Urgensi Metode Kepramukaan dalam Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 8 Watampone
Aftriana/02.16.3012 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Urgensi Metode Kepramukaan dalam
Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 8 Watampone”. Hal yang
penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang urgensi metode
kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone dan untuk mengetahui jiwa kepemimpinan
siswa terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dan pendekatan penelitan ialah pendekatan manajemen,
pedagogis, sosiologis serta psikologis. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, jiwa kepemimpinan siswa
terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone yaitu mampu memimpin
dan menyalurkan bakatnya serta mampu menumbuhkan bakat yang baru yang
berlandaskan dasa darma dan tri satya yang merupakan turunan dari pancasila.
Kedua,
urgensi
metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone yaitu
pembentukan karakter melalui pengamalan tri satya dan dasa darma, pengembangan
bakat melalui kegiatan belajar sambil melakukan dengan mengikuti program kerja
kepramukaan yang direncanakan, memberikan bekal kepada siswa untuk dapat
melakukan segala hal baik bagi perempuan maupun laki-laki dengan cara pengadaan
satuan terpisah, dan siswa mampu berkembang sesuai dengan usia mereka karena
dalam kepramukaan memiliki tingkatan sesuai dengan usia, dan memberikan
motivasi kepada siswa yang menjadi dorongan kepada mereka untuk melakukan dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Jiwa kepemimpinan siswa terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8
Watampone, berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan metode kepramukaan
siswa
mampu
memimpin
dan
menyalurkan
bakatnya
serta
mampu
menumbuhkan bakat yang baru yang berlandaskan dasa darma dan tri satya
yang merupakan turunan dari pancasila.
2. Urgensi metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone, berdasarkan hasil
penelitian bahwa:
a. Pembentukan karakter melalui pengamalan tri satya dan dasa darma.
b. Pengembangan bakat melalui kegiatan belajar sambil melakukan dengan
mengikuti program kerja kepramukaan yang direncanakan.
c. Memberikan bekal kepada siswa untuk dapat melakukan segala hal baik
bagi perempuan maupun laki-laki dengan cara pengadaan satuan terpisah.
d. Siswa mampu berkembang sesuai dengan usia mereka karena dalam
kepramukaan memiliki tingkatan sesuai dengan usia,
dan memberikan
motivasi kepada siswa yang menjadi dorongan kepada mereka untuk
melakukan dan mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Implikasi
Setelah simpulan tersebut diuraikan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi-implikasi. Adapun implikasi yang dimaksudkan dalam pembahasan
penelitian ini adalah:
1. Disarankan kepada pembina agar berusaha secara maksimal meningkatkan
kompetensi diri pelatihan seperti KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML
(Kursus Mahir Lanjutan). Berusaha meningkatkan pelatihan di lapangan sesuai
dengan arahan dari kepala sekolah sebagai mabigus melalui program yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Disarankan kepada siswa untuk lebih giat dalam mengikuti pelatihan agar dapat
mencapai tujuan dari metode kepramukaan.
Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 8 Watampone”. Hal yang
penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang urgensi metode
kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone dan untuk mengetahui jiwa kepemimpinan
siswa terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dan pendekatan penelitan ialah pendekatan manajemen,
pedagogis, sosiologis serta psikologis. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, jiwa kepemimpinan siswa
terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone yaitu mampu memimpin
dan menyalurkan bakatnya serta mampu menumbuhkan bakat yang baru yang
berlandaskan dasa darma dan tri satya yang merupakan turunan dari pancasila.
Kedua,
urgensi
metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone yaitu
pembentukan karakter melalui pengamalan tri satya dan dasa darma, pengembangan
bakat melalui kegiatan belajar sambil melakukan dengan mengikuti program kerja
kepramukaan yang direncanakan, memberikan bekal kepada siswa untuk dapat
melakukan segala hal baik bagi perempuan maupun laki-laki dengan cara pengadaan
satuan terpisah, dan siswa mampu berkembang sesuai dengan usia mereka karena
dalam kepramukaan memiliki tingkatan sesuai dengan usia, dan memberikan
motivasi kepada siswa yang menjadi dorongan kepada mereka untuk melakukan dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Jiwa kepemimpinan siswa terkait metode kepramukaan di SMP Negeri 8
Watampone, berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan metode kepramukaan
siswa
mampu
memimpin
dan
menyalurkan
bakatnya
serta
mampu
menumbuhkan bakat yang baru yang berlandaskan dasa darma dan tri satya
yang merupakan turunan dari pancasila.
2. Urgensi metode kepramukaan di SMP Negeri 8 Watampone, berdasarkan hasil
penelitian bahwa:
a. Pembentukan karakter melalui pengamalan tri satya dan dasa darma.
b. Pengembangan bakat melalui kegiatan belajar sambil melakukan dengan
mengikuti program kerja kepramukaan yang direncanakan.
c. Memberikan bekal kepada siswa untuk dapat melakukan segala hal baik
bagi perempuan maupun laki-laki dengan cara pengadaan satuan terpisah.
d. Siswa mampu berkembang sesuai dengan usia mereka karena dalam
kepramukaan memiliki tingkatan sesuai dengan usia,
dan memberikan
motivasi kepada siswa yang menjadi dorongan kepada mereka untuk
melakukan dan mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Implikasi
Setelah simpulan tersebut diuraikan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi-implikasi. Adapun implikasi yang dimaksudkan dalam pembahasan
penelitian ini adalah:
1. Disarankan kepada pembina agar berusaha secara maksimal meningkatkan
kompetensi diri pelatihan seperti KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML
(Kursus Mahir Lanjutan). Berusaha meningkatkan pelatihan di lapangan sesuai
dengan arahan dari kepala sekolah sebagai mabigus melalui program yang
dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Disarankan kepada siswa untuk lebih giat dalam mengikuti pelatihan agar dapat
mencapai tujuan dari metode kepramukaan.
Ketersediaan
| STAR20200254 | 254/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
254/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
