Peran Guru Mata Pelajaran Fiqih dalam Meningkatkan Kemampuan Praktik Bersuci Siswa Kelas di Mts Al- Hidayah Bakke Kec. Barebbo Kab. Bone

No image available for this title
Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui peran
guru mata pelajaran fiqih dalam meningkatkan kemampuan praktik bersuci
siswa dan untuk mengetahui kontribusi guru fiqih dalam meningkatkan
kemampuan praktik bersuci siswa di Mts Al-Hidayah Bakke Kec. Barebbo Kab.
Bone. Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif melalui file research (riset lapangan) yang
mengumpulkan datanya dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran guru fiqih di Mts Al-
Hidayah Bakke sebagai 1) Demonstrator, sebelum mengajar guru memahami
teroi pembelajaran yang akan disampaikan dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa; 2) Pembimbing, guru menegur siswa yang keliru dalam
melakukan praktik bersuci lalu kemudian mendampingi, mengarahkan dan
membimbing siswa dengan menunjukkan dan menjelaskan tata cara bersuci yang bena;
3) Motivator, guru menjelaskan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman;
4) Fasilitator, guru memberikan fasilitas berupa buku paket dan buku tuntunan
shalat agar memudahkan siswa untuk belajar di rumah serta menyediakan tempat
berwudhu di setiap kelas; 5) Evaluator, bentuk evaluasi yang dilakukan oleh
guru fiqih adalah dengan memberikan tugas dan praktik.
Kemampuan bersuci siswa di Mts Al-Hidayah Bakke sebagian besar
telah mengetahui tata cara bersuci. Namun, masih ada siswa yang masih kurang
dalam melakukan praktik bersuci. Karena tidak memperhatikan dan bermain-
main ketika guru menjelaskan materi. Guru juga memberikan hukuman kepada
siswa yang bermain-main dalam berwudhu agar siswa kedepannya lebih serius
dalam bersuci.
Konstribusi guru fiqih di MTs Al-Hidayah Bakke telah dilakukan dengan
baik. Berbagai cara yang telah dilakukan seperti memberikan teguran dan
senantiasa mengawasi siswanya ketika melakukan praktik bersuci seperti
berwudhu sebelum melaksanakan shalat berjamaah. Hal itu dilakukan agar siswa
dapat memahami praktik bersuci (thaharah) yang baik dan benar serta tidak
menyepelekan tata cara bersuci yang baik sebelum melaksanakan ibadah kepada
Allah swt.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran guru mata pelajaran fiqih
dalam meningkatkan kemampuan praktik bersuci siswa kelas di Mts Al-
Hidayah Bakke Kec. Barebbo Kab.Bone, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Peran guru dalam pembelajaran fiqih (thaharah) siswa di MTs Al-Hidayah
Bakke pembelajaran sebagai:
a. Demonstrator, telah mempersiapkan diri dan materi yang akan
disampaikan dengan cara memperbanyak membaca buku. Kemudian
guru mempraktikkan tata cara bersuci dengan baik dan benar.
b. Pembimbing, guru senantiasa mengawasi siswanya pada saat melakukan
berwudhu. Ketika siswa keliru dalam bersuci (berwudhu) maka guru
fiqih akan menegur lalu menjelaskan letak kesalahan siswa dalam
berwudhu.
c. Motivator, guru memberikan nasehat bahwa betapa pentingnya memahami dan
mengetahui tata cara bersuci yang benar agar ibadah yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan pahala dari Allah Swt.
d. Fasilitator, guru memberikan fasilitas berupa buku paket, buku panduan
shlat dan tempat bewudhu. Agar siswa senantiasa memahami lebih dalam
tentang cara bersuci yang benar dalam melaksanakan ibadah.
e. Evaluator, guru melakukan penilaian bentuk praktik dengan begiru guru
dapat melihat siswa yang sudah memahami tata cara bersuci yang baik
dan siswa yang belum memahami materi tharah.
2. Kemampuan bersuci siswa di MTs Al-Hidayah Bakke sudah sebagian besar
telah memahami tatacara bersuci. Namun, masih ada siswa yang tidak
memperhatikan guru ketikan menjelaskan materi pembeljaran sehingga pada
saat praktik masih sangat kurang.
3. Kontribusi guru fiqih di MTs Al-Hidayah Bakke telah berusaha seperti
menegur, memberikan hukuman dan mengawasi sisw. Hal itu bertujuan agar
siswa tidak hanya mampu memahami materi tharah dengan baik. Tetapi,
guru berharap siswa juga mampu melaksankan praktik bersuci dengan baik
dan benar. Guru juga ingin menanamkan kepada siswa untuk tidak
menyepelekan bersuci sebelum beribadah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan kesimpulan, maka di bawah ini akan
diuraikan implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam
pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Guru hendaknya lebih memberikan perhatian terhadap siswa. Materi bersuci
tidak hanya dijelaskan pada saat jam pelajaran dikelas namun, juga diluar
jam pelajaran. Sehingga, siswa lebih serius dan memperhatikan tata cara
bersucinya.
2. Siswa hendaknya lebih memperhatikan guru ketika menjelaskan dikelas
agar kesalahan yang dilakukan dalam bersuci dapat diketahu dan kemudian
dapat diperbaiki
Ketersediaan
STAR20230353353/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

353/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top