Peran Bergaining Power Terhadap Peningkatan Manajemen Marketing Pendidikan Di SMPN 1 Amali
Eka Sulistiawati/862312019165 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peran Bargaining Power Terhadap Peningkatan
Manajemen Marketing Pendidikan Di SMPN 1 Amali Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana peran bargaining power terhadap peningkatan
manajemen Marketing pendidkan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Penelitian
ini menggunakan pendekatan sosiologis dan manajemen. Dalam pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bargaining power di SMPN 1 Amali sudah
optimal. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian terlihat dari usaha tenaga
pendidik dalam memberikan penawaran, serta memperkenalkan lembaga pendidikan
di lingkungan masyarakat, Selain itu kepala sekolah dan humas juga sangat berperan
penting dalam mengajak masyarakat agar bisa mendapatkan kesepakatan dan
keuntungan kedua belah pihak 2) Manajemen marketing pendidikan di SMPN 1
Amali berdasarkan hasil observasi dan penelitian manunjukkan bahwa, marketing
yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan melakukan sosialisasi di Sekolah, pernah
membagikan kegiatan siswa di akun peribadi tenaga pendidik tidak secara
continously. Selain itu sekolah telah menfasilitasi berbagai sarana dan prasarana yang
digunakan oleh peserta didik untuk meningkatkan bakat atau prestasi yang mereka
miliki. 3) Peran bargaining power terhadap peningkatan manajemen marketing
pendidikan di SMPN 1 Amali berdasarkan hasil observasi dan penelitian bahwa
bargaining power sudah optimal karena di dukung oleh lokasi yang strategis, tetap
mempertahankan budaya local, dan peran pihak Sekolah untuk memperkenalkan
Sekolah kepada tettangga dan masyarakat yang lain dengan penawaran yang saling
menguntungkan, dimana Sekolah bisa meningktkan mutu Sekolah dan masyarakat
bisa melihat anaknya berkembang. Dengan demikian bargaining power bisa berperan
untuk mendapatkan siswa dengan penawaran yang mereka tawarka kepada
masyarakat sekitar sehingga manajemen marketing bisa mengalami peningkatan
karena adanya bantuan dari bargaining power itu sendiri
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bargaining Power di SMPN 1 Amali diantaranya teknik Bargaining
Power yang meliputi pihak Sekolah berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat dengan memperlihatkan skil yang pernah diraih, dan
komperatif menganggap pihak lain sebagai mitra kerja agar bisa saling
membantu dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Tahapan
Argumentasi yakni memberikan gambaran kepada masyarakat dan di
sertai dengan fakta dengan melibatkan siswa untuk melakukan sosialisasi
dengan siswa di dudukung dengan prestasi yang mereka dapatkan. Struktur
komunikasi Bargaining Power terdiri dari pesrsiapan untuk menentukan
sasaran dan prioritas Sekolah yakni untuk mencerdaskan sumber daya
manusia, menjaga potensi siswa, berkaloborasi untuk membentuk relasi
agar Sekolah terus up to date terhadap penyebaran informasi.
2. Marketing Pendidikan di SMPN 1 Amali ini berjalan dengan
mempersiapkan produk, pleace, promotion, people, physical, dan proses.
Pleace Sekolah tersebut sudah baik dan bagunanya di lingkungan sekolah
masih layak di gunakan. Sekolah juga mulai melakukan promotion untuk
mendapatkan siswa dengan melakukan sosialisasi di Sekolah dasar, Akan
tetapi promotion yang dilakukan tidak bertahap, pernah dalam dua tahun
mereka tidak melakukan sosialisasi dan promosi di akun pribadi tenaga
pendidik di media sosial sekolah juga belum konsisten hanya bersifat
continuity sehingga informasi yang disampaikan tidak efektif. Physicalnya
juga sudah lengkap bahkan ada beberapa sarana yang baru dan sarana
prasaranaya juga mendapatkan perawatan yang baik.
3. Bargaining Power terhadap peningkatan manajemen Marketing
pendidikan di SMPN 1 Amali yakni Bargaining Power di SMPN 1 Amali
sudah cukup baik karna di dukung oleh lokasi yang strategis, tetap
mempertahankan budaya lokal, dan peran pihak Sekolah untuk
memperkenalkan Sekolah kepada tettangga dan masyarakat yang lain
dengan penawaran yang saling menguntungkan, Dengan demikian
Bargaining Power bisa berperan untuk mendapatkan siswa dengan
penawaran yang mereka tawarkan kepada masyarakat sekitar sehingga
manajemen Marketing bisa mengalami peningkatan karna adanya bantuan
dari Bargaining Power itu sendiri.
Walaupun penelitian ini menemukan hal yang menarik yakni peserta didik
disana sangat kreatif lokasi Sekolah sangat indah dan sejuk karna hasil karya
peserta didik yang mendekorasi tanaman bunga depan kelas dengan menggunakan
bahan bekas, dan Sekolah juga sangat mengapresiasi peserta didik sehingga juga
menyediakan ruang gallery tempat untuk menyimpan hasil karyanya yang sangat
kreatif dan bermanfaat. Akan tetapi tetap saja memeiliki beberapa kekurangan
yakni ada beberapa ruangan kelas yang tidak terpakai.
Karna itu penelitian ini mendorong penelitian masa mendatang melakukan
penelitian Pengelolaan Media Sosial untuk peningkatan manajemen Marketing
pendidikan, dan Pengelolaan pemasaran karya seni siswa agar bisa di pasarkan di
masyarakat
B. Implikasi
1. Untuk Peneliti
Penelitian yang penulis laksanakan bukan sebaik-baik penelitian
sehingga masih banyak kekurangan yang terdapat didalam penelitian ini.
Jadi bagi para peneliti lain agar dapat melakukan kajian lebih mendalam
dan komprehensif tentang Bargaining Power di lembaga yang bisa dikaji
lebih lengkap dan mendalam, agar dapat menemukan kajian teori yang
lebih sesuai dan lengkap dengan manajemen Marketing pendidikan
2. Untuk Lembaga
Diharapkan lembaga dapat mengembangkan peran Bargaining
Power terutama untuk peningkatan manajemen Marketing pendidkan
dengan lebih baik, sehingga Marketing pendidikan dapat bermanfaat bagi
lembaga pendidikan.
3. Untuk Pembaca
Peran Bargaining Power merupakan sesuatu yang penting untuk
dilakukan. Dalam Bargaining Power terdapatteknik Bargaining Power,
tahapan Bargaining Power, dan struktur komunikasi Bargaining Power.
Perencanaan diperlukan agar kita dapat menentukan langkah atau kegiatan
apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen Marketing Pendidikan Di SMPN 1 Amali Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana peran bargaining power terhadap peningkatan
manajemen Marketing pendidkan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Penelitian
ini menggunakan pendekatan sosiologis dan manajemen. Dalam pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bargaining power di SMPN 1 Amali sudah
optimal. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian terlihat dari usaha tenaga
pendidik dalam memberikan penawaran, serta memperkenalkan lembaga pendidikan
di lingkungan masyarakat, Selain itu kepala sekolah dan humas juga sangat berperan
penting dalam mengajak masyarakat agar bisa mendapatkan kesepakatan dan
keuntungan kedua belah pihak 2) Manajemen marketing pendidikan di SMPN 1
Amali berdasarkan hasil observasi dan penelitian manunjukkan bahwa, marketing
yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan melakukan sosialisasi di Sekolah, pernah
membagikan kegiatan siswa di akun peribadi tenaga pendidik tidak secara
continously. Selain itu sekolah telah menfasilitasi berbagai sarana dan prasarana yang
digunakan oleh peserta didik untuk meningkatkan bakat atau prestasi yang mereka
miliki. 3) Peran bargaining power terhadap peningkatan manajemen marketing
pendidikan di SMPN 1 Amali berdasarkan hasil observasi dan penelitian bahwa
bargaining power sudah optimal karena di dukung oleh lokasi yang strategis, tetap
mempertahankan budaya local, dan peran pihak Sekolah untuk memperkenalkan
Sekolah kepada tettangga dan masyarakat yang lain dengan penawaran yang saling
menguntungkan, dimana Sekolah bisa meningktkan mutu Sekolah dan masyarakat
bisa melihat anaknya berkembang. Dengan demikian bargaining power bisa berperan
untuk mendapatkan siswa dengan penawaran yang mereka tawarka kepada
masyarakat sekitar sehingga manajemen marketing bisa mengalami peningkatan
karena adanya bantuan dari bargaining power itu sendiri
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bargaining Power di SMPN 1 Amali diantaranya teknik Bargaining
Power yang meliputi pihak Sekolah berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat dengan memperlihatkan skil yang pernah diraih, dan
komperatif menganggap pihak lain sebagai mitra kerja agar bisa saling
membantu dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Tahapan
Argumentasi yakni memberikan gambaran kepada masyarakat dan di
sertai dengan fakta dengan melibatkan siswa untuk melakukan sosialisasi
dengan siswa di dudukung dengan prestasi yang mereka dapatkan. Struktur
komunikasi Bargaining Power terdiri dari pesrsiapan untuk menentukan
sasaran dan prioritas Sekolah yakni untuk mencerdaskan sumber daya
manusia, menjaga potensi siswa, berkaloborasi untuk membentuk relasi
agar Sekolah terus up to date terhadap penyebaran informasi.
2. Marketing Pendidikan di SMPN 1 Amali ini berjalan dengan
mempersiapkan produk, pleace, promotion, people, physical, dan proses.
Pleace Sekolah tersebut sudah baik dan bagunanya di lingkungan sekolah
masih layak di gunakan. Sekolah juga mulai melakukan promotion untuk
mendapatkan siswa dengan melakukan sosialisasi di Sekolah dasar, Akan
tetapi promotion yang dilakukan tidak bertahap, pernah dalam dua tahun
mereka tidak melakukan sosialisasi dan promosi di akun pribadi tenaga
pendidik di media sosial sekolah juga belum konsisten hanya bersifat
continuity sehingga informasi yang disampaikan tidak efektif. Physicalnya
juga sudah lengkap bahkan ada beberapa sarana yang baru dan sarana
prasaranaya juga mendapatkan perawatan yang baik.
3. Bargaining Power terhadap peningkatan manajemen Marketing
pendidikan di SMPN 1 Amali yakni Bargaining Power di SMPN 1 Amali
sudah cukup baik karna di dukung oleh lokasi yang strategis, tetap
mempertahankan budaya lokal, dan peran pihak Sekolah untuk
memperkenalkan Sekolah kepada tettangga dan masyarakat yang lain
dengan penawaran yang saling menguntungkan, Dengan demikian
Bargaining Power bisa berperan untuk mendapatkan siswa dengan
penawaran yang mereka tawarkan kepada masyarakat sekitar sehingga
manajemen Marketing bisa mengalami peningkatan karna adanya bantuan
dari Bargaining Power itu sendiri.
Walaupun penelitian ini menemukan hal yang menarik yakni peserta didik
disana sangat kreatif lokasi Sekolah sangat indah dan sejuk karna hasil karya
peserta didik yang mendekorasi tanaman bunga depan kelas dengan menggunakan
bahan bekas, dan Sekolah juga sangat mengapresiasi peserta didik sehingga juga
menyediakan ruang gallery tempat untuk menyimpan hasil karyanya yang sangat
kreatif dan bermanfaat. Akan tetapi tetap saja memeiliki beberapa kekurangan
yakni ada beberapa ruangan kelas yang tidak terpakai.
Karna itu penelitian ini mendorong penelitian masa mendatang melakukan
penelitian Pengelolaan Media Sosial untuk peningkatan manajemen Marketing
pendidikan, dan Pengelolaan pemasaran karya seni siswa agar bisa di pasarkan di
masyarakat
B. Implikasi
1. Untuk Peneliti
Penelitian yang penulis laksanakan bukan sebaik-baik penelitian
sehingga masih banyak kekurangan yang terdapat didalam penelitian ini.
Jadi bagi para peneliti lain agar dapat melakukan kajian lebih mendalam
dan komprehensif tentang Bargaining Power di lembaga yang bisa dikaji
lebih lengkap dan mendalam, agar dapat menemukan kajian teori yang
lebih sesuai dan lengkap dengan manajemen Marketing pendidikan
2. Untuk Lembaga
Diharapkan lembaga dapat mengembangkan peran Bargaining
Power terutama untuk peningkatan manajemen Marketing pendidkan
dengan lebih baik, sehingga Marketing pendidikan dapat bermanfaat bagi
lembaga pendidikan.
3. Untuk Pembaca
Peran Bargaining Power merupakan sesuatu yang penting untuk
dilakukan. Dalam Bargaining Power terdapatteknik Bargaining Power,
tahapan Bargaining Power, dan struktur komunikasi Bargaining Power.
Perencanaan diperlukan agar kita dapat menentukan langkah atau kegiatan
apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ketersediaan
| STAR20230002 | 02/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
02/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
