Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam Mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Mikro (Studi Kasus Nasabah BSI Kab. Bone)
Sukma Indrianti/612062019172 - Personal Name
Penelitian ini menganalisis perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) sebelum dan setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro dari Bank
Syariah Indonesia (BSI) di Kabupaten Bone.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
memahami bagaimana pembiayaan mikro dari BSI memengaruhi perkembangan
UMKM di Kabupaten Bone. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi perkembangan UMKM sebelum dan setelah mendapatkan akses ke
pembiayaan mikro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi
kasus nasabah BSI di Kabupaten Bone. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dengan pemilik UMKM yang telah menerima pembiayaan mikro dari BSI.
Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari
data kualitatif. Adapun hasil penelitian ini adalah sebelum mendapatkan akses ke
pembiayaan mikro dari BSI, UMKM telah menghadapi kendala modal tetapi berhasil
membangun stabilitas usaha dan meningkatkan keterampilan manajemen. Setelah
mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro, UMKM mampu merencanakan strategi
pertumbuhan bisnis, memperluas fasilitas produksi, dan meningkatkan inovasi serta
kualitas layanan. Pembiayaan mikro dari BSI dianggap krusial dalam
memberdayakan UMKM, meningkatkan peluang keberhasilan bisnis, memberikan
stabilitas keuangan, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan
demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang peran penting
pembiayaan mikro dalam menggerakkan perkembangan UMKM di Kabupaten Bone,
serta menggarisbawahi kontribusi Bank Syariah Indonesia dalam memajukan sektor
UMKM secara keseluruhan.
A. Simpulan
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum akses ke pembiayaan mikro dari BSI, UMKM telah menjalani fase
operasional selama 2 hingga 5 tahun lebih. Kendala modal tidak menghalangi
mereka untuk membangun stabilitas usaha, meningkatkan keterampilan
manajemen, pemasaran, dan produksi, serta membentuk jaringan dengan
pelanggan dan mitra lokal. Pembiayaan mikro diharapkan menjadi solusi
strategis, membuka pintu bagi UMKM untuk mengatasi batasan-batasan
tersebut dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar. Dengan demikian,
pembiayaan mikro dari BSI di Kabupaten Bone dianggap sebagai langkah
krusial dalam memberdayakan UMKM. Pembiayaan ini diharapkan
meningkatkan peluang keberhasilan bisnis, memberikan stabilitas keuangan,
dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi UMKM, yang pada
gilirannya akan mendukung perkembangan ekonomi lokal secara lebih luas.
2. Perkembangan UMKM setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro,
seperti yang tergambar dalam studi kasus nasabah BSI di Kabupaten Bone,
mencerminkan dampak positif yang signifikan. Pembiayaan mikro menjadi
kunci keberhasilan dalam mengatasi kendala modal, memungkinkan UMKM
untuk merencanakan strategi pertumbuhan bisnis, membeli peralatan baru, dan
memperluas fasilitas produksi. Dengan demikian, pembiayaan mikro tidak
108
hanya memicu pertumbuhan bisnis tetapi juga berperan sebagai katalisator
inovasi, peningkatan kualitas layanan, dan adopsi teknologi terkini. Dengan
menjalankan rencana jangka panjang yang holistik dan memperhatikan aspek
keberlanjutan serta pengelolaan risiko, UMKM menunjukkan potensi untuk
mencapai visi pertumbuhan yang diinginkan setelah mendapatkan dukungan
finansial dari Bank Syariah Indonesia.
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran penelitian yang dapat diambil berdasarkan
judul “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam Mendapatkan
Fasilitas Pembiayaan Mikro (Studi Kasus Nasabah BSI Kab. Bone)”:
1. Untuk menyelidiki lebih lanjut faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan
fasilitas pembiayaan mikro oleh UMKM, saran penelitian berfokus pada
pendekatan holistik yang mencakup dua aspek utama. Pertama, penelitian dapat
dilakukan dengan melakukan survei langsung terhadap UMKM untuk
mengidentifikasi motif utama di balik pencarian pembiayaan mikro, seperti
kebutuhan modal tambahan, ambisi untuk memperluas usaha, atau keinginan
untuk meningkatkan kapasitas produksi. Melalui wawancara mendalam dan
kuesioner terstruktur, penelitian dapat memperoleh wawasan yang mendalam
tentang dinamika dan prioritas UMKM terkait pembiayaan.
2. Untuk mengevaluasi dampak pembiayaan mikro terhadap kapasitas produksi
dan ekspansi pasar UMKM, saran penelitian harus didasarkan pada pendekatan
yang terstruktur dan komprehensif. Pertama, penelitian dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui survei atau wawancara langsung dengan
UMKM yang telah menerima pembiayaan mikro. Ini akan memungkinkan
peneliti untuk mendalami perubahan nyata dalam kapasitas produksi dan skala
usaha setelah mendapatkan pembiayaan, dengan membandingkan data sebelum
dan sesudah penerimaan pembiayaan. Selain itu, analisis statistik dapat
digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren yang muncul dalam
pengembangan kapasitas produksi UMKM.
3. Untuk menyelidiki peran pembiayaan mikro dalam pengembangan sumber daya
manusia (SDM) di UMKM, saran penelitian harus memperhatikan dua aspek
utama. Pertama, penelitian dapat difokuskan pada analisis dampak konkret
pembiayaan mikro terhadap pengembangan keterampilan SDM di UMKM. Ini
dapat melibatkan survei atau wawancara dengan pemilik UMKM yang telah
menerima pembiayaan mikro, dengan fokus pada program pelatihan yang
mereka adopsi atau dukungan yang mereka berikan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, penelitian juga dapat
memperhatikan aspek perekrutan tenaga kerja baru dan peningkatan kualitas
SDM yang terjadi setelah UMKM memperoleh akses ke pembiayaan mikro.
C. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini cukup signifikan dalam konteks pengembangan
UMKM dan peran pembiayaan mikro dari Bank Syariah Indonesia (BSI) di
Kabupaten Bone. Berikut adalah beberapa implikasi yang dapat diidentifikasi:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa akses ke pembiayaan mikro memiliki
dampak positif yang signifikan pada perkembangan UMKM di Kabupaten
Bone. Hal ini menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan seperti BSI
dalam memberikan dukungan finansial kepada UMKM untuk mengatasi
kendala modal dan mendorong pertumbuhan bisnis.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang mendapatkan pembiayaan
mikro dari BSI mampu merencanakan strategi pertumbuhan bisnis yang lebih
efektif, termasuk ekspansi fasilitas produksi dan peningkatan inovasi. Ini
menunjukkan bahwa pembiayaan mikro bukan hanya memberikan dana
tambahan, tetapi juga membantu UMKM dalam perencanaan strategis untuk
mengoptimalkan potensi bisnis mereka.
3. Melalui pembiayaan mikro, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi
mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas produk
dan layanan. Hal ini berpotensi untuk memberikan kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kabupaten Bone, dengan menciptakan
multiplier effect yang menguntungkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
(UMKM) sebelum dan setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro dari Bank
Syariah Indonesia (BSI) di Kabupaten Bone.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
memahami bagaimana pembiayaan mikro dari BSI memengaruhi perkembangan
UMKM di Kabupaten Bone. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi perkembangan UMKM sebelum dan setelah mendapatkan akses ke
pembiayaan mikro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi
kasus nasabah BSI di Kabupaten Bone. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dengan pemilik UMKM yang telah menerima pembiayaan mikro dari BSI.
Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari
data kualitatif. Adapun hasil penelitian ini adalah sebelum mendapatkan akses ke
pembiayaan mikro dari BSI, UMKM telah menghadapi kendala modal tetapi berhasil
membangun stabilitas usaha dan meningkatkan keterampilan manajemen. Setelah
mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro, UMKM mampu merencanakan strategi
pertumbuhan bisnis, memperluas fasilitas produksi, dan meningkatkan inovasi serta
kualitas layanan. Pembiayaan mikro dari BSI dianggap krusial dalam
memberdayakan UMKM, meningkatkan peluang keberhasilan bisnis, memberikan
stabilitas keuangan, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan
demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang peran penting
pembiayaan mikro dalam menggerakkan perkembangan UMKM di Kabupaten Bone,
serta menggarisbawahi kontribusi Bank Syariah Indonesia dalam memajukan sektor
UMKM secara keseluruhan.
A. Simpulan
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum akses ke pembiayaan mikro dari BSI, UMKM telah menjalani fase
operasional selama 2 hingga 5 tahun lebih. Kendala modal tidak menghalangi
mereka untuk membangun stabilitas usaha, meningkatkan keterampilan
manajemen, pemasaran, dan produksi, serta membentuk jaringan dengan
pelanggan dan mitra lokal. Pembiayaan mikro diharapkan menjadi solusi
strategis, membuka pintu bagi UMKM untuk mengatasi batasan-batasan
tersebut dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar. Dengan demikian,
pembiayaan mikro dari BSI di Kabupaten Bone dianggap sebagai langkah
krusial dalam memberdayakan UMKM. Pembiayaan ini diharapkan
meningkatkan peluang keberhasilan bisnis, memberikan stabilitas keuangan,
dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi UMKM, yang pada
gilirannya akan mendukung perkembangan ekonomi lokal secara lebih luas.
2. Perkembangan UMKM setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan mikro,
seperti yang tergambar dalam studi kasus nasabah BSI di Kabupaten Bone,
mencerminkan dampak positif yang signifikan. Pembiayaan mikro menjadi
kunci keberhasilan dalam mengatasi kendala modal, memungkinkan UMKM
untuk merencanakan strategi pertumbuhan bisnis, membeli peralatan baru, dan
memperluas fasilitas produksi. Dengan demikian, pembiayaan mikro tidak
108
hanya memicu pertumbuhan bisnis tetapi juga berperan sebagai katalisator
inovasi, peningkatan kualitas layanan, dan adopsi teknologi terkini. Dengan
menjalankan rencana jangka panjang yang holistik dan memperhatikan aspek
keberlanjutan serta pengelolaan risiko, UMKM menunjukkan potensi untuk
mencapai visi pertumbuhan yang diinginkan setelah mendapatkan dukungan
finansial dari Bank Syariah Indonesia.
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran penelitian yang dapat diambil berdasarkan
judul “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam Mendapatkan
Fasilitas Pembiayaan Mikro (Studi Kasus Nasabah BSI Kab. Bone)”:
1. Untuk menyelidiki lebih lanjut faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan
fasilitas pembiayaan mikro oleh UMKM, saran penelitian berfokus pada
pendekatan holistik yang mencakup dua aspek utama. Pertama, penelitian dapat
dilakukan dengan melakukan survei langsung terhadap UMKM untuk
mengidentifikasi motif utama di balik pencarian pembiayaan mikro, seperti
kebutuhan modal tambahan, ambisi untuk memperluas usaha, atau keinginan
untuk meningkatkan kapasitas produksi. Melalui wawancara mendalam dan
kuesioner terstruktur, penelitian dapat memperoleh wawasan yang mendalam
tentang dinamika dan prioritas UMKM terkait pembiayaan.
2. Untuk mengevaluasi dampak pembiayaan mikro terhadap kapasitas produksi
dan ekspansi pasar UMKM, saran penelitian harus didasarkan pada pendekatan
yang terstruktur dan komprehensif. Pertama, penelitian dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui survei atau wawancara langsung dengan
UMKM yang telah menerima pembiayaan mikro. Ini akan memungkinkan
peneliti untuk mendalami perubahan nyata dalam kapasitas produksi dan skala
usaha setelah mendapatkan pembiayaan, dengan membandingkan data sebelum
dan sesudah penerimaan pembiayaan. Selain itu, analisis statistik dapat
digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren yang muncul dalam
pengembangan kapasitas produksi UMKM.
3. Untuk menyelidiki peran pembiayaan mikro dalam pengembangan sumber daya
manusia (SDM) di UMKM, saran penelitian harus memperhatikan dua aspek
utama. Pertama, penelitian dapat difokuskan pada analisis dampak konkret
pembiayaan mikro terhadap pengembangan keterampilan SDM di UMKM. Ini
dapat melibatkan survei atau wawancara dengan pemilik UMKM yang telah
menerima pembiayaan mikro, dengan fokus pada program pelatihan yang
mereka adopsi atau dukungan yang mereka berikan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, penelitian juga dapat
memperhatikan aspek perekrutan tenaga kerja baru dan peningkatan kualitas
SDM yang terjadi setelah UMKM memperoleh akses ke pembiayaan mikro.
C. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini cukup signifikan dalam konteks pengembangan
UMKM dan peran pembiayaan mikro dari Bank Syariah Indonesia (BSI) di
Kabupaten Bone. Berikut adalah beberapa implikasi yang dapat diidentifikasi:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa akses ke pembiayaan mikro memiliki
dampak positif yang signifikan pada perkembangan UMKM di Kabupaten
Bone. Hal ini menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan seperti BSI
dalam memberikan dukungan finansial kepada UMKM untuk mengatasi
kendala modal dan mendorong pertumbuhan bisnis.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang mendapatkan pembiayaan
mikro dari BSI mampu merencanakan strategi pertumbuhan bisnis yang lebih
efektif, termasuk ekspansi fasilitas produksi dan peningkatan inovasi. Ini
menunjukkan bahwa pembiayaan mikro bukan hanya memberikan dana
tambahan, tetapi juga membantu UMKM dalam perencanaan strategis untuk
mengoptimalkan potensi bisnis mereka.
3. Melalui pembiayaan mikro, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi
mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas produk
dan layanan. Hal ini berpotensi untuk memberikan kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kabupaten Bone, dengan menciptakan
multiplier effect yang menguntungkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Ketersediaan
| SFEBI20240149 | 149/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
149/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
