Pola Komunikasi Antar Umat Beragama dalam Mewujudkan Toleransi (Studi Kasus di Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone)
Nur Oktaviana/ 03.18.2052 - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai pola komunikasi antar umat beragama
yang digunakan masyarakat Lappacenrana dalam berinteraksi dilingkungan yang
masyarakatnya itu mayoritas Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) untuk
mengetahui strategi komunikasi masyarakat dalam mewujudkan toleransi di
Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone. 2) untuk
mengetahui pola komunikasi antar umat beragama dalam mewujudkan toleransi di
Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone 3) untuk
mengetahui upaya menciptakan hubungan yang baik antar umat beragama dalam
mewujudkan toleransi di Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo
Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan komunikasi, antropologis, dan normatif. Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teori kode bicara menurut Gerry Philipseng.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan
yaitu strategi komunikasi konsiliasi yang dimana komunikasi ini bisa menjadi salah
satu cara yang digunakan apabila terdapat suatu konflik atau perselisihan yang
menyangkut masalah agama yang ada dimasyarakat Lappacenrana dan strategi
komunikasi negosiasi/musyawarah yaitu komunikasi yang dilakukan secara tatap
muka guna mendapatkan persetujuan antara kedua belah pihak. Sedangkan pola
komunikasi masyarakat Lappacenrana lebih sering menggunakan komunikasi
antarpribadi secara tatap muka dengan bersifat timbal balik. Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan yang terjalin antar umat beragama di Lappacenrana memiliki
hubungan yang harmonis baik itu beragama Islam ataupun Kristen. Adapun upaya
upaya masyarakat diantaranya melakukan kegiatan sosial, masyarakat melakukan
arisan tiap bulan sekali bagi ibu- ibu dan melaksanakan perayaan-perayaan penting
seperti hari raya idul fitri, idul adha dan perayaan natal bagi umat Kristiani dengan itu
masyarakat terlebih dahulu melakukan gotong royong saling bantu-membantu dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Masyarakat juga melakukan kegiatan ibadah dan dari
situ masing-masing pemeluk agama tidak ada yang ikut campur karena mereka
memiliki hak dan kebebasan dalam menjalankan ibadah masing-masing.
Implikasi penelitian ini yaitu masyarakat diharapkan dapat mengetahui
bagimana pola komunikasi dan upaya masyarakat menciptakan hubungan yang baik
serta bagaimana strategi komunikasi masyarakat untuk mewujudkan toleransi di
Lappacenrana serta dapat menjadi bahan referensi bag mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah yang nantinya akan melakukan penelitian.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai pola komunikasi antar umat beragama
dalam mewujudkan toleransi dengan menggunakan teori kode bicara menurut Gerry
Philipsen, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi masyarakat Lappacenrana seperti: strategi komunikasi
konsiliasi yang dimana komunikasi ini bisa menjadi salah satu cara yang
digunakan apabila terdapat suatu konflik atau perselisihan yang menyangkut
masalah agama yang ada dimasyarakat Lappacenrana, karena dengan strategi
komunikasi ini masyarakat dapat menemukan keinginan dari salah satu pihak
yang berselisih sehingga konflik antara kedua agama dapat terselesaikan.
Sedangkan strategi komunikasi negosiasi/musyawarah yaitu komunikasi yang
dilakukan secara tatap muka guna mendapatkan persetujuan antara pihak yang
berselisih untuk mendapatkan persetujuan bersama.
2. Adapun pola komunikasi yang terjadi di Lappacenrana masyarakat lebih
sering menggunakan komunikasi antar pribadi dalam berkomunikasi.
Komunikasi akan berjalan baik apabila terdapat umpan balik dari kamunikan
saling bertukar informasi membuat komunikasi menjadi efektif. Dengan
sering melakukan komunikasi akan membuat masyarakat menjadi lebih dekat.
Masyarakat menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal dalam
menyampaikan pesannya kepada lawan bicaranya.
3. Adapun upaya masyarakat diantaranya melakukan kegiatan sosial, masyarakat
melakukan arisan tiap bulan sekali bagi ibu- ibu dan melaksanakan perayaan-
perayaan penting seperti hari raya idul fitri, idul adha dan perayaan natal bagi
umat Kristiani dengan itu masyarakat terlebih dahulu melakukan gotong
royong saling bantu-membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga
kepedulian dan kebersamaan masyarakat terjalin lebih dekat lagi. Masyarakat
juga melakukan kegiatan ibadah dan dari situ masing-masing pemeluk agama
tidak ada yang ikut campur karena mereka memiliki hak dan kebebasan dalam
menjalankan ibadah masing-masing.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti memberikan beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
1. Bagi masyarakat, terutama bagi anak muda diharapkan dapat lebih
2. Memahami mengenai pola komunikasi yang digunakan masyarakat dalam
berinteraksi antar sesama agama baik Islam maupun kristen sehingga dapat
mewujudkan toleransi
3. Bagi akademis, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
para mahasiswa, khususnya dalam program studi komunikasi dan penyiaran
Islam. Semoga penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang
melakukan penelitian dengan teori
4. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan
melakukan kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan penelitian
sebelumnya.
yang digunakan masyarakat Lappacenrana dalam berinteraksi dilingkungan yang
masyarakatnya itu mayoritas Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) untuk
mengetahui strategi komunikasi masyarakat dalam mewujudkan toleransi di
Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone. 2) untuk
mengetahui pola komunikasi antar umat beragama dalam mewujudkan toleransi di
Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone 3) untuk
mengetahui upaya menciptakan hubungan yang baik antar umat beragama dalam
mewujudkan toleransi di Lappacenrana Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo
Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan komunikasi, antropologis, dan normatif. Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teori kode bicara menurut Gerry Philipseng.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan
yaitu strategi komunikasi konsiliasi yang dimana komunikasi ini bisa menjadi salah
satu cara yang digunakan apabila terdapat suatu konflik atau perselisihan yang
menyangkut masalah agama yang ada dimasyarakat Lappacenrana dan strategi
komunikasi negosiasi/musyawarah yaitu komunikasi yang dilakukan secara tatap
muka guna mendapatkan persetujuan antara kedua belah pihak. Sedangkan pola
komunikasi masyarakat Lappacenrana lebih sering menggunakan komunikasi
antarpribadi secara tatap muka dengan bersifat timbal balik. Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan yang terjalin antar umat beragama di Lappacenrana memiliki
hubungan yang harmonis baik itu beragama Islam ataupun Kristen. Adapun upaya
upaya masyarakat diantaranya melakukan kegiatan sosial, masyarakat melakukan
arisan tiap bulan sekali bagi ibu- ibu dan melaksanakan perayaan-perayaan penting
seperti hari raya idul fitri, idul adha dan perayaan natal bagi umat Kristiani dengan itu
masyarakat terlebih dahulu melakukan gotong royong saling bantu-membantu dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Masyarakat juga melakukan kegiatan ibadah dan dari
situ masing-masing pemeluk agama tidak ada yang ikut campur karena mereka
memiliki hak dan kebebasan dalam menjalankan ibadah masing-masing.
Implikasi penelitian ini yaitu masyarakat diharapkan dapat mengetahui
bagimana pola komunikasi dan upaya masyarakat menciptakan hubungan yang baik
serta bagaimana strategi komunikasi masyarakat untuk mewujudkan toleransi di
Lappacenrana serta dapat menjadi bahan referensi bag mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah yang nantinya akan melakukan penelitian.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai pola komunikasi antar umat beragama
dalam mewujudkan toleransi dengan menggunakan teori kode bicara menurut Gerry
Philipsen, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi masyarakat Lappacenrana seperti: strategi komunikasi
konsiliasi yang dimana komunikasi ini bisa menjadi salah satu cara yang
digunakan apabila terdapat suatu konflik atau perselisihan yang menyangkut
masalah agama yang ada dimasyarakat Lappacenrana, karena dengan strategi
komunikasi ini masyarakat dapat menemukan keinginan dari salah satu pihak
yang berselisih sehingga konflik antara kedua agama dapat terselesaikan.
Sedangkan strategi komunikasi negosiasi/musyawarah yaitu komunikasi yang
dilakukan secara tatap muka guna mendapatkan persetujuan antara pihak yang
berselisih untuk mendapatkan persetujuan bersama.
2. Adapun pola komunikasi yang terjadi di Lappacenrana masyarakat lebih
sering menggunakan komunikasi antar pribadi dalam berkomunikasi.
Komunikasi akan berjalan baik apabila terdapat umpan balik dari kamunikan
saling bertukar informasi membuat komunikasi menjadi efektif. Dengan
sering melakukan komunikasi akan membuat masyarakat menjadi lebih dekat.
Masyarakat menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal dalam
menyampaikan pesannya kepada lawan bicaranya.
3. Adapun upaya masyarakat diantaranya melakukan kegiatan sosial, masyarakat
melakukan arisan tiap bulan sekali bagi ibu- ibu dan melaksanakan perayaan-
perayaan penting seperti hari raya idul fitri, idul adha dan perayaan natal bagi
umat Kristiani dengan itu masyarakat terlebih dahulu melakukan gotong
royong saling bantu-membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga
kepedulian dan kebersamaan masyarakat terjalin lebih dekat lagi. Masyarakat
juga melakukan kegiatan ibadah dan dari situ masing-masing pemeluk agama
tidak ada yang ikut campur karena mereka memiliki hak dan kebebasan dalam
menjalankan ibadah masing-masing.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti memberikan beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
1. Bagi masyarakat, terutama bagi anak muda diharapkan dapat lebih
2. Memahami mengenai pola komunikasi yang digunakan masyarakat dalam
berinteraksi antar sesama agama baik Islam maupun kristen sehingga dapat
mewujudkan toleransi
3. Bagi akademis, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
para mahasiswa, khususnya dalam program studi komunikasi dan penyiaran
Islam. Semoga penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang
melakukan penelitian dengan teori
4. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan
melakukan kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan penelitian
sebelumnya.
Ketersediaan
| SFUD20220016 | 16/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
16/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
