Analisis Tingkat Kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (Bpnt) Dan Dampaknya Terhadap Daya Beli Masyarakat (Studi pada Masyarakat Muslim Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone)
Nurhana/: 01.18.3086 - Personal Name
Penelitian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari aspek pemerataan
ternyata belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas
hal ini, dan disinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang
BPNT. Dalam meneliti BPNT dari aspek pemerataan digunakan pendekatan
kuantitatif utuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya.
Untuk mewujudkan dua pendekatan ini, maka digunakan model pemerataan dalam
membahas kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone. Dalam membuktikan hal ini, maka diusulkan dua pertanyaan
penelitian, yaitu: (1) Bagaimanakah tingkat kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang terjadi di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone, dan (2) Bagaimanakah
dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim di Kecamatan Cenrana Kabupaten
Bone.
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yang diperoleh dari masing-masing dari tujuh desa yang ada di Cenrana, dan
juga didukung dengan dokumentasi sebagai penguatan hasil penelitian. Data statistik
tersebut dianalisis dengan pendekatan kuantitatif melalui aplikasi Microsoft Excel,
dan hasilnya diinterpretasikan dengan teori distribusi pendapatan dan maqa>s}id
syari>’ah.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesenjangan BPNT yang terjadi di
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone dari tahun 2018-2020 yaitu kesenjangannya
sedang (normal), yang dimana pada tahun 2018 kesenjangannya berada pada titik
0,45789 kemudian pada tahun 2019 titik rasio gini menunjukkan angka 0,46709 dan
di tahun 2020 berada pada titik 0,46293 dan kurva Lorenz pun cenderung mengalami
garis pemerataan yang ideal. (2) Dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone yaitu terjadi penurunan daya beli. Karena
adanya ketidakmerataan dalam pendistribusian bantuan pangan non tunai (BPNT).
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan dan pembahasan yang telah dibahas pada bab IV
maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan pada bab I dalam skripsi ini. Adapun kesimpulan yang dapat
ditarik, yaitu sebagai berikut:
1. Kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Kecamatan
Cenrana dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 yaitu kesenjangannya sedang
(normal). Dimana pada tahun 2018 berada pada titik 0,45789, ditahun 2019 titik
rasio gini menunjukkan angka 0,46709 dan pada tahun 2020 berada pada titik
0,46293 dan kurva Lorenz pun cenderung mengalami garis pemerataan yang ideal.
Maknanya, distribusi BPNT yang terjadi di Kecamatan Cenrana belum merata
kepada seluruh masyarakatnya karena kesenjangannya masih cukup besar.
2. Bila kesenjangan ini dikarenakan tidak meratanya distribusi Bantuan Pangan Non
Tunai antar wilayah tersebut cukup besar, maka hal tersebut akan memberikan
dampak yang tidak baik dari sisi daya beli masyarakat muslim Kecamatan
Cenrana, karena daya beli masyarakat akan menurun. Jika hal dibiarkan
terus-menerus tentu akan menimbulkan keserakahan dan kecemburuan sosial antar
masyarakat.
B. Saran
1. Disarankan kepada pemerintah, khususnya pemerintah Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone agar kiranya lebih memerhatikan pendistribusian Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT), dengan cara turun langsung ke lapangan, dan mendata
masyarakat yang tergolong miskin atau kurang mampu. Serta mengaplikasikan
nilai-nilai Islam dalam distribusi BPNT dan menerapkan konsep maqa>s}id
syari>’ah. Supaya pendistribusiannya dapat merata dengan sempurna kepada
seluruh masyarakat muslim Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.
2. Hasil penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi, masih memiliki banyak
kelemahan dari aspek teori, metode, dan data yang digunakan sehingga dalam
mengambil kesimpulan belum sempurna sebagaimana yang diharapkan. Karena
itu, para peneliti selanjutnya diharapkan dapat membaca skripsi ini untuk
dilanjutkan, agar hasilnya dapat dijadikan sebagai panduan dalam melakukan
pemerataan dan mengurangi kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai khususnya
di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
C. Implikasi
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Jika Kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Kecamatan
Cenrana cukup besar tentunya akan berdampak pada daya beli masyarakat muslim.
Yang dimana daya beli masyarakat akan menurun, oleh karena itu pemerintah
sekiranya lebih memerhatikan hal tersebut. Supaya distribusinya dapat merata dan
daya beli masyarakat dapat meningkat dan perekonomian pun membaik serta
tercapai kesejahteraan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan dan
melaksanakan nilai-nilai Islam dan maqa>s}id syari>’ah dalam kesenjangan
BPNT.
2. Masyarakat muslim yang menjadi penerima Bantuan Pangan Non Tunai
beranggapan bahwa dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan daya belinya,
karena uang yang digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, dapat dialihkan
untuk membeli kebutuhan yang lain. Artinya pemerintah Kecamatan Cenrana
harus bisa mendistribusikan bantuan pangan non tunai kepada masyarakat secara
merata, karena jika tidak, maka mereka akan beraggapan bahwa bantuan ini sama
halnya dengan bantuan lainnya. Padahal bantuan pangan non tunai memiliki
potensi yang sangat besar dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan
menciptakan kesejahteraan.
ternyata belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas
hal ini, dan disinilah letak bedanya dari hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang
BPNT. Dalam meneliti BPNT dari aspek pemerataan digunakan pendekatan
kuantitatif utuk aspek metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya.
Untuk mewujudkan dua pendekatan ini, maka digunakan model pemerataan dalam
membahas kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone. Dalam membuktikan hal ini, maka diusulkan dua pertanyaan
penelitian, yaitu: (1) Bagaimanakah tingkat kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang terjadi di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone, dan (2) Bagaimanakah
dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim di Kecamatan Cenrana Kabupaten
Bone.
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yang diperoleh dari masing-masing dari tujuh desa yang ada di Cenrana, dan
juga didukung dengan dokumentasi sebagai penguatan hasil penelitian. Data statistik
tersebut dianalisis dengan pendekatan kuantitatif melalui aplikasi Microsoft Excel,
dan hasilnya diinterpretasikan dengan teori distribusi pendapatan dan maqa>s}id
syari>’ah.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kesenjangan BPNT yang terjadi di
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone dari tahun 2018-2020 yaitu kesenjangannya
sedang (normal), yang dimana pada tahun 2018 kesenjangannya berada pada titik
0,45789 kemudian pada tahun 2019 titik rasio gini menunjukkan angka 0,46709 dan
di tahun 2020 berada pada titik 0,46293 dan kurva Lorenz pun cenderung mengalami
garis pemerataan yang ideal. (2) Dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone yaitu terjadi penurunan daya beli. Karena
adanya ketidakmerataan dalam pendistribusian bantuan pangan non tunai (BPNT).
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan dan pembahasan yang telah dibahas pada bab IV
maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan pada bab I dalam skripsi ini. Adapun kesimpulan yang dapat
ditarik, yaitu sebagai berikut:
1. Kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Kecamatan
Cenrana dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 yaitu kesenjangannya sedang
(normal). Dimana pada tahun 2018 berada pada titik 0,45789, ditahun 2019 titik
rasio gini menunjukkan angka 0,46709 dan pada tahun 2020 berada pada titik
0,46293 dan kurva Lorenz pun cenderung mengalami garis pemerataan yang ideal.
Maknanya, distribusi BPNT yang terjadi di Kecamatan Cenrana belum merata
kepada seluruh masyarakatnya karena kesenjangannya masih cukup besar.
2. Bila kesenjangan ini dikarenakan tidak meratanya distribusi Bantuan Pangan Non
Tunai antar wilayah tersebut cukup besar, maka hal tersebut akan memberikan
dampak yang tidak baik dari sisi daya beli masyarakat muslim Kecamatan
Cenrana, karena daya beli masyarakat akan menurun. Jika hal dibiarkan
terus-menerus tentu akan menimbulkan keserakahan dan kecemburuan sosial antar
masyarakat.
B. Saran
1. Disarankan kepada pemerintah, khususnya pemerintah Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone agar kiranya lebih memerhatikan pendistribusian Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT), dengan cara turun langsung ke lapangan, dan mendata
masyarakat yang tergolong miskin atau kurang mampu. Serta mengaplikasikan
nilai-nilai Islam dalam distribusi BPNT dan menerapkan konsep maqa>s}id
syari>’ah. Supaya pendistribusiannya dapat merata dengan sempurna kepada
seluruh masyarakat muslim Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.
2. Hasil penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi, masih memiliki banyak
kelemahan dari aspek teori, metode, dan data yang digunakan sehingga dalam
mengambil kesimpulan belum sempurna sebagaimana yang diharapkan. Karena
itu, para peneliti selanjutnya diharapkan dapat membaca skripsi ini untuk
dilanjutkan, agar hasilnya dapat dijadikan sebagai panduan dalam melakukan
pemerataan dan mengurangi kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai khususnya
di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
C. Implikasi
Implikasi yang dapat ditimbulkan dari kesimpulan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Jika Kesenjangan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Kecamatan
Cenrana cukup besar tentunya akan berdampak pada daya beli masyarakat muslim.
Yang dimana daya beli masyarakat akan menurun, oleh karena itu pemerintah
sekiranya lebih memerhatikan hal tersebut. Supaya distribusinya dapat merata dan
daya beli masyarakat dapat meningkat dan perekonomian pun membaik serta
tercapai kesejahteraan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan dan
melaksanakan nilai-nilai Islam dan maqa>s}id syari>’ah dalam kesenjangan
BPNT.
2. Masyarakat muslim yang menjadi penerima Bantuan Pangan Non Tunai
beranggapan bahwa dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan daya belinya,
karena uang yang digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, dapat dialihkan
untuk membeli kebutuhan yang lain. Artinya pemerintah Kecamatan Cenrana
harus bisa mendistribusikan bantuan pangan non tunai kepada masyarakat secara
merata, karena jika tidak, maka mereka akan beraggapan bahwa bantuan ini sama
halnya dengan bantuan lainnya. Padahal bantuan pangan non tunai memiliki
potensi yang sangat besar dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan
menciptakan kesejahteraan.
Ketersediaan
| SFEBI20220030 | 30/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
30/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
