Peranan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Menciptakaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SD Inpres 12/79 Toro Kab. Bone
Asnaida Azis/02.15.3155 - Personal Name
kripsi ini membahas salah satu kompetensi dari kepala sekolah yaitu
kompetensi manajerial kepala sekolah khususnya dalam menciptakan perilaku hidup
bersih dan sehat. Pokok permasalahan adalah bagaimana peranan kompetensi
manajerial kepala sekolah dalam menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Masalah ini dianalisis dengan pendekatan manajemen, psikologi dan sosiologis serta
dibahas dengan metode kualitatif dan dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi peranan kompetensi
manajerial kepala sekolah yang meliputi keterampilan konseptual (conceptual skill),
keterampilan hubungan manusia (human skill) dan keterampilan teknikal (technical
skill) di SD Inpres 12/79 Toro telah berjalan dengan baik, di mana kepala sekolah
berusaha menjalankan peran
manajerialnya
dengan sebaik mungkin
dalam
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif, khususnya dalam menciptakan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Agak disayangkan karena sekolah
ini belum memiliki unit layanan khusus, yang dimana pengelolaan unit layanan
khusus ini merupakan salah indikator dari kompetensi manajerial kepala sekolah,
sehingga kepala sekolah tidak dapat menjalankan salah satu peran manajerialnya, 2)
Langkah-langkah pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Inpres 12/79 Toro
yaitu; menganalisis lingkungan/keadaan sekolah, membuat kebijakan-kebijakan
PHBS yang melibatkan pesonil sekolah, menyediakan atau mengadakan fasilitas dan
sarana yang dapat mendukung implementasi PHBS, kemudian melakukan
pemantauan atau evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan PHBS tersebut,
dan 3) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD Inpres 12/79 Toro dapat
dikatakan telah memenuhi indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang di mana kepala sekolah telah
melakukan usaha-usahanya untuk memenuhi indikator tersebut dengan membuat
kebijakan dan program-program, seperti; program olahraga atau senam pagi, program
mencuci tangan, program kantin sehat, program pemantuan pertumbuhan peserta
didik, dan program pemberantasan jentik nyamuk. Program-program tersebut
dilaksanakan sekolah secara terus-menerus dan sistematis agar tujuan yang
diharapkan berupa perubahan perilaku pada siswa dapat tercapai
A. Simpulan
Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan di SD Inpres 12/79 Toro maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi peranan kompetensi manajerial kepala sekolah yang meliputi tiga
keterampilan yaitu keterampilan konseptual (conceptual skill), keterampilan
hubungan manusia (human skill) dan keterampilan teknikal (technical skill) di
SD Inpres 12/79 Toro telah berjalan dengan baik, di mana kepala sekolah telah
berusaha menjalankan peran manajerialnya dengan sebaik mungkin dalam
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif, khususnya dalam
menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Agak
disayangkan karena sekolah ini tidak memiliki unit layanan khusus, yang di
mana pengelolaan unit layanan khusus ini merupakan salah indikator dari
kompetensi manajerial kepala sekolah, sehingga kepala sekolah tidak dapat
menjalankan salah satu peran manajerialnya.
2. Langkah-langkah pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di di SD Inpres
12/79 Toro menanalisis lingkungan/keadaan sekolah, membuat kebijakan-
kebijakan PHBS yang melibatkan pesonil sekolah, menyediakan atau
mengadakan fasilitas dan sarana yang dapat mendukung iplementasi PHBS,
kemudian melakukan pemantauan atau evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan PHBS yang telah dibuat sebelumnya.
3. Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD Inpres 12/79 Toro
dapat dikatakan telah memenuhi indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang di mana kepala sekolah
telah melakukan usaha-usahanya untuk memenuhi indikator tersebut seperti
membuat kebijakan yang berupa program-program PHBS seperti; program
olahraga atau senam pagi, program mencuci tangan, program kantin sehat,
program pemantuan pertumbuhan peserta didik, dan program pemberantasan
jentik nyamuk. Program-program tersebut dilaksanakan sekolah secara terus-
menerus dan sistematis agar tujuan yang diharapkan berupa perubahan perilaku
pada siswa dapat tercapai.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mempunyai implikasi yang berupa
saran kepada pihak-pihak yang terkait, khususnya dalam perilaku hidup bersih dan
sehat, yaitu:
1. Bagi guru dan kepala sekolah, khususnya SD Inpres 12/79 Toro sebagai subjek
penelitian, disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan dasar pengambilan
keputusan tentang program-program sekolah yang dapat memberikan kemajuan
bagi sekolah khususnya tentang kompetensi manajerial kepala sekolah dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Bagi Siswa sekolah dasar pada umumnya, khususnya siswa SD Inpres 12/79
Toro disarankan untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah
maupun di rumah.
3. Bagi orang tua diharapkan agar selalu memberikan dukungan dalam kegiatan
sekolah terutama yang berkaitan dengan program kesehatan di sekolah sehingga
tujuan kegiatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat berdampak di
rumah dan lingkungan tempat tinggal peserta didik.
4. Bagi pemerintah disarankan agar membuat program-program yang diwajibkan
secara menyeluruh di kota Bone untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik khususnya sekolah dasar.
5. Bagi kalangan akademis khususnya para peneliti selanjutnya, agar hasil
penelitian ini dapat menjadi referensi pemikiran dan bukti empiris
pengembangan sekolah mengenai kompetensi mnanajerial kepala sekolah dan
upaya menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
kompetensi manajerial kepala sekolah khususnya dalam menciptakan perilaku hidup
bersih dan sehat. Pokok permasalahan adalah bagaimana peranan kompetensi
manajerial kepala sekolah dalam menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Masalah ini dianalisis dengan pendekatan manajemen, psikologi dan sosiologis serta
dibahas dengan metode kualitatif dan dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi peranan kompetensi
manajerial kepala sekolah yang meliputi keterampilan konseptual (conceptual skill),
keterampilan hubungan manusia (human skill) dan keterampilan teknikal (technical
skill) di SD Inpres 12/79 Toro telah berjalan dengan baik, di mana kepala sekolah
berusaha menjalankan peran
manajerialnya
dengan sebaik mungkin
dalam
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif, khususnya dalam menciptakan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Agak disayangkan karena sekolah
ini belum memiliki unit layanan khusus, yang dimana pengelolaan unit layanan
khusus ini merupakan salah indikator dari kompetensi manajerial kepala sekolah,
sehingga kepala sekolah tidak dapat menjalankan salah satu peran manajerialnya, 2)
Langkah-langkah pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di SD Inpres 12/79 Toro
yaitu; menganalisis lingkungan/keadaan sekolah, membuat kebijakan-kebijakan
PHBS yang melibatkan pesonil sekolah, menyediakan atau mengadakan fasilitas dan
sarana yang dapat mendukung implementasi PHBS, kemudian melakukan
pemantauan atau evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakan PHBS tersebut,
dan 3) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD Inpres 12/79 Toro dapat
dikatakan telah memenuhi indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang di mana kepala sekolah telah
melakukan usaha-usahanya untuk memenuhi indikator tersebut dengan membuat
kebijakan dan program-program, seperti; program olahraga atau senam pagi, program
mencuci tangan, program kantin sehat, program pemantuan pertumbuhan peserta
didik, dan program pemberantasan jentik nyamuk. Program-program tersebut
dilaksanakan sekolah secara terus-menerus dan sistematis agar tujuan yang
diharapkan berupa perubahan perilaku pada siswa dapat tercapai
A. Simpulan
Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan di SD Inpres 12/79 Toro maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi peranan kompetensi manajerial kepala sekolah yang meliputi tiga
keterampilan yaitu keterampilan konseptual (conceptual skill), keterampilan
hubungan manusia (human skill) dan keterampilan teknikal (technical skill) di
SD Inpres 12/79 Toro telah berjalan dengan baik, di mana kepala sekolah telah
berusaha menjalankan peran manajerialnya dengan sebaik mungkin dalam
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif, khususnya dalam
menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Agak
disayangkan karena sekolah ini tidak memiliki unit layanan khusus, yang di
mana pengelolaan unit layanan khusus ini merupakan salah indikator dari
kompetensi manajerial kepala sekolah, sehingga kepala sekolah tidak dapat
menjalankan salah satu peran manajerialnya.
2. Langkah-langkah pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di di SD Inpres
12/79 Toro menanalisis lingkungan/keadaan sekolah, membuat kebijakan-
kebijakan PHBS yang melibatkan pesonil sekolah, menyediakan atau
mengadakan fasilitas dan sarana yang dapat mendukung iplementasi PHBS,
kemudian melakukan pemantauan atau evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan PHBS yang telah dibuat sebelumnya.
3. Implementasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SD Inpres 12/79 Toro
dapat dikatakan telah memenuhi indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang di mana kepala sekolah
telah melakukan usaha-usahanya untuk memenuhi indikator tersebut seperti
membuat kebijakan yang berupa program-program PHBS seperti; program
olahraga atau senam pagi, program mencuci tangan, program kantin sehat,
program pemantuan pertumbuhan peserta didik, dan program pemberantasan
jentik nyamuk. Program-program tersebut dilaksanakan sekolah secara terus-
menerus dan sistematis agar tujuan yang diharapkan berupa perubahan perilaku
pada siswa dapat tercapai.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mempunyai implikasi yang berupa
saran kepada pihak-pihak yang terkait, khususnya dalam perilaku hidup bersih dan
sehat, yaitu:
1. Bagi guru dan kepala sekolah, khususnya SD Inpres 12/79 Toro sebagai subjek
penelitian, disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan dasar pengambilan
keputusan tentang program-program sekolah yang dapat memberikan kemajuan
bagi sekolah khususnya tentang kompetensi manajerial kepala sekolah dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Bagi Siswa sekolah dasar pada umumnya, khususnya siswa SD Inpres 12/79
Toro disarankan untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah
maupun di rumah.
3. Bagi orang tua diharapkan agar selalu memberikan dukungan dalam kegiatan
sekolah terutama yang berkaitan dengan program kesehatan di sekolah sehingga
tujuan kegiatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat berdampak di
rumah dan lingkungan tempat tinggal peserta didik.
4. Bagi pemerintah disarankan agar membuat program-program yang diwajibkan
secara menyeluruh di kota Bone untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik khususnya sekolah dasar.
5. Bagi kalangan akademis khususnya para peneliti selanjutnya, agar hasil
penelitian ini dapat menjadi referensi pemikiran dan bukti empiris
pengembangan sekolah mengenai kompetensi mnanajerial kepala sekolah dan
upaya menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
Ketersediaan
| STAR20190335 | 335/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
335/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
