MuḤāsabah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi terhadap Tafsir Al-Azhar)
Marhama/ 03.17.1005 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Muḥāsabah dalam Perspektif al-Qur‟an (Studi
terhadap Tafsir al-Azhar). Pokok masalah dalam penelitian ini, adalah bagaimana
muḥāsabah dalam perspektif al-Qur‟an menurut Tafsir Al-Azhar. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui: a) Hakikat muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar, b) Wujud
muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar, c) Urgensi muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan,
yaitu pendekatan historis, pendekatan lingusitik atau kebahasaan, pendekatan
tasawuf, dan pendekatan psikologis. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif
deskriptif atau penelitian kepustakaan. Adapun data dikumpulkan dengan cara
mengumpulkan dan mengutip data-data kualitatif dari berbagai sumber yang
mempunyai hubungan dengan tema muḥāsabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan: a) Muḥāsabah yaitu melakukan perhitungan
atas diri manusia sendiri. Bagi manusia yang merasa dirnya mempunyai akal maka
hendaklah mereka melakukan muḥāsabah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat; b) Wujud muḥāsabah dari beberapa ayat dalam al-Qur‟an dijelaskan menurut
tafsir al-Azhar dapat dikategorikan menjadi dua yaitu muḥāsabah qablal ‘amal, dan
muḥāsabah ba’dal ‘amal. Adapun muḥāsabah qablal ‘amal, yaitu muḥāsabah yang
dilakukan sebelum melakukan sesuatu amal perbuatan. Sedangkan muḥāsabah ba’dal
‘amal yaitu muḥāsabah atau introspeksi diri setelah melakukan sesuatu atau
perbuatan; c) Urgensi muḥāsabah di antaranya: 1) Dapat mengingatkan kepada
manusia tentang pentingnya menilai diri sendiri terlebih dahulu sebelum dinilai oleh
orang lain dan sebelum dinilai oleh Allah swt; 2) Menghindarkan manusia dari sikap
sombong; 3) Menyadarkan manusia untuk menggunakan atau memanfaatkan waktu
dengan baik; dan 4) Membuahkan rasa tanggung jawab di hadapan Allah, di hadapan
manusia dan di hadapan jiwa-jiwa yang terbebani.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hakikat muḥāsabah atau introspeksi diri dalam tafsir al-Azhar yaitu melakukan
perhitungan atas diri manusia sendiri. Bagi manusia yang merasa dirinya
mempumyai akal maka hendaklah mereka melakukan muḥāsabah untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Wujud muḥāsabah, dari beberapa ayat dalam al-Qur‟an yang dijelaskan dalam
tafsir al-Azhar penulis dapat membagi dua kategori yaitu muḥāsabah qablal
‘amal, dan muḥāsabah ba’dal ‘amal. Muḥāsabah qablal ‘amal, yaitu muḥāsabah
yang dilakukan sebelum melakukan sesuatu amal perbuatan. Sedangkan
muḥāsabah ba’dal ‘amal yaitu muḥāsabah atau introspeksi diri setelah
melakukan perbuatan.
3. Adapun urgensi muḥāsabah menurut Hamka dapat dipahami sebagai berikut:
a. Dapat mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya menilai diri sendiri
terlebih dahulu sebelum dinilai oleh orang lain dan sebelum dinilai oleh
Allah swt.
b. Menghindarkan manusia dari sikap sombong.
c. Menyadarkan manusia untuk memanfaatkan waktu dengan baik.
d. Membuahkan rasa tanggung jawab di hadapan Allah, di hadapan manusia
dan dihadapan jiwa-jiwa yang terbebani.
B. Implikasi
Berdasarkan uaraian di atas maka penulis menyarankan atau
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu yang memiliki disiplin ilmu di bidang tafsir,
sebelum mengkaji suatu kitab tafsir, agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih,
dengan mengedepankan ketakwaan kepada Allah kemudian tidak menghilangkan
makna sebenarnya yang disampaikan oleh si penafsir agar hasil kajian dapat
dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
2. Kepada para peminat/pembaca kitab-kitab tafsir, agar memperhatikan atau
mengenal terlebih dahulu syarat-syarat ideal seorang mufassir, sehingga dapat
memilah -milah tafsir yang akan dibaca, untuk dijadikan acuan atau rujukan dalam
memahami dan mengamalkan ayat-ayat Allah swt.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai literatur
atau konsumsi para pelajar/mahasiswa.
terhadap Tafsir al-Azhar). Pokok masalah dalam penelitian ini, adalah bagaimana
muḥāsabah dalam perspektif al-Qur‟an menurut Tafsir Al-Azhar. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui: a) Hakikat muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar, b) Wujud
muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar, c) Urgensi muḥāsabah dalam Tafsir al-Azhar.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan,
yaitu pendekatan historis, pendekatan lingusitik atau kebahasaan, pendekatan
tasawuf, dan pendekatan psikologis. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif
deskriptif atau penelitian kepustakaan. Adapun data dikumpulkan dengan cara
mengumpulkan dan mengutip data-data kualitatif dari berbagai sumber yang
mempunyai hubungan dengan tema muḥāsabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan: a) Muḥāsabah yaitu melakukan perhitungan
atas diri manusia sendiri. Bagi manusia yang merasa dirnya mempunyai akal maka
hendaklah mereka melakukan muḥāsabah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat; b) Wujud muḥāsabah dari beberapa ayat dalam al-Qur‟an dijelaskan menurut
tafsir al-Azhar dapat dikategorikan menjadi dua yaitu muḥāsabah qablal ‘amal, dan
muḥāsabah ba’dal ‘amal. Adapun muḥāsabah qablal ‘amal, yaitu muḥāsabah yang
dilakukan sebelum melakukan sesuatu amal perbuatan. Sedangkan muḥāsabah ba’dal
‘amal yaitu muḥāsabah atau introspeksi diri setelah melakukan sesuatu atau
perbuatan; c) Urgensi muḥāsabah di antaranya: 1) Dapat mengingatkan kepada
manusia tentang pentingnya menilai diri sendiri terlebih dahulu sebelum dinilai oleh
orang lain dan sebelum dinilai oleh Allah swt; 2) Menghindarkan manusia dari sikap
sombong; 3) Menyadarkan manusia untuk menggunakan atau memanfaatkan waktu
dengan baik; dan 4) Membuahkan rasa tanggung jawab di hadapan Allah, di hadapan
manusia dan di hadapan jiwa-jiwa yang terbebani.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hakikat muḥāsabah atau introspeksi diri dalam tafsir al-Azhar yaitu melakukan
perhitungan atas diri manusia sendiri. Bagi manusia yang merasa dirinya
mempumyai akal maka hendaklah mereka melakukan muḥāsabah untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Wujud muḥāsabah, dari beberapa ayat dalam al-Qur‟an yang dijelaskan dalam
tafsir al-Azhar penulis dapat membagi dua kategori yaitu muḥāsabah qablal
‘amal, dan muḥāsabah ba’dal ‘amal. Muḥāsabah qablal ‘amal, yaitu muḥāsabah
yang dilakukan sebelum melakukan sesuatu amal perbuatan. Sedangkan
muḥāsabah ba’dal ‘amal yaitu muḥāsabah atau introspeksi diri setelah
melakukan perbuatan.
3. Adapun urgensi muḥāsabah menurut Hamka dapat dipahami sebagai berikut:
a. Dapat mengingatkan kepada manusia tentang pentingnya menilai diri sendiri
terlebih dahulu sebelum dinilai oleh orang lain dan sebelum dinilai oleh
Allah swt.
b. Menghindarkan manusia dari sikap sombong.
c. Menyadarkan manusia untuk memanfaatkan waktu dengan baik.
d. Membuahkan rasa tanggung jawab di hadapan Allah, di hadapan manusia
dan dihadapan jiwa-jiwa yang terbebani.
B. Implikasi
Berdasarkan uaraian di atas maka penulis menyarankan atau
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu yang memiliki disiplin ilmu di bidang tafsir,
sebelum mengkaji suatu kitab tafsir, agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih,
dengan mengedepankan ketakwaan kepada Allah kemudian tidak menghilangkan
makna sebenarnya yang disampaikan oleh si penafsir agar hasil kajian dapat
dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
2. Kepada para peminat/pembaca kitab-kitab tafsir, agar memperhatikan atau
mengenal terlebih dahulu syarat-syarat ideal seorang mufassir, sehingga dapat
memilah -milah tafsir yang akan dibaca, untuk dijadikan acuan atau rujukan dalam
memahami dan mengamalkan ayat-ayat Allah swt.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai literatur
atau konsumsi para pelajar/mahasiswa.
Ketersediaan
| SFUD20210073 | 73/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
73/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
