erbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank BCA Syariah
Rasdia Safira/612062019044 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang kinerja keuangan bank muamalat Indonesia
dan bank BCA syariah. Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana perbandingan
kinerja keuangan bank muamalat Indonesia dan bank BCA syariah dengan tujuan
untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan atas kinerja keuangan Bank
Muamalat Indonesia dan Bank BCA Syariah periode 2019-2022. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data yang terkumpul
menggunakan Uji Mann-Whitney. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia dan
bank BCA Syariah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kinerja keuangan
antara Bank Muamalat Indonesia dan bank BCA syariah yang memiliki kinerja
keuangan yang baik dan sehat adalah bank BCA Syariah. Hasil penelitian dengan
berdasarkan uji mann whitney dapat diketahui pada rasio CAR, ROA, ROE, NOM,
BOPO, FDR dengan nilai sig. (2-tailed) = 0.000 < 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan secara statistik dari kinerja keuangan bank muamalat
Indonesia dan bank BCA syariah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara
Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan CAR, terdapat perbedaan
yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA
Syariah berdasarkan ROA, terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan
antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan ROE, terdapat
perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat Indonesia
dan BCA Syariah berdasarkan NOM terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja
keuangan antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan BOPO,
terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat
Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan FDR.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bagi pihak bank
a. Dengan adanya penelitian ini diketahui tingkat Kesehatan Bank BCA Syariah
dinilai lebih cukup sehat dibandingkan dengan Bank Muamalat yang tingkat
Kesehatan bank dinilai buruk yang dapat dilihat pada rasio keuangan ROE dan
NOM nya. Oleh karena itu, Manajemen Bank Muamalat Indonesia diharapkan
lebih meningkatkan kinerjanya agar bisa lebih maju dan lebih berkembang lagi
dan terus dalam keadaan sehat.
b. Dengan adanya penelitian ini diketahui rasio CAR (Capital Adequncy Ratio)
dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, pihak Bank
Muamalat Indonesia dan Bank BCA Syariah disarankan untuk terus
meningkatkan modalnya sehingga kerugian yang disebabkan oleh risiko
pembiayaan dapat ditutupi oleh modalnya. Namun, pihak Bank Muamalat
Indonesia dan Bank BCA Syariah juga tetap harus menjaga risiko
pembiayaannya agar tetap stabil dan dalam keadaan sehat.
2. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambah jumlah sampel dan
juga menambah variabel-variabel lain karena masih sangat banyak variabel yang
bisa digunakan selain dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), Biaya
Operasi Pendapatan Operasi (BOPO), Financing to Depocit Ratio (FDR) dalam
penelitian ini, serta diharapkan bisa menggunakan data keuangan terbaru.
C. Implikasi
Dalam hal ini bank syariah agar terus menjaga rasio-rasio yang dapat
meningkatkan profitabilitas. Salah satunya dengan menjaga rasio ROE yang dimana
semakin tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin
kuat.
dan bank BCA syariah. Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana perbandingan
kinerja keuangan bank muamalat Indonesia dan bank BCA syariah dengan tujuan
untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan atas kinerja keuangan Bank
Muamalat Indonesia dan Bank BCA Syariah periode 2019-2022. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data yang terkumpul
menggunakan Uji Mann-Whitney. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia dan
bank BCA Syariah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kinerja keuangan
antara Bank Muamalat Indonesia dan bank BCA syariah yang memiliki kinerja
keuangan yang baik dan sehat adalah bank BCA Syariah. Hasil penelitian dengan
berdasarkan uji mann whitney dapat diketahui pada rasio CAR, ROA, ROE, NOM,
BOPO, FDR dengan nilai sig. (2-tailed) = 0.000 < 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan secara statistik dari kinerja keuangan bank muamalat
Indonesia dan bank BCA syariah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara
Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan CAR, terdapat perbedaan
yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA
Syariah berdasarkan ROA, terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan
antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan ROE, terdapat
perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat Indonesia
dan BCA Syariah berdasarkan NOM terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja
keuangan antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan BOPO,
terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara Bank Muamalat
Indonesia dan BCA Syariah berdasarkan FDR.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bagi pihak bank
a. Dengan adanya penelitian ini diketahui tingkat Kesehatan Bank BCA Syariah
dinilai lebih cukup sehat dibandingkan dengan Bank Muamalat yang tingkat
Kesehatan bank dinilai buruk yang dapat dilihat pada rasio keuangan ROE dan
NOM nya. Oleh karena itu, Manajemen Bank Muamalat Indonesia diharapkan
lebih meningkatkan kinerjanya agar bisa lebih maju dan lebih berkembang lagi
dan terus dalam keadaan sehat.
b. Dengan adanya penelitian ini diketahui rasio CAR (Capital Adequncy Ratio)
dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, pihak Bank
Muamalat Indonesia dan Bank BCA Syariah disarankan untuk terus
meningkatkan modalnya sehingga kerugian yang disebabkan oleh risiko
pembiayaan dapat ditutupi oleh modalnya. Namun, pihak Bank Muamalat
Indonesia dan Bank BCA Syariah juga tetap harus menjaga risiko
pembiayaannya agar tetap stabil dan dalam keadaan sehat.
2. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambah jumlah sampel dan
juga menambah variabel-variabel lain karena masih sangat banyak variabel yang
bisa digunakan selain dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), Biaya
Operasi Pendapatan Operasi (BOPO), Financing to Depocit Ratio (FDR) dalam
penelitian ini, serta diharapkan bisa menggunakan data keuangan terbaru.
C. Implikasi
Dalam hal ini bank syariah agar terus menjaga rasio-rasio yang dapat
meningkatkan profitabilitas. Salah satunya dengan menjaga rasio ROE yang dimana
semakin tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin
kuat.
Ketersediaan
| SFEBI20230050 | 50/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
50/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
