Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Pengembangan Diri di SLB Bina Bakti Watampone.
Muh.Najamuddin/03..17..2078 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Komunikasi Interpersonal Antara Guru
dengan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Pengembangan Diri di SLB Bina Bakti
Watampone, Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana model
komunikasi interpersonal guru dan anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti
Watampone, untuk mengetahui kegiatan pengembangan diri anak berkebutuhan
khusus dan untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh SLB Bina Bakti
Watampone dalam memaksimalkan komunikasi interpersonal antar guru dan anak
berkebutuhan khusus untuk pengembangan dirinya.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode field research (riset
lapangan) dengan menggunakan pendekatan komunikasi dan sosiologis metode yang
digunakan debgan jalan melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti dengan
cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini
adalah Guru SLB Bina Bakti Watampone, keluarga anak berkebutuhan khusus dan
anak berkebutuhan khusus SLB Bina Bakti Watampone. Data penelitian yang
terkumpul kemudian dianalisi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata Guru dan
anak berkebutuhan khususdengan maksud dan tujuan menemukan fakta yang
kemudian menuju pada identifikasi dan pada akhirnya menuju pada penyelesaian
masalah.
Hasil penellitian menunjukkan bahwa, 1). Model komunikasi interpersonal
antara guru dengan anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone adalah
model komunikasi verbal dan nonverbal. 2). Kegiatan pengembangan diri anak
berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone adalah kegiatan menjahit, tata
boga 4 sehat 5 sempurna, keterampilan hidup pelihara ikan dan kerajinan tangan, 3).
Upaya SLB Bina Bakti Watampone dalam memaksimalkan komunikasi interpersonal
antar guru dengan anak berkebutuhan khusus untuk pengembangan diri adalah
dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang efektif yaitu Keterbukaan,
Empati, Dukungan, Sikap positif dan kesamaan. sertamenggunakan 2 metode yaitu
metode latihan dan metode ketauladanan
Implikasi terhadap penelitian ini adalah agar guru mengetahui pentingya
komunikasi interpersonal dalam berkomunikasi terhadap anak berkebutuhan khusus,
orang tua dan pemerintah berusaha mengawasi mengenai mengembangkan potensi
diri yang dimiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan dari bab sebelumnya hasil
penelitian skripsi ini mengambarkan bahwa:
1. Model komunikasi interpersonal antara guru dengan anak berkebutuhan
khusus di SLB Bina Bakti Watampone terdapat beberapa komunikasi
seperti komunikasi verbal dan non verbal tetapi lebih sering menggunakan
komunikasi non verbal karena banyaknya anak berkebutuhan khusus yang
memiliki kekurangan dalam berkomunikasi verbal.
2. Kegiatan pengembangan diri anak berkebutuhan khusus di SLB Bina
Bakti Watampone untuk meningkatkan kemampuan atau potensi diri dan
kepribadian, yang di fasilitasi oleh SLB Bina Bakti dan di bimbing oleh
guru yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan bakat anak
seperti yang ada dalam SLB Bina Bakti seperti menjahit, tata boga 4 sehat
5 sempurna, keterampilan hidup pelihara ikan, dan kerajinan tangan.
3. Adapun upaya yang dilakukan SLB Bina Bakti Bakti dalam
memaksimalkan komunikasi interpersonal antara guru dengan anak
berkebutuhan khusus untuk pengembangan dirinya, yaitu memberikan
komunikasi interpersonal yang efektif seperti sikap keterbukaan, empati,
dukungan, sikap positif, kesamaan dan juga metode dalam pengembangan
diri seperti metode pelatihan dan metode ketauladanan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengenai Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Anak Berkebutuhan Khusus
dalam Pengembangan Diri SLB Bina Bakti Watampone peneliti mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Terkhusus untuk SLB Bina Bakti Bakti yang ada di kabupaten bone
seharusnya meningkatkan lagi pengembangan diri agar anak berkebutuhan
khusus tersebut bisa bermaanfaat bagi masyarakat.
2. Pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan permasalahan-
permasalahan yang menyangkut dengan anak berkebutuhan khusus seperti
sarana dan prasarana, khususnya di SLB Bina Bakti Watampone.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada para pengambil
kebijakan dan menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya.
dengan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Pengembangan Diri di SLB Bina Bakti
Watampone, Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana model
komunikasi interpersonal guru dan anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti
Watampone, untuk mengetahui kegiatan pengembangan diri anak berkebutuhan
khusus dan untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh SLB Bina Bakti
Watampone dalam memaksimalkan komunikasi interpersonal antar guru dan anak
berkebutuhan khusus untuk pengembangan dirinya.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode field research (riset
lapangan) dengan menggunakan pendekatan komunikasi dan sosiologis metode yang
digunakan debgan jalan melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti dengan
cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini
adalah Guru SLB Bina Bakti Watampone, keluarga anak berkebutuhan khusus dan
anak berkebutuhan khusus SLB Bina Bakti Watampone. Data penelitian yang
terkumpul kemudian dianalisi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata Guru dan
anak berkebutuhan khususdengan maksud dan tujuan menemukan fakta yang
kemudian menuju pada identifikasi dan pada akhirnya menuju pada penyelesaian
masalah.
Hasil penellitian menunjukkan bahwa, 1). Model komunikasi interpersonal
antara guru dengan anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone adalah
model komunikasi verbal dan nonverbal. 2). Kegiatan pengembangan diri anak
berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone adalah kegiatan menjahit, tata
boga 4 sehat 5 sempurna, keterampilan hidup pelihara ikan dan kerajinan tangan, 3).
Upaya SLB Bina Bakti Watampone dalam memaksimalkan komunikasi interpersonal
antar guru dengan anak berkebutuhan khusus untuk pengembangan diri adalah
dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang efektif yaitu Keterbukaan,
Empati, Dukungan, Sikap positif dan kesamaan. sertamenggunakan 2 metode yaitu
metode latihan dan metode ketauladanan
Implikasi terhadap penelitian ini adalah agar guru mengetahui pentingya
komunikasi interpersonal dalam berkomunikasi terhadap anak berkebutuhan khusus,
orang tua dan pemerintah berusaha mengawasi mengenai mengembangkan potensi
diri yang dimiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Bina Bakti Watampone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan dari bab sebelumnya hasil
penelitian skripsi ini mengambarkan bahwa:
1. Model komunikasi interpersonal antara guru dengan anak berkebutuhan
khusus di SLB Bina Bakti Watampone terdapat beberapa komunikasi
seperti komunikasi verbal dan non verbal tetapi lebih sering menggunakan
komunikasi non verbal karena banyaknya anak berkebutuhan khusus yang
memiliki kekurangan dalam berkomunikasi verbal.
2. Kegiatan pengembangan diri anak berkebutuhan khusus di SLB Bina
Bakti Watampone untuk meningkatkan kemampuan atau potensi diri dan
kepribadian, yang di fasilitasi oleh SLB Bina Bakti dan di bimbing oleh
guru yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan bakat anak
seperti yang ada dalam SLB Bina Bakti seperti menjahit, tata boga 4 sehat
5 sempurna, keterampilan hidup pelihara ikan, dan kerajinan tangan.
3. Adapun upaya yang dilakukan SLB Bina Bakti Bakti dalam
memaksimalkan komunikasi interpersonal antara guru dengan anak
berkebutuhan khusus untuk pengembangan dirinya, yaitu memberikan
komunikasi interpersonal yang efektif seperti sikap keterbukaan, empati,
dukungan, sikap positif, kesamaan dan juga metode dalam pengembangan
diri seperti metode pelatihan dan metode ketauladanan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengenai Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan Anak Berkebutuhan Khusus
dalam Pengembangan Diri SLB Bina Bakti Watampone peneliti mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Terkhusus untuk SLB Bina Bakti Bakti yang ada di kabupaten bone
seharusnya meningkatkan lagi pengembangan diri agar anak berkebutuhan
khusus tersebut bisa bermaanfaat bagi masyarakat.
2. Pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan permasalahan-
permasalahan yang menyangkut dengan anak berkebutuhan khusus seperti
sarana dan prasarana, khususnya di SLB Bina Bakti Watampone.
3. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada para pengambil
kebijakan dan menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya.
Ketersediaan
| SFUD20210057 | 57/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
57/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
