Di zaman sekarang ini, kepemimpinan Pembina asrama dalam
meningkatkan semangat ibadah santri sangatlah penting dan dibutuhkan dalam
sebuah Pondok Pesantren, karena kepemimpinan merupakan arah pembentukan
karakter para santri. Rumusan masalah (1) Bagaimana implementasi
kepemimpinan Pembina Asrama di Pondok Pesantren Tahfidz Qur‟an di Baytul
Mukarromah Bone? (2) Bagaimana meningkatkan semangat ibadah shalat tahajud
di Pondok Pesantren Tahfidz Qur‟an Baytul Mukarromah Bone? Dan Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui implementasi kepemimpinan Pembina asrama dan
cara meningkatkan semangat ibadah shalat tahajjud santri.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan empiris dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Pondok
Pesantren Baytul Mukarromah Bone pada tahun 2023. Data dan sumber data yaitu
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Pembina asrama
bagus dan baik. Hal ini terlihat dari 2 tahapan, antara lain: (1) Implementasi
Kepemimpinan Pembina asrama dalam meningkatkan semangat ibadah santri di
Pondok Pesantren Tahfidz Qur‟an Baytul Mukarromah Bone sudah bagus.
Berdasarkan hasil observasi wawancara dan dokumentasi terlihat bahwa dalam
kepemimpinan Pembina asrama dalam meningkatkan semangat ibadah santri
dilakukan dengan menerapkan 4 gaya kepemimpinan yakni (a) Gaya Otoriter, (b)
Gaya Partisipatif, (c) Gaya Delegatif, (d) Gaya Kharismatik. Keempat gaya
tersebut diterapkan agar Pembina asrama dapat mencapai tujuan dalam mendidik
dan mengarahkan santri. (2) Dalam meningkatkan semangat ibadah shalat tahajjud
santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur‟an Baytul Mukarromah Bone diantaranya
sudah cukup baik, dalam ibadah terdapat 2 jenis yakni (a) Mahdah, (b) Ghairu
Mahdah walaupun masih ada beberapa santri yang masih susah dibangunkan
untuk shalat tahajjud dan melanggar maka dalam hal ini pembina asrama
memberikan arahan dan motivasi serta memberikan hukuman supaya tidak
mengulanginya lagi serta guru, kepala Pembina, pendiri dll memberikan contoh
yang baik kepada para santri misalnya puasa senin, kamis, menunaikan shalat
tepat waktu dan Pembina melaksanakan shalat tahajjud berjamaah dengan para
santri tepat waktu.
A. Simpulan
Dari urauian hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik
beberapa kesuimpulan bahwa:
1. Implementasi Kepemimpinan Pembina asrama dalam meningkatkan
semangat ibadah santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Baytul
Mukarromah Bone sudah bagus. Berdasarkan hasil observasi wawancara
dan dokumentasi terlihat bahwa dalam kepemimpinan Pembina asrama
dalam meningkatkan semangat ibadah santri dilakukan dengan
menerapkan 4 gaya kepemimpinan yakni (a) Gaya Otoriter, (b) Gaya
Partisipatif, (c) Gaya Delegatif, (d) Gaya Kharismatik. Keempat gaya
tersebut diterapkan agar Pembina asrama dapat mencapai tujuan dalam
mendidik dan mengarahkan santri.
2. Dalam meningkatkan semangat ibadah shalat tahajjud santri di Pondok
Pesantren Tahfidz Qur’an Baytul Mukarromah Bone diantaranya sudah
cukup baik, ibadah terdapat 2 jenis yakni (a) Mahdah, (b) Ghairu Mahdah
walaupun masih ada beberapa santri yang masih susah dibangunkan untuk
shalat tahajjud dan melanggar maka dalam hal ini pembina asrama
memberikan arahan dan motivasi serta memberikan hukuman supaya
tidak mengulanginya lagi serta guru, kepala Pembina, pendiri dll
memberikan contoh yang baik kepada para santri misalnya puasa senin,
kamis, menunaikan shalat tepat waktu dan Pembina melaksanakan shalat
tahajjud berjamaah dengan para santri tepat waktu.
B. Saran
Sebagai akhir dari penelitian skripsi ini , berdasarkan pada penelitian yang
diteliti, maka peneliti ingin memberikan saran yang mungkin dapat menjadi bahan
masukan, sebagai berikut:
1. Dalam menyusun skripsi ini penulis memiliki banyak keterbatasan dan
kekurangan dari maka itu, perlu adanya kritikan dan saran sangat
dibutuhkan guna untuk kepentingan penyusun karya ilmiah yang akan
mendatang.
2. Dalam saran perbaikan untuk para santri putra agar lebih semagat
beribadah dan tidak malas bangun atau tidak dibangunkan oleh Pembina
asrama seperti santri putri sudah rajin dan giat semangat beribadah
khususnya bangun sendiri melaksanakan shalat tahajjud.
3. Dalam saran perbaikan mengenai Pembina asrama putra sudah bagus dan
tepat serta bisa memahami karakter-karakter para santri yang ada di
Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Baytul Mukarromah Bone, akan tetapi
alangkah baiknya jika diajarkan kepada para santri putra supaya bangun
sendiri tidak perlu dibangunkan lagi oleh Pembina asrama untuk
menunaikan ibadah khususnya shalat tahajjud.
4. Bagi pendiri dan Pembina asrama pondok, hendaknya memberikan
pemahaman kepada Pembina asrama putra-putri untuk selalu menerapkan
gaya kepemimpinan baik gaya otoriter, kharismatik, delegatif dan lainnya.
5. Bagi Pembina asrama putri dan pembina putra, hendaknya dapat
meningkatkan semangat belajar santri dan memaksimalkan pembimbingan
dan arahan sehingga tujuan pemimpin tercapai yakni mencetak santri yang
berkualitas serta rajin.

STAR20240004

04/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia