Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas
penggunaan model pembelajaran course review horay berbantuan medi tebak kata
dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran ips MI Arrahman
Aajekko Kabupaten Bone. Pokok permasalahan penelitian ini keaktifan belajar
siswa pembelajaran IPS kelas V MI Arrahman Pajekko Kabupaten Bone. Metode
penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif Pre Eksperimen Design
dengan design One Group Pretest-Postest. Teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen angket dan dokumentasi.
Data yang diperoleh setelah penelitian di analisis menggunakan aplikasi
Statiscal Package Sosial Sciences (SPSS) Versi 22, agar dapat mengetahui hasil
perhitungan nilai statistik deskriptif pretest-postest, uji normalitas, uji hipotesis
dan uji t-paired sample test. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Arrahman
Pajekko Kabupaten Bone. dengan siswa yang berjumlah 17 orang. Hasil
penelitian setelah dilakukan perlakuan menggunakan model pembalajaran course
review horay berbantuan media tebak kata, menunjukkan bahwa nilai yang
diperoleh peserta didik kelas V pada saat post-test terjadi peningkatan dengan
melihat kriteria keaktifan belajar dengan rata-rata sebesar 85,47 dan dapat dilihat
dari uji-t pada nilai pre-test dan post-test, dapat diketahui jika nilai (signifikansi)
2-tailed 0,000 < 0,05 maka H O ditolak, sehingga model course review horay
berbantuan media tebak kata dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
pembelajaran IPS MI Arrahman Pajekko Kabupaten Bone, karena nilai
signifikansi yang diperoleh adalah 0,00.
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang keaktifan
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay
berbantuan media tebak kata dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
pembelajaran IPS MI Arrahman pajekko kabupaten bone, maka penulis dapat
menyimpulkan:
1. Keaktifan belajar siswa pembelajaran IPS MI Arrahman pajekko
kabupaten bone sebelum (pre-test) memiliki rata-rata (pre-test) 40,82, nilai
tertinggi sebesar 45, dan nilai terendah hanya 35, dapat disimpulkan
bahwa nilai yang diperoleh siswa kelas V pada saat pre-tes masih rendah
dikarenakan belum mencapai kriteria keaktifan belajar.
2. Keaktifan belajar siswa pembelajaran IPS MI Arrahman pajekko
kabupaten bone sebelum (pre-test) memiliki rata-rata (pre-test) 85,47, nilai
tertinggi sebesar 90, dan nilai terendah hanya 78, dapat disimpulkan
bahwa nilai yang diperoleh siswa kelas V pada saat post-test terjadi
peningkatan dengan melihat kriteria keaktifan belajar.
3. Efektivitas model pembelajaran Course Review Horay berbantuan media
tebak kata dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V MI
Arrahman Pajekko. Dapat dilihat dari uji-t menggunakan SPSS for
windows versi 22 pada nilai pre-test dan post-tes, dapat diketahui nilai
(signifikansi) 2-tailed adalah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
keaktifan belajar siswa lebih baik setelah penggunaan model Course
Review Horay berbantuan media tebak kata. Oleh karena itu, penggunaan
model Course Review Horay berbantuan media tebak kata terhadap
peningkatan keaktifan belajar siswa dengan hasil capaian 75,48 dalam
kategori cukup efektif.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian model course review horay
berbantuan media tebak kata maka diajukan beberapa saran dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, adapun sarannya yaitu:
1. Model pembelajaran course review horay berbantuan media tebak kata
akan memberikan sumbangan dalam proses pembelajaran serta
memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran
sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan keaktifan siswa. Dengan demikian model course review
horay berbantuan media tebak kata dapat dijadikan bahan pertimbangan
guru dalam penyampaian meteri IPS dengan pertimbangandimana siswa
memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran.
2. Penggunaan model pembelajaran course review horay berbantuan media
tebak kata memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa akan
memperoleh hasil belajar yang maksimal pula.
3. Setiap media pembelajaran mempunyai mempunyai kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih
media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, tujuan yang
harus dicapai, waktu yang tersedia serta sarana dan prasarana yang
dimiliki.

STAR20230270

270/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia