Penerapan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif di Sekolah SMPN 2 Barebbo Kabupaten Bone
Selviani/ 02.16.3186 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif di Sekolah SMPN
2 Barebbo Kabupaten Bone. Pokok permasalahnnya adalah bagaimana bentuk
penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMPN 2 Barebbo
Kabupaten Bone, Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam menciptakan
iklim seolah yang kondusif di SMPN 2 Barebbo kabupaten bone, dan bagaimana
solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif kemudian dipaparkan
secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian manajemen dan
sosiologi, artinya suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata sekolah
atau lingkungan sekolah dengan maksud dan tujuan menemukan fakta yang kemudian
menuju pada identifikasi dan pada akhirnya menuju kepada penyelesaian masalah.
Hasil penelitian menujukkan bahwa bentuk penerapan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah di SMPN 2 Berebbo sebagai berikut (1)
IdeaizedInfluence yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu kepala
sekolah selalu melibatkan guru maupun staf dalam pengambilan keputusan. (2)
Inpiration Motivation yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu
masih kurangnya komunikasi langsung yang diberikan kepala sekolah terhadap guru.
(3) Intellectual Stimulation yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu
kepala sekolah selalu berusaha memberikan ide-ide yang inovatif dan juga terbuka
dalam menampung ide-ide yang diberikan oleh para guru maupun staf. (4)
Individualized Consideration yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo
yaitu kepala sekolah sudah dapat berperan sebagai pendengat yang baik, kepala
sekolah mampu mendengarkan keluhan-keluhan yang sedang dihadapi oleh guru
maupun staf .Adapun faktor pendukung terhadap dalam menciptakan iklim sekolah
yang kondusif di SMPN 2 Barebbo yaitu adanya hubungan yang harmonis antar
warga sekolah, iklim sekolah yang cukup baik, penghargaan terhadap hasil kerja
guru, motivasi yang tinggi. Sedangkan faktor penghambat yaitu sarana dan prasarana
yang masih minim, kurangnya komunikasi langsung dari kepala sekolah, kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak dan dana sekolah yang masing kurang. Kemudian,
Solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam menciptakan iklim sekolah
yang kondusif di SMPN 2 Barebbo adalah kepala sekolah berusaha dalam
berkomunikasi kepada pemerintah terkait dana dalam rangka memenuhi kecukupan
sarana dan prasana di sekolah dan melakukan pembenahan secara bertahap, kemudian
pihak sekolah mengadakan rapat yang melibatkan orang tua siswa guna
memberitahukan hasil belajar dan perkembangan anak di sekolah.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif di
SMPN 2 Barebbo sudah terbilang cukup baik, meskipun ada beberapa hambatan yang
dhadapi, akan tetapi kepala sekolah selalu berusaha untuk menampilkan
kepemimpinanya agar sekolah yang dipimpinnya dapat lebih unggul dari sekolah
lainnya.
A.
Kesimpulan
Berdasarkanuraianpadababpembahasanmakapenulisdapatmengemukakansimp
ulandarihasilpenelitian yang telahdilakukanyaitu:
1. Bentuk penerapankepemimpinantransformasionalkepalasekolah di SMPN 2
Barebbo, antara lain; (1) Idealized Influence yang dimiliki oleh kepala sekolah
selalu melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan dan tentunya
selalu melibatkan para guru dan staf dalam pengambilan keputusan tersebut,
(2) Inspiration Motivation yang dimiliki oleh kepala sekolah yaitu masih
kurangnya komunikasi langsung yang diberikan kepala sekolah terhadap guru,
sehingga guru merasa kurang adanya perhatian yang didapatkan dari kepala
sekolah. (3) Intellectual Stimulation yang dimiliki oleh kepala sekolah yaitu
kepala sekolah selalu berusaha untuk memberikan ide-ide yang inovatif dan
juga selalu terbuka dalam menanmpung ide-ide yang diberikan oleh para guru
dan staf. (4) Individualized Consideration yang dimiliki oleh kepala sekolah
yaitu kepala sekolah sudah dapat berperan sebagai pendengar yang baik,
kepala sekolah mampu mendengarkan keluhan-keluhan yang sedang dihadapi
oleh para guru maupun staf.
2. Faktor pendukung terhadap penciptakan iklimsekolah yang kondusifyaitu
adanya hubungan antar sekolah yang harmonis, adanya iklim sekolah yang
cukup baik, adanya penghargaanyang diberikan terhadap hasil kerja guru
maupun staf dan adanya motivasi yang tinggi dimiliki oleh para guru maupun
staf sehingga dapat bekerja sama dalam mengembangkan sekolah. Sedangkan
faktor hambatan yaitu adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai
sehingga dapat mempengaruhi pembelajara siswa mapun tugas-tugas dari para
guru maupun staf, kurangnyan perhatian para orang tua siswa terhadap
anaknya sehingga dapat menghambat perkembangan anak di sekolah, dan
adanya dana sekolah yang masih kurang.
3. Solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam menciptakan iklim
sekolah yang kondusif yaitu kepala sekolah berusaha dalam berkomuikasi
kepada pihak pemerintah terkait dana dalam rangka memenuhi kecukupan
sarana dan prasarana di sekolah, mengenai kurangnya perhatian perhatian
khusus yang diberikan kepala sekolah terhadap guru maupun staf agar
diharapkan pula kepala sekolah agar dapat meluangkan waktunya agar
pelakasanaan komunikasi langsung antar guru maupun staf dapat terjalin
dengan baik, pihak sekolah juga selalu mengadakan rapat yang tentunya
melibatkan orang tua siswa guna untuk menyampaikan hasil belajara siswa
maupun perkembangan anak di sekolah. selain itu, pihak sekolah kadang
turun langsung ke rumah siswa yang di anggap bermasalah agar dapat
bertemu langsung dengan orang tua siswa yang bersangkutan dengan
memberikan berupa nasehat agar lebih memperhatikan perkembangan
anaknya. Kemudian, dalam mengatasi kurangnya dana sekolah yaitu kepala
sekolah tetap berusaha untuk berkomunikasi langsung kepada pihak pemerinta
pusat dan tetap melakukan pembenahan terhadap persediaan kebutuhan
sekolah secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang sangat diperlukan.
B. Implikasi
1. Kepala sekolah diharapkan senantiasa menciptakan dan mengembangkan
iklim sekolah demi kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan sekolah yang
baik.
2. Kepala sekolah hendaknya mampu memberikan perhatian kepada guru
maupun staf yang mengalami kendala dalam menjalankan tugasnya sehingga
hambatan-hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
3. Kepala sekolah diharapkan untuk lebih mampu mengatur waktu agar
pelaksanaan komunikasi secara langsung dengan guru maupun staf dapat lebih
berjalan dengan baik.
Kepala Sekolah dalam Menciptakan Iklim Sekolah yang Kondusif di Sekolah SMPN
2 Barebbo Kabupaten Bone. Pokok permasalahnnya adalah bagaimana bentuk
penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMPN 2 Barebbo
Kabupaten Bone, Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam menciptakan
iklim seolah yang kondusif di SMPN 2 Barebbo kabupaten bone, dan bagaimana
solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif kemudian dipaparkan
secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian manajemen dan
sosiologi, artinya suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata sekolah
atau lingkungan sekolah dengan maksud dan tujuan menemukan fakta yang kemudian
menuju pada identifikasi dan pada akhirnya menuju kepada penyelesaian masalah.
Hasil penelitian menujukkan bahwa bentuk penerapan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah di SMPN 2 Berebbo sebagai berikut (1)
IdeaizedInfluence yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu kepala
sekolah selalu melibatkan guru maupun staf dalam pengambilan keputusan. (2)
Inpiration Motivation yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu
masih kurangnya komunikasi langsung yang diberikan kepala sekolah terhadap guru.
(3) Intellectual Stimulation yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo yaitu
kepala sekolah selalu berusaha memberikan ide-ide yang inovatif dan juga terbuka
dalam menampung ide-ide yang diberikan oleh para guru maupun staf. (4)
Individualized Consideration yang dimiliki oleh kepala sekolah SMPN 2 Barebbo
yaitu kepala sekolah sudah dapat berperan sebagai pendengat yang baik, kepala
sekolah mampu mendengarkan keluhan-keluhan yang sedang dihadapi oleh guru
maupun staf .Adapun faktor pendukung terhadap dalam menciptakan iklim sekolah
yang kondusif di SMPN 2 Barebbo yaitu adanya hubungan yang harmonis antar
warga sekolah, iklim sekolah yang cukup baik, penghargaan terhadap hasil kerja
guru, motivasi yang tinggi. Sedangkan faktor penghambat yaitu sarana dan prasarana
yang masih minim, kurangnya komunikasi langsung dari kepala sekolah, kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak dan dana sekolah yang masing kurang. Kemudian,
Solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam menciptakan iklim sekolah
yang kondusif di SMPN 2 Barebbo adalah kepala sekolah berusaha dalam
berkomunikasi kepada pemerintah terkait dana dalam rangka memenuhi kecukupan
sarana dan prasana di sekolah dan melakukan pembenahan secara bertahap, kemudian
pihak sekolah mengadakan rapat yang melibatkan orang tua siswa guna
memberitahukan hasil belajar dan perkembangan anak di sekolah.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif di
SMPN 2 Barebbo sudah terbilang cukup baik, meskipun ada beberapa hambatan yang
dhadapi, akan tetapi kepala sekolah selalu berusaha untuk menampilkan
kepemimpinanya agar sekolah yang dipimpinnya dapat lebih unggul dari sekolah
lainnya.
A.
Kesimpulan
Berdasarkanuraianpadababpembahasanmakapenulisdapatmengemukakansimp
ulandarihasilpenelitian yang telahdilakukanyaitu:
1. Bentuk penerapankepemimpinantransformasionalkepalasekolah di SMPN 2
Barebbo, antara lain; (1) Idealized Influence yang dimiliki oleh kepala sekolah
selalu melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan dan tentunya
selalu melibatkan para guru dan staf dalam pengambilan keputusan tersebut,
(2) Inspiration Motivation yang dimiliki oleh kepala sekolah yaitu masih
kurangnya komunikasi langsung yang diberikan kepala sekolah terhadap guru,
sehingga guru merasa kurang adanya perhatian yang didapatkan dari kepala
sekolah. (3) Intellectual Stimulation yang dimiliki oleh kepala sekolah yaitu
kepala sekolah selalu berusaha untuk memberikan ide-ide yang inovatif dan
juga selalu terbuka dalam menanmpung ide-ide yang diberikan oleh para guru
dan staf. (4) Individualized Consideration yang dimiliki oleh kepala sekolah
yaitu kepala sekolah sudah dapat berperan sebagai pendengar yang baik,
kepala sekolah mampu mendengarkan keluhan-keluhan yang sedang dihadapi
oleh para guru maupun staf.
2. Faktor pendukung terhadap penciptakan iklimsekolah yang kondusifyaitu
adanya hubungan antar sekolah yang harmonis, adanya iklim sekolah yang
cukup baik, adanya penghargaanyang diberikan terhadap hasil kerja guru
maupun staf dan adanya motivasi yang tinggi dimiliki oleh para guru maupun
staf sehingga dapat bekerja sama dalam mengembangkan sekolah. Sedangkan
faktor hambatan yaitu adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai
sehingga dapat mempengaruhi pembelajara siswa mapun tugas-tugas dari para
guru maupun staf, kurangnyan perhatian para orang tua siswa terhadap
anaknya sehingga dapat menghambat perkembangan anak di sekolah, dan
adanya dana sekolah yang masih kurang.
3. Solusi kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dalam menciptakan iklim
sekolah yang kondusif yaitu kepala sekolah berusaha dalam berkomuikasi
kepada pihak pemerintah terkait dana dalam rangka memenuhi kecukupan
sarana dan prasarana di sekolah, mengenai kurangnya perhatian perhatian
khusus yang diberikan kepala sekolah terhadap guru maupun staf agar
diharapkan pula kepala sekolah agar dapat meluangkan waktunya agar
pelakasanaan komunikasi langsung antar guru maupun staf dapat terjalin
dengan baik, pihak sekolah juga selalu mengadakan rapat yang tentunya
melibatkan orang tua siswa guna untuk menyampaikan hasil belajara siswa
maupun perkembangan anak di sekolah. selain itu, pihak sekolah kadang
turun langsung ke rumah siswa yang di anggap bermasalah agar dapat
bertemu langsung dengan orang tua siswa yang bersangkutan dengan
memberikan berupa nasehat agar lebih memperhatikan perkembangan
anaknya. Kemudian, dalam mengatasi kurangnya dana sekolah yaitu kepala
sekolah tetap berusaha untuk berkomunikasi langsung kepada pihak pemerinta
pusat dan tetap melakukan pembenahan terhadap persediaan kebutuhan
sekolah secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang sangat diperlukan.
B. Implikasi
1. Kepala sekolah diharapkan senantiasa menciptakan dan mengembangkan
iklim sekolah demi kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan sekolah yang
baik.
2. Kepala sekolah hendaknya mampu memberikan perhatian kepada guru
maupun staf yang mengalami kendala dalam menjalankan tugasnya sehingga
hambatan-hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
3. Kepala sekolah diharapkan untuk lebih mampu mengatur waktu agar
pelaksanaan komunikasi secara langsung dengan guru maupun staf dapat lebih
berjalan dengan baik.
Ketersediaan
| STAR20200248 | 248/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
248/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
