Kajian Terhadap Metodologi Tafsir Rūh Al-Ma’Ᾱnī Karya Imam Al-Alusi

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Metodologi Tafsir Rūh Al-Ma’Ᾱnī. Pokok masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana Kajian Terhadap Metodologi Tafsir Rūh Al-
Ma’Ᾱnī). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui a) gambaran dan
karakteristik tafsir rūh al-Ma’ānī, b) model penafsiran al-Alusi dalam tafsir rūh al-
Ma’ānī, c) komentar ulama lain terhadap tafsir rūh al-Ma’ānī.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan yaitu,
pendekatan ilmu tafsir, pendekatan historis, dan pendekatan tasawuf. Penelitian ini
tergolong penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian kepustakaan. Adapun data
dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan mengutip data-data kualitatif dari
berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan tema tafsir rūh al-Ma’ānī.
Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran dan karakteristik tafsir rūh al-Ma’ānī
dengan nama lengkapnya Abu Tsana’ Syihab al-Din al-Syyid Mahmud Afandi al-
Alusi al-Bagdadi. Beliau lahir pada Jumat tanggal 14 Sya’ban tahun 1217 H/1802 M,
di dekat daerah Kurkh, Baghdad, Irak. Pada tahun 1258 H beliau diangkat sebagai
mufti sebelumnya diangkat menjadi wali wakaf di mandrasah al-Marjaniyyah. Pada
tahun 1263 H beliau melepaskan jabatan dan lebih memilih menyibukkan diri untuk
menyusun tafsir al-Qur’an yang kemudian dikenal dengan tafsir Ruh al-Ma’ani’.
Kemudian ada banyak ayat-ayat dalam penafsiran al-Alusi dalam kitab tafsir Rūh al-
Ma’ānī. Salah satunya terkait dengan ayat tentang menyucikan jiwa dan ayat tentang
hal hidup dan mati. Selanjutnya Komentar ulama tentang tentang Konsep Wara’
dalam tafsir al-Alusi/ Rūh al-Ma’ānī. Salah satunya yaitu Ash-Shabuni mengatakan
al-Alusi memang memberikan perhatian pada tafsir isyari, balaghah dan bayan.
Dengan apresiatif beliau mengatakan tafsir al-Alusi dapat dianggap tafsir yang paling
baik untuk dijadikan rujukan dalam kajian tafsir bi ar-riwayah, bi-ad-dirayah dan bi
al-isyarah. Dalam penelitian ini bahwa umat Islam dapat mengetahui dan memahami
tentang sifat atau ciri-ciri wara’ itu sendiri sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
pengertian, makna dan hakikat tentang wara’.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Al-alusi nama lengkap Abu Tsana’ Syihab al-Din al-Syyid Mahmud Afandi al-
Alusi al-Bagdadi. Nama al-Alusi diambil dari nama suatu tempat di tepi barat
sungai eufrat yang terleak di antara kota Abu Kamal dan kota Ramadi, Irak.
Beliau lahir dari keluarga besar yang terpelajar di kota Kurkh dan dilahirkan
pada Jumat tanggal 14 Sya’ban tahun 1217 H/1802 M, di dekat daerah Kurkh,
Baghdad, Irak. Adapun ayah Abu al-Tsana Mahmud adalah al-Syyid ‘Abdullah
Afandi, sedangkan nasab al-Alusi dari pihak ayahnya berujung kepada husaen
bin Ali. Sedangkan dari pihak ibunya berasal dari Hasan bin Ali. Pada tahun
1258 H beliau diangkat sebagai mufti setelah sebelun sebelumnya diangkat
menjadi wali wakaf di mandrasah al-Marjaniyyah. Pada tahun 1263 H beliau
melepaskan jabatan dan lebih memilih menyibukkan diri untuk menyusun tafsir
al-Qur’an yang kemudian dikenal dengan tafsir Ruh al-Ma’ani’. Adapun karya-
karyanya yaitu Hasyiyah’ala al-Qadr, Syaih al-Salim dalam ilmu logika, al-
Ajwibah al-‘Iraqiyyah’ an As’ilah al-Lahiriyyah, al-Ajwibah al’Iraqiyyah ala
As’ilah al-Iraniyah, Durrah al-Gawas fi Awham al-Khawass, al-Nafkhat al-
Qudsiyyah fi Adab al- Babs, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-‘Azim wa al-
Sab’i al-Masani dan Al- Nafakat al-Qudsiyyah Fil Mabahits al-Imamiya.
2. Ada banyak ayat-ayat dalam penafsiran al-Alusi dalam kitab tafsir Rūh al-
Ma’ānī. Salah satunya terkait dengan ayat tentang menyucikan jiwa, seperti
dalam ayat, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. Selain membahas tentang
penyucian jiwa juga membahas hal hidup dan mati, seperti pada ayat, yang
menjadi mati dan hidup, supaya dia mengui kamu, siapa diantarakamu yang
lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
3. Komentar ulama dalam tafsir al-Alusi/ Rūh al-Ma’ānī. Salah satunya yaitu Ash-
Shabuni mengatakan al-Alusi memang memberikan perhatian pad tafsir isyari,
balaghah dan bayan. Dengan apresiatif beliau mengatakan tafsir al-Alusi dapat
dianggap tafsir yang paling baik untuk dijadikan rujukan dalam kajian tafsir bi
ar-riwayah, bi-ad-dirayah dan bi al-isyarah. Kemudian menurut al-Dzahabi
dan Abu Syahbah, tafsir Rūh al-Ma’ānī merupakan kitab tafsir yang dapat
menghimpun sebagian besar pendapat para mufassir dengan disertai kritik yang
tajam dan pentarjih terdapat pendapat-pendapat yang beliau kutip. Selanjutnya
Rasyid Ridha juga menilai bahwa Imam al-Alusi sebagai mufassir yang terbaik
di kalangan ulama muta’akhkhirin dan mutaqaddimin. Namun, Imam al-Alusi
tidak luput dari kritikan. Seperti redaksi-redaksi yang dikutipnya.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan oleh penulis, maka penulis
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu dalam memahami makna atau arti dalam suatu
bacaan maka perlu namanya mencari rerferensi-refenresi terkait dengan tema
yang ingin dicari baik itu kitab-kitab, buku-buku atau informasi lainnya
2. Kepada para pembaca kitab-kitab tafsir atau hadis yang memiliki disiplin ilmu
di bidang tafsir ataupun di bidang ilmu hadis, sebelum mengkaji suatu kitab,
agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih, dengan mengedepankan
ketakwaan kepada Allah.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai
literatur untuk para pelajar/mahasiswa.
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
mengajukan saran terkhusus kepada calon peneliti selanjutnya. Penulis mengharapkan
kepada calon peneliti lain bisa mengembangkan pembahasan ini dengan judul yang
sama namun dengan uraian yang berbeda guna meningkatakan eksistensi tujuan dan
kegunaan pembahasan ini, sehingga lebih jelas untuk bisa diterapkan kedalam
amalan-amalan seseorang guna meningkat kualitas iman yang ada di dalam hati.
Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh calon peneliti
selanjutnya. Semoga pembahasan dalam penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan bisa dijadikan sebagai bahan penelitian bagi calon peneliti selanjutnya.
Ketersediaan
SFUD20220023.23/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

23/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top