Peranan Guru PAI (Fikih) dalam Membiasakan Shalat Dhuha Berjamaah pada Siswa di MTs DDI Mulamenree Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone
Siska Adriana/862082019153 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peranan Guru PAI (Fikih) dalam
Membiasakan Shalat Dhuha Berjamaah Pada Siswa Di MTs DDI Mulamenree
Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui tentang Peranan Guru PAI (Fikih). Pembiasaan shalat
dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree Kecamatan Ulaweng
Kabupaten Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan,
proses, peristiwa atau kejadian yang lainnya yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan atau berupa kata-kata. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
pendidikan Islam dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Guru PAI pada siswa di MTs
DDI Mulamenree memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami
karakter setiap siswa karena guru mempunyai tanggung jawab yang besar baik
dalam proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Karena sejatinya guru
adalah contoh bagi siswa baik di sekolah maupun di masyarakat. 2) Pembiasaan
shalat dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree dilakukan dengan
tiga pembiasaan yaitu keteladan, maksudnya yaitu guru memberi inspirasi saat
pada siswa yang memandang guru sebagai panutan. Misalnya guru menjadi
panutan siswa maka apa yang guru lakukan harus selaras dengan apa yang guru
katakan, karena siswa melihat guru dari perbuatan bukan perkataan. Pembiasaan
yang kedua yaitu dengan rajin, contohnya dengan mengerjakan shalat dhuha
berjamaah dimana merupakan salah satu shalat sunnah, dan shalat dhuha juga
memiliki banyak keutamaan-keutamaan seperti untuk memohon pertolongan
Allah Swt, dimudahkan rezekinya, dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
Pembiasaan yang ketiga adalah dengan rutin, maksudnya guru melaksanakan
shalat dhuha dilakukan terus menerus, sehingga kegiatan yang dilakukan terus
menerus tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Misalnya
bersiap segera mengambil air wudhu bia sudah datangnya waktu shalat.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu:
1. Guru PAI pada siswa di MTs DDI Mulamenree memiliki peranan yang
sangat penting dalam memahami karakter setiap siswa karena guru
mempunyai tanggung jawab yang besar baik dalam proses pembelajaran
maupun di luar pembelajaran. Karena sejatinya guru adalah contoh bagi
siswa baik di sekolah maupun di masyarakat.
2. Pembiasaan shalat dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree
dilakukan dengan tiga pembiasaan yaitu keteladan, maksudnya yaitu guru
memberi inspirasi saat pada siswa yang memandang guru sebagai panutan.
Misalnya guru menjadi panutan siswa maka apa yang guru lakukan harus
selaras dengan apa yang guru katakan, karena siswa melihat guru dari
perbuatan bukan perkataan. Pembiasaan yang kedua yaitu dengan rajin,
contohnya dengan mengerjakan shalat dhuha berjamaah dimana
merupakan salah satu shalat sunnah, dan shalat dhuha juga memiliki
banyak keutamaan-keutamaan seperti untuk memohon pertolongan Allah
Swt, dimudahkan rezekinya, dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
Pembiasaan yang ketiga adalah dengan rutin, maksudnya guru
melaksanakan shalat dhuha dilakukan terus menerus, sehingga kegiatan
yang dilakukan terus menerus tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan yang
sulit ditinggalkan. Misalnya bersiap segera mengambil air wudhu bia
sudah datangnya waktu shalat.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan
hasilnya, menyarankan bahwa:
1. Pelaksanaan kegiatan shalat dhuha berjamaah di MTs DDI Mulamenree
hendaknya tetap ditingkatkan agar siswa terbiasa melaksanakan shalat
dhuha secara berjamaah.
2. Pembiasaan siswa dalam melaksanakan shalat dhuha berjamaah perlu
diupayakan ada peningkatan lagi karena masih ada beberapa siswa yang
masih malas, maka guru perlu membimbing siswa agar selalu melaksanakan
shalat dhuha secara berjamaah.
Membiasakan Shalat Dhuha Berjamaah Pada Siswa Di MTs DDI Mulamenree
Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini
yakni untuk mengetahui tentang Peranan Guru PAI (Fikih). Pembiasaan shalat
dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree Kecamatan Ulaweng
Kabupaten Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan,
proses, peristiwa atau kejadian yang lainnya yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan atau berupa kata-kata. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
pendidikan Islam dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Guru PAI pada siswa di MTs
DDI Mulamenree memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami
karakter setiap siswa karena guru mempunyai tanggung jawab yang besar baik
dalam proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Karena sejatinya guru
adalah contoh bagi siswa baik di sekolah maupun di masyarakat. 2) Pembiasaan
shalat dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree dilakukan dengan
tiga pembiasaan yaitu keteladan, maksudnya yaitu guru memberi inspirasi saat
pada siswa yang memandang guru sebagai panutan. Misalnya guru menjadi
panutan siswa maka apa yang guru lakukan harus selaras dengan apa yang guru
katakan, karena siswa melihat guru dari perbuatan bukan perkataan. Pembiasaan
yang kedua yaitu dengan rajin, contohnya dengan mengerjakan shalat dhuha
berjamaah dimana merupakan salah satu shalat sunnah, dan shalat dhuha juga
memiliki banyak keutamaan-keutamaan seperti untuk memohon pertolongan
Allah Swt, dimudahkan rezekinya, dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
Pembiasaan yang ketiga adalah dengan rutin, maksudnya guru melaksanakan
shalat dhuha dilakukan terus menerus, sehingga kegiatan yang dilakukan terus
menerus tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Misalnya
bersiap segera mengambil air wudhu bia sudah datangnya waktu shalat.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu:
1. Guru PAI pada siswa di MTs DDI Mulamenree memiliki peranan yang
sangat penting dalam memahami karakter setiap siswa karena guru
mempunyai tanggung jawab yang besar baik dalam proses pembelajaran
maupun di luar pembelajaran. Karena sejatinya guru adalah contoh bagi
siswa baik di sekolah maupun di masyarakat.
2. Pembiasaan shalat dhuha berjamaah pada siswa di MTs DDI Mulamenree
dilakukan dengan tiga pembiasaan yaitu keteladan, maksudnya yaitu guru
memberi inspirasi saat pada siswa yang memandang guru sebagai panutan.
Misalnya guru menjadi panutan siswa maka apa yang guru lakukan harus
selaras dengan apa yang guru katakan, karena siswa melihat guru dari
perbuatan bukan perkataan. Pembiasaan yang kedua yaitu dengan rajin,
contohnya dengan mengerjakan shalat dhuha berjamaah dimana
merupakan salah satu shalat sunnah, dan shalat dhuha juga memiliki
banyak keutamaan-keutamaan seperti untuk memohon pertolongan Allah
Swt, dimudahkan rezekinya, dan masih banyak lagi keutamaan lainnya.
Pembiasaan yang ketiga adalah dengan rutin, maksudnya guru
melaksanakan shalat dhuha dilakukan terus menerus, sehingga kegiatan
yang dilakukan terus menerus tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan yang
sulit ditinggalkan. Misalnya bersiap segera mengambil air wudhu bia
sudah datangnya waktu shalat.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan
hasilnya, menyarankan bahwa:
1. Pelaksanaan kegiatan shalat dhuha berjamaah di MTs DDI Mulamenree
hendaknya tetap ditingkatkan agar siswa terbiasa melaksanakan shalat
dhuha secara berjamaah.
2. Pembiasaan siswa dalam melaksanakan shalat dhuha berjamaah perlu
diupayakan ada peningkatan lagi karena masih ada beberapa siswa yang
masih malas, maka guru perlu membimbing siswa agar selalu melaksanakan
shalat dhuha secara berjamaah.
Ketersediaan
| STAR20230293 | 293/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
293/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
