Nilai-Nilai Dakwah dalam Tradisi Pesta Panen di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone Perspektif Islam

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Nilai-Nilai Dakwah dalam Tradisi Pesta
Panen di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone Perspektif Islam dengan
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pelaksanaan ritual
tradisi pesta panen di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone, Bagaimana nilai-nilai
dakwah dalam ritual tradisi pesta panen Di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone dan
Bagaimana ritual tradisi pesta panen Di Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone
menurut perspektif Islam. berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian
ini ialah untuk mengetahui proses pelaksanaan ritual tradisi pesta panen di Kecamatan
Ajangale Kabupaten Bone, nilai-nilai dakwah dalam ritual tradisi pesta panen Di
Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone dan ritual tradisi pesta panen Di Kecamatan
Ajangale Kabupaten Bone menurut perspektif Islam.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Informan yang dipilih adalah yang mempunyai relevansi yang dibutuhkan penelitian
yang terdiri dari pemerintah, penyelenggara adat, tokoh agama, dan masyarakat
setempat. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, interview atau
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif deskriftif yang
didukung oleh data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi pesta panen yang di
dalamnya terdapat ritual Mappadendang, Massempe’ dan Mappere’. Ritual
Mappadendang dilakukan dengan cara menumbuk padi pada lesung dengan
menggunakan alu secara beraturan dan menghasilkan irama dan bunyi-bunyian, ritual
Massempe’ yaitu tradisi masyarakat Kecamatan Ajangale yang dilaksanakan empat
tahun sekali, pada pelaksanaan ritual Massempe’ atau berlaga peserta Passempe’
memasuki lapangan yang dipanduh oleh dua orang sesepuh kampung yang akan
memisahkan Passempe’ ketika babat sudah selesai, dan ritual Mappere’ yaitu ritual
yang memiliki aturan yang telah ditentukan secara turun temurun yaitu mewajibkan
pada kaum perempun untuk menjadi peserta Mappere’, sedangkan kaum laki-laki
diwajibkan sebagai penari tali ayunan. Pada pelaksanaan ritual Mappere’ Masyarakat
yang bertugas umumnya 2 sampai 6 orang masing-masing berpasangan menarik tali
ayunan (pere’) secara bergantian. Terdapat nilai-nilai dakwah didalamnya yaitu nilai
kedisiplinan, nilai kejujuran, nilai kerja keras, nilai kebersihan dan nilai kompetisi.
Kemudian, dalam perspektif Islam di dalamnya terdapat aspek akidah, akhlak,
syariah, dan muamalah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tradisi pesta panen di
Kecamatan Ajangale tidak bertentangan dengan ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan
Hadis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis di atas sehingga diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tradisi pesta panen telah dilaksanakan sejak dahulu. Pada
acara tradisi pesta panen terdapat beberapa ritual yang dilaksanakan seperti
Mappadendang, Mappere’ dan Massempe’. proses pelaksanaan tradisi
pesta panen dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan sejak dahulu
sampai saat ini. waktu pelaksanaan tradisi pesta panen dilaksanakan setelah
panen dan sudah memasuki musim kemarau. Setelah penentuan waktu,
terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti mempersiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan dalam tradisi ini. Alat yang digunakan
dalam tradisi ini seperti alu, lesung, pakaian adat, tali, dan makanan untuk
para tamu, kemudian setelah itu, pembacaan doa pada makanan yang
dihidangkan untuk dimakan bersama oleh seluruh warga yang hadir dalam
pesta tersebut, kemudian pelaksanaan ritual-ritual seperti Mappadendang,
Massempe’ dan Mappere’ oleh masyarakat Kecamatan Ajangale khususnya
di Desa Pinceng Pute dan Desa Labissa. Pelaksanaan ritual Mappadendang
dimainkan oleh 7 orang pemain yang memiliki posisi berdiri berhadapan di
samping kiri dan kanan lesung. Sedangkan pemain laki-laki berdiri saling
berhadapan di ujung lesung dan yang satunya berdiri di ujung depan lesung
disebut Anbo Padendang. Setelah pemain menempati posisinya masing-
masing. Kemudian, mereka menjalankan tugasnya yaitu menumbuk padi
dengan gerakan dan suara yang berirama, kemudian pelaksanaan ritual
yaitu peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini terdiri dari dua orang
pemain kemudian peserta tersebut memasuki lapangan kemudian berlaga
atau Massempe’ yang di pandu oleh sesepuh kampung dan memisahkan
mereka pada saat babat selesai. Dan Mappere’, pada pelaksanaan ritual ini
masyarakat yang bertugas umumnya 2 sampai 6 orang masing-masing
berpasangan menarik tali ayunan (pere’) secara bergantian
2. Nilai-nilai dakwah Islam yang terkandung dalam tradisi pesta panen di
Desa Labbissa dan Desa Pinceng Pute Kecamatan Ajangale kabupaten
Bone secara universal yaitu nilai kedisiplinan, nilai kejujuran, nilai kerja
keras, nilai kebersihan dan nilai kompetisi. Pertama, Nilai kedisiplinan
yang terdapat dalam tradisi pesta panen terletak pada tahap pelaksanaan
tradisi diantaranya yaitu pada tahap pelaksanaan ritual Mappadendang
bahwa setiap pemain dalam pesta adat Mappadendang memiliki posisi
dan tugasnya masing-masing agar pelaksanaan pesta adat tersebut dapat
terlaksana dengan baik yang dimainkan oleh setiap 7 orang pemain karena
sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa disiplin disamping
mengandung arti taat dan patuh pada peraturan disiplin juga mengandung
arti tanggung jawab atas tugas yang sedang diamanahkan. Kedua, nilai
kerja keras yang terdapat dalam tradisi pesta panen yaitu pada saat
masyarakat desa bahu membahu dan bergotong-royong mengusahakan
untuk segera menyelenggarakan tradisi pesta panen, mulai dari
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan sampai pada persiapan logistik
untuk menjamu tamu yang hadir. Dari sini, nilai solidaritas antar
masyarakat kembali hadir melalui ritual Mappadendang. Solidaritas sosial
lahir dalam bentuk kerjasama antar masyarakat dalam mempersiapkan
segala hal yang diperlukan dalam menyelenggarakan ritual
Mappadendang dan gotong royong antar masyarakat. Ketiga, nilai
kejujuran terdapat pada kegiatan Massempe’ karena dalam kegiatan ini
hanya bisa menggunakan kaki dan tidak boleh menggunakan tangan jadi,
barang siapa yang melanggar aturan tersebut maka akan diberi hukuman.
Keempat, nilai kebersihan yang terdapat dalam tradisi pesta panen yaitu
pada saat masyarakat bersama-sama membersihkan sumur yang digunakan
sebagai sumber mata air sebelum pelaksanaan ritual Mappadendang.
Kelima, Nilai kompetisi yang terdapat dalam tradisi pesta panen yaitu
pada pelaksanaan ritual Mappadendang dimana masyarakat berkompetisi
secara berkelompok.
3. Tradisi pesta panen menurut perspektif Islam terdapat nilai-nilai ajaran
Islam didalamnya yaitu Pertama, aspek Akidah, aspek akidah yang
terdapat dalam tradisi pesta panen yaitu pembacaan do’a. doa adalah
menyeruh dan meminta sesuatu. Berdoa kepada Allah adalah menyeru
terhadap-Nya dengan beribadah dan meminta sesuatu. Berdoa sebelum
pelaksanaan tradisi pesta panen dilaksanakan oleh ketua adat. Aspek lain
dari Nilai akidah dalam tradisi pesta panen adalah bentuk rasa syukur para
petani kepada kepada Sang Pencipta atas keberhasilan panen. Kedua,
Akhlak, Nilai-nilai dakwh Islam yang berkaitan dengan aspe akhlak dalam
tradisi pesta panen yaitu Salah satu bentuk kerukunan masyarakat
Kecamatan Ajangale yang lahir dari tradisi pesta panen yaitu sikap saling
tolong-menolong, bahu-membahu untuk menyukseskan proses
pelaksanaan tradisi pesta panen. Para perempuan yang berada dalam bilik
baruga di sebut Pakkindona. Kemudian, pria yang menari dan menabur
pada bagian ujung lesung disebut Pakkambona. Hal inilah yang
membuktikan bahwa tradisi pesta panen menggambarkan nilai solidaritas
yang tinggi. Ketiga, Syariah, nilai syariah di dalam pelaksanaan tradisi
pesta panen di Kecamatan Ajangale yaitu: Kebersamaan, gotong royong,
silaturahmi. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam pelaksanaan tradisi pesta panen pada masyarakat Bugis khususnya
di Kecamatan Ajangale sesuai dengan dasar-dasar ajaran Islam dan tidak
bertentangan dengan ajaran Islam.
Ketersediaan
SFUD2020003636/2020Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

36/2020

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top