Tata Kelola Pembuangan Sampah Dengan Pendekatan Siyasah Syar’iyyah (Studi Terhadap Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone)
Farah Haslinda/742352019045 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Tata Kelola Pembuangan Sampah Dengan Pendekatan
Siyasah Syar’iyyah pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone. Permasalahan
dalam skripsi ini adalah bagaimana pengelolaan pembuangan sampah di Kab. Bone
dan apakah sesuai dengan pendekatan siyasah syar’iyyah serta apa yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah di Kab. Bone belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan pembuangan
sampah di Kab. Bone.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris artinya penelitian dengan
melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat. Metode pengumpulan data
yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dokumen (kajian literatur).
Sementara informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
dan Limbah B3, Penanganan Persampahan dan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tata kelola pembuangan sampah di
Kabupaten Bone ada dua cara yaitu penanganan dan pengurangan serta
pengelolannya belum optimal. Berdasarkan pendekatan siyasah syar’iyyah masih ada
beberapa tahapan dalam pengelolaan sampah tidak sesuai dengan hukum islam dan
dipengaruhi juga oleh kurangnya kesadaran masyarakat. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah belum optimal yaitu kurangnya
sarana dan prasarana mobil pengangkut yang berjumlah 16 unit, motor gendeng 27
unit, TPS berlokasi di tiga kecematan, TPST berlokasi di 2 kelurahan, dan TPA yang
berlokasi di Desa Pasippo Kecematan Palakka, kurangnya kesadaran masyarakat
tentang pengelolaan sampah yang baik, kurangnya tenaga kerja dan masalah
transportasi.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
kabupaten bone menggunakan dua cara yakni pengurangan dan penanganan.
Pengurangan sampah yang dimaksud adalah disebut dengan 3R yakni Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang).
Sedangkan dalam penanganan sampah meliputi penampungan, pengumpulan,
pemindahan, dan pengangkutan akhir sampah. Penampungan di Kabupaten
Bone tempatnya tidak ditentukan, akan tetapi telah disediakan TPS (Tempat
Pembuangan Sementara) dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu).
Titik pengumpulan sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup
yang letaknya di tiga lokasi termasuk 16 unit container yang terletak di tiga
kacamatan. Sebelum sampah diangkut ke TPA oleh petugas kebersihan
terlebih dahulu memindahkan sampah dari tempat pengumpulan sementara
(TPS) dan dari rumah-rumah warga ke mobil pengangkut atau motor
gandeng. Pengangkutan sampah dilakukan dan dibawa ke TPA untuk
dibuang oleh petugas kebersihan menggunakan armada pengangkut. Sampah
di bawa dan di buang di TPA yang berlokasi di Desa Pasippo Kecamatan
Palakka. Berdasarkan pendekatan siyasah syar‟iyyah diketahui bahwa
pengelolaan sampah yang baik sejalan dengan ajaran Islam. Dalam
melakukan aktifitas pengelolaan sampah menjadi perlu dilakukan. Meliputi
penampungan, pengumpulan, pemindahan, hingga pembuangan akhir.
Adapun kebersihan menjadi bagian dari keimanan. Dengan demikian konsep
pengolahan sampah menurut siyasah syar‟iyyah mencakup edukasi
pengelolaan sampah dengan mengurangi, menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah.
2. Faktor yang mempengaruhi pengelolan pembuangan sampah di Kabupaten
Bone belum optimal diantara sumber dana atau anggran yang belum
memadai, sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang memadai, serta
sarana dan prasarana yang dimilki oleh Dinas Lingkungan Hidup masih
sangat kurang, diantaranya keterbatasan armada, kurangnya TPS dan TPA
dengan luas wilayah yang sangat besar. Dan yang terakhir faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah belum optimal yakni
kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat sehingga masih ada
masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
B. Saran
Dengan melihat kesimpulan tersebut diatas dan menganalisa hasil pembahasan
pada bab sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pemerintah dalam hal ini pihak Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanaan
pengelolaan sampah harus meningkatkan kinerjanya baik itu tenaga kerja serta
sarana dan prasarana. Peningkatan kompetensi personil kebersihan sebaiknya
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan
pembinaan dan bimbingan teknis kepada masyarakat. Peningkatkan peran
serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pengelolaan sampah juga
perlu dilaksanakan.
2. Pemerintah yang terkait sebaiknya menerapkan beberapa karakteristik good
governance diantaranya yaitu : partisipasi, akuntabilitas, dan responsif agar
didalam pengelolaan sampah pemerintah dan masyarakat lebih peka dan bisa
bekerjasama sehingga di Kabupaten Bone jauh dari kata sampah dan
masyarakat bebas sampah agar menjadi contoh untuk Kabupaten lain.
3. Terakhir mengembangkan pola pengelolaan sampah dengan konsep 3R
(reduce, reuse, recycle) untuk mengatasi prosuksi sampah yang semakin besar
baik yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat maupun swasta dengan
meningkatkan ketertarikan untuk membuka usaha dibidang pengelolaan
sampah.
Siyasah Syar’iyyah pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone. Permasalahan
dalam skripsi ini adalah bagaimana pengelolaan pembuangan sampah di Kab. Bone
dan apakah sesuai dengan pendekatan siyasah syar’iyyah serta apa yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah di Kab. Bone belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan pembuangan
sampah di Kab. Bone.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris artinya penelitian dengan
melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat. Metode pengumpulan data
yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dokumen (kajian literatur).
Sementara informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pengelolaan Sampah
dan Limbah B3, Penanganan Persampahan dan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tata kelola pembuangan sampah di
Kabupaten Bone ada dua cara yaitu penanganan dan pengurangan serta
pengelolannya belum optimal. Berdasarkan pendekatan siyasah syar’iyyah masih ada
beberapa tahapan dalam pengelolaan sampah tidak sesuai dengan hukum islam dan
dipengaruhi juga oleh kurangnya kesadaran masyarakat. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah belum optimal yaitu kurangnya
sarana dan prasarana mobil pengangkut yang berjumlah 16 unit, motor gendeng 27
unit, TPS berlokasi di tiga kecematan, TPST berlokasi di 2 kelurahan, dan TPA yang
berlokasi di Desa Pasippo Kecematan Palakka, kurangnya kesadaran masyarakat
tentang pengelolaan sampah yang baik, kurangnya tenaga kerja dan masalah
transportasi.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
kabupaten bone menggunakan dua cara yakni pengurangan dan penanganan.
Pengurangan sampah yang dimaksud adalah disebut dengan 3R yakni Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang).
Sedangkan dalam penanganan sampah meliputi penampungan, pengumpulan,
pemindahan, dan pengangkutan akhir sampah. Penampungan di Kabupaten
Bone tempatnya tidak ditentukan, akan tetapi telah disediakan TPS (Tempat
Pembuangan Sementara) dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu).
Titik pengumpulan sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup
yang letaknya di tiga lokasi termasuk 16 unit container yang terletak di tiga
kacamatan. Sebelum sampah diangkut ke TPA oleh petugas kebersihan
terlebih dahulu memindahkan sampah dari tempat pengumpulan sementara
(TPS) dan dari rumah-rumah warga ke mobil pengangkut atau motor
gandeng. Pengangkutan sampah dilakukan dan dibawa ke TPA untuk
dibuang oleh petugas kebersihan menggunakan armada pengangkut. Sampah
di bawa dan di buang di TPA yang berlokasi di Desa Pasippo Kecamatan
Palakka. Berdasarkan pendekatan siyasah syar‟iyyah diketahui bahwa
pengelolaan sampah yang baik sejalan dengan ajaran Islam. Dalam
melakukan aktifitas pengelolaan sampah menjadi perlu dilakukan. Meliputi
penampungan, pengumpulan, pemindahan, hingga pembuangan akhir.
Adapun kebersihan menjadi bagian dari keimanan. Dengan demikian konsep
pengolahan sampah menurut siyasah syar‟iyyah mencakup edukasi
pengelolaan sampah dengan mengurangi, menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah.
2. Faktor yang mempengaruhi pengelolan pembuangan sampah di Kabupaten
Bone belum optimal diantara sumber dana atau anggran yang belum
memadai, sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang memadai, serta
sarana dan prasarana yang dimilki oleh Dinas Lingkungan Hidup masih
sangat kurang, diantaranya keterbatasan armada, kurangnya TPS dan TPA
dengan luas wilayah yang sangat besar. Dan yang terakhir faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembuangan sampah belum optimal yakni
kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat sehingga masih ada
masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
B. Saran
Dengan melihat kesimpulan tersebut diatas dan menganalisa hasil pembahasan
pada bab sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pemerintah dalam hal ini pihak Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanaan
pengelolaan sampah harus meningkatkan kinerjanya baik itu tenaga kerja serta
sarana dan prasarana. Peningkatan kompetensi personil kebersihan sebaiknya
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan
pembinaan dan bimbingan teknis kepada masyarakat. Peningkatkan peran
serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pengelolaan sampah juga
perlu dilaksanakan.
2. Pemerintah yang terkait sebaiknya menerapkan beberapa karakteristik good
governance diantaranya yaitu : partisipasi, akuntabilitas, dan responsif agar
didalam pengelolaan sampah pemerintah dan masyarakat lebih peka dan bisa
bekerjasama sehingga di Kabupaten Bone jauh dari kata sampah dan
masyarakat bebas sampah agar menjadi contoh untuk Kabupaten lain.
3. Terakhir mengembangkan pola pengelolaan sampah dengan konsep 3R
(reduce, reuse, recycle) untuk mengatasi prosuksi sampah yang semakin besar
baik yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat maupun swasta dengan
meningkatkan ketertarikan untuk membuka usaha dibidang pengelolaan
sampah.
Ketersediaan
| SSYA20230024 | 24/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
24/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syarah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
