Strategi Dalam Menangani Resiko Usaha Ritel Dalam Perspektif Bisnis Islam (Usaha Ritel Di Taccipi)
Debbi Febriana Nasir/01.14.3183 - Personal Name
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Strategi Dalam Menangani Risiko
Usaha Ritel Dalam Perspektif Bisnis Islam Di Desa Tacipi Kecamatan Ulaweng”,
maka peneliti dapat menyimpulkan hasil yang telah didapatkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Risiko merupakan suatu keadaan yang dihadapi seseorang dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan. Oleh karenanya, identifikasi resiko dapat
dijabarkan
sebagai
proses
dimana
seseorang
secara
terus
menerus
mengidentifikasi kerugian property, liability, personal sebelum terjadinya suatu
peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan (penyebab langsung
terjadinya kerugian). Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting
bagi seorang peritel. Sebab dalam pengidentifikasian risiko akan menghasilkan
daftar kerugian potensial yang sangat penting bagi seorang peritel untuk dapat
menyusun strategi yang lengkap guna menanggulangi semua kerugian potensial
tersebut. Identifikasi yang dilakukan pemilik bisnis ritel Islam dalam menangani
risiko usaha ritel dalam perspektif bisnis Islam di Tacipi dengan cara mengetahui
risiko-risiko yang dialami di antaranya risiko spekulatif dan risiko murni. Proses
identifikasi risiko dimulai dengan mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat
menimbulkan risiko bagi usaha ritel yang akan dikembangkan atau dirintis oleh
peritel itu sendiri. Kemudian mengelompokkannya kedalam peristiwa-peristiwa
tersebut. Identifikasi risiko perlu dilakukan secara terus menerus karena risiko-
risiko baru bisa saja muncul kepermukaan ketika suatu usaha sedang
berlangsung.
2. Strategi yang dilakukan pemilik bisnis ritel Islam dalam menangani risiko usaha
ritel dalam perspektif bsinis Islam di Tacipi hanya melakukan strategi right
product, right quantity, and right price. Dari strategi yang dilakukan ternyata
dapat dipahami bahwa strategi yang ada telah mengalami peningkatan dalam
usaha yang dilakukan oleh pemilik bisnis rutel Islam di Tacipi, dimana secara
rata-rata perhari mereka mendapatkan hasil pndapatan bersih sekitar kurang lebih
Rp 500.000,00 namun ada juga yang mendapatkan dibawah pendapatan bersih
yaitu Rp 150.000,00 perhari. Faktor yang mendukung dan menghambat peritel
Islam dalam menangani risiko usaha ritel dalam perspektif bisnis Islam di Tacipi,
faktor penukung berasal dari lokasi toko, harga yang tepat, kelengkapan barang,
pelayanan, dan produk. Semua faktor ini, pemilik bisnis Islam di Tacipi sudah
menerapkan semua sehingga para konsumen senang berbelanja di ritel tersebut
dan menjadi pelanggan yang loyal. Sedangkan faktor penghambat meliputi:
lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan lemahnya promosi di media
sosial karena pengetahuan bagi peritel Islam dalam ilmu teknologi informasi dan
komunikasi (internet) masih kurang.
B. Saran-saran
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Tacipi, peneliti akan
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.
Pada bisnis ritel Islam di Desa Tacipi masih diharapkan dapat meningkatkan
strategi yang ada, agar nantinya usaha yang dilakukan tetap bertahan dari tahun
ke tahun.
2. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik dan akurat, perlu dilakukan uji
tentang manajemen bisnis ritel Islam di Desa Tacipi dengan menambah
variabel independent yang lebih banyak.
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Strategi Dalam Menangani Risiko
Usaha Ritel Dalam Perspektif Bisnis Islam Di Desa Tacipi Kecamatan Ulaweng”,
maka peneliti dapat menyimpulkan hasil yang telah didapatkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Risiko merupakan suatu keadaan yang dihadapi seseorang dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan. Oleh karenanya, identifikasi resiko dapat
dijabarkan
sebagai
proses
dimana
seseorang
secara
terus
menerus
mengidentifikasi kerugian property, liability, personal sebelum terjadinya suatu
peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan (penyebab langsung
terjadinya kerugian). Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting
bagi seorang peritel. Sebab dalam pengidentifikasian risiko akan menghasilkan
daftar kerugian potensial yang sangat penting bagi seorang peritel untuk dapat
menyusun strategi yang lengkap guna menanggulangi semua kerugian potensial
tersebut. Identifikasi yang dilakukan pemilik bisnis ritel Islam dalam menangani
risiko usaha ritel dalam perspektif bisnis Islam di Tacipi dengan cara mengetahui
risiko-risiko yang dialami di antaranya risiko spekulatif dan risiko murni. Proses
identifikasi risiko dimulai dengan mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat
menimbulkan risiko bagi usaha ritel yang akan dikembangkan atau dirintis oleh
peritel itu sendiri. Kemudian mengelompokkannya kedalam peristiwa-peristiwa
tersebut. Identifikasi risiko perlu dilakukan secara terus menerus karena risiko-
risiko baru bisa saja muncul kepermukaan ketika suatu usaha sedang
berlangsung.
2. Strategi yang dilakukan pemilik bisnis ritel Islam dalam menangani risiko usaha
ritel dalam perspektif bsinis Islam di Tacipi hanya melakukan strategi right
product, right quantity, and right price. Dari strategi yang dilakukan ternyata
dapat dipahami bahwa strategi yang ada telah mengalami peningkatan dalam
usaha yang dilakukan oleh pemilik bisnis rutel Islam di Tacipi, dimana secara
rata-rata perhari mereka mendapatkan hasil pndapatan bersih sekitar kurang lebih
Rp 500.000,00 namun ada juga yang mendapatkan dibawah pendapatan bersih
yaitu Rp 150.000,00 perhari. Faktor yang mendukung dan menghambat peritel
Islam dalam menangani risiko usaha ritel dalam perspektif bisnis Islam di Tacipi,
faktor penukung berasal dari lokasi toko, harga yang tepat, kelengkapan barang,
pelayanan, dan produk. Semua faktor ini, pemilik bisnis Islam di Tacipi sudah
menerapkan semua sehingga para konsumen senang berbelanja di ritel tersebut
dan menjadi pelanggan yang loyal. Sedangkan faktor penghambat meliputi:
lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan lemahnya promosi di media
sosial karena pengetahuan bagi peritel Islam dalam ilmu teknologi informasi dan
komunikasi (internet) masih kurang.
B. Saran-saran
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Tacipi, peneliti akan
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.
Pada bisnis ritel Islam di Desa Tacipi masih diharapkan dapat meningkatkan
strategi yang ada, agar nantinya usaha yang dilakukan tetap bertahan dari tahun
ke tahun.
2. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik dan akurat, perlu dilakukan uji
tentang manajemen bisnis ritel Islam di Desa Tacipi dengan menambah
variabel independent yang lebih banyak.
Ketersediaan
| SFEBI20190500 | 500/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
500/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
