Skripsi ini membahas tentang komunukasi interpersonal yang dilakukan oleh
pimpinan dalam meningkatkan kinerja anggota di Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi komunikasi interpersonal
pimpinan terhadap peningkatan kinerja anggota di Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Bone dan untuk mengetahui hambatan apa saja yang ditemui pada
komunikasi interpersonal pimpinan dalam meningkatkan kinerja anggota Komisi
Pemilihan Kabupaten Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berakar pada latar
alamiah sebagai keutuhan, manusia serta alat penelitian yang memanfaatkan metode
kualitatif yang mengandalkan analisis dan induktif. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data desktiptif
kualitatif.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, komunikasi
interpersonal pimpinan dalam meningkatkan kinerja anggota Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik oleh Bapak Izharul Haq,
S.H., M.H. selaku ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone. Komunikasi
interpersonal yang dilakukan oleh pimpinan ini ditujukan sebagai pola komunikasi
yang menghadirkan ruang interaksi antara pimpinan dan anggota yang ada di Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Bone, agar mereka dapat membicarakan segala hal yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi mereka sebagai Komisioner KPU serta
dijadikan sebagai bahan renungan dan evaluasi demi terciptanya kondisi yang lebih
baik dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari lembaga KPU.
Kedua, hambatan komunikasi interpersonal yang dihadapi oleh pimpinan dalam
meningkatkan kinerja anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone
dikategorikan menjadi 5 hambatan yakni, hambatan teknis, hambatan psikologis,
hambatan fisik, hambatan status, dan hambatan kerangka berpikir. Selain itu, solusi
yang diberikan oleh pimpinan adalah dengan senantiasa membangun hubungan
emosinal yang baik dan saling mengingatkan satu sama lain terkait dengan
kemasalahatan KPU Kabupaten Bone.
Jadi dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada para peneliti lainnya yang ingin mencari tahu dan mengembangkan suatu ilmu
pengetahuan khususnya dalam dunia Komunikasi Penyiaran Islam, dan agar dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan untuk kepentingan penelitian yang relevan dengan
penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunikasi interpersonal pimpinan dalam meningkatkan kinerja anggota
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone telah dilaksanakan dengan baik
oleh Bapak Izharu Haq, S.H., M.H. selaku ketua Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Bone. Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh pimpinan ini
ditujukan sebagai pola komunikasi yang menghadirkan ruang interaksi antara
pimpinan dan anggota yang ada di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone,
agar mereka dapat membicarakan segala hal yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi mereka sebagai Komisioner KPU, hal-hal yang menyangkut
mengenai kebutuhan ataupun permasalahan yang terjadi pada diri anggota
yang satu dengan yang lainnya serta sebagai bahan renungan atau bahan
evaluasi pimpinan untuk melakukan langkah-langkah srategis kedepan demi
terciptanya kondisi yang lebih baik dan sesuai dengan apa yang menjadi
harapan dan tujuan dari lembaga KPU itu sendiri.
2. Hambatan komunikasi interpersonal yang dihadapi oleh pimpinan dalam
meningkatkan kinerja anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone
dikategorikan menjadi 5 hambatan yakni, hambatan teknis, hambatan
psikologis, hambatan fisik, hambatan status, dan hambatan kerangka berpikir.
Hambatan-hambatan ini ditemui ketika proses komunikasi interpersonal
dilakukan oleh pimpinan dan anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Bone yang menyangkut mengenai tugas pokok dan fungsi mereka sebagai
Komisioner KPU dan segala hal yang menyangkut mengenai kinerja mereka di KPU
Kabupaten Bone. Selain itu dalam menghadapi dan menyikapi hambatan yang
ditemui dalam melakukan komunikasi interpersonal, pimpinan Komosi Pemilihan
Umum Kapubaten Bone senantiasa membangun hubungan emosional yang baik
dengan para anggotanya serta senantiasi mewujudkan pola komunikasi yang
didalamnya terselip rasa kepedulian satu sama lain untuk saling mengingatkan demi
kemaslahtan KPU Kabupaten Bone.
B. Implikasi
Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat
dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Penulis mengharapkan bahwa komunikasi yang diterapkan di Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Bone, terkhususnya komunikasi interpersonal
harus senantiasa berjalan dengan intens dan ditingkatkan lagi, sehingga
permasalahan-permasahalan yang terjadi dapat sebisa mungkin diminimalisir
dan apa yang menjadi visi dan misi dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Bone itu sendiri senantiasa berjalan sebagaimana mestinya.
2. Untuk segenap Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bone agar
dapat senantiasa mengemban amanah dan tanggung jawab sebaik mungkin.
3. Untuk pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu
pengetahuan dan rujukan bagi pelaksanaan penelitian yang relevan dengan
pembahasan yang ada dalam penelitian ini.

SFUD20210049

49/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia