Penelitian kinerja keuangan Islam sejauh ini sudah banyak dilakukan, namun
kelihatannya penelitian-penelitian tersebut cenderung menggunakan indikator ROE
dalam mengukur pembiayaan, meskipun ada yang mengunakan indikator ROA akan
tetapi objeknya hanya menggunakan satu bank saja. Karena itu, skripsi ini hadir dan
disinilah letak bedanya dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya tentang kinerja
keuangan Islam. Dalam meneliti kinerja keuangan Islam dengan indikator ROA
digunakan pendekatan kuantitatif untuk aspek metodologinya dan keuangan Islam
untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan dua pendekatan ini, maka digunakan
variabel Pembiayaan Modal Kerja yang dijadikan sebagai ukuran pembelian produk
dalam menentuan tinggkat profitabilitas Bank Umum Syariah. Dalam hal ini, maka
diusulkan dua pertanyaaan penelitian, yaitu: (1) Apakah Pembiayaan Modal Kerja
dengan akad Musyārakah berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah,
(2) Bagaimana pengaruh Pembiayaan Modal Kerja dengan akad Musyārakah
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut, maka dibutuhkan data
statistik yang diperoleh melalui laporan keuangan Bank Umum Syariah. Data yang
dibutuhkan adalah jumalah Pembiayaan Musyārakah, total Pembiayaan Bagi Hasil,
laba bersih dan total aset. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank
Umum Syariah yang terdiri dari tiga bank yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank
MEGA Syariah, dan Ban BCA Syariah sejak tahun 2016 sampai dengan 2019 melalui
website Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Variabel yang diusulkan berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Bank
Umum Syariah, yaitu: Apakah Pembiayaan Modal Kerja dengan akad Musyārakah
(X). Ternyata hal tersebut tidak terbukti pada profitabilitas Bank Umum Syariah (Y)
dalam jangka panjang, artinya hipotesis yang diajukan mengenai hal tersebut tidak
terbukti. Artinya dalam jangka panjang Pembiayaan Modal Kerja dengan akad
Musyārakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (Bank
Muamalat Indonesia, Bank MEGA Syariah, Bank BCA Syariah). Namun dalam
jangka pendek berpotensi untuk dibuktikan, artinya dalam jangka pendek Pembiayaan
Modal Kerja dengan akad Musyārakah berpotensi mempengaruhi profitabilitas Bank
Umum Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank MEGA Syariah, Bank BCA
Syariah).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti yang dituangkan dalam
Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang bisa diambil adalah:
1. Variabel yang diusulkan berpengaruh terhdap Profitabilitas Bank Umum
Syariah pada pertanyaan pada Bab 1 yakni: Apakah Pembiayaan Modal Kerja
dengan akad
Musya>rakah (X). Ternyata tidak terbukti terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah (Y) artinya Hipotesis yang diajukan tentang hal ini,
tidak terbukti. Maknanya Pembiayaan Modal Kerja dengan akad Musya>rakah
tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah ( Bank
Muamalat Indonesia, Bank MEGA Syariah, Bank BCA Syariah).
2. Namun ada potensi pada Pembiayaan Modal Kerja dengan jangka waktu
pendek berpeluang, artinya dalam jangka waktu pendek Pembiayaan Modal
Kerja dengan akad Musya>rakah berpotensi berpengaruh dan signifikan
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas, antara lain, yaitu:
1. Jika Bank Umum Syariah ( Bank Muamalat Indonesia, Bank MEGA Syariah,
Bank BCA Syariah) hanya menjadikan Pembiayaan Modal Kerja dengan
jangka waktu panjang sebagai produk utama yang ditawarkan dalam
kegiataannya dengan maksud dapat memperoleh keuntungan, maka bisa saja
akan berdampak pada kelangengan perusahaan.
2. Jika Bank Umum Syariah ( Bank Muamalat Indonesia, Bank MEGA Syariah,
Bank BCA Syariah) menjadikan Pembiayaan Modal Kerja dengan akad
Musya>rakah dengan jangka pendek sebagai dalam memperoleh laba, maka
akan berdampak lebih baik lagi pada kelangengan perusahaan.
C. Saran – saran
Berdasarkan pada implikasi di atas, maka disarankan kepada Bank Muamalat
Indonesia, Bank MEGA Syariah, dan Bank BCA Syariah sebagai bank yang
beroperasi dengan prinsip syariah, agar tidak hanya bersandar atau terfokus pada
Pembiayaan Modal Kerja dengan jangka waktu menengah atau panjang, melainkan
lebih ke Pembiayaan Modal Kerja dengan jangka waktu pendek dalam kegiataan
transaksinya guna memperolah keuntungan.

SFEBI20220042

42/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia