Kematian dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Analisis QS al- Baqarah/2: 154
Hasnidar/ 03.17.1032 - Personal Name
Penulis membahas tiga rumusan masalah untuk mengetahui bagaimana
kematian dalam perspektif al-Qur’an (Studi Analisis QS Al-Baqara/2:154), rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut: Pertama, bagaimana gambaran ayat-ayat tentang
kematian? Kedua, bagaimana maksud kematian dalam QS Al-Baqarah/2:154? Ketiga,
bagaimana pendapat mufassir tentang kematian dalam QS Al-Baqarah/2: 154?
Pada penelitian ini bertujuan untuk menggali gambaran ayat-ayat tentang
kematian dalam al-Qur’an, sehingga dapat diketahui maksud kematian dalam QS al-
Baqarah/2: 154 dan juga pendapat mufassir mengenai kematian QS al-Baqarah/2: 154.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang menggunakan dua
sumber data, yakni sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan dua teknik
pengutipan yaitu pengutipan langsung dan tidak langsung. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan linguistik, pendekatan ilmu tafsir dan pendekaatan historis.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode maudu>’i
(tematik), yaitu dengan cara menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan kematian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada beberapa ayat mengandung istilah
kematian dalam al-Qur’an. Istilah kematian dalam al-Qur’an terkandung sembilan
term, yaitu: term al-maut (توملا), term ajal )لجأ(, term wafat (ةافو), term raj`u/rajiu>n
عجرلا(\ )نوعجار, term yaqi>n (نيقيلا), term syahi>d/shuhada> (ديهش\ ءادهش), term rayb al-
manu>n (نونملا بير), term qadla nahbahu (هبحن ىضق), dan term halaka (كله). Sedangkan
kematian yang dimaksud dalam QS. al-Baqarah/2: 154 yakni orang yang terbunuh di
jalan Allah, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang, orang yang
senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah, mati karena membela atau mempertahankan
hartanya, mati saat melahirkan, mati saat melakukan Amal Shalih, orang yang
meninggal karena dengan pujian, orang yang mati terbunuh karena membela agama,
darah dan anggota keluarganya, orang yang meninggal dengan wajah tanpa ketakutan,
mati karena penyakit dalam perutnya, mati karena tertimpa benda keras, mati karena
terbakar, serta orang yang meninggal saat ada tha’un (wahba) yang dihadapi dengan
sabar dan mengharap ridha Allah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam penulisan ini dan merujuk pada hasil
kajian yang dilakukan, maka kesimpulan dalam pembahasan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Gambaran ayat-ayat tentang kematian ada beberapa ayat yang mengandung
istilah kematian dalam al-Qur’an, yakni term kematian secara langsung dan
term kematian tidak langsung. Term kematian secara langsung dalam al-Qur’an
terkandung dalam lima term, yaitu term al-maut (توملا), term ajal
(لجأ), term
wafat (ةافو), term al-raj`u/ra>ji’u>n
(عجرلا\ نوعجار), term yaqi>n (ينقليا), sedangkan
term kematian tidak langsung dalam al-Qur’an terkandung dalam empat term
yakni, term syahi>d/syuhada> (ديهش\ ءادهش), term rayb al-manu>n (نونملا بير), term
qad}a nahbahu (هبنح ضىق), dan term halaka (كله). Setiap kata term-term tersebut
memiliki makna khusus sehingga dapat menyampaikan maksud yang
terkandung dalam ayat mengenai kematian secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Gambaran kematian yang dimaksud dalam QS Al-Baqarah/2:154 yakni, orang
yang terbunuh di jalan Allah, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena
perang, orang yang senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah, mati karena
membela atau mempertahankan hartanya, mati saat melahirkan, mati saat
melakukan Amal Shalih, orang yang meninggal karena dengan pujian, orang
yang mati terbunuh karena membela agama, darah dan anggota keluarganya,
orang yang meninggal dengan wajah tanpa ketakutan, mati karena penyakit
dalam perutnya, mati karena tertimpa benda keras, mati karena terbakar, serta
orang yang meninggal saat ada tha’un (wahba) yang dihadapi dengan sabar dan
mengharap ridha Allah.
3. Pendapat mufassir tentang kematian dalam QS al-Baqarah/2: 154, dapat
dipahami bahwa, para mufassir sepakat untuk melarang mengatakan bahwa,
orang yang meninggal di jalan Allah (syahid), itu sebagai orang mati, akan
tetapi Allah mengatakan itu hidup di alam barzakh dan diberikan rezeki kepada
mereka atau memperoleh kenikmatan yang luar biasa. Ayat ini menunjukkan
adanya nikmat kubur.
B. Implikasi
1. Implikasi dari penelitian ini, menunjukkan gambaran-gambaran kematian.
Dengan demikian, penelitian yang berjudul “kematian dalam perspektif al-
Qur’an (studi analisis QS al-Baqarah/2: 154), diharapkan mampu menjadi
referensi untuk seluruh masyarakat, karena masih ada masyarakat mengatakan
orang yang terbunuh dijalan Allah itu sudah mati, akan tetapi dia tidak
mengetahui bahwa dia hidup di alam lain dan diberikan rezeki kepada Allah
swt, dan begitu besar perhatian al-Qur’an dalam menerangkan fenomena
kematian. sebagaimana tercatat dalam al-Qur’an, banyak sekali ayat-ayat al-
Qur’an yang berbicara tentang kematian yang tersebar berbagai surah,
sebagaimana sudah dijelaskan di bab sebelumnya. Melihat fakta tersebut
membuat peneliti mengangkat sebuah penelitian, tentang kematian agar
masyarakat dapat paham dan merenungkan kematian, dan mempersiapkan diri
untuk menghadapi kematian, karena kematian pasti akan datang setiap makhluk
hidup.
2. Secara umum, penelitian ini sebagai langkah awal untuk lebih mendalami dan
mengkaji tentang kematian dalam perspektif al-Qur’an yang khususnya pada
QS al-Baqarah/2: 154, dan tentu saja masih dapat dikembangkan lebih lanjut
dan diharapkan dapat memberi motivasi kepada semua pihak untuk kembali
mengadakan pengkajian dengan menggunakan berbagai metode dan teknik
analisis data dan sebagainya, sehingga kematian dalam perspektif al-Qur’an
dapat dipahami secara akurat.
3. Adapun karya ini masih jauh dari harapan dan bahkan peneliti menyadari
berbagai kekurangan dan keterbatasan, sehingga kesalahan yang membutuhkan
koreksi, teguran dan kritikan serta masukan dari para pembaca, demi
kesempurnaan penelitian dan hasil yang lebih baik lagi. Akhirnya
kesempurnaan hanya milik Allah swt semata dan kekurangan berasal dari
manusia, semoga peneliti atau penulis berikutnya dapat menyempurnakan yang
sudah ada.
kematian dalam perspektif al-Qur’an (Studi Analisis QS Al-Baqara/2:154), rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut: Pertama, bagaimana gambaran ayat-ayat tentang
kematian? Kedua, bagaimana maksud kematian dalam QS Al-Baqarah/2:154? Ketiga,
bagaimana pendapat mufassir tentang kematian dalam QS Al-Baqarah/2: 154?
Pada penelitian ini bertujuan untuk menggali gambaran ayat-ayat tentang
kematian dalam al-Qur’an, sehingga dapat diketahui maksud kematian dalam QS al-
Baqarah/2: 154 dan juga pendapat mufassir mengenai kematian QS al-Baqarah/2: 154.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang menggunakan dua
sumber data, yakni sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan dua teknik
pengutipan yaitu pengutipan langsung dan tidak langsung. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan linguistik, pendekatan ilmu tafsir dan pendekaatan historis.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode maudu>’i
(tematik), yaitu dengan cara menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan kematian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada beberapa ayat mengandung istilah
kematian dalam al-Qur’an. Istilah kematian dalam al-Qur’an terkandung sembilan
term, yaitu: term al-maut (توملا), term ajal )لجأ(, term wafat (ةافو), term raj`u/rajiu>n
عجرلا(\ )نوعجار, term yaqi>n (نيقيلا), term syahi>d/shuhada> (ديهش\ ءادهش), term rayb al-
manu>n (نونملا بير), term qadla nahbahu (هبحن ىضق), dan term halaka (كله). Sedangkan
kematian yang dimaksud dalam QS. al-Baqarah/2: 154 yakni orang yang terbunuh di
jalan Allah, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang, orang yang
senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah, mati karena membela atau mempertahankan
hartanya, mati saat melahirkan, mati saat melakukan Amal Shalih, orang yang
meninggal karena dengan pujian, orang yang mati terbunuh karena membela agama,
darah dan anggota keluarganya, orang yang meninggal dengan wajah tanpa ketakutan,
mati karena penyakit dalam perutnya, mati karena tertimpa benda keras, mati karena
terbakar, serta orang yang meninggal saat ada tha’un (wahba) yang dihadapi dengan
sabar dan mengharap ridha Allah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam penulisan ini dan merujuk pada hasil
kajian yang dilakukan, maka kesimpulan dalam pembahasan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Gambaran ayat-ayat tentang kematian ada beberapa ayat yang mengandung
istilah kematian dalam al-Qur’an, yakni term kematian secara langsung dan
term kematian tidak langsung. Term kematian secara langsung dalam al-Qur’an
terkandung dalam lima term, yaitu term al-maut (توملا), term ajal
(لجأ), term
wafat (ةافو), term al-raj`u/ra>ji’u>n
(عجرلا\ نوعجار), term yaqi>n (ينقليا), sedangkan
term kematian tidak langsung dalam al-Qur’an terkandung dalam empat term
yakni, term syahi>d/syuhada> (ديهش\ ءادهش), term rayb al-manu>n (نونملا بير), term
qad}a nahbahu (هبنح ضىق), dan term halaka (كله). Setiap kata term-term tersebut
memiliki makna khusus sehingga dapat menyampaikan maksud yang
terkandung dalam ayat mengenai kematian secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Gambaran kematian yang dimaksud dalam QS Al-Baqarah/2:154 yakni, orang
yang terbunuh di jalan Allah, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena
perang, orang yang senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah, mati karena
membela atau mempertahankan hartanya, mati saat melahirkan, mati saat
melakukan Amal Shalih, orang yang meninggal karena dengan pujian, orang
yang mati terbunuh karena membela agama, darah dan anggota keluarganya,
orang yang meninggal dengan wajah tanpa ketakutan, mati karena penyakit
dalam perutnya, mati karena tertimpa benda keras, mati karena terbakar, serta
orang yang meninggal saat ada tha’un (wahba) yang dihadapi dengan sabar dan
mengharap ridha Allah.
3. Pendapat mufassir tentang kematian dalam QS al-Baqarah/2: 154, dapat
dipahami bahwa, para mufassir sepakat untuk melarang mengatakan bahwa,
orang yang meninggal di jalan Allah (syahid), itu sebagai orang mati, akan
tetapi Allah mengatakan itu hidup di alam barzakh dan diberikan rezeki kepada
mereka atau memperoleh kenikmatan yang luar biasa. Ayat ini menunjukkan
adanya nikmat kubur.
B. Implikasi
1. Implikasi dari penelitian ini, menunjukkan gambaran-gambaran kematian.
Dengan demikian, penelitian yang berjudul “kematian dalam perspektif al-
Qur’an (studi analisis QS al-Baqarah/2: 154), diharapkan mampu menjadi
referensi untuk seluruh masyarakat, karena masih ada masyarakat mengatakan
orang yang terbunuh dijalan Allah itu sudah mati, akan tetapi dia tidak
mengetahui bahwa dia hidup di alam lain dan diberikan rezeki kepada Allah
swt, dan begitu besar perhatian al-Qur’an dalam menerangkan fenomena
kematian. sebagaimana tercatat dalam al-Qur’an, banyak sekali ayat-ayat al-
Qur’an yang berbicara tentang kematian yang tersebar berbagai surah,
sebagaimana sudah dijelaskan di bab sebelumnya. Melihat fakta tersebut
membuat peneliti mengangkat sebuah penelitian, tentang kematian agar
masyarakat dapat paham dan merenungkan kematian, dan mempersiapkan diri
untuk menghadapi kematian, karena kematian pasti akan datang setiap makhluk
hidup.
2. Secara umum, penelitian ini sebagai langkah awal untuk lebih mendalami dan
mengkaji tentang kematian dalam perspektif al-Qur’an yang khususnya pada
QS al-Baqarah/2: 154, dan tentu saja masih dapat dikembangkan lebih lanjut
dan diharapkan dapat memberi motivasi kepada semua pihak untuk kembali
mengadakan pengkajian dengan menggunakan berbagai metode dan teknik
analisis data dan sebagainya, sehingga kematian dalam perspektif al-Qur’an
dapat dipahami secara akurat.
3. Adapun karya ini masih jauh dari harapan dan bahkan peneliti menyadari
berbagai kekurangan dan keterbatasan, sehingga kesalahan yang membutuhkan
koreksi, teguran dan kritikan serta masukan dari para pembaca, demi
kesempurnaan penelitian dan hasil yang lebih baik lagi. Akhirnya
kesempurnaan hanya milik Allah swt semata dan kekurangan berasal dari
manusia, semoga peneliti atau penulis berikutnya dapat menyempurnakan yang
sudah ada.
Ketersediaan
| SFUD20210011 | 11/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
11/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
