Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di MTsN 1 Bone
Ainun Ashari/862082019097 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di MTsN 1 Bone.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah pengaruh dari penerapan model
pembelajaran PAIKEM GEMBROT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
fikih kelas VIII di MTsN 1 Bone.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain
quasi eksperimen dan dalam bentuk pretest posttest control group design. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran PAIKEM GEMROT lebih tinggi dari pada kelas
yang menggunakan model pembelajaran ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai
mean posttest kelas eksperimen sebesar 84.00 lebih tinggi dari pada nilai mean
posttest kelas kontrol 54.00. Hasil perhitungan uji-t yang telah dilakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 6.543 dan ttabel = 2.02439,
sehingga hasilnya thitung > ttabel yang artinya H 1 diterima dan H 0 ditolak. Nilai sig.
0.00 > 0.05 maka terdapat pengaruh signifikan antara hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara hasil belajar siswa yang menerapkan
model PAIKEM GEMBROT dan hasil belajar yang menerapkan model ceramah pada
mata pelajaran fikih kelas VIII di MTsN 1 Bone. Dengan kata lain, model PAIKEM
GEMBROT lebih tepat digunakan dalam pelajaran fikih khususnya pada materi
ketentuan haji dibandingkan dengan metode ceramah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model PAIKEM GEMBROT pada mata pelajaran fikih dapat
diketahui melalui proses pelaksanaanya. Pada penerapan model PAIKEM
GEMBROT peneliti memadukan metode yang tepat sesuai dengan materi
yang akan diajarkan. Peneliti memberikan metode ice breaking di awal
pembelajaran dan di tengah pembelajaran ketika melihat suasana kelas yang
kembali tidak fokus, peneliti melakukan metode tanya jawab yang di akhir
pembelajaran diberikan hadiah atau reward kepada siswa yang berani
menjawab pertanyaan. Metode selanjutnya yaitu metode demostrasi dengan
memberikan gambar manasik haji terlebih dahulu, kemudian siswa
melakukan praktek haji dengan memanfaatkan ruang kelas. Metode PAIKEM
GEMBROT akan terlaksana dengan baik jika kreatifitas guru dan keaktifan
siswa menjadi satu.
2. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pretest kelas kontrol 38 dan kelas
eksperimen 45. Hal tersebut menunjukkan pemahaman siswa akan konsep
ketentuan haji masih sangat minim. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas
kontrol 56 dan kelas eksperimen sebesar 84. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
PAIKEM GEMBROT. Berdasarkan nilai rata-rata N-gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,7088 lebih besar jika dibandingkan nilai kelas kontrol
0,2722. Pada uji normalitas kelas kontrol, nilai pretest exact sig. 0.504 >
0.05, dan nilai posttest exact sig. 0.700 > 0.05. maka dapat di simpulakan
bahwa keduanya berdistribusi normal. Sedangkan pada kelas eksperimen,
nilai pretest exact sig. 0.366 > 0.05, dan nilai posttest exact sig. 0.398 > 0.05.
maka dapat di simpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal. Pada uji
homogenitas data post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu sig.
0.212 > 0,05 maka distribusi data adalah homogen. Pada uji hipotesis atau uji
t diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05, maka terdapat pengaruh signifikan antara
hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar kelas kontrol. Sedangkan nilai
thitung > ttabel (6.543 > 2.02439) maka H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nilai signifikan antara hasil belajar
siswa yang diajar menggunkan model PAIKEM GEMBROT dengan siswa
yang diajar menggunakan model ceramah pada pembelajaran fikih pada kelas
VIII di MTsN 1 Bone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka dibawah ini akan
dikemukakan implikasi peneltian yang berisikan saran-saran. Adapun
saransaran penulis kepada:
1. Kepada kepala madrasah agar terus membantu guru mata pelajaran fikih
melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung pengembangan
kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Kepada para tenaga guru yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri
MTsN 1 Bone terutama guru pada mata pelajaran fikih, agar mampu lebih
terampil lagi dalam memilih model pembelajaran yang digunakan agar
hasil belajar siswa dapat meningkat, salah satunya dengan memilih model
pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
3. Kepada seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Bone
hendaknya lebih memperhatikan arahan dan penjelasan dari para guru,
karena guru sebagai orang tua kedua selama di sekolah selalu
menginginkan anak-anaknya berhasil dan sukses. Maka setiap siswa
diharapkan dapat memperhatikan penjelasan dari guru dan bersungguh-
sungguh dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
4. Kepada peneliti, bagi peneliti sendiri selesainya penelitian ini bukan
berarti selesainya kreativitas peneliti, anggaplah penelitian dan hasil
penelitian yang di dapat merupakan awal mula seorang guru memulai
kreativitasnya
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di MTsN 1 Bone.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah pengaruh dari penerapan model
pembelajaran PAIKEM GEMBROT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
fikih kelas VIII di MTsN 1 Bone.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain
quasi eksperimen dan dalam bentuk pretest posttest control group design. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model pembelajaran PAIKEM GEMROT lebih tinggi dari pada kelas
yang menggunakan model pembelajaran ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai
mean posttest kelas eksperimen sebesar 84.00 lebih tinggi dari pada nilai mean
posttest kelas kontrol 54.00. Hasil perhitungan uji-t yang telah dilakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 6.543 dan ttabel = 2.02439,
sehingga hasilnya thitung > ttabel yang artinya H 1 diterima dan H 0 ditolak. Nilai sig.
0.00 > 0.05 maka terdapat pengaruh signifikan antara hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara hasil belajar siswa yang menerapkan
model PAIKEM GEMBROT dan hasil belajar yang menerapkan model ceramah pada
mata pelajaran fikih kelas VIII di MTsN 1 Bone. Dengan kata lain, model PAIKEM
GEMBROT lebih tepat digunakan dalam pelajaran fikih khususnya pada materi
ketentuan haji dibandingkan dengan metode ceramah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model PAIKEM GEMBROT pada mata pelajaran fikih dapat
diketahui melalui proses pelaksanaanya. Pada penerapan model PAIKEM
GEMBROT peneliti memadukan metode yang tepat sesuai dengan materi
yang akan diajarkan. Peneliti memberikan metode ice breaking di awal
pembelajaran dan di tengah pembelajaran ketika melihat suasana kelas yang
kembali tidak fokus, peneliti melakukan metode tanya jawab yang di akhir
pembelajaran diberikan hadiah atau reward kepada siswa yang berani
menjawab pertanyaan. Metode selanjutnya yaitu metode demostrasi dengan
memberikan gambar manasik haji terlebih dahulu, kemudian siswa
melakukan praktek haji dengan memanfaatkan ruang kelas. Metode PAIKEM
GEMBROT akan terlaksana dengan baik jika kreatifitas guru dan keaktifan
siswa menjadi satu.
2. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pretest kelas kontrol 38 dan kelas
eksperimen 45. Hal tersebut menunjukkan pemahaman siswa akan konsep
ketentuan haji masih sangat minim. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas
kontrol 56 dan kelas eksperimen sebesar 84. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
PAIKEM GEMBROT. Berdasarkan nilai rata-rata N-gain pada kelas
eksperimen sebesar 0,7088 lebih besar jika dibandingkan nilai kelas kontrol
0,2722. Pada uji normalitas kelas kontrol, nilai pretest exact sig. 0.504 >
0.05, dan nilai posttest exact sig. 0.700 > 0.05. maka dapat di simpulakan
bahwa keduanya berdistribusi normal. Sedangkan pada kelas eksperimen,
nilai pretest exact sig. 0.366 > 0.05, dan nilai posttest exact sig. 0.398 > 0.05.
maka dapat di simpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal. Pada uji
homogenitas data post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu sig.
0.212 > 0,05 maka distribusi data adalah homogen. Pada uji hipotesis atau uji
t diperoleh nilai sig. 0,000 < 0,05, maka terdapat pengaruh signifikan antara
hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar kelas kontrol. Sedangkan nilai
thitung > ttabel (6.543 > 2.02439) maka H o ditolak dan H 1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nilai signifikan antara hasil belajar
siswa yang diajar menggunkan model PAIKEM GEMBROT dengan siswa
yang diajar menggunakan model ceramah pada pembelajaran fikih pada kelas
VIII di MTsN 1 Bone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, maka dibawah ini akan
dikemukakan implikasi peneltian yang berisikan saran-saran. Adapun
saransaran penulis kepada:
1. Kepada kepala madrasah agar terus membantu guru mata pelajaran fikih
melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang mendukung pengembangan
kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Kepada para tenaga guru yang ada di Madrasah Tsanawiyah Negeri
MTsN 1 Bone terutama guru pada mata pelajaran fikih, agar mampu lebih
terampil lagi dalam memilih model pembelajaran yang digunakan agar
hasil belajar siswa dapat meningkat, salah satunya dengan memilih model
pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
3. Kepada seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Bone
hendaknya lebih memperhatikan arahan dan penjelasan dari para guru,
karena guru sebagai orang tua kedua selama di sekolah selalu
menginginkan anak-anaknya berhasil dan sukses. Maka setiap siswa
diharapkan dapat memperhatikan penjelasan dari guru dan bersungguh-
sungguh dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
4. Kepada peneliti, bagi peneliti sendiri selesainya penelitian ini bukan
berarti selesainya kreativitas peneliti, anggaplah penelitian dan hasil
penelitian yang di dapat merupakan awal mula seorang guru memulai
kreativitasnya
Ketersediaan
| STAR20230205 | 205/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
205/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
