Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Menerapkan Pendekatan Non Direktif Di SDN 55 Otting Kec.Tellusiattinge Kab.Bone
Jumarwa/862312019061 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam
Menerapkan Pendekatan Non Direktif (Di SD N 55 Otting Kec. Tellu siattinge Kab.
Bone). Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan memahami peran
kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge
Kabupaten Bone. 2) Untuk mengetahui dan memahami penerapan kepala sekolah
sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55
Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone. 3) Untuk mengetahui dan
memahami kendala apa yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai supervisor dalam
menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan Pendekatan
manajemen, Pendekatan Paedagogik dan Pendekatan Psikologi, untuk memperoleh
data yang diinginkan menggunakan data primer dan data sekunder, selanjutnya
dianalisis dengan cara 1. Meredukasi data, 2. Triagulasi, 3. Penyajian Data, dan 4.
Konklusi (Penarikan Kesimpulan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepala sekolah sebagai supervisor di SD
Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone memiliki beberapa
peran, yaitu: Kepala sekolah sebagai peneliti, sebagai penilai untuk menemukan
kelemahan-kelemahan yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang ada di
sekolah, dan meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek positif dan
menghilangkan aspek negatif yang ada. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor
dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone yakni mendengarkan keluhan-keluhan guru dan
memberikan solusi, memberi penguatan terhadap perilaku guru dalam kegiatan
belajar mengajar, agar siswa terdorong untuk meningkatkan perilaku positif,
memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat pemahaman guru dan murid,
membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru. Kendala yang dihadapi oleh
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD
Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone adalah Sarana dan
prasarana yang belum terpenuhi secara keseluruhan serta rasa sungkan terhadap guru
senior. Pemecahan masalah ini dalam rangka mengubah kondisi-kondisi yang belum
baik menjadi sangat baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya,
sesuai data hasil penelitian dan analisis peneliti mengenai peran kepala sekolah
sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55
Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone memiliki beberapa peran, yaitu: Kepala sekolah
sebagai peneliti, penilai, perbaikan dan peningkatan untuk menemukan
kelemahan-kelemahan yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang ada di
sekolah, dan meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek positif dan
menghilangkan aspek negatif yang ada.
2. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan
non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone
yakni mendengarkan keluhan-keluhan guru dan memberikan solusi terhadapnya,
memberi penguatan terhadap perilaku guru dalam kegiatan belajar mengajar,
agar siswa terdorong untuk meningkatkan perilaku positif, memberikan
penjelasan sesuai dengan tingkat pemahaman guru dan murid, serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapi guru. Pemecahan masalah ini dalam rangka
mengubah kondisi-kondisi yang tidak tepat menjadi tepat.
3. Kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai supervisor dalam
menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone adalah Sarana dan prasarana yang belum terpenuhi
secara keseluruhan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan yang telah dipaparkan maka
saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone hendaknya melaksanakan perannya dengan baik,
walaupun pada dasarnya penelitian ini supervisor menjalankan perannya
mendapat dukungan dengan baik dari guru dan murid, tapi sebagai pemimpin
harus selalu memberi sumbangsih baik dari segi pemikiran ide baru dalam
mengembangkan mutu pelajaran dan pengajaran yang akan bermanfaat bagi
kepala sekolah itu sendiri dan seluruh jajarannya.
2. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan
non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone
dipandang baik oleh para guru. walaupun demikian, supervisor tidak boleh
merasa bangga dan puas akan hasil itu. Melainkan harus memberikan nilai
tambah kepada guru dan murid, sedangkan persoalan pujian yang diberikan
kepada guru yang berprestasi tidak hanya sebatas pujian saja melainkan
diberikan sebuah penghargaan sebagai motivasi mengajar bagi guru berprestasi
begitupun kepada tenaga kependidikan lainnya.
3. Dalam menghadapi kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai
supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone harus bersikap tegas dan
professional. Walaupun menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan segala
keterbatasan sarana dan prasarana namun sebagai pemimpin, kepala sekolah
tidak boleh menyerah dan harus tetap teguh dan bersifat inovatif dalam segala
keterbatasan.
Menerapkan Pendekatan Non Direktif (Di SD N 55 Otting Kec. Tellu siattinge Kab.
Bone). Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan memahami peran
kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge
Kabupaten Bone. 2) Untuk mengetahui dan memahami penerapan kepala sekolah
sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55
Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone. 3) Untuk mengetahui dan
memahami kendala apa yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai supervisor dalam
menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan Pendekatan
manajemen, Pendekatan Paedagogik dan Pendekatan Psikologi, untuk memperoleh
data yang diinginkan menggunakan data primer dan data sekunder, selanjutnya
dianalisis dengan cara 1. Meredukasi data, 2. Triagulasi, 3. Penyajian Data, dan 4.
Konklusi (Penarikan Kesimpulan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepala sekolah sebagai supervisor di SD
Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone memiliki beberapa
peran, yaitu: Kepala sekolah sebagai peneliti, sebagai penilai untuk menemukan
kelemahan-kelemahan yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang ada di
sekolah, dan meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek positif dan
menghilangkan aspek negatif yang ada. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor
dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone yakni mendengarkan keluhan-keluhan guru dan
memberikan solusi, memberi penguatan terhadap perilaku guru dalam kegiatan
belajar mengajar, agar siswa terdorong untuk meningkatkan perilaku positif,
memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat pemahaman guru dan murid,
membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru. Kendala yang dihadapi oleh
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD
Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone adalah Sarana dan
prasarana yang belum terpenuhi secara keseluruhan serta rasa sungkan terhadap guru
senior. Pemecahan masalah ini dalam rangka mengubah kondisi-kondisi yang belum
baik menjadi sangat baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya,
sesuai data hasil penelitian dan analisis peneliti mengenai peran kepala sekolah
sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55
Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone memiliki beberapa peran, yaitu: Kepala sekolah
sebagai peneliti, penilai, perbaikan dan peningkatan untuk menemukan
kelemahan-kelemahan yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang ada di
sekolah, dan meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek positif dan
menghilangkan aspek negatif yang ada.
2. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan
non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone
yakni mendengarkan keluhan-keluhan guru dan memberikan solusi terhadapnya,
memberi penguatan terhadap perilaku guru dalam kegiatan belajar mengajar,
agar siswa terdorong untuk meningkatkan perilaku positif, memberikan
penjelasan sesuai dengan tingkat pemahaman guru dan murid, serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapi guru. Pemecahan masalah ini dalam rangka
mengubah kondisi-kondisi yang tidak tepat menjadi tepat.
3. Kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai supervisor dalam
menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone adalah Sarana dan prasarana yang belum terpenuhi
secara keseluruhan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan yang telah dipaparkan maka
saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai supervisor di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu
siattinge Kabupaten Bone hendaknya melaksanakan perannya dengan baik,
walaupun pada dasarnya penelitian ini supervisor menjalankan perannya
mendapat dukungan dengan baik dari guru dan murid, tapi sebagai pemimpin
harus selalu memberi sumbangsih baik dari segi pemikiran ide baru dalam
mengembangkan mutu pelajaran dan pengajaran yang akan bermanfaat bagi
kepala sekolah itu sendiri dan seluruh jajarannya.
2. Penerapan kepala sekolah sebagai supervisor dalam menerapkan pendekatan
non-direktif di SD Negeri 55 Otting Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone
dipandang baik oleh para guru. walaupun demikian, supervisor tidak boleh
merasa bangga dan puas akan hasil itu. Melainkan harus memberikan nilai
tambah kepada guru dan murid, sedangkan persoalan pujian yang diberikan
kepada guru yang berprestasi tidak hanya sebatas pujian saja melainkan
diberikan sebuah penghargaan sebagai motivasi mengajar bagi guru berprestasi
begitupun kepada tenaga kependidikan lainnya.
3. Dalam menghadapi kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah sebagai
supervisor dalam menerapkan pendekatan non-direktif di SD Negeri 55 Otting
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone harus bersikap tegas dan
professional. Walaupun menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan segala
keterbatasan sarana dan prasarana namun sebagai pemimpin, kepala sekolah
tidak boleh menyerah dan harus tetap teguh dan bersifat inovatif dalam segala
keterbatasan.
Ketersediaan
| STAR20230049 | 49/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
49/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
