Efektivitas Penerbitan Rekomendasi Asesmen BNN Kabupaten Bone Dalam Mencegah Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Efektivitas Penerbitan Rekomendasi Asesmen BNN
Kabupaten Bone Dalam Mencegah Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika.. Pokok
permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan asesmen oleh Tim
Asesmen Terpadu BNN Kabupaten Bone atas Dalam Tindak Pidana Narkotika untuk
melakukan pemeriksaan melalui tim medis dan tim hukum yang akan menentukan
langkah awal terhadap pengguna narkotika. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah suatu penelitian
yang menghasilkan data-data yang bersifat deskriptif-analitis, yaitu apa yang
dinyatakan oleh informan secara tertulis dan lisan dan perilakunya seacra nyata, serta
hal yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Jika dilihat dari analisis
datanya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asesmen ini sebagai visum et repertum
bagi penyalahguna narkotika. Melalui asesmen terpadu, tersangka penyalahguna narkotika
diperiksa untuk dibuktikan latar belakang penyalahgunaannya sehingga menderita
kecanduan narkotika serta tidak terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika.
Dikabupaten Bone, pelaksanaan asesmen terpadu sudah sangat efektif dikarenakan adanya
pedoman dan standar serta klasifikasi juga kompetensi bagi Tim Asesmen Terpadu dalam
pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan oleh Tim Asesmen Terpadu BNN Kabupaten
Bone, terdapat beberapa hambatan yang mempengaruhi jalannya pemeriksaan. Adanya
stigma buruk tentang rehabilitasi yang tentu mempengaruhi masyarakat dan atau pengguna
bahkan pelaku untuk tidak kooperatif dalam pemeriksaan hingga rehabilitasi.
Implikasi dari penelitian ini adalah 1) perlunya sinergitas BNN bersama seluruh Instansi
hingga ke lapisan masyarakat dalam mewujudkan dukungan dan pandangan terkait
pencegahan tindak pidana narkotika serta semangat rehabilitasi bagi pengonsumsi; 2)
Perlunya penambahan metode dalam pemeriksaan yakni pengambilan sampel darah agar
memudahkan menentukan zat yang dikonsumsi oleh pemakai sehingga memudahkan
dalam pengambilan keputusan rencana tindak lanjut asesmen.
A. Simpulan
1. Asesmen terpadu merupakan terobosan hukum dalam penegakan hukum
tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang juga bagian dari salah satu
tahapan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan narkotika sebagai sarana
pembuktian apakah seorang tersangka penyalahguna narkotika memiliki
keterkaitan dengan jaringan narkotika atau hanya merupakan seorang pecandu
bahkan korban penyalahgunaan narkotika. Penerapan asesmen ini sebagai
visum et repertum bagi penyalahguna narkotika. Melalui asesmen terpadu,
tersangka penyalahguna narkotika diperiksa untuk dibuktikan latar belakang
penyalahgunaannya sehingga menderita kecanduan narkotika serta tidak
terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika. Dikabupaten Bone,
pelaksanaan asesmen terpadu sudah sangat efektif dikarenakan adanya
pedoman dan standar serta klasifikasi juga kompetensi bagi Tim Asesmen
Terpadu dalam pemeriksaan. Disisi lain, dalam pelaksanaan asesmen juga
tersangka akan di test urine sebagai langkah awal pemeriksaan dan
wawancara. Kemudian dalam mekanisme, Tim Asesmen Terpadu
berkoordinasi dengan para penyidik dan tenaga medis yang kemudian akan
dilaksanakan case conference untuk menentukan tindak lanjut pemeriksaan.
Namun dalam tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan
Narkotika. Berdasarkan data yang dihimpun oleh BNNK Kabupaten Bone,
sejak 2021 hingga tahun 2023 adanya peningkatan jumlah narapidana
narkotika yakni 208 narapidana, tahun 2022 terdapat 228 narapidana, dan
ditahun 2023 terdapat 351 narapidana.
2. Dalam pelaksanaan pemeriksaan oleh Tim Asesmen Terpadu BNN Kabupaten
Bone, terdapat beberapa hambatan yang mempengaruhi jalannya pemeriksaan.
Adanya stigma buruk tentang rehabilitasi yang tentu mempengaruhi
masyarakat dan atau pengguna bahkan pelaku untuk tidak kooperatif dalam
pemeriksaan hingga rehabilitasi. Dalam lingkungan masyarakat, adanya relasi
kuasa yang menjadi pelindung pelaku dalam mengonsumsi obat-obatan.
Hingga kurang kooperatifnya pelaku dalam pemeriksaan.
B. Saran
1. Dalam upaya meningkatkan kinerja dan efektivitas dari Pemeriksaan asesmen,
tentu memerlukan dukungan dari segala lini terkhusus masyarakat. Maka
perlunya sinergitas BNN bersama seluruh Instansi hingga ke lapisan
masyarakat dalam mewujudkan dukungan dan pandangan terkait pencegahan
tindak pidana narkotika serta semangat rehabilitasi bagi pengonsumsi.
2. Perlunya penambahan metode dalam pemeriksaan yakni pengambilan sampel
darah agar memudahkan menentukan zat yang dikonsumsi oleh pemakai
sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan rencana tindak lanjut
asesmen.
Ketersediaan
SSYA20230126126/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

126/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Syariah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top