Konsepsi Bulan-Bulan Haram Dalam Al-Qur’an

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Bulan-bulan Haram dalam Al-Qur’an. Pokok
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana konsepsi bulan-bulan haram dalam al-
Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui a) hakikat bulan-bulan
haram
dalam
al-Qur’an,
b)
wujud bulan-bulan
haram
dalam al-Qur’an, c)
keistimewaan bulan-bulan haram dalam al-Qur’an.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan
yaitu, pendekatan ilmu tafsir, pendekatan hadis, dan pendekatan historis. Penelitian
ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif atau penelitian kepustakaan. Adapun data
dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan mengutip data-data kualitatif dari
berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan tema bulan haram.
Hasil penelitian ini menunjukkan hakikat bulan-bulan haram atau Al-Asyhur
Al-Ḥ urum dimaksudkan sebagai bulan mulia yang terdiri dari Muharram, Rajab, Żū
al-Qaidah, dan Żū al-Hijjah. Al-Asyhur Al-Ḥ urum secara etimologi terdiri atas dua
kata yaitu Al-Asyhur dan Al-Ḥ urum sedangkan secara terminologi berarti bulan-bulan
yang diagungkan, dimuliakan dan diharamkan untuk melakukan dosa di dalamnya.
Kemudian ulama memberikan argumen terkait bulan-bulan haram bahwa
diharamkannya melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan diperintahkan
untuk melakukan kebaikan di dalamnya, serta larangan untuk berperang dan balas
dendam pada waktu bulan haram. Selanjutnya keempat bulan ini diistimewakan
dalam al-Qur’an sebagaimana yang telah di jelaskan dalam QS. Al-Taubah/9:36 yang
terdapat beberapa perintah dan larangan yaitu sebagai agama yang lurus, janganlah
menzalimi diri sendiri dan perangilah orang-orang musyrik sebagaimana mereka
memerangi umat Islam. Selain itu, banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah Islam yang
terjadi pada masa itu seperti berpuasa pada sepuluh muharram atau puasa Asyura dan
peringatan isra’ miraj Nabi Muhammad saw. pada bulan rajab, pelaksanaan manasik
haji, berpuasa hari arafah dan hari raya qurban pada sepuluh hari pertama bulan Żū
al-Hijjah. Dalam penelitian ini bahwa umat Islam dapat mengetahui dan memahami
keutamaan dan keistimewaan yang terdapat dalam bulan-bulan haram sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman pengertian, makna dan hakikat tentang bulan haram.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam tulisan
ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Bulan-bulan haram dalam al-Qur’an dimaknai sebagai bulan yang mulia dan
istimewa. Dalam al-Qur’an term-term yang berkaitan dengan bulan haram
terdapat tiga pola kata diulang sebanyak 9 kali dalam 3 surah. Ayat-ayat tentang
bulan haram dikemukakan kedalam beberapa bagian yaitu QS. Al-Baqarah ayat
194 (disebutkan dua kali) dan ayat 217, QS. Al-Māidah ayat 2 dan 97, QS. Al-
Taubah ayat 5 yang membicarakan tentang bulan haram, kemudian ayat yang
membicarakan tentang bulan haji yaitu QS. Al-Baqarah ayat 197, selanjutnya
ayat yang membahas tentang dua belas bulan yaitu QS. Al-Taubah ayat 36.
Kemudian pendapat ulama terhadap bulan-bulan haram dapat diklarifikasikan,
yaitu sebagai berikut:
a. Ibnu Abbas berkata bahwa dikatakan bulan haram karena kemuliaannya dan
keistimewaannya. Jika melakukan dosa di bulan itu maka dosanya sangat
besar begitupun sebaliknya.
b. Quraish Shihab mengatakan bahwa bulan haram adalah larangan menzalimi
atau melakukan dosa pada keempat bulan itu, bukan berarti pada bulan yang
lain boleh melakukan dosa. Akan tetapi, yang di maksud adalah penekanan
khusus pada keempat bulan itu, karena merupakan bulan-bulan ibadah yang
agung di sisi Allah swt.
c. Hamka mengatakan bahwa ada empat bulan yang dihormati dan tidak boleh
berperang dan balas dendam pada bulan-bulan itu yakni żū al-qa’dah, żū al-
hijjah, dan muharram tiga bulan yang berturut-turut dan satunya lagi bulan
rajab, serta larangan menzalimi diri sendiri pada bulan haram.
d. Sayyid Quthb mengartikan bulan haram sebagai bulan yang harus dihormati
dan dilindugi karena sebagai waktu khusus untuk keamanan dan kedamaian.
Barangsiapa yang merusak kehormatan bulan haram, balasannya adalah
dirusaknya jaminan-jaminan yang diberikan kepada mereka pada bulan
haram itu.
e. Imam Abdul Ghani An-Nablusi mengatakan bahwa bulan Żulqa’dah
diharamkan karena masa perjalanan menuju mekah untuk melakukan ibadah
haji, diharamkannya żulhijjah karena pelaksanaan haji terjadi pada masa
tersebut. Sedangkan bulan muharram diharamkan karena masa itu orang-
orang telah kembali dari ibadah haji, bulan rajab diharamkan karena masa
tersebut banyak orang yang melaksanakan umrah pada pertengahan tahun.
2. Empat bulan dalam kalender Hijriah yang digolongkan sebagai bulan haram
atau al-asyhur al-ḥ urum yaitu Muharram, Rajab, Żū al-Qaidah, dan Żū al-
Hijjah sehingga dikatakan sebagai arba’atun ḥ urum artinya empat bulan yang
dimuliakan. Keempat bulan tersebut terdapat beberapa perintah dan larangan
dalam bulan-bulan haram seperti dijelaskan dalam QS. Al-Taubah/9:36 yaitu
dzālika ad-dīn al-qayyimu artinya itulah agama yang lurus. Fa lā taẓlimū
fīhinna anfusakum (maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang
empat itu) bermaksud larangan bagi manusia untuk tidak melakukan dosa atau
menzalimi diri sendiri pada bulan haram. Wa qātilu al-musyrikīna kāffatan
kamā yuqātilūnakum kāffatan (perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya) bermakna sebuah
perintah kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan bekerjasama untuk
memerangi dan melawan seluruh kaum kafir atau musyrikin.
3. Bulan-bulan haram masing-masing memiliki keistimewaan dan keunggulan
tersendiri. Ada beberapa hadis yang menjelaskan bulan-bulan haram terkait
tentang keutamaan dan keistimewaannya. Seperti pada bulan Muharram orang
Islam melakukan puasa pada tanggal 9 atau 10 Muharram yang dikenal sebagai
puasa asyura. Peringatan isra dan miraj Nabi Muhammad saw pada bulan rajab
tentang sejarah perjalanan Rasulullah saw dari Masjdil Haram ke Masjid al-
Aqsa. Keistimewaan lain bulan Żū al-Qaidah yaitu masa tiga puluh malam yang
dijanjikan oleh Allah swt kepada Nabi Musa untuk berbicara dengan-Nya.
Selanjutnya keistimewaan bulan Żū al-Hijjah yaitu berpuasa pada hari arafah
yang dilaksanakan sehari sebelum hari Idul Adha, tepatnya tanggal 9 Żū al-
Hijjah dan sepuluh hari pertama bulan Żū al-Hijjah umat Islam merayakan hari
besarnya yaitu hari raya qurban atau hari raya Idul Adha.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan oleh penulis, maka penulis
mengimplikasikan sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu dalam memahami makna atau arti dalam suatu
bacaan maka perlu namanya mencari rerferensi-refenresi terkait dengan tema
yang ingin dicari baik itu kitab-kitab, buku-buku atau informasi lainnya
2. Kepada para pembaca kitab-kitab tafsir atau hadis yang memiliki disiplin ilmu
di bidang tafsir ataupun di bidang ilmu hadis, sebelum mengkaji suatu kitab,
agar merujuk kepada sumber ilmu yang shahih, dengan mengedepankan
ketakwaan kepada Allah swt.
3. Kepada pihak institusi pendidikan, dalam hal pengadaan agar lebih selektif
dalam memilih buku-buku dan kitab-kitab tafsir yang akan dijadikan sebagai
literatur untuk para pelajar/mahasiswa.
Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan yang sifatnya membangun
untuk lebih menyempurnakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh calon peneliti
selanjutnya. Semoga pembahasan dalam penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca
dan bisa dijadikan sebagai bahan penelitian bagi calon peneliti selanjutnya.
Ketersediaan
SFUD2022000606/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

06/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Bulan Haram

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top