Persepsi Masyarakat Terhadap Kekeramatan Makam Mappalo Ulaweng Di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
Musyafir/03.17.2108 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang persepsi masyarakat terhadap kekeramatan
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ritual itu digunakan oleh
peziarah mengenai kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone bagaimana persepsi masyakat terhadap kekeramatan
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan
pendekatan antropologi, sosiologi, dan normatif. Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian lapangan (field research). Sedangkan instrument yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritual yang digunakan oleh peziarah
mengenai kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone adalah dengan cara mengangkat batu yang ada di
tengah makam yang diyakini dapat memperlancar rezeki. Selain itu, terdapat dua
persepsi masyarakat terhadap kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra
Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone yaitu masyarakat yang percaya akan
kekeramatan makam Mappalo Ulaweng dan masyarakat yang tidak percaya akan
kekeramatan makam Mappalo Ulaweng. Dan adapun dampak dari kekeramatan
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
terhadap pemahaman ke agamaan masyarakat adalah terciptanya kebersamaan yang
bisa memperkuat hubungan silaturahim dengan adanya perkumpulan beberapa
masyarakat yang ada di makam Mappalo Ulaweng.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tradisi ziarah kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone terdapat tiga prosesi dalam proses
pelaksanaannya yaitu tradisi peziarah, alat-alat yang digunakan dalam
melakukan ziarah ke makam Mappalo Ulaweng yaitu daun pandan sebagai
pengharum makam agar tercium wangi pada makam, beras sebagai pemberian
makanan dan air digunakan sebagai agar makam tidak terlihat kering dan
diberikan sebagai persembahan untuk minum, dan prosesi pelaksaan ritual
ziarah ke makam Mappalo Ulaweng ialah dengan menaburkan bunga
kemakamselanjutnya dengan menyiram makam lalu pemimpin ziarah
langsung membacakan doa kemudian peziarah harus mengangkat batu yang
ada di tengah makam. Tujuan mengangkat batu makam adalah untuk sebagai
tercapainya doa, jika batu makam ringan di angkat maka rezeki akan lancar.
2. Persepsi masyakat terhadap kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa
Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone yaitu adanya keberkahan
yang terdapat pada makam mappalo ulaweng yang dipercaya dapat
memperlancar rezeki, mengentengkan jodoh dan menyembuhkan orang sakit
3. Dampak kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra, Kecamatan
Awangpone, Kabupaten Bone, yaitu dampak positif yakni mengingatkan
manusia akan kematian yang pasti akan menjemputnya. Sedangkan dampak
negatifnya adanya perilaku kesyirikan yang dipercaya terdapat pada makam
Mappalo Ulaweng dapat mendatangkan sebuah kemanfaatan.
B. Implikasi
Adapun implikasi yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan wawasan keilmuan, khususnya dibidang budaya dan
kearifan lokal.
2. Sebagai salah satu warisan budaya nusantara sudah menjadi kewajiban untuk
merawat dan melestarikan kebudayaan suku Bugis dengan cara menghormati,
dan menghargai mereka dari penyaringan budaya luar tumbuhkan kecintaan
sejak dini terhadap budaya lokal.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada para pengambil
kebijakan dan menjadi bahan rujukan bagi penelitan berikutnya.
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ritual itu digunakan oleh
peziarah mengenai kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone bagaimana persepsi masyakat terhadap kekeramatan
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan
pendekatan antropologi, sosiologi, dan normatif. Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian lapangan (field research). Sedangkan instrument yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritual yang digunakan oleh peziarah
mengenai kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan
Awangpone Kabupaten Bone adalah dengan cara mengangkat batu yang ada di
tengah makam yang diyakini dapat memperlancar rezeki. Selain itu, terdapat dua
persepsi masyarakat terhadap kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra
Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone yaitu masyarakat yang percaya akan
kekeramatan makam Mappalo Ulaweng dan masyarakat yang tidak percaya akan
kekeramatan makam Mappalo Ulaweng. Dan adapun dampak dari kekeramatan
makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
terhadap pemahaman ke agamaan masyarakat adalah terciptanya kebersamaan yang
bisa memperkuat hubungan silaturahim dengan adanya perkumpulan beberapa
masyarakat yang ada di makam Mappalo Ulaweng.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dari bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tradisi ziarah kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone terdapat tiga prosesi dalam proses
pelaksanaannya yaitu tradisi peziarah, alat-alat yang digunakan dalam
melakukan ziarah ke makam Mappalo Ulaweng yaitu daun pandan sebagai
pengharum makam agar tercium wangi pada makam, beras sebagai pemberian
makanan dan air digunakan sebagai agar makam tidak terlihat kering dan
diberikan sebagai persembahan untuk minum, dan prosesi pelaksaan ritual
ziarah ke makam Mappalo Ulaweng ialah dengan menaburkan bunga
kemakamselanjutnya dengan menyiram makam lalu pemimpin ziarah
langsung membacakan doa kemudian peziarah harus mengangkat batu yang
ada di tengah makam. Tujuan mengangkat batu makam adalah untuk sebagai
tercapainya doa, jika batu makam ringan di angkat maka rezeki akan lancar.
2. Persepsi masyakat terhadap kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa
Unra, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone yaitu adanya keberkahan
yang terdapat pada makam mappalo ulaweng yang dipercaya dapat
memperlancar rezeki, mengentengkan jodoh dan menyembuhkan orang sakit
3. Dampak kekeramatan makam Mappalo Ulaweng di Desa Unra, Kecamatan
Awangpone, Kabupaten Bone, yaitu dampak positif yakni mengingatkan
manusia akan kematian yang pasti akan menjemputnya. Sedangkan dampak
negatifnya adanya perilaku kesyirikan yang dipercaya terdapat pada makam
Mappalo Ulaweng dapat mendatangkan sebuah kemanfaatan.
B. Implikasi
Adapun implikasi yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan wawasan keilmuan, khususnya dibidang budaya dan
kearifan lokal.
2. Sebagai salah satu warisan budaya nusantara sudah menjadi kewajiban untuk
merawat dan melestarikan kebudayaan suku Bugis dengan cara menghormati,
dan menghargai mereka dari penyaringan budaya luar tumbuhkan kecintaan
sejak dini terhadap budaya lokal.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada para pengambil
kebijakan dan menjadi bahan rujukan bagi penelitan berikutnya.
Ketersediaan
| SFUD20210071 | 71/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
71/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
