Penelitian ini membahas mengenai implementasi manajemen risiko terhadap
pembiayaan macet pada pegadaian syariah unit Bone. Adapun tujuan penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi manajemen risiko terhadap
pembiayaan macet dan langkah-langkah dalam penyelesaian terhadap pembiayaan
macet yang diterapkan pada pegadaian syariah unit Bone. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan. Dengan
metode kualitatif mengumpulkan data melalui wawancara dan menganalisis data
dengan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen risiko
terhadap pembiayaan macet pada pegadaian syariah unit bone terdiri dari pengawasan
dewan komisaris dan direksi, kecukupan mengenai kebijakan, prosedur dan
penentuan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko
pembiayaan, dan pengendalian risiko terhadap pembiayaan. Adapun mengenai
identifikasi dan pengukuran risiko yang dilakukan dengan menerapkan sistem Know
Your Costumer atau KYC dengan tujuan untuk mengenali calon nasabahnya. Sistem
KYC ini terdiri dari 5 yaitu character (karakter), Capacity (kemapuan), Capital
(modal), Collateral (jaminan), Condition of economy (kondisi ekonomi). Sedangkan
langkah-langkah dalam melakukan penyelesaian terhadap pembiayaan macet pada
pegadaian syariah unit bone terdiri dari 2 yaitu pendekatan secara halus yang
dilakukan dengan melakukan beberapa tahap yakni melalui rescheduling, melalui
reconditioning, dan melalui restructuring. Kedua pendekatan secara tegas dengan
menyita barang jaminan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pegadaian Syariah Unit
Bone mengenai implementasi manajemen risiko terhadap pembiayaan macet,
maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Implementasi manajemen risiko terhadap pembiayaan macet pada pegadaian
syariah unit bone terdiri dari pengawasan dewan komisaris dan direksi,
kecukupan mengenai kebijakan, prosedur dan penentuan limit, kecukupan
proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko pembiayaan, dan
pengendalian risiko pembiayaan. Adapun mengenai identifikasi dan
pengukuran risiko yang dilakukan dengan menerapkan sistem Know Your
Costumer atau KYC dengan tujuan untuk mengenali calon nasabahnya.
Sistem KYC ini terdiri dari 5 yaitu character (karakter), Capacity
(kemapuan), Capital (modal), Collateral (jaminan), Condition of economy
(kondisi ekonomi). Pengenalan ini dilakukan sebagai salah satu upaya atau
proses manajemen risiko terhadap pembiayaan macet. Mengenai efektivitas
penerapan manajemen risiko terhadap kredit macet di Pegadaian Syariah Unit
Bone dapat dikatakan masih tidak efektif hal ini dapat dilihat dari jumlah
pembiayaan macet yang terjadi dari tahun 2020-2022 yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
2. Langkah-langkah dalam melakukan penyelesaian pembiayaan macet pada
pegadaian syariah unit bone terdiri dari 2 yaitu pendekatan secara halus dan
pendekatan secara tegas. Pendekatan secara halus dilakukan upaya
penyelamatan terhadap pembiayaan macet yang dapat dilakukan dengan
bebarapa tahap sebagai berikut yaitu melalui rescheduling, melalui
reconditioning, dan melalui restructuring. Sedangkan pendekatan secara tegas
ilakukan dengan cara eksekusi terhadap barang jaminan sebagai langkah akhir
penyelamatan pembiayaan macet.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat memberikan
saran yaitu diharapkan pihak Pegadaian Syariah dapat melakukan evaluasi atau
peninjauan kembali mengenai penerapan manajemen risiko terhadap pembiayaan
macet sehingga penerapan tersebut dapat mengurangi jumlah pembiayaan macet
setiap tahunnya. Untuk itu, pihak Pegadaian Syariah harus melakukan analisis
lebih jauh dengan teliti mengenai pembiayaan dan melakukan pengawasan secara
berkala baik secara langsung maupun tidak langsung agar terciptanya efektivitas
dari penerapan manajemen risiko.

SFEBI20230012

12/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia