Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Entrepreneurship Siswa Di MAN 1 Bone
Winda Paramudhita/862312019082 - Personal Name
Skripsi ini membahas Strategi Kepala Madrasah dalam Pengembangan
Entrepreneurship Siswa di MAN 1 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi kepala madrasah dalam pengembangan
entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone dan bagaimana bentuk pengembangan
entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan kualitatif untuk mendeskripsikan tentang Strategi
Kepala Madrasah dalam Pengembangan Entrepreneurship Siswa di MAN 1 Bone.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, strategi kepala madrasah dalam
pengembangan entrepreneurship siswa dilakukan melalui 3 tahap yaitu
perumusan strategi melalui perumusan program entrepreneurship sekolah yang
mengarah kepada salah satu misi madrasah melalui program keterampilan, adapun
strategi yang dilakukan dengan memaksimalkan segala fasilitas yang menjadi
kebutuhan siswa dan rencana pengadaan kerja sama dengan berbagai bidang
usaha. Pelaksanaan strategi dengan menerapkan program entrepreneurship
sebagai kegiatan pembelajaran mulok di pagi hari dan kegiatan pengembangan di
sore hari, adanya prosedur yang diterapkan seperti melakukan sosialisasi, seleksi
dan membuat jadwal kegiatan serta membangun motivasi. Pengendalian strategi
yang dilakukan melalui tahap evaluasi dan modifikasi/perbaikan. Kedua, bentuk
pengembangan entrepreneurship siswa melalui sikap kemandirian, sikap
keberanian, adanya sikap kepemimpinan siswa serta adanya berbagai macam
karya yang dihasilkan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di MAN 1 Bone, maka dapat disimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam hal ini kepala madrasah mempunyai peran yang sangat penting untuk
keberhasilan program entrepreneurship dalam hal ini yaitu program
keterampilan yang diterapkan di sekolah. Strategi kepala madrasah dalam
pengembangan entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone melalui 3 tahap yaitu
pertama perumusan strategi yang dilakukan dengan merumuskan program
entrepreneurship di sekolah dengan mengarah kepada pencapaian salah satu
misi madrasah yakni “mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi,
berakhlak tinggi dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala” melalui
program keterampilan yang bertujuan untuk mencetak alumni yang terampil,
mampu bersaing dan memiliki peluang dalam dunia usaha. Adapun strategi
yang dilakukan dengan memaksimalkan segala fasilitas yang menjadi
kebutuhan siswa dan rencana pengadaan kerjasama dengan berbagai pihak.
Kedua yaitu pelaksanaan strategi yang dilakukan dengan menerapkan program
entrepreneurship yakni keterampilan tata busana dan pengelasan sebagai
kegiatan pembelajaran mulok di pagi hari dan kegiatan pengembangan di sore
hari, adanya pelaksanaan pameran sebagai bentuk dukungan dalam program
entrepreneurship, kemudian adanya prosedur yang diterapkan seperti kegiatan
sosialisasi untuk memperkenalkan program entrepreneurship yang ada di
sekolah kepada siswa yang dilakukan pada saat penerimaan siswa baru,
kemudian dilakukan tahap seleksi bagi siswa, membuat jadwal kegiatan dan
senantiasa memberikan dan membangun motivasi kepada siswa. Ketiga
pengendalian strategi yaitu dilakukan dengan cara evaluasi untuk menilai
program entrepreneurship untuk dilakukan perbaikan.
2. Bentuk pengembangan entrepreneurship siswa dapat dilihat dari adanya sikap
percaya diri melalui sikap kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas yang
mampu meningkatkan rasa percaya dirinya terhadap hasil yang dikerjakan.
Adanya sikap keberanian yang dialami siswa dalam mengikuti program
entrepreneurship. Melatih sikap kepemimpinan siswa dengan menjadi tutor
sebaya dan mampu membangun kerja sama. Serta adanya sikap yang selalu
mengutamakan tugas dan hasil yang dapat dilihat dari berbagai macam karya
yang telah dihasilkan oleh siswa dalam program entrepreneurship
keterampilan tata busana dan pengelasan yang ada di sekolah.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan di atas, maka dibawah ini akan
diuraikan beberapa saran. Adapun saran yang dimaksud sebagai berikut :
1. Kepala sekolah diharapkan untuk lebih memotivasi para siswa dan guru/
pembina dan berusaha untuk memaksimalkan segala kebutuhan siswa dalam
pelaksanaan program entrepreneurship yang diterapkan di sekolah, mengingat
MAN 1 Bone merupakan madrasah dengan profil MAN 1 Bone Plus
Keterampilan sehingga mampu meningkatkan program keterampilan ini
kedepannya
2. Kepada guru/ pembina diharapkan untuk lebih memperhatikan perkembangan
individu siswa dalam program entrepreneurship tersebut sehingga siswa yang
tamat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dijadikan bekal dan
diharapkan mampu menggunakan skil atau kompetensi yang dimiliki sesuai
dibidangnya.
Entrepreneurship Siswa di MAN 1 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi kepala madrasah dalam pengembangan
entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone dan bagaimana bentuk pengembangan
entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan kualitatif untuk mendeskripsikan tentang Strategi
Kepala Madrasah dalam Pengembangan Entrepreneurship Siswa di MAN 1 Bone.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, strategi kepala madrasah dalam
pengembangan entrepreneurship siswa dilakukan melalui 3 tahap yaitu
perumusan strategi melalui perumusan program entrepreneurship sekolah yang
mengarah kepada salah satu misi madrasah melalui program keterampilan, adapun
strategi yang dilakukan dengan memaksimalkan segala fasilitas yang menjadi
kebutuhan siswa dan rencana pengadaan kerja sama dengan berbagai bidang
usaha. Pelaksanaan strategi dengan menerapkan program entrepreneurship
sebagai kegiatan pembelajaran mulok di pagi hari dan kegiatan pengembangan di
sore hari, adanya prosedur yang diterapkan seperti melakukan sosialisasi, seleksi
dan membuat jadwal kegiatan serta membangun motivasi. Pengendalian strategi
yang dilakukan melalui tahap evaluasi dan modifikasi/perbaikan. Kedua, bentuk
pengembangan entrepreneurship siswa melalui sikap kemandirian, sikap
keberanian, adanya sikap kepemimpinan siswa serta adanya berbagai macam
karya yang dihasilkan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti di MAN 1 Bone, maka dapat disimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam hal ini kepala madrasah mempunyai peran yang sangat penting untuk
keberhasilan program entrepreneurship dalam hal ini yaitu program
keterampilan yang diterapkan di sekolah. Strategi kepala madrasah dalam
pengembangan entrepreneurship siswa di MAN 1 Bone melalui 3 tahap yaitu
pertama perumusan strategi yang dilakukan dengan merumuskan program
entrepreneurship di sekolah dengan mengarah kepada pencapaian salah satu
misi madrasah yakni “mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi,
berakhlak tinggi dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala” melalui
program keterampilan yang bertujuan untuk mencetak alumni yang terampil,
mampu bersaing dan memiliki peluang dalam dunia usaha. Adapun strategi
yang dilakukan dengan memaksimalkan segala fasilitas yang menjadi
kebutuhan siswa dan rencana pengadaan kerjasama dengan berbagai pihak.
Kedua yaitu pelaksanaan strategi yang dilakukan dengan menerapkan program
entrepreneurship yakni keterampilan tata busana dan pengelasan sebagai
kegiatan pembelajaran mulok di pagi hari dan kegiatan pengembangan di sore
hari, adanya pelaksanaan pameran sebagai bentuk dukungan dalam program
entrepreneurship, kemudian adanya prosedur yang diterapkan seperti kegiatan
sosialisasi untuk memperkenalkan program entrepreneurship yang ada di
sekolah kepada siswa yang dilakukan pada saat penerimaan siswa baru,
kemudian dilakukan tahap seleksi bagi siswa, membuat jadwal kegiatan dan
senantiasa memberikan dan membangun motivasi kepada siswa. Ketiga
pengendalian strategi yaitu dilakukan dengan cara evaluasi untuk menilai
program entrepreneurship untuk dilakukan perbaikan.
2. Bentuk pengembangan entrepreneurship siswa dapat dilihat dari adanya sikap
percaya diri melalui sikap kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas yang
mampu meningkatkan rasa percaya dirinya terhadap hasil yang dikerjakan.
Adanya sikap keberanian yang dialami siswa dalam mengikuti program
entrepreneurship. Melatih sikap kepemimpinan siswa dengan menjadi tutor
sebaya dan mampu membangun kerja sama. Serta adanya sikap yang selalu
mengutamakan tugas dan hasil yang dapat dilihat dari berbagai macam karya
yang telah dihasilkan oleh siswa dalam program entrepreneurship
keterampilan tata busana dan pengelasan yang ada di sekolah.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan di atas, maka dibawah ini akan
diuraikan beberapa saran. Adapun saran yang dimaksud sebagai berikut :
1. Kepala sekolah diharapkan untuk lebih memotivasi para siswa dan guru/
pembina dan berusaha untuk memaksimalkan segala kebutuhan siswa dalam
pelaksanaan program entrepreneurship yang diterapkan di sekolah, mengingat
MAN 1 Bone merupakan madrasah dengan profil MAN 1 Bone Plus
Keterampilan sehingga mampu meningkatkan program keterampilan ini
kedepannya
2. Kepada guru/ pembina diharapkan untuk lebih memperhatikan perkembangan
individu siswa dalam program entrepreneurship tersebut sehingga siswa yang
tamat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dijadikan bekal dan
diharapkan mampu menggunakan skil atau kompetensi yang dimiliki sesuai
dibidangnya.
Ketersediaan
| STAR20230130 | 130/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
130/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
