Peranan Badan Usaha Desa (Bumdes) Mattiro Deceng Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Masyarakat Di Desa Pacubbe Kec. Cenrana Kab. Bone
Nursafitri/01.15.5027 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang penguatan eksistensi perusahaan melalui
program BUMDES desa Pacubbe Kec. Cenrana, Kab. Bone. Pokok permasalahannya
adalah bagaimana Program BUMDES terlaksana di Kecamatan Cenrana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran BUMDES Mattiro Deceng
dapat membangun perekonomian masyarakat Cenrana apabila memperoleh dukungan
serta kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan tersebut dapat berupa dukungan dan
pengakuan atas keberadaan BUMDES Matiro yang tidak berfokus pada keuntungan
semata, tetapi juga memperhatikan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Melalui Program BUMDES Mattiro Deceng telah menunjukkan bahwa
keberadaannya ditengah-tengah masyarakat Cenrana tidak hanya berfokus pada
perolehan keuntungan semata, tetapi juga memberikan kontribusi yang besar bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tentang Partisispasi
masyarakat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di desa.
Pendirian BUMDES adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi
produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisifatip, emansifatif,
transparasi, akuntabel.
Dengan berdirinya BUMDES Mattiro Deceng di Desa Pacubbe
Kecamatan Cenrana dapat dikatakan belum membawa perbedaan ditingkat
kesejahteraan masyarakaat Desa Pacubbe, meskipun belum terlalu besar dan
belum semua masyarakat yang merasakan
Pacubbe kecamatan cenrana Kabupaten bone, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Faktor pendukung optimalisasi fungsi BUMDES Mattiro Deceng dalam
setiap program adalah :
a. Kebutuhan masyarakat pada aspek simpan pinjam modal. Kedua,
pengurangi pengangguran. Ketiga, optimalisasi lahan desa untuk
menunjang perekonomian warga. Keempat, persyaratan yang ringan.
Kelima, bunga pinjaman ringan yaitu 2% untuk anggota, sedangkan 2,5%
untuk nasabah non anggota. Sedangkan faktor penghambat yang terjadi di
lapangan, antara lain : Pertama, keterbatasan modal yang dimiliki
BUMDES.
b. Pedagang kurang tertata dalam pengelolaan pasar desa.
c. Tempat parkir yang kurang lebar, sehingga mengganggu warga yang
melintasi jalan sekitar pasar.
d. Minimnya air dan harga pakan kepiting yang mahal. Kelima, petugas
belum punya fasilitas kendaraan pengangkut sampah sendiri. TPA yang
jauh di ujung utara desa. TPA yang masih menjadi satu dengan milik
pihak perhutani. Keenam, keterlambatan dalam pengiriman batu kapur
dan batu nisan. Ketujuh, kurangnya sosialisasi dari BUMDES dan juga
kurangnya kesadaran masyarakat akan adanya BUMDES di Desa
Pacubbe.
2. Keterlibatan masyarakat juga sudah terlihat dalam bentuk sosialisasi baik
secara langsung maupun tidak langsung, namun belum menyeluruh baru
sebagian masyarakat saja, dan masyarakat juga sudah terlibat dalam program-
program yang sudah dijalankan oleh BUMDES, yaitu dengan cara mengikuti
dan menjadi anggota dalam setiap program yang ada.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di simpulkan maka saran yang
dapat di sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pengurus BUMDES Mattiro Deceng di Desa Pacubbe harus
memperbaiki pengelolaan menejemen kelembagaan BUMDES Mattiro
Deceng untuk mengoptimalkan kinerja unit program usaha dan kinerja
sumber daya manusia pengurusnya.
2. Bagi pemerintah hendaknya memberikan dukungan kepada Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES Mattiro Deceng) baik dalam bentuk materil maupun
non materil, sehingga dapat membantu memaksimalkan kinerja BUMDES
Mattiro Deceng.
3. Masyarakat hendaknya ikut serta langsung dalam pengelolaan dan
penggunaan Usaha BUMDES Mattiro Deceng.
4. Bagi para akademisi, untuk penelitian selanjutnya di harapkan dapat
melakukan kajian yang lebih mendalam dan lebih luas mengenai optimalisasi
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada di Indonesia
5. Program BUMDES Mattiro Deceng di desa Pacubbe memang sudah berjalan,
namun belum bisa berjalan maksimal, karena program yang sudah ada dan
yang sudah berjalan belum bisa mencakup semua masyarakat Desa Pacubbe,
masih banyak program yang seharusnya bisa dikembangkan, misalnya
pertanian, karena hampir rata-rata penduduk Pacubbe berprofesi sebagai
petani. BUMDES sudah berupaya untuk melakukan dan mengakomodir
kebutuhan masayarakat.
program BUMDES desa Pacubbe Kec. Cenrana, Kab. Bone. Pokok permasalahannya
adalah bagaimana Program BUMDES terlaksana di Kecamatan Cenrana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran BUMDES Mattiro Deceng
dapat membangun perekonomian masyarakat Cenrana apabila memperoleh dukungan
serta kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan tersebut dapat berupa dukungan dan
pengakuan atas keberadaan BUMDES Matiro yang tidak berfokus pada keuntungan
semata, tetapi juga memperhatikan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Melalui Program BUMDES Mattiro Deceng telah menunjukkan bahwa
keberadaannya ditengah-tengah masyarakat Cenrana tidak hanya berfokus pada
perolehan keuntungan semata, tetapi juga memberikan kontribusi yang besar bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tentang Partisispasi
masyarakat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di desa.
Pendirian BUMDES adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi
produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisifatip, emansifatif,
transparasi, akuntabel.
Dengan berdirinya BUMDES Mattiro Deceng di Desa Pacubbe
Kecamatan Cenrana dapat dikatakan belum membawa perbedaan ditingkat
kesejahteraan masyarakaat Desa Pacubbe, meskipun belum terlalu besar dan
belum semua masyarakat yang merasakan
Pacubbe kecamatan cenrana Kabupaten bone, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Faktor pendukung optimalisasi fungsi BUMDES Mattiro Deceng dalam
setiap program adalah :
a. Kebutuhan masyarakat pada aspek simpan pinjam modal. Kedua,
pengurangi pengangguran. Ketiga, optimalisasi lahan desa untuk
menunjang perekonomian warga. Keempat, persyaratan yang ringan.
Kelima, bunga pinjaman ringan yaitu 2% untuk anggota, sedangkan 2,5%
untuk nasabah non anggota. Sedangkan faktor penghambat yang terjadi di
lapangan, antara lain : Pertama, keterbatasan modal yang dimiliki
BUMDES.
b. Pedagang kurang tertata dalam pengelolaan pasar desa.
c. Tempat parkir yang kurang lebar, sehingga mengganggu warga yang
melintasi jalan sekitar pasar.
d. Minimnya air dan harga pakan kepiting yang mahal. Kelima, petugas
belum punya fasilitas kendaraan pengangkut sampah sendiri. TPA yang
jauh di ujung utara desa. TPA yang masih menjadi satu dengan milik
pihak perhutani. Keenam, keterlambatan dalam pengiriman batu kapur
dan batu nisan. Ketujuh, kurangnya sosialisasi dari BUMDES dan juga
kurangnya kesadaran masyarakat akan adanya BUMDES di Desa
Pacubbe.
2. Keterlibatan masyarakat juga sudah terlihat dalam bentuk sosialisasi baik
secara langsung maupun tidak langsung, namun belum menyeluruh baru
sebagian masyarakat saja, dan masyarakat juga sudah terlibat dalam program-
program yang sudah dijalankan oleh BUMDES, yaitu dengan cara mengikuti
dan menjadi anggota dalam setiap program yang ada.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di simpulkan maka saran yang
dapat di sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pengurus BUMDES Mattiro Deceng di Desa Pacubbe harus
memperbaiki pengelolaan menejemen kelembagaan BUMDES Mattiro
Deceng untuk mengoptimalkan kinerja unit program usaha dan kinerja
sumber daya manusia pengurusnya.
2. Bagi pemerintah hendaknya memberikan dukungan kepada Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES Mattiro Deceng) baik dalam bentuk materil maupun
non materil, sehingga dapat membantu memaksimalkan kinerja BUMDES
Mattiro Deceng.
3. Masyarakat hendaknya ikut serta langsung dalam pengelolaan dan
penggunaan Usaha BUMDES Mattiro Deceng.
4. Bagi para akademisi, untuk penelitian selanjutnya di harapkan dapat
melakukan kajian yang lebih mendalam dan lebih luas mengenai optimalisasi
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada di Indonesia
5. Program BUMDES Mattiro Deceng di desa Pacubbe memang sudah berjalan,
namun belum bisa berjalan maksimal, karena program yang sudah ada dan
yang sudah berjalan belum bisa mencakup semua masyarakat Desa Pacubbe,
masih banyak program yang seharusnya bisa dikembangkan, misalnya
pertanian, karena hampir rata-rata penduduk Pacubbe berprofesi sebagai
petani. BUMDES sudah berupaya untuk melakukan dan mengakomodir
kebutuhan masayarakat.
Ketersediaan
| SFEBI20190566 | 566//2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
566//2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
