Penerapan Probing Prompting Models dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Fikih di Kelas VIIIA MTs Yapis Pattiro Bajo

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang penerapan probing prompting models dalam upaya
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fikih di kelas VIIIA MTs Yapis
Pattiro Bajo. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui
bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fikih di kelas
VIIIA MTs Yapis Pattiro Bajo.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan paedagogik,dan pendekatan
psikologis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Data diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan olah data
kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta
verifikasi.
Hasil penelitian dalam skripsi ini menujukkan bahwa penerapan probing prompting
models dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran fikih
cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa yang menjadi penerapan probing
prompting models pada mata pelajaran fikih yaitu dengan cara yang pertama peserta
didik pada penerapan probing prompting models menunjukkan adanya peningkatan
terhadap pemahaman mereka, kedua peserta didik mulai banyak memahami materi
yang diajarkan, ketiga peserta didik dapat mengamati, menganalisa, bertanya dan
menjawab sesuai dengan apa yang mereka pahami dan pemahaman siswa pada mata
pelajaran fikih yaitu cukup baik dan hal ini dapat dilihat melalu cara siswa
menajawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. dan kemudian yang menjadi
dampak penerapan probing prompting models dalam meningkatkan pemahaman
siswa pada mata pelajaran fikih yaitu pertama siswa lebih aktif, kedua siswa lebih
mudah paham, dan ketiga siswa mampu menerapkan ilmunya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data terkait
Penerapan Probing Prompting Models dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa
pada mata pelajaran fikih di kelas VIIIA MTs Yapis Pattiro Bajo, dapat peneliti
simpulkan bahwa pertama, Penerapan Probing Prompting Models pada mata
pelajaran Fikih yaitu dengan cara yang pertama peserta didik pada penerapan
Probing Prompting Models menunjukkan adanya peningkatan terhadap pemahaman
mereka, kedua peserta didik mulai banyak memahami materi yang diajarkan, ketiga
peserta didik dapat mengamati, menganalisa, bertanya dan menjawab sesuai dengan
apa yang mereka pahami. Kedua, pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih yaitu
cukup baik dan hal ini dapat dilihat melalu cara siswa menajawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Ketiga, yang menjadi dampak penerapan Probing Prompting
Models dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih yaitu
pertama siswa lebih aktif, kedua siswa lebih mudah paham, dan ketiga siswa mampu
menerapkan ilmunya.
B. Implikasi
1. Bagi Lembaga
Bahwa lembaga pendidikan merupakan limpahan tanggung jawab dari
orang tua murid, yang mempercayakan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan
tersebut untuk mendidik dan membentuk karakter dari siswa- siswi. Sesuai
dengan tujuan yang diharapkan dan dicita-citakan. Untuk itu tanggung jawab
yang diberikan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga
dengan sekolah. Karena peserta didik merupakan tanggung jawab bersama,
maka hendaknya bangunan pendidikan berdiri di atas bangunan pendidikan yang
kokoh berupa nilai dan norma yang berlaku, untuk selanjutnya dapat
merealisasikan tujuan pendidikan yang diharapkan.
2. Bagi Guru
Kata kunci keberhasilan sebuah pembelajaran adalah kreativitas pendidik,
juga keberanian pendidik untuk melakukan pembaruan – pembaruan, karena
pendidik diberikan ruang yang seluas – luasnya untuk menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran dengan teknik dan strategi apapun.
Penulis beranggapan bahwa pendekatan pembelajaran yang cocok dengan
situasi zaman sekarang adalah pendekatan cooperative dengan metode
pembelajaran probing prompting. Karena peserta didik akan
menginternalisasikan nilai-nilai, sikap, perilaku, skill, dan lain – lain melalui
proses mengkonstruksi pengetahuan yang telah dimilikinya. Baik yang
diperolehnya dari pengalaman, interaksi, bacaan, maupun dari segala sesuatu
yang ada disekitarnya. Sehingga jadilah proses belajar berlangsung sangat alami,
multi-arah, bermakna dan demokratis. Jadi, pada intinya pendidik diharapkan
menjadi sosok yang selalu inovatif sekaligus demokratis dalam pembelajaran
dan pendidikan pada umumnya.
3. Bagi siswa
Peserta didik memiliki keberagaman karakter. Sebagai seorang peserta
didik yang mempunyai kecerdasan, bakat, dan minat apapun semua layak untuk
dikembangkan. Sekolah sudah menyediakan tempat untuk pengembangan bakat,
pendidik sudah menyediakan lahan persemaian potensi. Tetapi tetap saja peserta
didiklah yang harus mengembangkan potensi sesuai jati diri, bukan sesuai
dengan keinginan siapapun. Jadi sebagai seorang peserta didik harus terus
mengembangkan kecerdasan dan kreativitas diri untuk mencapai cita-cita yang
tinggi.
Ketersediaan
STAR20230231231/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

231/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top