Metode Pembinaan Keterampilan Berdakwah Bagi Santri Pondok Pesantren Daarul Qur’an Pajalele Kecamatan Tellusiattinge Kabupaten Bone
Ayu Fitri Febrianti/ 03.15.2008 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode keterampilan
berdakwah bagi santri pondok pesantren Daarul Qur’an pajalele dalam berdakwah
serta implikasi dari pembinaan tersebut. Pembina yang bertugas pokok dan
fungsinya untuk para santri.
Untuk memudahkan pemecahan masalah di atas, maka penelitian ini
menggunakan metode penelitian dengan pendekatan sosiologis, pendekatan
pedagogik. Jenis penelitiannya berdasarkan aspek tempat penelitian adalah
penelitian lapangan sementara berdasarkan analisis data adalah deskriptif
kualitatif selanjutnya dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Sementara teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan upaya pembinaan yang
dilakukan pembina kepada santri dalam berdakwah yakni 1) praktik langsung di
depan teman-teman setiap selesai sholat, 2) adanya keserangaman mukadimah
dengan penutup dan peningkatan-peningkatan itu serangam pada saat diluar nanti
ketika mendengar mukadimah dan penutupnya berarti dia adalah alumni dari
pondok pesantren Daarul qur’an, 3) tujuan pembina untuk menciptakan dai-dai, 4) Mereka sangat antusias mengikuti pembinaan dakwah, 5) hasilnya mereka sudah
banyak jadi ustad. Adapun aspek-aspek dari keterampilan tersebut adalah 1)
pembina melatih mental santri, 2) ada beberapa dari santri tidak mampu
menguasai isi dakwahnya, 3) mereka sudah siap tampil dalam berdakwah pada
bulan ramadhan, 4) mengajarkan bahasa asing dnegan semampu kami karena
gurunya belum ada, 5) belum terlalu fasih dalam berbahasa bugis, 6) praktek
dakwah dan qultum, 7) alumni pondok ada keluar menghapal. Adapaun kendala
dalam pembinaan tersebut adalah 1) kurang memahami dari segi media buku 2)
pembinaan khusus dan memberikan motivasi pada santri
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan santri dalam
keterampilan berdakwah melalui metode praktek langsung.
A. Simpulan
1. Strategi pembinaan dakwah pondok pesantren Daarul Qur’andalam
membangun keterampilan berdakwah bagi santri yaitu
a. Persiapan awal yang diperlukan yaitu melatih para santri agar berani tampil
didepan umum hal ini dilakukan agar santri tidak canggung ketika tampil
didepan mad’u-nya, ini adalah modal utama santri untuk menumbuhkan
rasa percaya diri tidak gugup dalam menyampaikan materi dakwahnya.
b. Cara khusus yang dilakukan pondok pesantren yaitu pembina dakwah
dengan memotivasi santri agar mereka tidak malu karena pada saat
berdakwah harus menguasai isi dakwah agar menjelaskan dengan baik apa
isi dakwah supaya pendengar bisa memhami apa yang disampaikan oleh
pendakwah.
c. Tujuan dan pola pembinaan keterampilan berdakwah yaitu dilakukan
pembinaan untuk meningkatkan berdakwah, kemudian para pembina
membimbing santri melalui dakwah secara bergiliran setiap selesai sholat.
d. Semangat dan minat santri yaitu banyak santri yang tidak semangat dalam
mengikuti pembinaan terutama pada santri baru namun pembina
melakukan cara dengan bertahap kepada santri baru agar mereka
bersemangat dalam mengikuti pembinaan berdakwah.
e. Hasil dari pembinaan yaitu hasil yang di capai dalam pembinaan
keterampilan berdakwah dapat membawa santri ke arah yang lebih baik
dari hasil pembinaan.
2. Aspek-aspek dalam keterampilan berdakwah yang dibina di pondok pesantren
Daarul Qur’an
Aspek dari keterampilan berdakwah kepada santri yang dibina
mengajarkan santri untuk terampil dalam hal apapun dengan mengadakan
lomba-lomba serta memperbanyak praktek sehingga santri mampu terampil
berdakwah.
Dalam pembinaan tidaklah mudah mendapatkan hasil yang maksimal
tentu saja ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh pembina dengan cara
memberi mereka motivasi dan pemahaman agar mereka tidak asal bicara di
depan umum untuk itu pembina memberikan arahan kepada santri agar
mereka mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa dipertahankan.
Berdakwah tentunya kita dapat menggunakan banyak bahasa tergantung
dari pendakwah atau mad’u-nya karena setiap orang berbeda-beda bahasa atau
ada beberapa yang tidak mengerti bahasa orang, tetapi di pondok pesantren
banyak santri yang berasal dari daerah luar tentu tidaklah mudah mempelajari
bahasa yang ada di lingkungan itu sendiri.
Peningkatan bahasa itu sangatlah perlu bagi setiap santri tetapi ada juga
santri yang tidak menguasai bahasa asing jadi mereka lebih memilih bahasa
mereka sendiri karena tidak semua di dalam lingkungan pondok dari satu suku
yang sama tentu ada dari suku-suku yang lainnya.
Mental juga di butuhkan dalam berdakwah dan memberikan arahan agar
dapat membantu santri ketika akan berdakwah dan menanamkan rasa percaya
diri kedalam dirinya.
Dalam pondok pesantren atau sekolah pasti diantara siswa atau santri ada
yang berprestasi dibidang manapun, di pondok pesantren ini ada prestasi yang
diperoleh siswa seperti berdakwah.
3. Kendala apa yang dihadapi dalam membangun keterampilan berdakwah bagi
santri pondok pesantren Daarul Qur’an pajalele
Santri terkendala pada bahasa dan tidak mengerti yang dimaksud dengan
media buku sehingga itu berpengaruh bagi keterampilan mereka. Solusi yang
diberikan kepada santri kita berusaha memikirkan cara bagaimana agar santri
yang dibina ini bisa tampil dengan terampil dalam berdakwah baik dalam
pondok pesantren maupun diluar pondok pesantren
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan kesimpulan, maka dibawah ini akan duiuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penuls maksud dalam pembahasan ini adalah:
1. Kepada pimpinan Pondok Pesantren Daarl Qur’an Pajalele, hendaknya
melakukan pengawasan dan memperhatikan sarana dan prasana yang di
perlukan dalam pembinaan, karena dengan adanya dukungan sarana dam
prasarana akan lebih baik dan akan meningkatkan kualitas pembinaan
keterampilan berdakwah bagi santri.
2. Kepada pembina santri Pondok Pesantren Daarul Qur’an Pajalele, hendaknya
lebih meningkatkan keterampilan dalam upaya mengembankan berdakwah
santri agar santri dapat menimba ilmu yang lebih banyak dan mendapatkan
hasil yang bagus termasuk dari segi bahasa agar menjadi bekal mereka ketika
telah berada diluar nantinya.
3. Kepada santri Pondok /pesantren Daarul Qur’an Pajalele, hendaknya lebih
serius dalam mengikuti pembinaan berdakwah agar kualitas berdakwahnya
lebih berkualitas dan dapat menjadi barometer.
berdakwah bagi santri pondok pesantren Daarul Qur’an pajalele dalam berdakwah
serta implikasi dari pembinaan tersebut. Pembina yang bertugas pokok dan
fungsinya untuk para santri.
Untuk memudahkan pemecahan masalah di atas, maka penelitian ini
menggunakan metode penelitian dengan pendekatan sosiologis, pendekatan
pedagogik. Jenis penelitiannya berdasarkan aspek tempat penelitian adalah
penelitian lapangan sementara berdasarkan analisis data adalah deskriptif
kualitatif selanjutnya dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Sementara teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan upaya pembinaan yang
dilakukan pembina kepada santri dalam berdakwah yakni 1) praktik langsung di
depan teman-teman setiap selesai sholat, 2) adanya keserangaman mukadimah
dengan penutup dan peningkatan-peningkatan itu serangam pada saat diluar nanti
ketika mendengar mukadimah dan penutupnya berarti dia adalah alumni dari
pondok pesantren Daarul qur’an, 3) tujuan pembina untuk menciptakan dai-dai, 4) Mereka sangat antusias mengikuti pembinaan dakwah, 5) hasilnya mereka sudah
banyak jadi ustad. Adapun aspek-aspek dari keterampilan tersebut adalah 1)
pembina melatih mental santri, 2) ada beberapa dari santri tidak mampu
menguasai isi dakwahnya, 3) mereka sudah siap tampil dalam berdakwah pada
bulan ramadhan, 4) mengajarkan bahasa asing dnegan semampu kami karena
gurunya belum ada, 5) belum terlalu fasih dalam berbahasa bugis, 6) praktek
dakwah dan qultum, 7) alumni pondok ada keluar menghapal. Adapaun kendala
dalam pembinaan tersebut adalah 1) kurang memahami dari segi media buku 2)
pembinaan khusus dan memberikan motivasi pada santri
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan santri dalam
keterampilan berdakwah melalui metode praktek langsung.
A. Simpulan
1. Strategi pembinaan dakwah pondok pesantren Daarul Qur’andalam
membangun keterampilan berdakwah bagi santri yaitu
a. Persiapan awal yang diperlukan yaitu melatih para santri agar berani tampil
didepan umum hal ini dilakukan agar santri tidak canggung ketika tampil
didepan mad’u-nya, ini adalah modal utama santri untuk menumbuhkan
rasa percaya diri tidak gugup dalam menyampaikan materi dakwahnya.
b. Cara khusus yang dilakukan pondok pesantren yaitu pembina dakwah
dengan memotivasi santri agar mereka tidak malu karena pada saat
berdakwah harus menguasai isi dakwah agar menjelaskan dengan baik apa
isi dakwah supaya pendengar bisa memhami apa yang disampaikan oleh
pendakwah.
c. Tujuan dan pola pembinaan keterampilan berdakwah yaitu dilakukan
pembinaan untuk meningkatkan berdakwah, kemudian para pembina
membimbing santri melalui dakwah secara bergiliran setiap selesai sholat.
d. Semangat dan minat santri yaitu banyak santri yang tidak semangat dalam
mengikuti pembinaan terutama pada santri baru namun pembina
melakukan cara dengan bertahap kepada santri baru agar mereka
bersemangat dalam mengikuti pembinaan berdakwah.
e. Hasil dari pembinaan yaitu hasil yang di capai dalam pembinaan
keterampilan berdakwah dapat membawa santri ke arah yang lebih baik
dari hasil pembinaan.
2. Aspek-aspek dalam keterampilan berdakwah yang dibina di pondok pesantren
Daarul Qur’an
Aspek dari keterampilan berdakwah kepada santri yang dibina
mengajarkan santri untuk terampil dalam hal apapun dengan mengadakan
lomba-lomba serta memperbanyak praktek sehingga santri mampu terampil
berdakwah.
Dalam pembinaan tidaklah mudah mendapatkan hasil yang maksimal
tentu saja ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh pembina dengan cara
memberi mereka motivasi dan pemahaman agar mereka tidak asal bicara di
depan umum untuk itu pembina memberikan arahan kepada santri agar
mereka mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa dipertahankan.
Berdakwah tentunya kita dapat menggunakan banyak bahasa tergantung
dari pendakwah atau mad’u-nya karena setiap orang berbeda-beda bahasa atau
ada beberapa yang tidak mengerti bahasa orang, tetapi di pondok pesantren
banyak santri yang berasal dari daerah luar tentu tidaklah mudah mempelajari
bahasa yang ada di lingkungan itu sendiri.
Peningkatan bahasa itu sangatlah perlu bagi setiap santri tetapi ada juga
santri yang tidak menguasai bahasa asing jadi mereka lebih memilih bahasa
mereka sendiri karena tidak semua di dalam lingkungan pondok dari satu suku
yang sama tentu ada dari suku-suku yang lainnya.
Mental juga di butuhkan dalam berdakwah dan memberikan arahan agar
dapat membantu santri ketika akan berdakwah dan menanamkan rasa percaya
diri kedalam dirinya.
Dalam pondok pesantren atau sekolah pasti diantara siswa atau santri ada
yang berprestasi dibidang manapun, di pondok pesantren ini ada prestasi yang
diperoleh siswa seperti berdakwah.
3. Kendala apa yang dihadapi dalam membangun keterampilan berdakwah bagi
santri pondok pesantren Daarul Qur’an pajalele
Santri terkendala pada bahasa dan tidak mengerti yang dimaksud dengan
media buku sehingga itu berpengaruh bagi keterampilan mereka. Solusi yang
diberikan kepada santri kita berusaha memikirkan cara bagaimana agar santri
yang dibina ini bisa tampil dengan terampil dalam berdakwah baik dalam
pondok pesantren maupun diluar pondok pesantren
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan kesimpulan, maka dibawah ini akan duiuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penuls maksud dalam pembahasan ini adalah:
1. Kepada pimpinan Pondok Pesantren Daarl Qur’an Pajalele, hendaknya
melakukan pengawasan dan memperhatikan sarana dan prasana yang di
perlukan dalam pembinaan, karena dengan adanya dukungan sarana dam
prasarana akan lebih baik dan akan meningkatkan kualitas pembinaan
keterampilan berdakwah bagi santri.
2. Kepada pembina santri Pondok Pesantren Daarul Qur’an Pajalele, hendaknya
lebih meningkatkan keterampilan dalam upaya mengembankan berdakwah
santri agar santri dapat menimba ilmu yang lebih banyak dan mendapatkan
hasil yang bagus termasuk dari segi bahasa agar menjadi bekal mereka ketika
telah berada diluar nantinya.
3. Kepada santri Pondok /pesantren Daarul Qur’an Pajalele, hendaknya lebih
serius dalam mengikuti pembinaan berdakwah agar kualitas berdakwahnya
lebih berkualitas dan dapat menjadi barometer.
Ketersediaan
| SFUD20200087 | 37/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
37/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
