Skripsi ini membahas tentang “Komunikasi Transedental Anak Indigo
Perspektif Islam di Kabupaten Bone”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
eksistensi anak indigo di Kabupaten Bone, mengklasifikasikan model komunikasi
transedental anak indigo di Kabupaten Bone, dan menganalisis komunikasi
transedental anak indigo di Kabupaten Bone sesuai dengan perspektif Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan di mana metode
penelitiannya dilakukan di lapangan dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi dalam memperoleh data. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu
sembilan informan kunci anak indigo di Kabupaten Bone dan enam informan
pendukung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif dengan model analisis data interkatif yang terdiri dari tiga tahap
yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa, 1) Di Kabupaten Bone, masyarakat
hanya mengetahui indigo jenis interdimensional, yaitu indigo yang bisa berhubungan
dengan dimensi lain atau sesuatu yang tidak bisa terlihat oleh orang awam. 2) Tiga
anak indigo menggunakan model komunikasi Lasswell dan tiga menggunakan model
Stimulus-Respons (S-R). 3) Komunikasi transedental anak indigo di Kabupaten Bone
sesuai dengan perspektif Islam, mereka percaya bahwa kemampuan yang mereka
miliki merupakan kemampuan spesial, kelebihan dari Allah Swt. dan mereka
memanfaatkan kemampuan dan kelebihan yang mereka miliki dalam hal-hal postif.
Penelitian ini adalah Komunikasi transedental di Kabupaten Bone sangat
berpengaruh bagi para indigo dan menimbulkan efek tertentu dalam kehidupan
mereka. Kemampuan spiritual yang mereka miliki dapat mereka manfaatkan dalam
hal positif walaupun mereka sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan seluruh pembaca
secara umum dan penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lainnya terkait
komunikasi transendental anak indigo khususnya dalam perspektif Islam.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Masing-masing indigo mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sesuai
dengan jenisnya. Tipe-tipe indigo ada empat; interdimensional, konseptual
indigo, seniman indigo, dan humanis. Di Kabupaten Bone, masyarakat hanya
mengetahui indigo jenis interdimensional, yaitu indigo yang bisa berhubungan
dengan dimensi lain atau sesuatu yang tidak bisa terlihat oleh orang awam.
2. Model-model komunikasi yang bisa sejalan dengan komunikasi transedental
adalah model S-R, model Aristoteles, dan model Lasswell. Model S-R
menekankan pada adanya stimulus dan respons yang disampaikan pada saat
berkomunikasi antara komunikator dan komunikan dalam hal ini makhluk gaib
dan indigo sebagai partisipan komunikasi transedental. Model Aristoteles
menekankan pada pembicaraan yang retoris dan persuasif dengan tiga
kompenen didalamnya yakni pembicara, pesan, dan pendengar. Model Lasswell
menekankan pada siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, menggunakan
saluran apa, kepada siapa dan apa efek yang ditimbulkan. Dalam penelitian ini,
tiga anak indigo menggunakan model komunikasi Lasswell dan dua
menggunakan model Stimulus-Respons (S-R).
3. Komunikasi transedental adalah komunikasi yang berlangsung antara individu
dengan sesuatu yang gaib bisa Tuhan, Malaikat, Jin, atau Iblis atau memaknai
sebagai realitas sosial yang masih hidup dan terpelihara saat ini di Indonesia.
Jadi komunikasi transedental tidak hanya dipandang dari susut pandang agama
tetapi juga kultural. Dari hasil penelitian komunikasi transedental anak indigo
di Kabupaten Bone sesuai dengan perspektif Islam dimana mereka percaya
bahwa kemampuan yang mereka miliki merupakan kemampuan spesial,
kelebihan dari Allah swt. dan mereka memanfaatkan kemampuan dan kelebihan
yang mereka miliki dalam hal-hal postif. Akan tetapi mereka juga harus tetap
berhati-hati dan perlahan melakukan penyembuhan terhadap diri mereka.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi sebagai
berikut:
1. Komunikasi transedental di Kabupaten Bone sangat berpengaruh bagi para
indigo dan menimbulkan efek tertentu dalam kehidupan mereka. Kemampuan
spiritual yang mereka miliki dapat mereka manfaatkan dalam hal positif
walaupun mereka sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
2. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan untuk peneliti selanjutnya
mengenai komunikasi transedental anak indigo dalam perubahan mindset yang
tumbuh di masyarakat bahwa orang indigo adalah orang yang aneh harus
dihilangkan karena orang indigo tidak berbeda dengan orang lain pada
umumnya, mereka hanya butuh perlakuan yang sama. Untuk para indigo agar
bisa memanfaatkan kelebihan sebagai indigo kepada hal-hal positif dan lebih
dapat menerima diri sendiri.
3. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan seluruh pembaca
secara umum. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dikembangkan
lagi oleh peneliti lainnya terkait komunikasi transendental anak indigo
khususnya dalam perspektif Islam.

SFUD20210027

27/2021

Perpustakaan Pusat

Tersedia