Skripsi ini membahas tentang Pernikahan Kembar Siam dalam Perspektif Hukum
Islam. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana jenis-jenis kembar siam
dan bagaimana pernikahan kembar siam menurut hukum Islam. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis kembar siam dan untuk mendeskripsikan
pernikahan kembar siam menurut hukum Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teologis normatif. Dalam
pengambilan datanya melalui bahan primer, bahan sekunder dan bahan tersier.
Dengan menggunakan teknik pengutipan baik kutipan langsung maupun kutipan
tidak langsung. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pola pikir induktif dan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar kembar siam dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kembar siam yang tidak dapat dilakukan pembedahan pemisahan
dan kembar siam yang dapat dilakukan pembedahan pemisahan. Berdasarkan organ
atau bagian tubuh yang saling terhubung atau bergabung ada beberapa jenis-jenis
kembar siam yaitu cephalopagus, thoracopagus, omphalopagus, ischiopagus,
craniopagus, heteropagus, heteropagus epigastrium, phygopagus, thoraco-
omphalopagus, prosopo-thoracopagus, rachipagus, parapagus dan parapagus
dichepalic. Dalam hukum Islam tidak ada yang menjelaskan secara spesifik hukum
pernikahan kembar siam sesuai dengan jenis-jenisnya. Namun, dalam hal ini hukum
pernikahan kembar siam dibagi menjadi dua kelompok besar sesuai dengan kondisi
kembar siam yaitu jika kembar siam dinilai satu orang atau dua orang dan jika
menjadi satu orang dari bawah pusar dan dua orang bersatu untuk membentuk dua
tubuh di atas. Dalam perspektif hukum Islam terdapat perbedaan pendapat tentang
pernikahan kembar siam ada yang membolehkan dan ada juga yang melarang.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil paparan dan analisis data tentang pernikahan kembar
siam dalam perspektif hukum Islam, maka penulis merumuskan kesimpulan yang
merupakan jawaban dari permasalahan yang ada, sebagai berikut:
1. Secara garis besar kembar siam dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kembar siam yang tidak dapat dilakukan pembedahan pemisahan dan
kembar siam yang dapat dilakukan pembedahan pemisahan. Berdasarkan
organ atau bagian tubuh yang saling terhubung atau bergabung ada
beberapa jenis-jenis kembar siam yaitu cephalopagus (bergabung di
bagian kepala), thoracopagus (bergabung di bagian dada), omphalopagus
(bergabung di bagian perut), ischiopagus (bergabung di bagian pinggul),
craniopagus (bergabung di bagian tengkorak), heteropagus (parasit),
heteropagus epigastrium, phygopagus (bergabung di bagian belakang),
thoraco-omphalopagus, prosopo-thoracopagus, rachipagus, parapagus
dan parapagus dichepalic.
2. Dalam hukum Islam tidak ada yang menjelaskan secara spesifik hukum
pernikahan kembar siam sesuai dengan jenis-jenisnya. Namun, dalam hal
ini hukum pernikahan kembar siam dibagi menjadi dua kelompok besar
sesuai dengan kondisi kembar siam yaitu jika kembar siam dinilai satu
orang atau dua orang dan jika menjadi satu orang dari bawah pusar dan
dua orang bersatu untuk membentuk dua tubuh di atas. Dalam perspektif
hukum Islam terdapat perbedaan pendapat tentang pernikahan kembar
siam ada yang membolehkan dan ada yang melarang.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis
perlu untuk mengemukakan beberapa saran yang patut dipertimbangkan, yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan segala persoalan yang belum ada jawabannya dalam
nash maka sebaiknya dilakukan dengan teliti dan memperhatikan al-
Ḍarūrīyyāt al-Khams.
2. Dalam mengkaji suatu persoalan harus mempertimbangkan dengan baik
antara maslahat dan mafsadat yang terkandung di dalamnya.

SSYA2023004

04/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia