Penerapan Budaya Sekolah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru Di SMAN 27 Bone
Asrultan/02.13.3231 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Penerapan Budaya Sekolah dalam
Meningkatkan Etos Kerja Guru di SMAN 27 Bone. Untukmemperoleh data
darimasalah di atas, penulismenggunakanmetodeField research (lapangan) dengan
melakukan observasi, dokumentasi,dan wawancara. Kemudian dilakukan suatu
penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) berupa fakta-
fakta tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk Penerapan Budaya
Sekolah di SMAN 27 Bone yaitu a) budaya jujur b) budaya saling percaya, c) budaya
kerja sama, d) budaya baca masih kurang maksimal karena kurang meningkatnya
jumlah pengunjung ke perpustakaan, kurangnya jumlah pinjaman. Namun dari segi
jenis buku yang dipinjam berbeda-beda ada yang terkait buku mata pelajaran, buku
cerita seperti novel dan juga buku-buku sejarah, e) budaya disiplin, f) budaya bersih,
g) budaya berpartisipasi dan kompetisi partisipasi pada berbagai lomba, h) budaya
memberi teguran dan penghargaan. berupa pemberian teguran bagi yang berbuat
salah dengan saling mengingatkan akan tanggung jawab, saling menegur dan untuk
siswa diberika sanksi tertentu yang sesuai dengan tata tertib sekolah. Kemudian
pemberian penghargaan berupa sertifikat/ piagam, piala atau barang yang berupa
kenang-kenangan, (2) Etos kerja guru di SMAN 27 Bone yaitu a) memiliki semangat
kerja,b) memiliki motivasi kerja, c) menyadari kesadaran kerja, d) melakukan moral
kerja dengan baik, e) memanfaatkan waktu kerja dengan baik, f) melakukan
kewajiban kerja yakni berlaku jujur dan bertanggung jawab serta melakukan sikap
tekun dan disiplin, g) kerajinan kerja dilakukan dengan baik yakni bersungguh-
sungguh dan ulet dalam bekerja/mengajar serta tekun dan profesional dalam mengajar
meskipun mengalami kesulitan atau hambatan. (3) Kontribusi Penerapan Budaya
Sekolah terhadap Etos Kerja Guru di SMAN 27 Bone sangat baik, hal tersebut
tampak pada: a) keteraturan perilaku di sekolah sepeti selalu berpakaian rapi, disiplin,
b) Kepatuhan terhadap norma-norma yakni perilaku sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, c) Peraturan sekolah menunjukkan adanya budaya kerja yang baik yang
mendukung tanggungjawab dan kedisiplinan para guru, pemberian reward dan
punishment semakin memperjelas dan menguatkan berlakunya peraturan-peraturan
tersebut, d) Terciptanya iklim sekolah yang menyenangkan yaitu lingkungan bersih,
terjaling kerjasama, suasana lingkungan penuh dengan kekeluargaan, dapat
menggunakan sarana dan prasarana dengan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan urain yang dikemukakan pada bab hasil penilitian, maka dapat
dikemukakan beberapa simpulan yaitu sebagai berikutu:
1. Bentuk penerapan budaya sekolah di SMA 27 Bone yaitu 1) budaya jujur dengan
sikap transparansi dalam pemgambilan kebijakan, membina kemandirian siswa
dalam mengerjakan tugas , kesesuain laporan dengan kenyataan, 2) budaya saling
percaya terkait pendelegasian wewengan jika pimpinan sedang ada tugas
tertentuntu atau berhalangan tugas, penetapan peserta penataran /pelatihan
dilaklukan dengan baik, pemnbentukan tim kerja atau satuan tugas untuk
memudahkan terlaksanayan kinerja 3) budaya kerja sama yaitu keterlaksaan
pembagian tugas, cara pengambilan tugas dan partipasi komite sekolah, orang
tua, masyarakat, dan alumni, 4) budaya baca masih kurang maksimal karena
kurang meningkatnya jumlah pengunjung ke perpustakaan. Kurang jumlah
peminjaman, Namun dari segi jenis buku yang di pimjamkan berbeda beda ada
yang terkait dengan buku mata pelajaran, buku cerita seperti novel dan juga buku-
buku sejarah, 5) budaya disiplin yaitu ketepatan waktu, frekuensi kehadiran baik
dan pemanfatan m,edia dengan baik 6) budaya bersih yakni keadaan halaman
sekolah selalu dijaga kebersihannya dengan membuiat jadwal piket kepada peserta
didik, bnegitupun dengan kebersihan kelas dan WC, 7) budaya berpartisipasi dan
kompoentensi partisipasi pada berbagai lomba misalnya pada saat porseni, lomba
17 agustus hingga lomba lain-lain dan bisa sampai porda. Selain itu pihak
pendidikan selalu memberikan motivasi agar mereka senantiasa memiliki
semangat untu berprestasi, 8) budaya memberi teguran dan penghargaan berupa
pemberian teguran bagi yang berbuat salah dengan saling mengingatkan akan
tanggung jawab. Saling menegur dan untuk siswa diberikan sanksi tertentu yang
sesaui dengan tata tertib sekolah.
2. Etos kerja guru di SMA 27 BONE yaitu 1) memiliki semangat kerja di tunjukkan
sikap yang konsistem dan secara terus menerus berjuang tak mengenal lelah untuk
mewujudkan segalah impian menjadi kenyataan. Tetap semangat, tidak malas
mengajar meskipun ada masalah pribadi tidak di bawah ke dalam kelas di depam
peserta didik dan pekerjaan di landasi oleh oleh visi 2) memiliki motivasi kerja
dengan cara memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ingin ikut serta
bekerja keras serta memberikan waktudengan sungguh-sungguh dalam
mengrjakan tanggung jawab dan terus bekerja sampai tugas diselesaikan. Serta
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, 3)
menyadari kesedaran kerja bahwa dilakukan dengan penuh perencanaan,
menanamkan kesadaran dalam diri bahwa pewudan pribadi terletak pada sumber
daya manusia, 4) melalakukan moral kerja denga baik dengan mempunyai sikap
berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin sikap dan tingkah laku yang
dilandaskan pada suatu keyakinan yang amat mendalam bahwa bekerja itu
merupakan bentuk ibadah, senantiasa memperbaiki kualitas pribadi dan sosialnya
serta kemampuan mengajarkan tugasnya, 5) memamfaatkan waktu kerja dengan
baik, mejalakan tugas selalu bergerak dengan taktis dan waspada menghindari
kesalaha yang bisa saja terjadi dalam proses belajar mengajar, 6) melakukan
kewajiban kerja yakni berlaku jujur dan bertanggung jawab serta melakukan sikap
tekun dan disiplin, 7) kerajian kerja dilakukan dengan baik yakni bersungguh-
sungguh dan ulet dalam bekerja saerta tekun dan profesional dalam bekerja
meskipun meglamai masalah atau hambatan
3. Kontribusi penerapan buadaya sekolah terhadapp etos kerja guru di SMA 27 Bone
sangat baik, hal tersebut tampak pada 1) keteraturan perilaku di sekolah seperti
selalu bepakaian rapi, disiplin yang menunjukan bahwa perilaku ini mendukung
adanya peningkatan kerja guru. 2) kepatuhan terhadap norma-norma yakni
perilaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti sikap mengajar yang tidak
hanya memposisikan diri sebagai pengajar tapi juga sebagi pendidik yang
mengtransfer nilai-nilai dalam cara berkomunikasi yang semakin membahasakan
keramahan dan pendekatan pribadi, serta dalam ahal berpenampilan .
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan di
uraikan saran , adapun saran yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
Yaitu :
Untuk meningkat etos kerja guru di sekolah hendaknya lebih ditingkatkatka
budaya sekolah dan perlu terjalinnya human relation yang baik antara kepala sekolah
dengan guru dan pegawai maka dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih
efektif serta kendala-kendala yang di hadapi guru lebih mudah untuk diselesaikan.
Dengan keselurahan kegiatan operasional sekolah berjalan baik maka guru dalam
bekerja akan meningkat dengan diiringi peningkatan produktivitas kerja yang akan
mendorong tecapainya visi, misi dan tujuan sekolah.
Meningkatkan Etos Kerja Guru di SMAN 27 Bone. Untukmemperoleh data
darimasalah di atas, penulismenggunakanmetodeField research (lapangan) dengan
melakukan observasi, dokumentasi,dan wawancara. Kemudian dilakukan suatu
penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) berupa fakta-
fakta tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk Penerapan Budaya
Sekolah di SMAN 27 Bone yaitu a) budaya jujur b) budaya saling percaya, c) budaya
kerja sama, d) budaya baca masih kurang maksimal karena kurang meningkatnya
jumlah pengunjung ke perpustakaan, kurangnya jumlah pinjaman. Namun dari segi
jenis buku yang dipinjam berbeda-beda ada yang terkait buku mata pelajaran, buku
cerita seperti novel dan juga buku-buku sejarah, e) budaya disiplin, f) budaya bersih,
g) budaya berpartisipasi dan kompetisi partisipasi pada berbagai lomba, h) budaya
memberi teguran dan penghargaan. berupa pemberian teguran bagi yang berbuat
salah dengan saling mengingatkan akan tanggung jawab, saling menegur dan untuk
siswa diberika sanksi tertentu yang sesuai dengan tata tertib sekolah. Kemudian
pemberian penghargaan berupa sertifikat/ piagam, piala atau barang yang berupa
kenang-kenangan, (2) Etos kerja guru di SMAN 27 Bone yaitu a) memiliki semangat
kerja,b) memiliki motivasi kerja, c) menyadari kesadaran kerja, d) melakukan moral
kerja dengan baik, e) memanfaatkan waktu kerja dengan baik, f) melakukan
kewajiban kerja yakni berlaku jujur dan bertanggung jawab serta melakukan sikap
tekun dan disiplin, g) kerajinan kerja dilakukan dengan baik yakni bersungguh-
sungguh dan ulet dalam bekerja/mengajar serta tekun dan profesional dalam mengajar
meskipun mengalami kesulitan atau hambatan. (3) Kontribusi Penerapan Budaya
Sekolah terhadap Etos Kerja Guru di SMAN 27 Bone sangat baik, hal tersebut
tampak pada: a) keteraturan perilaku di sekolah sepeti selalu berpakaian rapi, disiplin,
b) Kepatuhan terhadap norma-norma yakni perilaku sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, c) Peraturan sekolah menunjukkan adanya budaya kerja yang baik yang
mendukung tanggungjawab dan kedisiplinan para guru, pemberian reward dan
punishment semakin memperjelas dan menguatkan berlakunya peraturan-peraturan
tersebut, d) Terciptanya iklim sekolah yang menyenangkan yaitu lingkungan bersih,
terjaling kerjasama, suasana lingkungan penuh dengan kekeluargaan, dapat
menggunakan sarana dan prasarana dengan baik.
A. Simpulan
Berdasarkan urain yang dikemukakan pada bab hasil penilitian, maka dapat
dikemukakan beberapa simpulan yaitu sebagai berikutu:
1. Bentuk penerapan budaya sekolah di SMA 27 Bone yaitu 1) budaya jujur dengan
sikap transparansi dalam pemgambilan kebijakan, membina kemandirian siswa
dalam mengerjakan tugas , kesesuain laporan dengan kenyataan, 2) budaya saling
percaya terkait pendelegasian wewengan jika pimpinan sedang ada tugas
tertentuntu atau berhalangan tugas, penetapan peserta penataran /pelatihan
dilaklukan dengan baik, pemnbentukan tim kerja atau satuan tugas untuk
memudahkan terlaksanayan kinerja 3) budaya kerja sama yaitu keterlaksaan
pembagian tugas, cara pengambilan tugas dan partipasi komite sekolah, orang
tua, masyarakat, dan alumni, 4) budaya baca masih kurang maksimal karena
kurang meningkatnya jumlah pengunjung ke perpustakaan. Kurang jumlah
peminjaman, Namun dari segi jenis buku yang di pimjamkan berbeda beda ada
yang terkait dengan buku mata pelajaran, buku cerita seperti novel dan juga buku-
buku sejarah, 5) budaya disiplin yaitu ketepatan waktu, frekuensi kehadiran baik
dan pemanfatan m,edia dengan baik 6) budaya bersih yakni keadaan halaman
sekolah selalu dijaga kebersihannya dengan membuiat jadwal piket kepada peserta
didik, bnegitupun dengan kebersihan kelas dan WC, 7) budaya berpartisipasi dan
kompoentensi partisipasi pada berbagai lomba misalnya pada saat porseni, lomba
17 agustus hingga lomba lain-lain dan bisa sampai porda. Selain itu pihak
pendidikan selalu memberikan motivasi agar mereka senantiasa memiliki
semangat untu berprestasi, 8) budaya memberi teguran dan penghargaan berupa
pemberian teguran bagi yang berbuat salah dengan saling mengingatkan akan
tanggung jawab. Saling menegur dan untuk siswa diberikan sanksi tertentu yang
sesaui dengan tata tertib sekolah.
2. Etos kerja guru di SMA 27 BONE yaitu 1) memiliki semangat kerja di tunjukkan
sikap yang konsistem dan secara terus menerus berjuang tak mengenal lelah untuk
mewujudkan segalah impian menjadi kenyataan. Tetap semangat, tidak malas
mengajar meskipun ada masalah pribadi tidak di bawah ke dalam kelas di depam
peserta didik dan pekerjaan di landasi oleh oleh visi 2) memiliki motivasi kerja
dengan cara memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ingin ikut serta
bekerja keras serta memberikan waktudengan sungguh-sungguh dalam
mengrjakan tanggung jawab dan terus bekerja sampai tugas diselesaikan. Serta
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, 3)
menyadari kesedaran kerja bahwa dilakukan dengan penuh perencanaan,
menanamkan kesadaran dalam diri bahwa pewudan pribadi terletak pada sumber
daya manusia, 4) melalakukan moral kerja denga baik dengan mempunyai sikap
berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin sikap dan tingkah laku yang
dilandaskan pada suatu keyakinan yang amat mendalam bahwa bekerja itu
merupakan bentuk ibadah, senantiasa memperbaiki kualitas pribadi dan sosialnya
serta kemampuan mengajarkan tugasnya, 5) memamfaatkan waktu kerja dengan
baik, mejalakan tugas selalu bergerak dengan taktis dan waspada menghindari
kesalaha yang bisa saja terjadi dalam proses belajar mengajar, 6) melakukan
kewajiban kerja yakni berlaku jujur dan bertanggung jawab serta melakukan sikap
tekun dan disiplin, 7) kerajian kerja dilakukan dengan baik yakni bersungguh-
sungguh dan ulet dalam bekerja saerta tekun dan profesional dalam bekerja
meskipun meglamai masalah atau hambatan
3. Kontribusi penerapan buadaya sekolah terhadapp etos kerja guru di SMA 27 Bone
sangat baik, hal tersebut tampak pada 1) keteraturan perilaku di sekolah seperti
selalu bepakaian rapi, disiplin yang menunjukan bahwa perilaku ini mendukung
adanya peningkatan kerja guru. 2) kepatuhan terhadap norma-norma yakni
perilaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti sikap mengajar yang tidak
hanya memposisikan diri sebagai pengajar tapi juga sebagi pendidik yang
mengtransfer nilai-nilai dalam cara berkomunikasi yang semakin membahasakan
keramahan dan pendekatan pribadi, serta dalam ahal berpenampilan .
B. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan di
uraikan saran , adapun saran yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
Yaitu :
Untuk meningkat etos kerja guru di sekolah hendaknya lebih ditingkatkatka
budaya sekolah dan perlu terjalinnya human relation yang baik antara kepala sekolah
dengan guru dan pegawai maka dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih
efektif serta kendala-kendala yang di hadapi guru lebih mudah untuk diselesaikan.
Dengan keselurahan kegiatan operasional sekolah berjalan baik maka guru dalam
bekerja akan meningkat dengan diiringi peningkatan produktivitas kerja yang akan
mendorong tecapainya visi, misi dan tujuan sekolah.
Ketersediaan
| STAR20190325 | 325/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
325/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
