Analisis Tafsir MaqāṢidī Terhadap Ayat-Ayat Konservasi Lingkungan Dalam Al-Qur’an
Winona Lutfiah/ 762312019034 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi
lingkungan dalam Al-Qur‟an yang berangkat dari fakta banyaknya fenomena
kerusakan lingkungan yang terjadi. Pokok permasalahannya adalah bagaimana
analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan dalam al-Qur‟an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-
ayat konservasi lingkungan dalam al-Qur‟an.
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka, menggunakan pendekatan tafsir maqāṣidī
serta ekosentris. Data primer dan diperoleh dari Al-Qur‟an dan kitab-kitab tafsir
sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai referensi penunjang lainnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur adapun teknik analisis data
adalah analisis deskriptif dan analisis tafsir maqāṣidī.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat beberapa ayat-ayat konservasi
lingkungan di dalam Al-Qur‟an di antaranya QS. al-Baqarah/2: 60, QS. al-Rūm/30:
41, QS. Al-A῾rāf/7: 56, QS. Hūd/11: 61, QS. al-Syu‟ara/26: 151-152, QS. al-
Qasas/28: 77, QS. Al-Baqarah/2: 29, Q.S. al-Baqarah/2: 30, dan Q.S. al-Baqarah/2:
Sementara itu maqāṣid ayat-ayat konservasi lingkungan agar manusia menyadari
tanggung jawabnya sebagai khalifah, sedangkan maqāṣid dari tanggung jawab
khalifah yang diemban yakni untuk memakmurkan alam. Maqāṣid dari
memakmurkan alam agar manusia mampu mengambil manfaatnya adapun maqāṣid
dari manfaat yang dihasilkan dari bumi diharapkan mampu menjadi pahala yang
bernilai surga di sisi Allah swt. dengan demikian keberadaan manusia dan bumi
saling tergantung sama lain sehingga pemikiran ekosentrisme yang melandasi sikap
manusia mengekksploitas alam secara berleh-lebihan mampu diminimalisir dengan
mengorelasikan karakteristik deep ecology dengan maqāṣid ayat-ayat konservasi
lingkungan.
Diharapkan penelitian ini mampu menjadi rujukan teoritis bagi penelitian selanjutnya
maupun rujukan praktis terkait pola relasi manusia dan lingkungan berdasarkan Al-
Qur‟an. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk
mengkaji lebih lanjut terkait ayat-ayat konserfasi lingkungan dengan berbagai analisis
tafsir yang telah banyak digunakan sebagai metode oleh para mufasir.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yakni sebagai berikut:
1. Ayat-ayat konservasi lingkungan di dalam Al-Qur‟an tidak hanya terbatas pada
QS. al-Baqarah/2: 60, QS. al-Rūm/30: 41, QS. Al-A῾rāf/7: 56, QS. Hūd/11: 61,
QS. al-Syu‟ara/26: 151-152, QS. al-Qasas/28: 77, QS. Al-Baqarah/2: 29, Q.S. al-
Baqarah/2: 30, dan Q.S. al-Baqarah/2: 205. Pemilihan ayat-ayat tersebut
dikarenakan sesuai dengan indikator yang telah didetapkan sebelumnya.
2. Untuk mengetahui maqaṣid ayat-ayat tersebut meliputi empat langkah yakni
metode tektual, induktif, konklusif, dan eksperimen pakar Al-Qur‟an. Hasilnya
adalah manusia diciptakan untuk memakmurkan alam, maqaṣid dari
memkamurkan alam agar manusia mampu mengambil manfaatnya, sedangkan
maqaṣid dari manfaat yang telah diambil dari alam diharapkan mampu menjadi
pahala di negeri
akhirat sehingga menjadi sebab manusia dirahmati oleh Allah swt. untuk
memperoleh surga.
3. Hasil interpretasi tafsir maqāṣidī ayat-ayat konservasi lingkungan dmenjadi solusi
terhadap fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi dengan dengan
ditumbuhkannya paham ekosetris yakni teori deep ecology (DE) atau etika
lingkungan yang memiliki lima karakteristik yang kesemuanya mempunyai selasi
dengan analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan di atas maka berikut peneliti akan
menguraikan beberapa saran:
1. Kerusakan lingkungan yang terjadi karena ulah manusia seharusnya mampu untuk
diminimalisir mengingat penjagaan terhadap bumi merupakan amanah yang
diberikan oleh Allah swt. kepada manusia oleh karena itu mengonservasi
lingkungan merupakan salah satu perbuatan menjalankan amanah dari Allah swt.
2. Analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan masih terbuka
peluang untuk dikaji lebih dalam lagi mengingat data yang dikasi pada penelitian
ini hanya terbatas pada sembilan ayat.
3. Selain itu, masih terdapat teori tafsir maqāṣidī lainnya yang dicetuskan oleh para
pakar tafsir yang bisa digunakan untuk menganalisis ayat yang sama mengingat
analisis tafsir maqāṣidī tiap pakar tafsir memiliki langkah-langkahnya masing-
masing.
C. Implikasi
Implikasi yang dihasilkan penelitian di atas yakni sebagai berikut:
1. Secara teoritis penelitian ini diharap mampu berimplikasi pada penunjangan
perkembangan ilmi pengetahuan serta diharapkan mampu menjadi rujukan bagi
peneliti-peneliti selanjutnya yang membahas tema yang sama.
2. Secara praktif penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam mengurangi
fakta kerusakan lingkungan yang terjadi, serta mampu mengubah paradigma
bahwa ajaran Islam juga menyentuh aspek-aspek kepedulian pada alam.
lingkungan dalam Al-Qur‟an yang berangkat dari fakta banyaknya fenomena
kerusakan lingkungan yang terjadi. Pokok permasalahannya adalah bagaimana
analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan dalam al-Qur‟an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-
ayat konservasi lingkungan dalam al-Qur‟an.
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka, menggunakan pendekatan tafsir maqāṣidī
serta ekosentris. Data primer dan diperoleh dari Al-Qur‟an dan kitab-kitab tafsir
sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai referensi penunjang lainnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur adapun teknik analisis data
adalah analisis deskriptif dan analisis tafsir maqāṣidī.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat beberapa ayat-ayat konservasi
lingkungan di dalam Al-Qur‟an di antaranya QS. al-Baqarah/2: 60, QS. al-Rūm/30:
41, QS. Al-A῾rāf/7: 56, QS. Hūd/11: 61, QS. al-Syu‟ara/26: 151-152, QS. al-
Qasas/28: 77, QS. Al-Baqarah/2: 29, Q.S. al-Baqarah/2: 30, dan Q.S. al-Baqarah/2:
Sementara itu maqāṣid ayat-ayat konservasi lingkungan agar manusia menyadari
tanggung jawabnya sebagai khalifah, sedangkan maqāṣid dari tanggung jawab
khalifah yang diemban yakni untuk memakmurkan alam. Maqāṣid dari
memakmurkan alam agar manusia mampu mengambil manfaatnya adapun maqāṣid
dari manfaat yang dihasilkan dari bumi diharapkan mampu menjadi pahala yang
bernilai surga di sisi Allah swt. dengan demikian keberadaan manusia dan bumi
saling tergantung sama lain sehingga pemikiran ekosentrisme yang melandasi sikap
manusia mengekksploitas alam secara berleh-lebihan mampu diminimalisir dengan
mengorelasikan karakteristik deep ecology dengan maqāṣid ayat-ayat konservasi
lingkungan.
Diharapkan penelitian ini mampu menjadi rujukan teoritis bagi penelitian selanjutnya
maupun rujukan praktis terkait pola relasi manusia dan lingkungan berdasarkan Al-
Qur‟an. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk
mengkaji lebih lanjut terkait ayat-ayat konserfasi lingkungan dengan berbagai analisis
tafsir yang telah banyak digunakan sebagai metode oleh para mufasir.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yakni sebagai berikut:
1. Ayat-ayat konservasi lingkungan di dalam Al-Qur‟an tidak hanya terbatas pada
QS. al-Baqarah/2: 60, QS. al-Rūm/30: 41, QS. Al-A῾rāf/7: 56, QS. Hūd/11: 61,
QS. al-Syu‟ara/26: 151-152, QS. al-Qasas/28: 77, QS. Al-Baqarah/2: 29, Q.S. al-
Baqarah/2: 30, dan Q.S. al-Baqarah/2: 205. Pemilihan ayat-ayat tersebut
dikarenakan sesuai dengan indikator yang telah didetapkan sebelumnya.
2. Untuk mengetahui maqaṣid ayat-ayat tersebut meliputi empat langkah yakni
metode tektual, induktif, konklusif, dan eksperimen pakar Al-Qur‟an. Hasilnya
adalah manusia diciptakan untuk memakmurkan alam, maqaṣid dari
memkamurkan alam agar manusia mampu mengambil manfaatnya, sedangkan
maqaṣid dari manfaat yang telah diambil dari alam diharapkan mampu menjadi
pahala di negeri
akhirat sehingga menjadi sebab manusia dirahmati oleh Allah swt. untuk
memperoleh surga.
3. Hasil interpretasi tafsir maqāṣidī ayat-ayat konservasi lingkungan dmenjadi solusi
terhadap fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi dengan dengan
ditumbuhkannya paham ekosetris yakni teori deep ecology (DE) atau etika
lingkungan yang memiliki lima karakteristik yang kesemuanya mempunyai selasi
dengan analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan di atas maka berikut peneliti akan
menguraikan beberapa saran:
1. Kerusakan lingkungan yang terjadi karena ulah manusia seharusnya mampu untuk
diminimalisir mengingat penjagaan terhadap bumi merupakan amanah yang
diberikan oleh Allah swt. kepada manusia oleh karena itu mengonservasi
lingkungan merupakan salah satu perbuatan menjalankan amanah dari Allah swt.
2. Analisis tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat konservasi lingkungan masih terbuka
peluang untuk dikaji lebih dalam lagi mengingat data yang dikasi pada penelitian
ini hanya terbatas pada sembilan ayat.
3. Selain itu, masih terdapat teori tafsir maqāṣidī lainnya yang dicetuskan oleh para
pakar tafsir yang bisa digunakan untuk menganalisis ayat yang sama mengingat
analisis tafsir maqāṣidī tiap pakar tafsir memiliki langkah-langkahnya masing-
masing.
C. Implikasi
Implikasi yang dihasilkan penelitian di atas yakni sebagai berikut:
1. Secara teoritis penelitian ini diharap mampu berimplikasi pada penunjangan
perkembangan ilmi pengetahuan serta diharapkan mampu menjadi rujukan bagi
peneliti-peneliti selanjutnya yang membahas tema yang sama.
2. Secara praktif penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam mengurangi
fakta kerusakan lingkungan yang terjadi, serta mampu mengubah paradigma
bahwa ajaran Islam juga menyentuh aspek-aspek kepedulian pada alam.
Ketersediaan
| SFUD20220020 | 20/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
20/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
