Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Problem Solving dalam
Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Di MAN 4 Bone Kec. Kajuara Kab. Bone. Hal yang penting dikaji
dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui penerapan metode problem solving,
kemampuan berpikir kritis siswa dan faktor pendukung dan penghambat
penerapan metode problem solving pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Penulis
dalam penelitian ini menggunakan metode Field Research (Penelitian Lapangan)
dengan melakukan pendekatan psikologis dan pedagogis dengan menggunakan
teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
yang di peroleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan melalui
tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama penerapan metode problem
solving di MAN 4 Bone dilakukan dengan guru melakukan persiapan yaitu
membuat skenario pembelajaran dengan RPP, menyiapkan materi atau bahan ajar
serta menyediakan sarana dan pra sarana untuk menunjang proses pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran dengan adanya kegiatan awal yang dilakukan
dengan membaca doa bersama-sama, mengabsen siswa serta guru menyiapkan
suatu permasalahan yang akan di diskusikan. Kemudian kegiatan inti yang
dilakukan melalui 5 fase yaitu fase penyajian materi, fase pemberian tugas
pemecahan masalah, fase pelaksanaan diskusi atau curah pendapat, fase
pertanggung jawaban dan fase refleksi serta penutup yang dilakukan dengan
memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berargumentasi tentang
seputar materi yang belum dipahami. Kedua, kemampuan berpikir kritis siswa
dilakukan melalui proses memberikan penjelasan dasar yang dilakukan melalui 3
tahap yaitu memfokuskan masalah, menganalisis masalah, bertanya dan
menjawab pertanyaan. Kemudian membangun keterampilan dasar melalui 2
tahap yaitu mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,
mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi dan menarik kesimpulan
serta membuat penjelasan lanjut dan mengatur strategi dan taktik dan Ketiga,
faktor penghambat dan pendukung metode problem solving, dimana faktor
pendukungnya yaitu adanya kesiapan guru, keaktifan siswa, kondisi sosial serta
sarana dan prasarana. Adapun faktor penghambat metode problem solving yaitu
kemampuan siswa yang berbeda-beda dan siswa tidak konsentrasi dalam
pembelajaran.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Penerapan Metode Problem
Solving Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis siswa kelas X Pada
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MAN 4 Bone Kec. Kajuara Kab. Bone,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan metode problem solving di MAN 4 Bone dengan melakukan:
a. Persiapan metode problem solving yaitu dengan membuat skenario
pembelajaram dengan merancang rencana pembelajaran (RPP) yang
sesuai dengan materi, menyiapkan materi atau bahan ajar dengan
menambah materi dari sumber-sumber lain, menyediakan sarana dan
prasarana untuk menunjang proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan awal yaitu membaca doa,
mengabsen, menyiapkan suatu permasalahan yang akan di diskusikan.
Kegiatan inti yaitu dengan fase penyajian materi, fase pemberian tugas
pemecahan masalah, fase pelaksanaan diskusi atau curah pendapat, fase
pertanggung jawaban dan fase refleksi. Kegiatan penutup dengan tahap
siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan berargumentasi tentang
seputar materi yang belum dipahami serta menyimpulkan materi agar
dapat mengambul hikmah dari pembelajaran sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode problem
solving melalui proses memberikan penjelasan dasar dengan 3 tahap
yaitu memfokuskan masalah, mengalisis masalah, serta bertanya dan
menjawab pertanyaan. Dapat membangun keterampilan dasar dengan
mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,
mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi. Dapat menarik
kesimpulan, membuat penjelasan lanjut dengan mendefinisikan istilah
serta mengidentifikasi asumsi dan mengatur strategi dan taktik dengan
memutuskan tindakan dengan berinteraksi sesama orang.
3. Faktor pendukung dan faktor penghambat metode problem solving yaitu,
faktor pendukungnya meliputi kesiapan guru yang matang dalam
mempersiapkan proses pembelajaran, keaktifan siswa mengikuti proses
pembelajaran, kondisi sosial yang baik antara siswa dan guru, serta
tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan
dapat proses pembelajaran. Adapun faktor penghambatnya yaitu
kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam memahami pembelajaran
dan siswa tidak konsentrasi akibat adanya gangguan yang berasal dari
dalam maupun di luar kelas serta siswa yang mengakibatkan siswa
kurang konsentrasi dalam belajarnya.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan kesimpulan, maka di bawah ini yang akan
diuraikan implikasi atau saran. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam
pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan metode problem solving yang diterapkan oleh peneliti dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak agar tetap mengembangkan metode problem
solving dalam belajar agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
2. Melalui penerapan metode problem solving pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak diharapkan dapat membina siswa untuk mengasah kemampuan
berpikirnya.
3. Guru sebaiknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang mendukung
pelaksanaan metode yang digunakan agar dapat menarik perhatian siswa
untuk aktif dalam belajar.

STAR20230165

165/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia