Skripsi ini membahas tentang Dinamika Komunikasi Mahasiswa Pendatang
dalam Menghadapi Culture Shock di IAIN Bone. Penelitian ini bertujuan: pertama,
untuk mengidentifikasi faktor penyebab mahasiswa pendatang mengalami culture
shock di IAIN Bone. Kedua, untuk mengetahui strategi komunikasi mahasiswa
pendatang dalam menghadapi
culture shock
di IAIN Bone.
Ketiga,
untuk
menganalisis hambatan komunikasi mahasiswa pendatang dalam menghadapi culture
shock di IAIN Bone.
Dalam penelitian, penulis menggunakan dua aspek jenis penelitian. Pertama,
penelitian berdasarkan tempat penelitian, yakni menggunakan penelitian lapangan
(field research). Kedua, berdasarkan aspek analisis data. Penulis menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan sosiologis dan pendekatan
komunikasi. Adapun sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder
dengan teknik pengumupulan data yaitu teknik wawancara dan teknik dokumentasi.
Sedangkan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, dan dokumentasi
dengan menggunakan analisis data yaitu reduksi data (data reduction), penyajian
data (data display), dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab mahasiswa pendatang
dalam mengalami culture shock di IAIN Bone adalah pertama faktor internal atau
faktor dari dalam diri individu yang terdiri dari faktor psikologis. Kedua, faktor
eksternal merupakan faktor yang barasal dari luar individu yang meliputi bahasa,
pergaulan dan lingkungan. Hambatan komunikasi mahasiswa pendatang dalam
menghadapi culture shock di IAIN Bone adalah bahasa, logat, kemampuan percaya
diri, pergaulan dan lingkungan, dan pesan komunikasi. Strategi komunikasi
mahasiswa pendatang dalam menghadapi culture shock di IAIN Bone adalah
komunikasi dua arah, penggunaan media sosial, pendekatan hubungan emosional,
dan analisis.
Melalui penelitian ini penulis berharap kepada mahasiswa pendatang
sebaiknya membangun relasi di kampus maupun di luar kampus agar memudahkan
individu menyesuaikan diri dalam menerima budaya baru. Bagi perguruan tinggi
sebaiknya memberikan wadah kepada mahasiswa, seperti adanya organisasi kampus
agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan pertemanan khususnya bagi
mahasiswa pendatang agar bisa membantu individu dalam mengahadapi culture
shock sehingga dapat berkomunikasi dengan efektif di IAIN Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagi berikut:
1. Faktor penyebab mahasiswa pendatang dalam mengalami culture shock di
IAIN Bone adalah pertama faktor internal atau faktor dari dalam diri individu
yang terdiri dari faktor psikologi. Kedua, faktor eksternal merupakan faktor
yang barasal dari luar individu yang meliputi bahasa, pergaulan, dan
lingkungan.
2. Hambatan komunikasi yang dihadapi oleh mahasiswa pendatang dalam
menghadapi culture shock di IAIN Bone adalah bahasa, logat, kemampuan
percaya diri, pergaulan dan lingkungan, dan pesan komunikasi yang hendak
disampaikan.
3. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa pendatang dalam
menghadapi culture shock di IAIN Bone adalah komunikasi dua arah,
penggunaan media sosial, melakukan pendekatan hubungan emosional dengan
membahas hal-hal yang ringan dan bersifat umum, dan melakukan analisis
sebelum berkomunikasi.
B. Implikasi
1. Bagi calon mahasiswa baru khususnya mahasiswa pendatang selanjutnya,
sebelum berpindah daerah sebaiknya para mahasiswa pendatang mencari
informasi tentang bagaimana keadaan daerah yang hendak ditempati.
Meningkatkan kesiapan diri untuk menerima segala keadaan dan situasi
nantinya, dan berani membuka diri dengan meningkatkan jiwa sosialis agar
lebih mudah beradaptasi. Hal ini akan membantu individu dari segi psikologi
dan membantu menumbuhkan perasaan nyaman pada diri individu dengan
terminimalisirnya perasaan kecemasan, sedih, canggung, dan lain-lain.
2. Melalui penelitian ini, peneliti berharap strategi komunikasi yang dilakukan
oleh mahasiswa pendatang dalam menghadapi culture shock di IAIN Bone
bisa diterapkan dimanapun dan kapanpun, bahkan bisa melakukan strategi-
strategi komunikasi yang lebih baik lagi.
3. Peneliti menyarankan agar mahasiswa pendatang membangun relasi di
kampus maupun antar kampus atau bahkan antar daerah dengan tujuan
menambah pertemanan, dan bisa saling mengenal, mempelajari bahasa
masing-masing sedikit demi sedikit, agar hambatan komunikasi tidak lagi
terjadi. Serta pandai-pandai menciptakan interaksi yang efektif dan
meningkatkan jaringan. Selain itu secara umum, sebaiknya perguruan tinggi
memberikan wadah kepada mahasiswa, seperti adanya organisasi intra
kampus agar bagi mahasiswa pendatang punya peluang untuk meningkatkan
relasi, bukan hanya teman-teman yang ada di sekitarnya. Hal ini akan
memudahkan mahasiswa pendatang lebih merasa nyaman jika aktif dengan
berbagai kegiatan yang positif. Secara khusus untuk kampus IAIN Bone,
ketika mengadakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan
(PBAK), sebaiknya dalam kegiatan tersebut diisi dengan program acara
dimana melibatkan mahasiswa pendatang, seperti memperkenalkan
mahasiswa baru yang berasal dari luar Bone ke semua mahasiswa baru
lainnya. Hal ini akan meminimalisir rasa ketidaknyamanan dan memberikan
rasa percaya diri kepada mahasiswa pendatang di IAIN Bone.

SFUD20210048

48/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia