Peran Manajemen Kesiswaan dalam Mengatasi Mutasi Peserta Didik di SMAN 13 Bone
Andra Ramadhan/862312019147 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Manajemen Kesiswaan dalam
Mengatasi Mutasi Peserta Didik di SMAN 13 Bone. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana peran manajemen kesiswaan dalam
mengatasi mutasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen dan
pendekatan psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peran manajemen kesiswaan dalam
mengatasi mutasi peserta didik di SMAN 13 Bone dililhat dari tiga perannya
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi terhadap program kesiswaan.
Kegiatan perencanaan kesiswaan dilakukan untuk menentukan jumlah siswa yang
akan diterima. Kemudian pelaksanaan kesiswaan dilakukan dengan memberikan
pembinaan kepada siswa melalui layanan BK, layanan perpustakaan, layanan
laboratorium komputer. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil
dari kegiatan yakni apa yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dari kegiatan
kesiswaan baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Penyebab peserta didik yang sering mutasi (1) Perpindahan orang tua (2)
Permintaan orang tua (3) Melanggar aturan tata tertib. Mengatasi mutasi peserta
didik di SMAN 13 Bone harus ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu
aktifitas di sekolah secara keseluruhan (1) Mengundang orang tua dan siswa (2)
Memberikan nasehat (3) Memberikan pembinaan.
Adapun jumlah siswa yang mutasi dari tahun 2022 berjumlah lima puluh
delapan siswa dan di tahun 2023 berjumlah dua puluh satu siswa. Sehingga mutasi
peserta didik di SMAN 13 Bone mengalami penurunan secara signifikan.
A. Simpulan
BAB V
PENUTUP
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Manajemen kesiswaan di SMAN 13 Bone terdiri dari kegiatan perencanaan
kesiswaan, pelaksanaan kesiswaan dan evaluasi kesiswaan. Kegiatan
perencanaan kesiswaan dilakukan untuk menentukan jumlah siswa yang
akan diterima. Kemudian pelaksanaan kesiswaan dilakukan dengan
memberikan pembinaan kepada siswa melalui layanan BK, layanan
perpustakaan, layanan laboratorium komputer. Setelah itu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui hasil dari kegiatan yakni apa yang perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dari kegiatan kesiswaan baik kurikuler
maupun ekstrakurikuler.
2. Mengatasi mutasi peserta didik di SMAN 13 Bone memang dari awal di
sampaikan bahwa kamu masuk di sekolah ini betul-betul itu pilihan ideal
mu artinya kalau memang jauh dari sekolah jangan pilih yang jauh pilih
yang dekat saja serta memberikan nasehat, pembinaan, mengundang orang
tua dan siswa diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan baik dan tentunya
dorongan atau motivasi yang terus menerus dari sekolah akan membantu
peserta didik untuk giat belajar dan tidak malas agar kedepannya tidak
melakukan mutasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasiberupa
saran kepada pihak-pihak terakit, adapun saran penulis maksud yaitu:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar memperhatikan semua kekurangan-
kekurangan yang ada pada sekolah, terutama dalam hal mutasi peserta didik
agar tidak menggaggu aktifitas di sekolah secara keseluruhan.
2. Diharapkan kepada wakasek kesiswaan agar terus meningkatkan perannya
sebagai badan pendukung agar segala kegiatan yang berkaitan dengan
kesiswaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Mengatasi Mutasi Peserta Didik di SMAN 13 Bone. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana peran manajemen kesiswaan dalam
mengatasi mutasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen dan
pendekatan psikologis. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peran manajemen kesiswaan dalam
mengatasi mutasi peserta didik di SMAN 13 Bone dililhat dari tiga perannya
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi terhadap program kesiswaan.
Kegiatan perencanaan kesiswaan dilakukan untuk menentukan jumlah siswa yang
akan diterima. Kemudian pelaksanaan kesiswaan dilakukan dengan memberikan
pembinaan kepada siswa melalui layanan BK, layanan perpustakaan, layanan
laboratorium komputer. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil
dari kegiatan yakni apa yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki dari kegiatan
kesiswaan baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Penyebab peserta didik yang sering mutasi (1) Perpindahan orang tua (2)
Permintaan orang tua (3) Melanggar aturan tata tertib. Mengatasi mutasi peserta
didik di SMAN 13 Bone harus ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu
aktifitas di sekolah secara keseluruhan (1) Mengundang orang tua dan siswa (2)
Memberikan nasehat (3) Memberikan pembinaan.
Adapun jumlah siswa yang mutasi dari tahun 2022 berjumlah lima puluh
delapan siswa dan di tahun 2023 berjumlah dua puluh satu siswa. Sehingga mutasi
peserta didik di SMAN 13 Bone mengalami penurunan secara signifikan.
A. Simpulan
BAB V
PENUTUP
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Manajemen kesiswaan di SMAN 13 Bone terdiri dari kegiatan perencanaan
kesiswaan, pelaksanaan kesiswaan dan evaluasi kesiswaan. Kegiatan
perencanaan kesiswaan dilakukan untuk menentukan jumlah siswa yang
akan diterima. Kemudian pelaksanaan kesiswaan dilakukan dengan
memberikan pembinaan kepada siswa melalui layanan BK, layanan
perpustakaan, layanan laboratorium komputer. Setelah itu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui hasil dari kegiatan yakni apa yang perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dari kegiatan kesiswaan baik kurikuler
maupun ekstrakurikuler.
2. Mengatasi mutasi peserta didik di SMAN 13 Bone memang dari awal di
sampaikan bahwa kamu masuk di sekolah ini betul-betul itu pilihan ideal
mu artinya kalau memang jauh dari sekolah jangan pilih yang jauh pilih
yang dekat saja serta memberikan nasehat, pembinaan, mengundang orang
tua dan siswa diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan baik dan tentunya
dorongan atau motivasi yang terus menerus dari sekolah akan membantu
peserta didik untuk giat belajar dan tidak malas agar kedepannya tidak
melakukan mutasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mempunyai implikasiberupa
saran kepada pihak-pihak terakit, adapun saran penulis maksud yaitu:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar memperhatikan semua kekurangan-
kekurangan yang ada pada sekolah, terutama dalam hal mutasi peserta didik
agar tidak menggaggu aktifitas di sekolah secara keseluruhan.
2. Diharapkan kepada wakasek kesiswaan agar terus meningkatkan perannya
sebagai badan pendukung agar segala kegiatan yang berkaitan dengan
kesiswaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Ketersediaan
| STAR20240002 | 02/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
02/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
