Urgensi Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguata Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mts Yapit Taretta
Lisa Ramadhani/02.18.1133 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang keterampilan guru dalam memberikan
penguatan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIII pada mata
pelajaran fikih di MTs Yapit yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan guru
fikih dalam memberikan penguatan di kelas VIII MTs Yapit Taretta, motivasi belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta. Penelitian ini
menggunakan penelitian lapangan dan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif, dengan pendekatan psikologis, pedagogik, sosiologis dan teologis normatif.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
dalam penelitian ini yaitu 1 guru fikih dan siswa kelas VIII A yang terdiri dari 10
Responden. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, urgensi keterampilan guru
dalam memberikan penguatan terhadap siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di
MTs Yapit Taretta sangat penting untuk diberikan terhadap siswa, karena cara
penyampaiannya dan pelaksanaannya pun tidak sulit untuk dilakukan seperti
penguatan verbal yang dilakukan dengan menggunakan kata atau kalimat pujian
yang dilontarkan kepada siswa ketika siswa mampu memberikan respon yag positif
dalam kegiatan pembelajaran, selanjutnya yaitu penguatan non-verbal yang juga
begitu mudah untuk dilakukan oleh semua guru karena hanya menggunakan gerak
isyarat seperti mimik wajah, gerak mendekati, dan sentuhan. Dari kedua penguatan
tersebut ada juga yang dinamakan dengan penguatan kepada pribadi tertentu serta
penguatan kepada kelompok. Kedua, Cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta yaitu dengan menggunakan penguatan
berupa verbal da non-verbal. Guru fikih juga menciptakan kegiatan yang menyenangkan
sebagai bentuk dari penguatan untuk merangsang motivasi belajar siswa. Hadiah juga
diberikan guru fikih sebagai salah satu bentuk penguatan kepada siswa yang aktif dalam
belajar serta siswa yang berprestasi dalam pembelajaran. Dalam pemberian penguatan yang
dilakukan guru fikih, siswa merasa senang, dihargai, diberikan perhatian, dan yang tidak
kurang pentingnya adalah siswa merasa bahwa belajar tersebut sangat bermanfaat bagi dia.
Ketiga, keterampilan guru dalam memberikan penguatan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan faktor
penghambat. Diantara faktor-faktor pendukung adalah, adanya minat belajar siswa
pada mata pelajaran fikih serta sarana dan sumber belajar yang memadai,. Sedangkan
faktor-faktor penghambat
antara lain adanya sebagian siswa yang masih enggan
untuk mengemukakan pendapatnya, latar belakang siswa yang berbeda, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru fikih dalam mengajar.
A. Kesimpulan
1. Urgensi keterampilan guru dalam memberikan penguatan terhadap siswa kelas
VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta sangat penting untuk
diberikan terhadap siswa, karena cara penyampaiannya dan pelaksanaannya
pun tidak sulit untuk dilakukan seperti penguatan verbal yang dilakukan
dengan menggunakan kata atau kalimat pujian yang dilontarkan kepada siswa
ketika siswa mampu memberikan respon yag positif dalam kegiatan
pembelajaran, selanjutnya yaitu penguatan non-verbal yang juga begitu mudah
untuk dilakukan oleh semua guru karena hanya menggunakan gerak isyarat
seperti mimik wajah, gerak mendekati, dan sentuhan. Dari kedua penguatan
tersebut ada juga yang dinamakan dengan penguatan kepada pribadi tertentu
serta penguatan kepada kelompok.
2. Cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih
di MTs Yapit Taretta yaitu dengan menggunakan penguatan, penguatan yang
diberikan oleh guru fikih kepada siswa kelas VIII MTs Yapit Taretta dapat
menarik perhatian siswa serta dapat pula merangsang motivasi belajarnya. Hal
ini ditandai ketika guru fikih memberikan penguatan berupa verbal dan non-
verbal yaitu guru fikih memvariasikan kedua penguatan tersebut yaitu kata
atau kalimat pujian serta senyuman yang diberikan kepada siswa yang aktif
bertanya dan mengeluarkan pendapat selama proses pembelajaran fikih dan
siswa merasa senang dan bahagia ketika diberikan penguatan ketika telah
melakukan respon yang positif selama pembelajaran. Selain dari penguatan
terhadap individu, guru fikih juga memberikan penguatan terhadap kelompok
yaitu dengan cara memberikan apresiasi berupa tepuk tangan kepada kelompok
yang telah mengerjakan tugas dengan baik, serta mengizinkan suatu kelompok
untuk bermain sesuatu yang menjadi kegemarannya ketika mampu
mengerjakan suatu tugas dengan benar, hal ini pun memicu semua siswa untuk
aktif dalam pembelajaran karena dijanjikan sesuatu. Guru fikih juga
menciptakan kegiatan yang menyenangkan sebagai bentuk dari penguatan
untuk merangsang motivasi belajar siswa. Hadiah juga diberikan guru fikih
sebagai salah satu bentuk penguatan kepada siswa yang aktif dalam belajar
serta siswa yang berprestasi dalam pembelajaran. Dalam pemberian penguatan
yang dilakukan guru fikih, siswa merasa senang, dihargai, diberikan perhatian,
dan yang tidak kurang pentingnya adalah siswa merasa bahwa belajar tersebut
sangat bermanfaat bagi dia.
3. Keterampilan guru dalam memberikan penguatan untuk
meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit
Taretta dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan
faktor penghambat. Diantara faktor-faktor pendukung adalah, adanya minat
belajar siswa pada mata pelajaran fikih serta sarana dan sumber belajar yang
memadai,. Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain adanya sebagian
siswa yang masih enggan untuk mengemukakan pendapatnya, latar belakang
siswa yang berbeda, dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru fikih
dalam mengajar.
B. Saran
1. Bagi Guru Fikih
Hendaknya guru fikih lebih lebih memvariasi lagi mengenai pemberian
penguatan kepada siswa, karena masih banyak bentuk-bentuk penguatan yang belum
digunakan dan juga guru fikih harus meningkatkan lagi mengenai metode pengajaran
yang dipakai, agar metode pengajaran di kelas tidak terkesan monoton, sehingga
siswa lebih semangat belajar khususnya pelajaran fikih.
2. Bagi siswa
Pemberian penguatan dapat menuntun siswa untuk lebih termotivasi dalam
proses pembelajaran. Karena pemberian penguatan mempunyai beberapa kelebihan
apabila dilakukan dengan tepat antara lain dapat meningkatkan perhatian dan
motivasi siswa terhadap materi dan dapat mendorong siswanya untuk
meningkatkan belajarnya secara mandiri. Gurunhendaknya menggunakan
penguatan/reirforcement secara bervariasi dan pemberian penguatan secara verbal
maupun non-verbal dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan
jenuh terhadap pola penguatan yang tetap.
3. Bagi sekolah
Hendaknya pemberian penguatan keada siswa perlu diperhatikan, salah
satunya yaitu sering adakan perlombaan atau kompetisi di sekolah, karena dengan
adanya perlombaan dapat memicu siswa untuk lebih meningkatkan motivasi
belajarnya begitupun juga dengan prestasinya.
penguatan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIII pada mata
pelajaran fikih di MTs Yapit yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan guru
fikih dalam memberikan penguatan di kelas VIII MTs Yapit Taretta, motivasi belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta. Penelitian ini
menggunakan penelitian lapangan dan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kualitatif, dengan pendekatan psikologis, pedagogik, sosiologis dan teologis normatif.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
dalam penelitian ini yaitu 1 guru fikih dan siswa kelas VIII A yang terdiri dari 10
Responden. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, urgensi keterampilan guru
dalam memberikan penguatan terhadap siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di
MTs Yapit Taretta sangat penting untuk diberikan terhadap siswa, karena cara
penyampaiannya dan pelaksanaannya pun tidak sulit untuk dilakukan seperti
penguatan verbal yang dilakukan dengan menggunakan kata atau kalimat pujian
yang dilontarkan kepada siswa ketika siswa mampu memberikan respon yag positif
dalam kegiatan pembelajaran, selanjutnya yaitu penguatan non-verbal yang juga
begitu mudah untuk dilakukan oleh semua guru karena hanya menggunakan gerak
isyarat seperti mimik wajah, gerak mendekati, dan sentuhan. Dari kedua penguatan
tersebut ada juga yang dinamakan dengan penguatan kepada pribadi tertentu serta
penguatan kepada kelompok. Kedua, Cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta yaitu dengan menggunakan penguatan
berupa verbal da non-verbal. Guru fikih juga menciptakan kegiatan yang menyenangkan
sebagai bentuk dari penguatan untuk merangsang motivasi belajar siswa. Hadiah juga
diberikan guru fikih sebagai salah satu bentuk penguatan kepada siswa yang aktif dalam
belajar serta siswa yang berprestasi dalam pembelajaran. Dalam pemberian penguatan yang
dilakukan guru fikih, siswa merasa senang, dihargai, diberikan perhatian, dan yang tidak
kurang pentingnya adalah siswa merasa bahwa belajar tersebut sangat bermanfaat bagi dia.
Ketiga, keterampilan guru dalam memberikan penguatan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan faktor
penghambat. Diantara faktor-faktor pendukung adalah, adanya minat belajar siswa
pada mata pelajaran fikih serta sarana dan sumber belajar yang memadai,. Sedangkan
faktor-faktor penghambat
antara lain adanya sebagian siswa yang masih enggan
untuk mengemukakan pendapatnya, latar belakang siswa yang berbeda, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru fikih dalam mengajar.
A. Kesimpulan
1. Urgensi keterampilan guru dalam memberikan penguatan terhadap siswa kelas
VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit Taretta sangat penting untuk
diberikan terhadap siswa, karena cara penyampaiannya dan pelaksanaannya
pun tidak sulit untuk dilakukan seperti penguatan verbal yang dilakukan
dengan menggunakan kata atau kalimat pujian yang dilontarkan kepada siswa
ketika siswa mampu memberikan respon yag positif dalam kegiatan
pembelajaran, selanjutnya yaitu penguatan non-verbal yang juga begitu mudah
untuk dilakukan oleh semua guru karena hanya menggunakan gerak isyarat
seperti mimik wajah, gerak mendekati, dan sentuhan. Dari kedua penguatan
tersebut ada juga yang dinamakan dengan penguatan kepada pribadi tertentu
serta penguatan kepada kelompok.
2. Cara meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih
di MTs Yapit Taretta yaitu dengan menggunakan penguatan, penguatan yang
diberikan oleh guru fikih kepada siswa kelas VIII MTs Yapit Taretta dapat
menarik perhatian siswa serta dapat pula merangsang motivasi belajarnya. Hal
ini ditandai ketika guru fikih memberikan penguatan berupa verbal dan non-
verbal yaitu guru fikih memvariasikan kedua penguatan tersebut yaitu kata
atau kalimat pujian serta senyuman yang diberikan kepada siswa yang aktif
bertanya dan mengeluarkan pendapat selama proses pembelajaran fikih dan
siswa merasa senang dan bahagia ketika diberikan penguatan ketika telah
melakukan respon yang positif selama pembelajaran. Selain dari penguatan
terhadap individu, guru fikih juga memberikan penguatan terhadap kelompok
yaitu dengan cara memberikan apresiasi berupa tepuk tangan kepada kelompok
yang telah mengerjakan tugas dengan baik, serta mengizinkan suatu kelompok
untuk bermain sesuatu yang menjadi kegemarannya ketika mampu
mengerjakan suatu tugas dengan benar, hal ini pun memicu semua siswa untuk
aktif dalam pembelajaran karena dijanjikan sesuatu. Guru fikih juga
menciptakan kegiatan yang menyenangkan sebagai bentuk dari penguatan
untuk merangsang motivasi belajar siswa. Hadiah juga diberikan guru fikih
sebagai salah satu bentuk penguatan kepada siswa yang aktif dalam belajar
serta siswa yang berprestasi dalam pembelajaran. Dalam pemberian penguatan
yang dilakukan guru fikih, siswa merasa senang, dihargai, diberikan perhatian,
dan yang tidak kurang pentingnya adalah siswa merasa bahwa belajar tersebut
sangat bermanfaat bagi dia.
3. Keterampilan guru dalam memberikan penguatan untuk
meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran fikih di MTs Yapit
Taretta dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan
faktor penghambat. Diantara faktor-faktor pendukung adalah, adanya minat
belajar siswa pada mata pelajaran fikih serta sarana dan sumber belajar yang
memadai,. Sedangkan faktor-faktor penghambat antara lain adanya sebagian
siswa yang masih enggan untuk mengemukakan pendapatnya, latar belakang
siswa yang berbeda, dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru fikih
dalam mengajar.
B. Saran
1. Bagi Guru Fikih
Hendaknya guru fikih lebih lebih memvariasi lagi mengenai pemberian
penguatan kepada siswa, karena masih banyak bentuk-bentuk penguatan yang belum
digunakan dan juga guru fikih harus meningkatkan lagi mengenai metode pengajaran
yang dipakai, agar metode pengajaran di kelas tidak terkesan monoton, sehingga
siswa lebih semangat belajar khususnya pelajaran fikih.
2. Bagi siswa
Pemberian penguatan dapat menuntun siswa untuk lebih termotivasi dalam
proses pembelajaran. Karena pemberian penguatan mempunyai beberapa kelebihan
apabila dilakukan dengan tepat antara lain dapat meningkatkan perhatian dan
motivasi siswa terhadap materi dan dapat mendorong siswanya untuk
meningkatkan belajarnya secara mandiri. Gurunhendaknya menggunakan
penguatan/reirforcement secara bervariasi dan pemberian penguatan secara verbal
maupun non-verbal dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan
jenuh terhadap pola penguatan yang tetap.
3. Bagi sekolah
Hendaknya pemberian penguatan keada siswa perlu diperhatikan, salah
satunya yaitu sering adakan perlombaan atau kompetisi di sekolah, karena dengan
adanya perlombaan dapat memicu siswa untuk lebih meningkatkan motivasi
belajarnya begitupun juga dengan prestasinya.
Ketersediaan
| STAR20220118 | 118/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
118/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
