noda dosa
berupa kemusyrikan, kecintaan terhadap duniawi, sikap pamrih dan
kedurhakaan, serta kemurnian jiwanya dan memiliki akal yang sehat dalam
setiap melakukan kebaikan. Sejak lahir manusia telah membawa fitrahnya
masing-masing, berupa keyakinan tauhid. Keyakinan tersebut terletak dalam
hati setiap manusia. Ada beberapa implikasi Qalbun Salīm terhadap kesehaan
jiwa sebagai kalbun yang bersih yaitu kekokohan aqidah, bebas dari penyakit
hati, berkembangnya akhlak yang mulia, terbinanya adab yang baik dalam
hubungan sosial, dan tercapainya kebahagian dunia dan akhirat.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan oleh penulis, maka penulis
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu dalam memahami makna atau arti dalam suatu
bacaan maka perlu namanya mencari rerferensi-refenresi terkait dengan tema
yang ingin dicari baik itu kitab-kitab, buku-buku atau informasi lainnya
2. Kepada para pembaca kitab-kitab tafsir atau hadis yang memiliki disiplin ilmu
di bidang tafsir ataupun di bidang ilmu hadis, sebelum mengkaji suatu kitab,
agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih, dengan mengedepankan
ketakwaan kepada Allah.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai
literatur untuk para pelajar/mahasiswa.
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
mengajukan saran terkhusus kepada calon peneliti selanjutnya. Penulis mengharapkan
kepada calon peneliti lain bisa mengembangkan pembahasan ini dengan judul yang
sama namun dengan uraian yang berbeda guna meningkatakan eksistensi tujuan dan
kegunaan pembahasan ini, sehingga lebih jelas untuk bisa diterapkan kedalam
amalan-amalan seseorang guna meningkat kualitas iman yang ada di dalam hati.
Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh calon peneliti
selanjutnya. Semoga pembahasan dalam penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan bisa dijadikan sebagai bahan penelitian bagi calon peneliti selanjutnya.
Ketersediaan
| SFUD20220024 | 24/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
24/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
