Skripsi ini membahas tentang “Pesan-pesan Dakwah pada Pengobatan
Thibbun Nabawi di Kota Watampone”. Penelitian ini bertujuan: pertama, untuk
mengetahui bagaimana bentuk pesan-pesan dakwah pada pengobatan thibbun nabawi
di Kota Watampone. Kedua, untuk mengetahui bagaimana peluang dan tantangan
dakwah pada rumah-rumah sehat thibbun nabawi di Kota Watampone.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field
research) dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
yang diperoleh di analisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yang terdiri
dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penyimpulan data. Adapun
pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Yaitu Pendekatan
Normatif dan Pendekatan Ilmu Dakwah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pesan dakwah pada pengobatan
thibbun nabawi di kota Watampone, ditinjau dari sisi informatif, edukatif dan
solusifnya dengan melihat dari beberapa tanggapan pasien yang ada dapat
disimpulkan bahwa kesan selama ini pada Rumah Bekam Thibbun Nabawi Bone
memang terdapat pesan dakwah yang bentuknya sebagai informatif, edukatif dan
solusif. Adapun peluang dan tantangannya, pertama pada Rumah Bekam Thibbun
Nabawi tantangannya pada modal ataupun fasilitas, dan sumber daya manusianya,
peluangnya pada masa depan sangat berpotensi berkembang pesat, dengan banyaknya
masyarakat yang memahami dan belajar Islam. kedua, pada Rumah Sehat Al-Kautsar
tantangannya yaitu sebagian masyarakat bone khususnya masih banyak yang berobat
pada praktek-praktek pengobatan yang berbau syirik, peluangnya yaitu bahwasanya
orang sakit itu sangat mudah didakwahi, ketiga, pada Griya Sehat Ar-Rahman,
tantangannya adalah bahwasanya rumah pengobatan ini masih tergolong baru
sehingga masih dalam tahap proses perkenalan pada masyarakat, peluangnya yaitu
dalam praktek pengobatannya menberikan paham pada masyarakat akan pentingnya
pengobatan thibbun nabawi ini yang merupakan sunnah dan ajaran Rasulullah SAW.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas sehingga diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk pesan-pesan dakwah yang terdapat pada ketiga rumah pengobatan
thibbun nabawi di kota Watampone adalah dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu :
a. Sisi informatif, adalah bahwa pesan yang disampaikan tersebut bersifat memberi
informasi, penjelasan dan menerangkan seperti apa bentuk pesan dakwah yang
terjadi pada rumah pengobatan thibbun nabawi.
b. Sisi edukatif, adalah bahwa pesan yang disampaikan tersebut bersifat mendidik
pasien agar mengikuti pesan-pesan dakwah yang di sarankan, seperti saran
untuk menperbanyak amalan ibadah, menerapkan hidup sehat dan lainnya.
c. Sisi solusif, adalah bahwa pesan yang disampaikan tersebut bersifat memberikan
penyelesaian, pemecahan masalah dan jalan keluar dari masalah yang dialami
pasien seperti beberapa kesan dari pasien yang merasa rohahinya lebih
tercerahkan setelah diberikan nasehat-nasehat agama.
2. Peluang dan tantangan dakwah pada rumah pengobatan thibbun nabawi di kota
Watampone, tantangannya terletak pada modal ataupun fasilitas, dan sumber daya
manusianya yang masih minim dan juga sebagian masyarakat Watampone masih
banyak yang berobat pada praktek-praktek pengobatan yang berbau syirik.
peluangnya dilihat pada masa depan sangat berpotensi berkembang pesat, dengan
banyaknya masyarakat yang memahami dan belajar Islam melalui pengobatan.
B. Implikasi
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para pemilik (owner), Rumah
Pengobatan Thibbun Nabawi Kota Watampone dengan rendah hati penulis
memberikan saran demi kebaikan bersama dalam keberlansungan nilai-nilai dakwah
Islam pada pengobatan thibbun nabawi. Adapun saran-saran dari penulis yaitu:
1. Mengikhlaskan niat semata-mata karena Allah SWT dalam melakukan
pengobatan thibbun nabawi pada rumah pengobatan thibbun nabawi nya.
2. Selalu menperhatikan kenyamanan pasien dalam hal ini masyarakat yang
berobat di rumah pengobatan thibbun nabawinya, dengan menyiapkan fasilitas-
fasilitas terbaik dalam proses pengobatannya.
3. Menjalin Silaturahmi yang baik dengan para pasien, dengan sering menanyakan
kabar tentang kondisi kesehatan, maupun kondisi psikis pasien dengan tetap
menyelipkan pesan-pesan dakwah didalamnya.
4. Memperhatikan kaidah-kaidah Islam mengenai pengobatan serta pemanfaatan
thibbun nabawi sesuai dengan anjuran syariat Islam sehingga aktifitas pengobatan
yang dilakukan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

SFUD20210043

43/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia