Strategi Radar Bone dalam Penerapan Konvergensi Media pada Proses Redaksi Media Online”
Tasya Asyarah/03.17.2003 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang strategi yang dilakukan oleh Radar Bone dalam
menerapkan konvergensi media pada proses redaksi media online. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Radar Bone dalam peliputan berita, untuk
mengetahui strategi Radar Bone di era digital sekarang ini dan untuk mengetahui
penerapan konvergensi media pada proses redaksi media online.
Untuk memperoleh jawaban terhadap ketiga pokok permasalahan tersebut,
penulis menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni
wawancara, observasi dan dokumentasi dengan pendekatan ilmu komunikasi dan
pendekatan sosiologi dengan penyajian data yang dilakukan secara deskriptif
kualitatif yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif
(penggambaran). Adapun subjek penelitian ini adalah Usman Sommeng selaku
Kepala Redaksi dan Penanggung Jawab Harian, peneliti menilai bahwa Kepala
Redaksi memiliki peran utama mengenai kebijakan yang terkait dengan konvergensi
media. Selanjutnya, peneliti menetapkan Askar Syam dan Herman kahar selaku
Redaktur Pelaksana dan Redaktur Hukum untuk menjadi informan selanjutnya guna
mengetahui bagaimana strategi yang digunakan di era digital sekarang ini dan
informan yang terakhir ialah Adri dan Baharuddin selaku Reporter Radar Bone.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, strategi yang
dilakukan pihak Radar Bone dalam peliputan berita yakni melalui beberapa tahapan
mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan juga pengawasan
yang mencakup proses peliputan, penulisan sampai pada tahapan penyuntingan
(editing). Kedua, strategi yang dilakukan pihak Radar Bone menghadapi era digital
sekarang ini yakni dengan menerapkan 3M (Multimedia, multichannel, dan
multiplatform) hal inilah yang menjadi alternative pihak Radar Bone untuk
memperpanjang usia bisnis surat kabar. Ketiga, Radar Bone pun menerapkan
konvergensi media dengan menggunakan analisis konvergensi kontinum yang terdiri
dari 5 tahap namun hanya empat tahap yang yang telah dijalankan pihak Radar Bone
yakni cross promotion, cloning, coopetion, dan content sharing. Selain itu Radar
Bone juga mengadopsi ketiga model konvergensi yakni newsroom, nesghatering,
dancontent. Penerapan konvergensi ini belum sempurna terlaksana karena konten
yang dipaparkan kedua platformnya mayoritas berasal dari redaksi cetak. Sehingga
konvergensi yang ada di Radar Bone lebih mengarah pada aspek distribusi konten
berita. Dimana media dianggap sebagai sebuah strategi yang bisa digunakan untuk
mengahadapi persaingan media sekarang ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian-uraian yang telah dijelaskan dari bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa simpulan, yaitu:
1. Strategi yang dilakukan pihak Radar Bone dalam peliputan berita yakni
melalui beberapa tahapan mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan juga pengawasan yang mencakup
proses peliputan, penulisan sampai pada tahapan penyuntingan (editing).
2. Strategi yang dilakukan pihak Radar Bone menghadapi era digital
sekarang ini yakni dengan menerapkan 3M (Multimedia, multichannel,
dan multiplatform) hal inilah yang menjadi alternatif pihak Radar Bone
untuk memperpanjang usia bisnis surat kabar.
3. Radar Bone menerapkan konvergensi media dengan menggunakan
analisis konvergensi kontinum yang terdiri dari 5 tahap namun hanya
empat tahap yang yang telah dijalankan pihak Radar Bone yakni cross
promotion, cloning, coopetion, dan content sharing. Selain itu Radar
Bone juga mengadopsi ketiga model konvergensi yakni newsroom,
nesghatering, dan content. Penerapan konvergensi ini belum sempurna
terlaksana karena konten yang dipaparkan kedua platformnya mayoritas
berasal dari redaksi cetak. Sehingga konvergensi yang ada di Radar Bone
lebih mengarah pada aspek distribusi konten berita. Dimana media
dianggap sebagai sebuah strategi yang bisa digunakan untuk mengahadapi
persaingan media sekarang ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka penulis memberikan saran kepada pihak Radar Bone
sebagai berikut:
1. Manajemen Radar Bone sebaiknya mengedukasi pra wartawan tentang
pentingnya berkonvergensi media serta melakukan pelatihan-pelatihan
yang nantinya akan menunjang performa kinerja media surat kabar harian
Radar Bone.
2. Untuk masalah sumber daya manusia, sebaiknya perlu ditambah lagi agar
tugas wartawan tidak merangkap dan tumpang tindih.
3. Manajemen Radar Bone perlu melengkapi wartawan dengan peralatan dan
teknologi yang dapat mendukung tugas para wartawan di lapangan. Dengan
memadainya teknologi maka proses konvergensi media akan berjalan
secara optimal.
menerapkan konvergensi media pada proses redaksi media online. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Radar Bone dalam peliputan berita, untuk
mengetahui strategi Radar Bone di era digital sekarang ini dan untuk mengetahui
penerapan konvergensi media pada proses redaksi media online.
Untuk memperoleh jawaban terhadap ketiga pokok permasalahan tersebut,
penulis menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni
wawancara, observasi dan dokumentasi dengan pendekatan ilmu komunikasi dan
pendekatan sosiologi dengan penyajian data yang dilakukan secara deskriptif
kualitatif yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif
(penggambaran). Adapun subjek penelitian ini adalah Usman Sommeng selaku
Kepala Redaksi dan Penanggung Jawab Harian, peneliti menilai bahwa Kepala
Redaksi memiliki peran utama mengenai kebijakan yang terkait dengan konvergensi
media. Selanjutnya, peneliti menetapkan Askar Syam dan Herman kahar selaku
Redaktur Pelaksana dan Redaktur Hukum untuk menjadi informan selanjutnya guna
mengetahui bagaimana strategi yang digunakan di era digital sekarang ini dan
informan yang terakhir ialah Adri dan Baharuddin selaku Reporter Radar Bone.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, strategi yang
dilakukan pihak Radar Bone dalam peliputan berita yakni melalui beberapa tahapan
mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan juga pengawasan
yang mencakup proses peliputan, penulisan sampai pada tahapan penyuntingan
(editing). Kedua, strategi yang dilakukan pihak Radar Bone menghadapi era digital
sekarang ini yakni dengan menerapkan 3M (Multimedia, multichannel, dan
multiplatform) hal inilah yang menjadi alternative pihak Radar Bone untuk
memperpanjang usia bisnis surat kabar. Ketiga, Radar Bone pun menerapkan
konvergensi media dengan menggunakan analisis konvergensi kontinum yang terdiri
dari 5 tahap namun hanya empat tahap yang yang telah dijalankan pihak Radar Bone
yakni cross promotion, cloning, coopetion, dan content sharing. Selain itu Radar
Bone juga mengadopsi ketiga model konvergensi yakni newsroom, nesghatering,
dancontent. Penerapan konvergensi ini belum sempurna terlaksana karena konten
yang dipaparkan kedua platformnya mayoritas berasal dari redaksi cetak. Sehingga
konvergensi yang ada di Radar Bone lebih mengarah pada aspek distribusi konten
berita. Dimana media dianggap sebagai sebuah strategi yang bisa digunakan untuk
mengahadapi persaingan media sekarang ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian-uraian yang telah dijelaskan dari bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa simpulan, yaitu:
1. Strategi yang dilakukan pihak Radar Bone dalam peliputan berita yakni
melalui beberapa tahapan mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, dan juga pengawasan yang mencakup
proses peliputan, penulisan sampai pada tahapan penyuntingan (editing).
2. Strategi yang dilakukan pihak Radar Bone menghadapi era digital
sekarang ini yakni dengan menerapkan 3M (Multimedia, multichannel,
dan multiplatform) hal inilah yang menjadi alternatif pihak Radar Bone
untuk memperpanjang usia bisnis surat kabar.
3. Radar Bone menerapkan konvergensi media dengan menggunakan
analisis konvergensi kontinum yang terdiri dari 5 tahap namun hanya
empat tahap yang yang telah dijalankan pihak Radar Bone yakni cross
promotion, cloning, coopetion, dan content sharing. Selain itu Radar
Bone juga mengadopsi ketiga model konvergensi yakni newsroom,
nesghatering, dan content. Penerapan konvergensi ini belum sempurna
terlaksana karena konten yang dipaparkan kedua platformnya mayoritas
berasal dari redaksi cetak. Sehingga konvergensi yang ada di Radar Bone
lebih mengarah pada aspek distribusi konten berita. Dimana media
dianggap sebagai sebuah strategi yang bisa digunakan untuk mengahadapi
persaingan media sekarang ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka penulis memberikan saran kepada pihak Radar Bone
sebagai berikut:
1. Manajemen Radar Bone sebaiknya mengedukasi pra wartawan tentang
pentingnya berkonvergensi media serta melakukan pelatihan-pelatihan
yang nantinya akan menunjang performa kinerja media surat kabar harian
Radar Bone.
2. Untuk masalah sumber daya manusia, sebaiknya perlu ditambah lagi agar
tugas wartawan tidak merangkap dan tumpang tindih.
3. Manajemen Radar Bone perlu melengkapi wartawan dengan peralatan dan
teknologi yang dapat mendukung tugas para wartawan di lapangan. Dengan
memadainya teknologi maka proses konvergensi media akan berjalan
secara optimal.
Ketersediaan
| SFUD20210019 | 19/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
19/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
