Analisis Tingkat Kesenjangan Bantuan Langsung Tunai (Blt) Dan Dampaknya Terhadap Daya Beli Masyarakat Di Pedesaan (Studi Pada Masyarakat Muslim Di Kec. Cenrana Kab. Bone)
Syahraeni/01.18.3085 - Personal Name
Penelitian bantuan langsung tunai (BLT) dari aspek pemerataannya ternyata
belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas hal ini,
dan disinlah letak perbedaan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang bantuan
langsung tunai (BLT). Dalam meneliti bantuan langsung tunai (BLT) dari aspek
pemerataannya digunakan aspek pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk aspek
metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan
dua pendekatan ini, maka digunakan penduduk sebagai subjek yang akan membentuk
sumbu x dan jumlah penerima BLT sebagai objek yang akan membentuk sumbu Y.
kedua garis tersebut akan menggambarkan tingkat kesenjangan atau ketidakmerataan
distribusi dana bantuan langsung tunai (BLT) yang terjadi pada masyarakat muslim di
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Dalam membuktikan hal ini, maka diusulkan
dua pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Bagaimana tingkat kesenjangan bantuan
langsung tunai (BLT) yang terjadi di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone ?, (2)
Bagaimana dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim di Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone?
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yaitu data mengenai jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) di
Kecamatan Cenrana. Data yang berhasil didapatkan oleh peneliti yaitu 7 desa di
kecamatan cenrana dan data keseluruhan untuk jumlah penerima bantuan langsung
tunai (BLT) di kecamatan cenrana. Data ststistik tersebut dianalisis dengan Kurva
Lorenz dan Gini Rasio melalui aplikasi Microsoft Excel, dan hasilnya diinterpretasi
dengan teori distribusi pendapatan dan maqa>s}id syari>’ah.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendistribusian Pendistribusian dana
bantuan langsung tunai (BLT) di Kecamatan Cenrana yang didasarkan pada
perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG = 0,536669, dimana 0,5 < G < 1 yang
berarti tingkat pemerataanya sangat rendah, sedangkan pendistribusian dana bantuan
langsung tunai (BLT) di Desa Watang Ta yang didasarkan pada perhitungan gini
rasio yang menunjukkan IG= 0,247807, dimana 0 < G < 0,3 yang berarti tingkat
pemerataanya relatif merata, kemudian pendistribusian dana bantuan langsung tunai
(BLT) di Desa Pacubbe, Desa Panyiwi, Desa Watu, Desa Pallae, Desa Nagauleng,
dan Desa Cakkeware semua gini rasionya menunjukkan 0,3 < G < 0,5 yang berarti
tingkat pemerataannya rendah, (2) Dana bantuan langsung tunai (BLT) yang
diberikan oleh pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat namun hanya mampu
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek yaitu untuk kebutuhan sehari-hari atau
kebutuhan pokok saja tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Kecamatan Cenrana yang
didasarkan pada perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG = 0,536669,
dimana 0,5 < G < 1 yang berarti tingkat pemerataanya sangat rendah. Sedangkan
pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Watang Ta yang
didasarkan pada perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG= 0,247807,
dimana 0 < G < 0,3 yang berarti tingkat pemerataanya relatif merata. Kemudian
pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Pacubbe, Desa
Panyiwi, Desa Watu, Desa Pallae, Desa Nagauleng, dan Desa Cakkeware semua
gini rasionya menunjukkan 0,3 < G < 0,5 yang berarti tingkat pemerataannya
rendah.
2. Dana bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah
meningkatkan daya beli masyarakat namun hanya mampu untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek yaitu untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan
pokok saja tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
B. Saran
1. Disarankan kepada Pemerintah setempat khususnya di Kecamatan Cenrana harus
memperhatikan pendistribusian dana bantuan langsung tunai agar dapat merata
dengan sempurna antara satu desa dengan desa yang lainnya dan antara satu
dusun dengan dusun yang lainnya serta harus di distribusikan kepada masyarakat
yang memang kurang mampu agar bantuan langsung tunai tersebut dapat tepat
sasaran. Sehingga dengan dana tersebut dapat memenuhi kebutuhan daruriyatnya
yaitu menjaga jiwa.
2. Penulis menyadari hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan dapat dikembangkan
oleh peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dan panduan bagi pemerintah dalam mendistribusikan dana bantuan langsung
tunai (BLT) khususnya di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.
C. Implikasi Penelitian
Implikasi yang ditimbulkan dari hasi penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) kedepannya harus lebih
ditingkatkan lagi agar dapat merata dengan sempurna di kalangan masyarakat
muslim pedesaan khususnya di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone sehingga
dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Masyarakat muslim penerima dana bantuan langsung tunai (BLT) sebaiknya
menggunakan bantuan tersebut bukan hanya untuk membeli kebutuhan pokok
saja tetapi juga dilakukan untuk berwirausaha sehingga bantuan yang diberikan
tersebut bukan hanya untuk memenuhi jangka pendek saja melainkan juga untuk
memenuhi kebutuhan jangka panjangnya. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan
dari pemerintah untuk melakukan pemberdayaan seperti pelatihan skill, sehingga
masyarakat muslim pedesaan memiliki kemampuan untuk mengelola bantuan
tersebut yang nantinya dapat menambah penghasilannya dan diharapkan usaha
tersebut kedepannya dapat berkesinambungan.
belum ada yang melakukannya. Karena itu, skripsi ini hadir untuk membahas hal ini,
dan disinlah letak perbedaan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang bantuan
langsung tunai (BLT). Dalam meneliti bantuan langsung tunai (BLT) dari aspek
pemerataannya digunakan aspek pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk aspek
metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan
dua pendekatan ini, maka digunakan penduduk sebagai subjek yang akan membentuk
sumbu x dan jumlah penerima BLT sebagai objek yang akan membentuk sumbu Y.
kedua garis tersebut akan menggambarkan tingkat kesenjangan atau ketidakmerataan
distribusi dana bantuan langsung tunai (BLT) yang terjadi pada masyarakat muslim di
Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Dalam membuktikan hal ini, maka diusulkan
dua pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Bagaimana tingkat kesenjangan bantuan
langsung tunai (BLT) yang terjadi di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone ?, (2)
Bagaimana dampaknya terhadap daya beli masyarakat muslim di Kecamatan Cenrana
Kabupaten Bone?
Untuk menjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut dibutuhkan data
statistik yaitu data mengenai jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) di
Kecamatan Cenrana. Data yang berhasil didapatkan oleh peneliti yaitu 7 desa di
kecamatan cenrana dan data keseluruhan untuk jumlah penerima bantuan langsung
tunai (BLT) di kecamatan cenrana. Data ststistik tersebut dianalisis dengan Kurva
Lorenz dan Gini Rasio melalui aplikasi Microsoft Excel, dan hasilnya diinterpretasi
dengan teori distribusi pendapatan dan maqa>s}id syari>’ah.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendistribusian Pendistribusian dana
bantuan langsung tunai (BLT) di Kecamatan Cenrana yang didasarkan pada
perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG = 0,536669, dimana 0,5 < G < 1 yang
berarti tingkat pemerataanya sangat rendah, sedangkan pendistribusian dana bantuan
langsung tunai (BLT) di Desa Watang Ta yang didasarkan pada perhitungan gini
rasio yang menunjukkan IG= 0,247807, dimana 0 < G < 0,3 yang berarti tingkat
pemerataanya relatif merata, kemudian pendistribusian dana bantuan langsung tunai
(BLT) di Desa Pacubbe, Desa Panyiwi, Desa Watu, Desa Pallae, Desa Nagauleng,
dan Desa Cakkeware semua gini rasionya menunjukkan 0,3 < G < 0,5 yang berarti
tingkat pemerataannya rendah, (2) Dana bantuan langsung tunai (BLT) yang
diberikan oleh pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat namun hanya mampu
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek yaitu untuk kebutuhan sehari-hari atau
kebutuhan pokok saja tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Kecamatan Cenrana yang
didasarkan pada perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG = 0,536669,
dimana 0,5 < G < 1 yang berarti tingkat pemerataanya sangat rendah. Sedangkan
pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Watang Ta yang
didasarkan pada perhitungan gini rasio yang menunjukkan IG= 0,247807,
dimana 0 < G < 0,3 yang berarti tingkat pemerataanya relatif merata. Kemudian
pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Pacubbe, Desa
Panyiwi, Desa Watu, Desa Pallae, Desa Nagauleng, dan Desa Cakkeware semua
gini rasionya menunjukkan 0,3 < G < 0,5 yang berarti tingkat pemerataannya
rendah.
2. Dana bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah
meningkatkan daya beli masyarakat namun hanya mampu untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek yaitu untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan
pokok saja tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan jangka panjangnya.
B. Saran
1. Disarankan kepada Pemerintah setempat khususnya di Kecamatan Cenrana harus
memperhatikan pendistribusian dana bantuan langsung tunai agar dapat merata
dengan sempurna antara satu desa dengan desa yang lainnya dan antara satu
dusun dengan dusun yang lainnya serta harus di distribusikan kepada masyarakat
yang memang kurang mampu agar bantuan langsung tunai tersebut dapat tepat
sasaran. Sehingga dengan dana tersebut dapat memenuhi kebutuhan daruriyatnya
yaitu menjaga jiwa.
2. Penulis menyadari hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan dapat dikembangkan
oleh peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dan panduan bagi pemerintah dalam mendistribusikan dana bantuan langsung
tunai (BLT) khususnya di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone.
C. Implikasi Penelitian
Implikasi yang ditimbulkan dari hasi penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT) kedepannya harus lebih
ditingkatkan lagi agar dapat merata dengan sempurna di kalangan masyarakat
muslim pedesaan khususnya di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone sehingga
dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Masyarakat muslim penerima dana bantuan langsung tunai (BLT) sebaiknya
menggunakan bantuan tersebut bukan hanya untuk membeli kebutuhan pokok
saja tetapi juga dilakukan untuk berwirausaha sehingga bantuan yang diberikan
tersebut bukan hanya untuk memenuhi jangka pendek saja melainkan juga untuk
memenuhi kebutuhan jangka panjangnya. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan
dari pemerintah untuk melakukan pemberdayaan seperti pelatihan skill, sehingga
masyarakat muslim pedesaan memiliki kemampuan untuk mengelola bantuan
tersebut yang nantinya dapat menambah penghasilannya dan diharapkan usaha
tersebut kedepannya dapat berkesinambungan.
Ketersediaan
| SFEBI20220023 | 23/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
23/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
