Penelitian ini membahas Komunikasi dan Manajemen Konflik Kepala
Sekolah terhadapa Kinerja Mengajar Guru pada UPT SD Inpres 5/81 Samaelo
Kecamatan Barebbo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
komunikasi dan manajemen konflik yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja mengajar guru di UPT SD Inpres 5/81 Samaelo Kecamatan
Barebbo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan yang tidak
menggunakan dasar kerja statistic, tetapi berdasarkan bukti-bukti kualitatif.
pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang berdasarkan pada kenyataan
lapangan dan apa yang dialami responden akhirnya dicarikan rujukan teorinya.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan atau
mengambarkan suatu kegiatan atau pristiwa yang terjadi di lapangan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Komunikasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Mengajar Guru pada UPT SD Inpres 5/81 Samaelo Kecamatan Barebbo Seperti
diketahui SD Inpres 5/81 Samaelo mempunyai visi dan misi yang tertuang dalam
dokumen sekolah agar sekolah dapat berkembang dan maju sesuai dengan yang
diharapkan, hal ini tentunya dapat dicapai melalui komunikasi yang efektif untuk
meningkatkan kinerja guru khususnya dalam mengajar. Dalam proses penerapan
strategi komunikasi kepala sekolah, terdapat interaksi yang dapat bersifat positif
atau dapat diterima oleh banyak orang, dan sebaliknya, tujuan komunikasi adalah
untuk memberikan umpan balik yang positif, misalnya dapat berupa ide-ide baru,
bertukar berita, pendapat atau hal lainnya. 2) Manajemen Konflik Dalam
Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru pada UPT SD Inpres 5/81 Samaelo
Kecamatan Barebbo Dalam dunia pendidikan, sangat dibutuhkan seorang sekolah
yang dapat menyelesaikan konflik-konflik yang timbul dalam suatu lembaga
pendidikan. Mengelola konflik dalam dunia Pendidikan dapat dimaknai sebagai
suatu Tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Kepala sekolah untuk
mengelola konflik-konflik yang timbul hingga tujuan Pendidikan tercapai.
Optimalnya konflik yang dialami individu di sekolah bisa bermacam-macam
bentuknya, bisa antara individu dengan individu, kelompok dengan individu, atau
kelompok dengan kelompok. Misalnya seorang guru bertemu dengan seorang
guru, seorang guru bertemu dengan sekelompok guru, sekelompok guru bertemu
dengan kelompok guru yang lain, dan sebagainya.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian sebagaimana yang di sajikan pada
Bab IV, dapat di ambil kesimpulan, implikasi dan rekomendasi sebagai berikut:
1. Komunikasi kepala sekolah berdasarkan perolehan skor maksimal berada
pada kategori cukup baik dan memberi kontribusi positif dan berarti
terhadap kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Barebbo
Kota Watampone. Gaya manajemen konflik kepala sekolah sudah cukup
baik dan berada dan memberi kontribusi positif dan signifikan terhadap
kinerja mengajar Guru SD Inpres 5/81 Samaelo. Kinerja mengajar Guru SD
Inpres 5/81 Samaelo, berdasarkan kategori yang telah ditetapkan adalah
cukup baik. Komunikasi kepala sekolahmemberikan kontribusi positif dan
signifikan terhadap gaya manajemen konflik kepaJa sekolah Sekolah
mengajar Guru SD Inpres 5/81 Samaelo tergolong sudah cukup baik.
Komunikasi kepala sekolah dan gaya manajemen konflik secara Bersama
sama memberi kontribusi positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar
guru.
2. Strategi pengelolaan konflik dalam meningkatkan mutu kinerja practitioner
di SD Inpres 5/81 Samaelo yaitu kepala sekolah dan tenaga pendidik telah
berperan dalam berbagai aktivitas dalam pengelolaan konflik. Beberapa
bentuk strategi yang dilakukan oleh pihak SD Inpres 5/81 Samaelo yakni
dengan menggunakan strategi yang pertama, musyawaroh; kedua,
mengadakan di forum rapat; ketiga, melakukan koordinasi dan konsultasi;
keempat, melakukan mediasi dan kompromi; kelima, kebijakan pimpinan.
Dalam hal ini, yang terlibat dalam pengelolaan konflik ini yaitu kepala
sekolah dan tenaga pendidik. Cara yang dilakukan oleh Kepala Sekolah saat
ini adalah Kepala Sekolah mengadakan musyawarah dalam menyelesaikan
konflik tersebut dengan memberikan arahan dan nasehat serta mencari akar
permasalahannya, juga melakukan kompromi dengan mencari jalan tengah
dan tidak ada pihak tertentu sebagai pemenang dan dikalahkan.
B.Saran
1. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi yang di lakukan kepala sekolah
dengan anggota sekolah khususnya guru di SD Inpres 5/81 Samaelo
Kecamatan Barebbo berdasarkan skor ideal yang telah di tetapkan cukup baik
dan gaya manajemen konflik yang di lakukan kepala sekolah SD Inpres 5/81
Samaelo dalam kategori rendah. Sedangkan kinerja mengajar guru dalam
kategori cukup baik, berdasarkan temuan ini di harapkan para kepala sekolah
dapat menambah pengetahuannya tentang bagaimana berkomunikasi yang
baik dengan guru dan bagaimana melakukan gaya manajemen konflik.
Berkaitan dengan guru semoga lebih meningkatkan kinerja mengajarnya
dengan di laksanakannya komunikasi dan gaya manajemen konflik yang
efektif dari kepala sekolah.
2. Bagi Lembaga Konflik pada organisasi sekolah biasanya di awali oleh adanya
gesekan yang terjadi antara gesekan dengan gesekan dengan kepala sekolah.
Konflik tersebut akan memberikan dampak yang bersifat positif dan negatif.
Seorang pemimpin yang arifakan membuat strategi penangan konflik yang
baik, sehingga konflik yang sejatinya berdampak negative akan di arahkan
kepada hal yang positif. yang ada dalam organisasi pendidikan, yakni kepala
sekolah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, bahkan
dengan pihak luar.
3. Bagi Kepala Sekolah Secara keseluruhan peran kepala sekolah sebagai
administrator dan upaya-upaya kepala sekolah dalam mengelola konflik telah
di laksanakan kepala sekolah dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari
keterlibatan kepala sekolah dalam pengelolaan konflik di sekolah serta
beberapa upaya yang di lakukan oleh kepala sekolah. Untuk itu peran kepala
sekolah ini harus tetap di pertahankan dan di tingkatkan lagi untuk kemajuan
sekolah.

STAR20250018

18/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia